Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KIMIA DASAR

RINGKASAN MATERI

Disusun oleh :

 Eggio Vanaf Ilarno (19520003)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS TAMAN SISWA
2020
A. MATERI

Materi adalah Segala sesuatu yang menempatin ruang


dan mempunyai massa. Semua benda yang kita temui
tersusun oleh Materi.

 Makin besar massa suatu benda, makin banyak


materinya, begitu sebaliknya.
 Massa adalah jumlah zat atau materi yang terkandung
dalam suatu benda. Suatu materi apapun bentuknya ada
3 wujud, yaitu padat, cair, gas.

Sifat Materi :
1. Sifat fisika  dari sebuah materi adalah sifat-sifat yang
terkait dengan perubahan fisika, yaitu sebuah sifat yang
dapat diamati karena adanya perubahan fisika atau
perubahan yang tidak kekal.

Contoh nya :
- Air sebagai zat cair memiliki sifat fisika seperti
mendidih pada suhu 100oC.

1
- Logam memiliki titik lebur yang cukup tinggi, misalnya
besi melebur pada suhu 1500oC.

2. Sifat Kimia dari sebuah materi merupakan sifat-sifat yang


dapat diamati muncul pada saat terjadi perubahan kimia.

Contohnya :

minyak dan kayu. Jika kita melakukan pembakaran,


maka minyak lebih mudah terbakar dibandingkan kayu,
sehingga mudah tidaknya sebuah zat terbakar merupakan
sifat kimia dari zat tersebut.

Perubahan Materi :

Secara garis besar perubahan materi dibedakan


menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia.
(perubahan wujud dan jenisnya)

 Fisika sangat erat hubungannya dengan sifat-sifat fisika,


seperti: bentuk, warna, bau,  yang telah diterangkan di
depan. ( Potongan besi menjadi pisau, engsel perubahan
Wujud). Air menjadi es dan uap perubahan sifat)

2
 Kimia berhubungan dengan sifat kimia dari zat seperti
mudah tidaknya terbakar, mudah tidaknya membusuk,
dan sebagainya.Seperti:Kayu dibakar jadi arang
( perubahan wujud dan sifat ) Ketela diberi ragi jadi tape
(perubahan wujud dan sifat )

Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia dalam


Kehidupan Sehari-hari

 a.  Perubahan wujud dari cair ke padat

Contoh : pembentukan es dalam lemari es atau freezer

b. Perubahan wujud dari cair ke uap

Contoh : Pakaian yang di jemur di sinar matahari

c. Perubahan wujud padat menjadi cair

Contoh : es krim yang meleleh, salju yang mencair di


musim semi, dan sebagainya.

Perubahan Kimia :

Contoh dari perubahan kimia :

3
a. Pembusukan

Materi yang mengandung fosfor (tulang, pupuk

fosfat) menjadi PH3 (fosfin).

b. Pembakaran

Pembakaran membutuhkan adanya gas oksigen.


yang menanak atau merebus air dengan menggunakan
kayu, arang, atau gas. seperti berubahnya warna
materi menjadi hitam atau abu-abu.

c. oksidasi
Oksidasi merupakan peristiwa bereaksinya suatu
materi dengan oksigen. Besi yang mula-mula utuh
lama-lama berkarat dan rusak. Hal ini karena besi
bereaksi dengan oksigen dan air.
d. Reduksi
Peristiwa reduksi merupakan peristiwa
bereaksinya suatu zat dengan hidrogen . Pembusukan
makanan dalam tubuh, tumbuhnya bakteri dalam
makanan yang tidak tertutup rapat, dan sebagainya.
SIFAT MATERI Mempunyai 2 macam yaitu :

4
 sifat intrinsik yaitu sifat materi yang tidak bergantung
pada ukuran dan jumlahnya dalam materi tersebut.
 Contoh nya : warna, bau, sifat asam, sifat basa, titik
leleh, titik beku dan lain-lain.
 sifat ekstrinsik yaitu sifat materi yang bergantung pada
ukuran dan jumlahnya.
Contoh nya : ukuran, volume, massa jenis. massa,
temperatur, bentuk. panjang, dan lain-lain.

