Anda di halaman 1dari 3

PROSES KONVERSI BIOMASSA PENGURAIAN ANAEROB

Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui pross fotosintetik, baik berupa
produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput,
ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan
primer serat, bahan pangan, pakan ternak, miyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya,
biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai
bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah
diambil produk primernya.

Agar biomassa bisa digunakan sebagai bahan bakar maka diperlukan teknologi untuk
mengkonversinya. Terdapat beberapa teknologi untuk konversi biomassa, dijelaskan pada
Gambar 1. Teknologi konversi biomassa tentu saja membutuhkan perbedaan pada alat yang
digunakan untuk mengkonversi biomassa dan menghasilkan perbedaan bahan bakar yang
dihasilkan.

Secara umum teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu pembakaran langsung, konversi termokimiawi dan konversi
biokimiawi. Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling sederhana karena pada
umumnya biomassa telah dapat langsung dibakar. Beberapa biomassa perlu dikeringkan
terlebih dahulu dan didensifikasi untuk kepraktisan dalam penggunaan. Konversi
termokimiawi merupakan teknologi yang memerlukan perlakuan termal untuk memicu
terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar. Sedangkan konversi biokimiawi
merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan mikroba dalam menghasilkan
bahan bakar.
Gambar 1. Teknologi Konversi Biomassa

Penguraian anaerobik (anaerobic digestion) adalah proses dimana produk bio-


degradable diproses dan dipecah menjadi biogas. Biogas ini terdiri dari unsur-unsur seperti
metana dan karbon dioksida yang dapat digunakan untuk memproduksi listrik. Agar
penguraian anaerobik terjadi, produk harus bebas oksigen dan harus berada pada kondisi
tertentu seperti tingkat suhu, kelembaban dan pH yang sesuai. Suhu yang cocok untuk proses
ini adalah antara 30-40 Celcius dan 60-80 Celcius. Penguraian anaerobik biasanya dilakukan
untuk mengkonversi bahan baku seperti limbah kayu menjadi bahan bakar biomassa yang baik.
Biomassa adalah salah satu cara yang ramah lingkungan untuk menghasilkan listrik dan juga
membutuhkan bahan baku yang murah serta terbarukan yang dapat diproduksi melalui proses
penguraian anaerobik.

Produksi energi hijau yang ramah lingkungan, pemanfaatan limbah pertanian dan
pemrosesan produk samping telah banyak mengubah wajah dunia energi terbarukan.
Penguraian anaerobic telah banyak dipraktikkan di seluruh dunia dan banyak negara yang telah
memiliki struktur AD yang terus berkembang dengan baik. Lebih dari 5000 MW energi
dihasilkan di Asia saja dari proses penguraian anaerobic. Jika hal ini terus berlanjut, proses
penguraian anaerobic akan menjadi salah satu pilihan terbaik untuk menghasilkan listrik di
seluruh dunia.
Sumber :

http://www.indoenergi.com/2012/04/produksi-biomassa-menjadi-biogas-dengan.html

Anonim. 2015. http://elyvani.blogspot.com/2015/08/konversi-energi-biomassa.html

Anda mungkin juga menyukai