Anda di halaman 1dari 8

MODUL 01

RADIASI TERMAL
Laurenza Arinda S1, Elvera Sulisti Arif2, David Erikson Simbolon3
120110007, 120110006, 1201100
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Sumatera
Email :laurenza.120110007@student.itera.ac.id

ABSTRAK: Radiasi atau sinaran merupakan perpindahan kalor melalui fenomena gelombang elektromagnetik
yang digunakan untuk berbagai proses. Semua benda pada dasarnya dapat memancarkan panas pada suhu yang
cukup tinggi jika pemancaran nya dapat teramati secara nyata. Radiasi erat hubungannya dengan daya serap daya
pancar gelombang radiasi yang disebut dengan emisivitas. Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda
memancarkan energi panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Adapun tujuan dari percobaan radiasi
termal yaitu untuk mengamati dan mengukur radiasi termal yang dipancarkan dari sumber termal, mengetahui
pengaruh lempeng yang berada antara sensor dan kubus. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan power
setting yaitu 5, 6.5, 8 dan 10 dan variasi jarak dengan interval 25cm – 100cm. Pada percobaan ini memperoleh
hasil berupa beberapa factor yang mempengaruhi tingkat radiasi, diantaranya adalah jarak dan jenis permukaan.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa agar tidak terpapar radiasi maka dibutuhkan jarak. Jenis permukaan juga
mempengaruhi terutama pada permukaan hitam yang memiliki absorpsi yang baik dalam pancarannya.

Kata kunci: benda hitam, gelombang elektromagnetik, radiasi termal.

ABSTRACT: Radiation or light is the transfer of heat through the phenomenon of electromagnetic waves that
are used for various processes. All objects can basically emit heat at a high enough temperature if the emission
can be observed in real terms. Radiation is closely related to the absorption power of the emission of radiation
waves which is called emissivity. Thermal radiation is the process by which the surface of an object emits heat
energy in the form of electromagnetic waves. The purpose of the thermal radiation experiment is to observe and
measure the thermal radiation emitted from a thermal source, knowing the effect of the plate between the sensor
and the cube. The experiment was carried out by varying the power settings, namely 5, 6.5, 8 and 10 and varying
the distance at intervals of 25cm – 100cm. In this experiment the results were obtained in the form of several
factors that affect the level of radiation, including the distance and type of surface. It can be concluded that in
order not to be exposed to radiation, distance is needed. The type of surface also affects especially black surfaces
that have good absorption in their emission.

Keywords: black body, electromagnetic waves, thermal radiation.

PENDAHULUAN mata sensor dan dindingnya diberi jarak 5 cm.


Radiasi termal merupakan energi yang Jarak ini diberi lempeng kaca, logam, dan gabus
dipancarkan oleh sebuah benda atau permukaan secara bergantian, hal ini dilakukan untuk
karena temperatur yang dimilikinya. Kesamaan mengetahui adanya radiasi [1].
suhu merupakan syarat yang perlu dan cukup Secara teoritis, yang mampu
untuk kesetimbangan termal karena temperatur memancarkan dan menyerap panas dengan baik
adalah besaran skalar yang dimiliki oleh semua hanyalah benda hitam. Sehingga pada percobaan
sistem termodinamika. Radiasi yang yang kedua ini hanya menggunakan permukaan
dipancarkan benda biasanya tidak hanya kubus yang berwarna hitam tetapi dengan
bergantung pada suhu, tetapi juga pada sifat- lempeng yng berbeda-beda yang diharapkan
sifat yang lainnya, seperti berupa benda, alat dapat memberikan data cukup dalam
permukaannya, dan bahan pembuatnya. Untuk mendeskrpsikan sifat-sifat radiasi energi termal.
mengetahui ada tidaknya radiasi pada Setiap benda memiliki barbagai macam sifat
eksperimen ini, dilakukan perlakuan pada mulai dari baik dalam memancarkan maupun
serapan dan transmisi radiasi termal dengan cara menyerap radiasi hingga benda yang sukar
seperti yang disebutkan diatas, akan tetapi antara memancarkan maupun menyerap radiasi.
Dengan demikian dilakukan sebuah eksperimen tersebut. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan
tentang radiasi termal (kubus Leslie) untuk antara kaca, logam, dan gabus dapat melalui
mengetahui perbedaan besar radiasi yang eksperimen radiasi termal (kubus Leslie). Hukum
dipancarkan antara permukaan hitam, putih, radiasi Planck dapat diintegrasikan pada panjang
gelombang dari nol sampai tak hingga untuk
kilap, dan kusam [2].
menentukan daya emisif total. Semua benda yang
Banyak fenomena radiasi termal dapat temperaturnya berada di atas nol absolut
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya memancarkan energi. Ketika terdapat dua keadaan
dalam ruang lingkup peralatan rumah tangga (benda dan lingkungan) dimana keduanya hamper
seperti pada pemanas listrik, microwave, radio mendekati kesetimbangan termal, maka temperatur
dan lain sebagainya. Sehingga dipertimbangkan lingkungan memiliki pengaruh terhadap besar energi
bahwa eksperimen mengenai radiasi termal radiasi yang dipancarkan benda.
penting untuk dilakukan sehingga dapat
memberikan kontribusi yang besar dalam
kehidupan bermasyarakat [3]. METODA

