Anda di halaman 1dari 32

BIOENERGY

OLEH :
SRI AULIA NOVITA, STP, MP
- Sumber energi dari fosil fuel makin menipis
- Sumber energi alternatif belum digali secara ekstensif karena
keterbatasan SDM dan teknologi
- Sumber pangan juga terbatas karena keterbatasan SDM, lahan
dan teknologi
PERMASALAHAN SERIUS

 Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan


kemajuan suatu bangsa dan pertambahan penduduk
 Mahal dan makin langkanya minyak bumi
 Sudah saatnya penggunaan energi alternatif
 Energi alternatif apapun alasannya, harus diupayakan,
salah satu solusinya renewable energy dan nuclear energy
 Renewable energy sbg input pembangkit listrik : air, angin,
biomassa, biogas, panas bumi, matahari dan gelombang laut
PEMAKAIAN ENERGI

 Sektor industri ~ 40%


 Sektor transportasi ~ 15%
 Sektor rumah tangga ~ 35%
 Sektor komersial/usaha ~ 5%
 Sektor lain ~ 5%
Pengertian bioenergy

 energi alternatif yang berasal dari sumber-


sumber biologis atau energi yang diperoleh/
dibangkitkan/berasal dari biomassa.
 Biomassa adalah bahan2 organik yang dapat
digunakan sebagai sumber bahan bakar
seperti :dari tumbuhan/hewan; produk & limbah
industri budidaya (pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan, perikanan)].
- Tumbuhan (Flora)
- Hewan (Fauna) BIOMASSA
- Jasad Renik (Mikroba)

- Sumber bahan pangan - Biofertilizer


- Sumber energi - Biopestisida
- Sumber bahan industri
PERKEMBANGAN BIOENERGI
 Generasi pertama pengembangan bioenergi ini dinilai kurang etis
karena berkompetisi dengan bahan pangan dan pakan menjadi
vegetable oil, biodiesel, bio-alcohol, biogas, solid biofuel, dan
syngas.
 Generasi kedua diantaranya menggunakan limbah, cellulose dan
tanaman yang didedikasikan untuk pengembangan energi
(dedicated energy crops), yang mengubah biomass menjadi liquid
technology.
 Generasi ketiga pengembangan biofuel adalah oligae yang berasal
dari algae.
 Saat ini pengembangan bioenergi telah sampai pada generasi
keempat yakni mengubah biodiesel menjadi gasoline. Selain itu,
Pemanfaatan bioenergi telah sampai pada pengembangan bahan
bakar pesawat terbang (Ethanol) dan syngas berbahan dasar kayu
yang dimanfaatkan sebagai generator.
Sumber bioenergi :

Digunakan secara langsung :


tempurung kelapa, sekam padi, jerami
dll
Biomassa diolah menjadi bahan
bakar : biofuel, bioethanol, biodiesel,
biogas dll
Biofuel
 Biofuel adalah bahan bakar dari sumber hayati
(renewable energy). biofuel merupakan salah
satu bentuk energi dari biomassa dalam bentuk
cair, seperti biodiesel, bioethanol dan biooil
 Beberapa tanaman yang potensial sebagai
penghasil bioenergi adalah kelapa sawit, kelapa,
jarak pagar, kapas untuk biodiesel, serta ubi
kayu, ubi jalar, tebu, sorgum, sagu, aren, nipah,
dan lontar untuk bioetanol (Sumaryono 2006).
Pengelompokkan Biofuel

 Biofuel untuk konversi engine diesel seperti


Biodiesel.
 Biofuel untuk engine bensin terdiri dari
ethanol (etil alcohol, alcohol dari biji-bijian)
dan methanol
Penggunaan bio-fuel atau sumber energi
hayati adalah sangat menguntungkan

 Sumber energi yang sustainable


 Emisi CO2 dianggap nol
 Mengurangi emisi polutan seperti SOx,
partikulat, dan hidrokarbon
 Mengurangi ketergantungan impor bahan bakar,
 Meningkatkan perekonomian petani
Biodiesel
 Biodiesel merupakan suatu nama dari Alkyl
Ester atau rantai panjang asam lemak yang
berasal dari minyak nabati maupun lemak
hewan. Biodiesel dapat digunakan sebagai
bahan bakar pada mesin yang menggunakan
diesel sebagai bahan bakarnya tanpa
memerlukan modifikasi mesin.
Proses Pembentukan Biodiesel
 Biodiesel (senyawa mono alkil ester) yang diproduksi
melalui reaksi tranesterifikasi antara trigliserida
(minyak nabati, seperti minyak sawit, minyak jarak
dll) dengan metanol menjadi metil ester dan gliserol
dengan bantuan katalis basa. Biodiesel mempunyai
rantai karbon antara 12 sampai 20 serta mengandung
oksigen. Adanya oksigen pada biodiesel
membedakannya dengan petroleum diesel (solar) yang
komponen utamanya hanya terdiri dari hidro karbon.
Jadi komposisi biodiesel dan petroleum diesel sangat
berbeda.
Untuk menjamin kualitas biodiesel yang dihasilkan dan diniagakan
maka diperlukan karakterisasi dan spesifikasi, untuk itu mengacu
pada Standar.
Pada karakterisasi Bahan baku perlu dianalisis :

Biji jarak : kadar minyak, analisis langsung dengan NMR,


pengepresan
Minyak jarak : Analisis berat jenis( picnometer), kekentalan
(viscosimeter), kadar air dll.
Bahan pereaksi : analisis kadar air , metanol, etanol .
Asam /basa ( KOH , H2SO4)
Kondisi operasi: Kandungan air pada esterifikasi tdk boleh >3,9%.