B. LOGAM DAN BUKAN LOGAM


1. Defenisi Logam
Logam Dalam Bahasa Yunani adalah Metallon Yang
Berarti Sebuah Unsur Kimia Yang Siap Membentuk ion
(Kation)
Logam adalah Salah Satu Dari Tiga Kelompok Unsur
Yang Di bedakan Oleh sifat Ionisasi dan Ikatan, Bersama
Dengan Metaloid Dan Non Logam.

5
Logam dapat dikelompokkan menjadi :
- Logam alkali Adalah Kelompok Unsur Kimia Pada
Golongan 1A Tabel Priodik kecuali hidrogen
Contoh unsur Logam alkali : Lithium(Li),
Natrium(Na),Potasium(K), Rubidium(Rb), Cesium(Cs),
Francium(Fr).
- Logam alkali Tanah adalah Unsur Kimia Pada Golongan
2A Tabel Priodik
contoh unsur Logam Alkali Tanah : Beryllium(Be),
Magnesium(Mg), Calcium(Ca), Stontium(Sr),
Banium(Ba), Radium(Ra).
- Logam Transisi adalah unsur Logam Yang mempunyai
subkulit d yang tidak terisi penuh atau dapat
membentuk kation dengan subkulit d yang tidak terisi
penuh

Contoh unsur logam transisi : Lantanida dan Aktinida

- Logam Lain-Lain

6
Contoh unsur logam lain-lain : Aluminium(Al),
Gallium(Ga), Indium(In), Thallium(Tl), Ununtrium(Uut),
Tin(Sn), Lead(Pb), Ununquadium(Uuq), Bismuth(Bi),
Ununpentium(Uup), UnunHexium(Uuh).

- Sifat Fisis Logam

1. Logam Akan Memantulkan Sinar Yang Datang


Dengan Panjang Gelombang Dan Frekkuensi
sehingga Logam Terlihat Lebih Mengkilat Contohnya
: Emas(Au) Dan Perak(Ag).

2. Logam Dapat Menghantarkan Panas Ketika Dikenai


Sinar Matahari

3. Logam Juga Dapat Menghantarkan Listrik Karena


Elektronnya contohnya tembaga(Cu)Terdelokalisai
Bebas dan Bergerak diseluruh Bagian Struktur Atom

4. Meabilitas Yaitu Kemampuan Logam Untuk Ditempa


Atau diubah Menjadi Bentuk Lembaran

7
5. Duktilitas Yaitu Logam Dirubah Menjadi Kawat
Dengan Sifat yang Mudah Meregang Contohnya
Tembaga(Cu)

6. Semua logam Merupakan padatan Pada Suhu Kamar


Dengan Pengacualian Raksa atau merkuri

7. Semua Logam Bersifat Keras Kecuali Natrium(Na)


Dan Kalium(Ca)

8. Logam Dapat Menimbulkan Suara Nyaring Ketika


Dipukul

2. Pengertian Non Logam

Non Logam Adalah Kelompok Unsur Kimia Yang


Bersifat Elektronegatif, Yaitu Lebih Mudah Menarik
Elektron Valensi dari Atom Lain Daripada Melepaskannya,

Unsur yang Termasuk dalam Non Logam Adalah

 Halogen : Flourine(F), Choline(Cl), Bromine(Br),


Iodine(I), Astatine(At), Ununseptium(Uus)

8
 Gas Mulia : Helium(H), Neon(Ne), Argon(Ar),
Krypton(Kr), Xenon(Xe), Radon(Rn),
Ununoctium(Uuo).
 Nonlogam Lainnya : Hidrogen(H), Carbon(C),
Nitrogen(N), Phogphorus(F), Oxygen(O), Sulfur(B),
Selenium(Se).

- Sifat Fisis NonLogam

1. Nonlogam Tidak Dapat Memantulkan Sinar Yang


Datang, Sehingga Nonlogam Terlihat Tidak
Mengkilat

2. NonLogam Tidak dapat menghantarkan panas

3. Nonlogam sangat Rapuh Hingga Tidak Dapat Ditarik

4. Densitas Atau Kepadatannyapun Sangat Rendah

C. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari


dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam

9
larutan disebut (zat) terlarut atau solite, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven.