Praktikum Radiasi Termal ini dilakukan pada


hari Kamis, 1 Desember 2022 pada pukul 09.30-
DASAR TEORI
12.00 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di Gedung
Radiasi termal merupakan energi yang
Laboratorium Teknik 1 Lantai 3 Ruangan
dipancarkan oleh sebuah bendaatau permukaan karena
Laboratorium Eksperimen Fisika 1.
temperatur yang dimiliki oleh benda atau
permukaantersebut. Pada suhu ruang, radiasi termal ini Pada praktikum ini melakukan pengambilan data
paling banyak terdapat dalam daerahspektrum dimana bahan dan alat yang sudah disediakan yaitu
inframerah. Radiasi yang dipancarlan benda biasanya sensor radiasi, kubus radiasi termal, gelas jendela,
tidak hanya bergantung pada suhu, tetapai juga pada dan millivoltmeter. Pada percobaan radiasi termal
sifat-sifat lainnya, seperti rupa benda,sifat terdapat 2 percobaan yaitu yang pertama kecepatan
permukaannya, bahan pembuatnya [4]. radiasi dengan variasi power setting (5, 6.5, 8, dan
Pada suhu ruang, radiasi termal banyak terdapat 10) dan yang kedua yaitu dengan variasi jarak
dalam daerah inframerah karena pada daerah tersebut dimulai dari 2.5cm – 100cm. setelah dilakukan
mata kita tidak lagi peka. Fisika baru memberikan percobaan tersebut maka akan didapatkan hasil
tafsiran benar terhadap radiasi termal, ini pembacaan sensor (mV) dan tahanan thermistor
dikemukakan oleh max planck. Planck (𝑘Ω).
mengemukakan bahwa sebuah atom yang bergetar
hanya dapat menyerap atau memancarkan energi Berikut merupakan gambar set alat yang
kembali dalam bentuk bungkusan kecil yang disebut digunakan dalam percobaan radiasi termal
kuanta. Apabila energi kuanta berbanding lurus
dengan frekuensi radiasi, maka apabila frekuensi
meningkat, energinya akan ikut meningkat. Dalam
radiasi termal dikenal radiasi benda hitam. Benda
hitam memiliki emisivitas sama dengan satu. Benda
hitam merupakan benda dengan kemampuan
menyerap dan memancarkan panas terbaik. Dalam
fisika benda hitam ( black body ) merupakan obyek
yang menyerap seluruh radiasi elektromagnetik yang
jatuh padanya. Secara teori dalam fisika klasik benda
hitam haruslah juga memancarkan seluruh panjang
gelombang energi yang mungkin [5].
Radiasi termal yang jatuh pada sebuah
permukaan dapat diabsorpsi, direfleksi, atau
ditransmisi. Jika ρ, α, dan τ adalah bagian dari radiasi
datang yang masing-masing direfleksi, diabsorpsi, dan
ditransmisi. Dimana ρ adalah reflektivitas, α Gambar 1 Set Up Alat Radiasi Termal
merupakan absorptivitas, dan τ adalah transmisivitas.
Setiap benda memiliki kemampuan dalam mengalangi
pancaran radiasi berbeda-beda berdasarkan tiga hal
Adapun prosedur kerja dari percobaan radiasi
termal dengan variasi power switch yaitu sebagai Matikan kubus radiasi termal atau
berikut : posisikan pada posisi off

Percobaan Radiasi Mulai percobaan dengan mendekatkan


Termal Dimulai sensor radiasi ke permukaan kubus hitam,
putih, alumunium dull, dan alumunium
terpolis secara bergantian
Hubungkan Ohmmeter dan Millivoltmeter
kemudian hubungkan kubus radiasi ke
sumber arus listrik Variasikan jarak antara kubus radiasi
dengan sensor radiasi dengan variasi jarak
yaitu sebesar 2,5 cm - 100 cm secara
Hidupkan kubus radiasi termal dan set
bergantian
power switch ke posisi 10 dan panaskan
selama 5 menit
Catat pembacaan tingkat radiasi.
Mulai percobaan dengan mendekatkan
sensor radiasi ke permukaan kubus hitam,
Lakukan percobaan dengan data yang
putih, alumunium dull, dan alumunium
telah ditentukan.
terpolis secara bergantian