Pencucian dengan air, kontrol pH (keasaman)


Spesifikasi hasil : Memenuhi standar
PEMBUATAN BIODIESEL

Bijih Jarak Pengeringan


Kadar air
Kadar minyak , kadar air
Pemecahan/Pengempaan

Minyak Jarak Mentah

Proses Pengolahan

Minyak Jarak Bersih

Katalisator Transesterifikasi Alkohol


Kadar air, konversi ,angka
Kadar air asam , angka penyabunan
Pemisahan bilangan ester,

Gliseron (12%) Ester (88%)

Distilasi pH, kadar air Pencucian Air

Gliserol Metanol Deaerasi Biodiesel


Kwalitas metanol
Kwalitas Spesifikasi
ReaktorEsterifikasi Tangki Pencuci Reaktor Pengering

Reaktor Metanolat

Alat Distilasi

Tangki Air
Tangki Metanol Tangki Umpan Boliler Tangki Hasil
BIOETHANOL
 Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia dari
proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat
dengan menggunakan bantuan mikroorganisme
 Alkohol/bio-ethanol karbohydrat, dilakukan
melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula
(glukosa) larut air. Proses pembuatan glukosa
dibedakan berdasarkan zat pembantu yang
dipergunakan, yaitu Hydrolisa asam dan Hydrolisa
enzyme. Selanjutnya dilakukan proses peragian
atau fermentasi gula menjadi ethanol dengan
menambahkan yeast atau ragi.
Bahan Baku Pembuatan Etanol
 Bahan sukrosa →Bahan – bahan yang termasuk dalam
kelompok ini antara lain nira, tebu, nira nipati, nira sargum
manis, nira kelapa, nira aren, & sari buah mete
 Bahan berpati → Bahan – bahan yg termasuk kelompok ini
adalah bahan – bahan yg mengandung pati atw karbohidrat.
Bahan – bahan tersbut antara lain tepung – tepung ubi
ganyong, sorgum biji, jagung, cantel, sagu, ubi kayu, ubi
jalar, & lain – lain.
 Bahan berselulosa (lignoselulosa) → Bahan berselulosa
(lignoselulosa) artinya adalah bahan tanaman yg mengandung
selulosa (serat), antara lain kayu, jerami, batang pisang, dan
lain-lain.
Pemanfaatan Bioetanol

 Sebagai bahan bakar substitusi BBM pada motor


berbahan bakar bensin; digunakan dalam bentuk
neat 100% (B100) atau diblending dengan
premium (EXX)
 Gasohol s/d E10 bisa digunakan langsung pada
mobil bensin biasa (tanpa mengharuskan mesin
dimodifikasi).
PROSES PRODUKSI BIO-ETHANOL

 Proses Gelatinasi
 Dalam proses gelatinasi, bahan baku ubi kayu,
ubi jalar, atau jagung dihancurkan dan dicampur
air sehingga menjadi bubur, yang diperkirakan
mengandung pati 27-30 persen. Kemudian bubur
pati tersebut dimasak atau dipanaskan selama 2
jam sehingga berbentuk gel
Fermentasi
 Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah
glukosa menjadi ethanol/bio-ethanol (alkohol)
dengan menggunakan yeast
 Pada umumnya hasil fermentasi adalah bio-
ethanol atau alkohol yang mempunyai kemurnian
sekitar 30 – 40% dan belum dpat dikategorikan
sebagai fuel based ethanol. Agar dapat mencapai
kemurnian diatas 95% , maka lakohol hasil
fermentasi harus melalui proses destilasi.
Distilasi
 proses destilasi untuk memisahkan alkohol
dengan air dengan memperhitungkan perbedaan
titik didih kedua bahan tersebut yang kemudian
diembunkan kembali untuk mencpai kemurnian
alkohol 90-95%
Peralatan Proses
 Peralatan penggilingan
 Pemasak, termasuk support, pengaduk dan motor, steam
line dan insulasi
 Pemisah padatan - cairan (Solid Liquid Separators)
 Tangki Penampung Bubur
 Unit Fermentasi (Fermentor) dengan pengaduk serta motor
 Unit Distilasi, termasuk pompa, heat exchanger dan alat
kontrol
 Boiler
 Tangki Penyimpan sisa
BIOGAS

suatu jenis gas ( bahan bakar) yang dapat


diperoleh melalui proses permentasi anaerob
dari limbah (sisa) pertanian yang basah,
kotoran hewan, manusia atau campurannya
di dalam alat penghasil (digester) gas bio.
Kotoran hewan yang dapat dipergunakan,
sebagai bahan baku adalah kotoran hewan
sapi, babi dan ayam.
Komposisi Biogas
 gas metana (CH4) : 50 sampai 70 persen
 gas karbon dioksida (CO2) : 30 - 40 persen
 Hidrogen (H2) : 5 -10 persen
 gas-gas lainnya : dalam jumlah yang sedikit

(Yadava and Hesse,1981; Abdulah, et al., 1991).


Karakteristik Gas Metana
(CH4)
 Biogas kira-kira memiliki berat 20 persen lebih
ringan dibandingkan udara dan memiliki suhu
pembakaran antara 650 sampai 750oC.
 Biogas tidak berbau dan berwarna yang apabila
dibakar akan menghasilkan nyala api biru cerah
seperti gas LPG
 Nilai kalor gas metana adalah 20 MJ/ m3 dengan
efisiensi pembakaran 60 persen pada konvesional
kompor biogas.
Instalasi Biogas
Sek i an
K a si h
Te r i m a

Anda mungkin juga menyukai