Contoh larutan yang umum dijumpai adalah


padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau
gula dilarutkan dalam air.
1. Larutan elektrolit
adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam
bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi
konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrik
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat
memberikan nyala redup ataupun tidak menyala,
tetapi masih terdapat gelembung gas pada
elektrodanya.
2. Larutan Non elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik.

D. Ionisasi

10
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang
bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif, yang menangkap
satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik
menuju anode. Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu
atau lebih elektron, disebut kation, karena tertarik ke
katode. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom
atau kelompok atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas
n+
atau n-, di mana n adalah jumlah elektron yang hilang atau
diperoleh.

Ionisasi adalah proses fisik mengubah atom atau


molekul menjadi ion dengan menambahkan atau
mengurangi partikel bermuatan seperti elektron atau
lainnya. Proses ionisasi ke muatan positif atau negatif sedikit
berbeda. Ion bermuatan positif didapat ketika elektron yang
terikat pada atom atau molekul menyerap energi cukup agar
dapat lepas dari potensial listrikyang mengikatnya. Energi
yang dibutuhkan tersebut disebut potensial ionisasi. Ion
bermuatan negatif didapat ketika elektron bebas
bertabrakan dengan atom dan terperangkap dalam kulit
atom dengan potensial listrik tertentu. Ionisasi terdiri dari

11
dua tipe: Ionisasi sekuensial dan ionisasi non-sekuensial.
Pada fisika klasik, hanya ionisasi sekuensial yang dapat
terjadi sehingga disebut ionisasi klasik. Ionisasi non-
sekuensial melawan beberapa hukum fisika klasik dan akan
dijelaskan di bagian ionisasi kuantum.

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa arus listrik


mengalir melalui larutan elektrolit(CuCl2) yang ditandai
dengan bergeraknya jarum amperemeter. Hal ini
dikarenakan larutan tersebut terion menjadi ion Ca2+ yang
bergerak menuju katoda dan ion Cl- yang bergerak menuju
anoda.

sifat Asam Basa

Saat kita masuk ke dapur atau kamar mandi, kita dapat


menemukan berbagai macam senyawa asam dan basa. Saat

12
kita membuka lemari pendingin, kita dapat menemukan
minuman ringan (soft drink) yang banyak mengandung asam
karbonat. Cuka merupakan asam, sedangkan soda kue
merupakan basa. Pada bak tempat cucian, kita menemukan
amonia dan bahan pencuci lainnya, yang merupakan basa.
Di dalam kotak obat, kita menemukan obat aspirin, suatu
senyawa asam, dan berbagai jenis antasida yang merupakan
senyawa basa. Kehidupan kita sehari-hari dipenuhi oleh
asam dan basa.

a. Beberapa sifat asam yang dapat diamati:

 Berasa masam (ingat, di laboratorium, kita


mengujinya, bukan mencicipinya)

 Terasa sangat pedih bila terkena kulit (korosif)

 Bereaksi dengan logam-logam tertentu


menghasilkan gas hidrogen

 Bereaksi dengan batu kapur (CaCO3) dan soda kue


(NaHCO3) menghasilkan gas karbon dioksida

13
 Bereaksi dengan kertas lakmus dan mengubah
lakmus biru menjadi merah

b. Beberapa sifat basa yang dapat diamati:

 Berasa pahit (ingat, di laboratorium, kita


mengujinya, bukan mencicipinya)

 Terasa licin di kulit

 Bereaksi dengan minyak dan lemak

 Bereaksi dengan kertas lakmus dan mengubah


lakmus merah menjadi biru

Bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air

c. Teori asam basa


 Teori Asam-Basa Arrhenius

Teori ini digunakan dalam larutan dengan air


sebagai pelarut. Teori ini merupakan teori asam-basa
modern yang pertama kali berkembang. Menurut teori
ini, asam adalah suatu bahan yang apabila dilarutkan
di dalam air, menghasilkan ion H+ (ion hidrogen).

14
Sebaliknya, basa adalah suatu bahan yang apabila
dilarutkan di dalam air, menghasilkan ion OH - (ion
hidroksida).

HCl(g) merupakan asam Arrhenius, sebab pada saat


larut di dalam air, gas tersebut akan terionisasi
(membentuk ion) dengan melepaskan ion H+.

HCl(g) +  H2O(l) →  HCl(aq) →  H+(aq) +  Cl-(aq)

Menurut teori Arrhenius, natrium hidroksida


diklasifikasikan ke dalam kelompok basa, sebab pada
saat larut, akan dihasilkan ion hidroksida.

NaOH(s) +  H2O(l) →  NaOH(aq) →  Na+(aq) +  OH-(aq)

Arrhenius juga mengelompokkan reaksi antara asam


dan basa sebagai reaksi netralisasi, sebab jika kita
mencampurkan suatu larutan asam dengan suatu
larutan basa, kita akan mendapatkan larutan netral
yang terdiri atas air dan garam.

HCl(aq) +  NaOH(aq) →  H2O(l) +  NaCl(aq)

H+(aq) +  Cl-(aq) +  Na+(aq) +  OH-(aq) →  H2O(l) +  Na+(aq) +  Cl-(aq)

15
(Air terbentuk dari penggabungan ion hidrogen dan ion
hidroksida; Persamaan ion bersih sama untuk semua
reaksi asam-basa Arrhenius, yaitu H+(aq) + OH-(aq) → 
H2O(l).

 Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry

Teori ini menggunakan konsep memberi dan


menerima ion hidrogen. Teori Bronsted-Lowry
berusaha mengatasi keterbatasan teori Arrhenius
dengan mendefinisikan asam sebagai penyumbang
(donor) proton (ion H+) dan basa sebagai penerima
(akseptor) proton (ion H+).  Basa menerima ion H+
dengan melengkapi satu pasang elektron bebas untuk
membentuk ikatan kovalen koordinasi (datif).

Pada reaksi antara NH3 dengan HCl, spesi HCl


bertindak sebagai pemberi proton, atau sebagai asam.
Sedangkan amonia sebagai penerima proton atau
sebagai basa. Amonia memiliki pasangan elektron
bebas yang tidak berikatan yang dapat digunakan
untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi (datif).

16
Menurut teori asam-basa Arrhenius, reaksi asam-
basa merupakan reaksi netralisasi. Namun, menurut
teori asam-basa Bronsted-Lowry, reaksi asam-basa
merupakan reaksi kompetisi untuk menangkap proton.
Sebagai contoh, berikut adalah reaksi amonia dengan
air :

HN3)g) +  H2O(l) →  NH4OH(aq) <—>  NH4+(aq) +  OH-(aq)

Amonia merupakan basa (menangkap proton),


sedangkan air merupakan asam (memberikan proton)
pada reaksi maju (dari kiri ke kanan). Tetapi, pada
reaksi balik (dari kanan ke kiri), ion amonium (NH 4+)
adalah asam, dan ion hidroksida (OH -) adalah basa.
Jika keasaman air lebih kuat dari ion amonium, maka
konsentrasi ion amonium dan ion hidroksida relatif
besar pada saat kesetimbangan. Namun, sebaliknya,
jika ion amonium lebih asam dibandingkan air, maka
jumlah amonia menjadi jauh lebih banyak
dibandingkan ion amonium pada saat
kesetimbangan.

17
Bronsted-Lowry mengatakan bahwa jika suatu
asam bereaksi dengan suatu basa, pasangan asam-
basa konyugasi dapat terbentuk. Pasangan asam-basa
konyugasi dibedakan oleh satu buah ion H+. Pada
contoh di atas, NH3 adalah suatu basa, dan NH4+ adalah
asam konyugasinya. Di sisi lain, H2O adalah suatu
asam, dan ion OH- adalah basa konyugasinya. Pada
reaksi di atas, ion OH- merupakan basa kuat, dan
amonia merupakan basa lemah. Akibatnya,
kesetimbangan cenderung bergeser ke kiri. Dengan
demikian, pada kesetimbangan tidak terdapat banyak
ion hidroksida.

Selanjutnya konsep asam-basa kuat-lemah. bahwa


kekuatan asam-basa tidak sama dengan konsentrasi.
Kekuatan merujuk pada jumlah ionisasi atau
penguraian yang terjadi pada asam-basa. Konsentrasi
merujuk pada jumlah asam-basa yang dimiliki di dalam
larutan.

18
19

Anda mungkin juga menyukai