Variasikan power switch ke posisi 5, 6. 5, Selesai


lalu ke 8 dan 10. Tunggulah kubus sampai
setimbang termal Gambar 3. Prosedur Percobaan Dengan Variasi Jarak
4
Catat setimbang termal.
pembacaan sensor (𝑚𝑉) dan HASIL DAN PEMBAHASAN
tahanan thermistor (𝑘Ω) yang terdapat di
millivoltmeter. Tabel 1 Hasil pengukuran pada power setting 5
Pembaca Tahanan Temperatu
Lakukan percobaan dengan data yang Permukaan Sensor Termisto r (°𝐶)
telah ditentukan. (𝑚𝑉𝑜𝑙𝑡) r (𝑘𝛺)
Hitam 3.9 7.41 90
Putih 4.5 7.43 90
Selesai Aluminium 0.3 7.25 92
terpolis
Gambar 2. Prosedur Percobaan Dengan Variasi Power Switch Aluminium 1.9 7.32 90
dull

Adapun prosedur percobaan dari percobaan


radiasi termal dengan variasi jarak yaitu sebagai Tabel 2 Hasil pengukuran pada power setting
berikut : 6.5
Pembaca Tahanan Temperatu
Permukaan Sensor Termisto r (°𝐶)
(𝑚𝑉𝑜𝑙𝑡) r (𝑘𝛺)
Percobaan Radiasi
Termal Dimulai Hitam 6.8 7.52 90
Putih 6.9 7.50 90
Aluminium 0.3 7.24 92
terpolis
Hubungkan Ohmmeter dan Millivoltmeter
Aluminium 2.0 7.32 90
kemudian hubungkan kubus radiasi ke
sumber arus listrik dull
Tabel 3 Hasil pengukuran pada power setting 8 Tabel 6 Tingkat radiasi versus jarak
Pembaca Tahanan Temperatu Tingkat 1/(𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘)2
Permukaan Sensor Termisto r (°𝐶) Jarak radiasi [𝑐𝑚2 ] Radiasi
(𝑚𝑉𝑜𝑙𝑡) r (𝑘𝛺) (𝑐𝑚) ambeient Sekitar (mV)
Hitam 7.3 7.54 90 (𝑚𝑉)
Putih 8.1 7.57 90 2.5 10.6 0.16 11
Aluminium 0.4 7.24 92 3 10.0 0.11 10.3
terpolis 3.5 9.5 0.081 9.8
Aluminium 3.1 7.36 90 4 9.1 0.0625 9.4
dull 4.5 8.5 0.0493 8.8
5 8.1 0.04 8.4
5.5 7.3 0.033 7.6
Tabel 4 Hasil pengukuran pada power setting 10 6 6.8 0.04 7.1
Pembaca Tahanan Temperatu 8 5.2 0.0156 5.5
Permukaan Sensor Termisto r (°𝐶) 10 4.1 0.01 4.4
(𝑚𝑉𝑜𝑙𝑡) r (𝑘𝛺) 12 3.2 0.0069 3.3
Hitam 10.5 7.67 90 14 2.5 0.0051 2.8
Putih 10.0 7.65 90 16 2.0 0.0039 2.3
Aluminium 0.4 7.24 92 20 1.3 0.0025 1.6
terpolis 25 0.7 0.0016 1.0
Aluminium 3.2 7.57 90 30 0.4 0.001 0.6
dull 35 0.2 0.000816 0.3
40 0.1 0.000625 0.1
45 0 0.000493 0
Tabel 5 Tingkat Radiasi Ambient 50 0 0.0004 0
Jarak (𝑐𝑚) Tingkat radiasi ambient (𝑚𝑉) 60 0 0.00027 0
2.5 -0.4 70 0 0.000204 0
3 -0.3 80 0 0.000156 0
3.5 -0.3 90 0 0.000123 0
4 -0.3 100 0 0.0001 0
4.5 -0.3
5 -0.3 Istilah benda hitam diperkenalkan oleh
5.5 -0.3
Gustav Robert Kirchoff pada tahun 1862 ketika
6 -0.3
8 -0.3 mengamati adanya cahaya yang terpancar dari
10 -0.3 benda yang berwarna hitam. Menurut fisika
12 -0.3 klasik, walaupun secara teori benda hitam
14 -0.3 menyerap semua radiasi, namun juga harus
16 -0.3 memancarkan seluruh panjang gelombang energi
20 -0.3 yang mungkin karena hanya dari sinilah energi
25 -0.3 benda tersebut dapat diukur. Dari hukum II
30 -0.2 Termodinamika, Kirchoff menunjukkan besar
35 -0.1 radiasi benda hitam sebagai radiasi termal dari
40 0 benda yang tidak bersuhu nol kelvin akan
45 0
memancarkan energi dalam bentuk
50 0
60 0 elektromagnet, ia mengatakan bahwa emisivitas
70 0 pada suatu benda sama dengan absorbsivitasnya.
80 0 Absorbsivitas permukaan adalah perbandingan
90 0 antara cahaya diserap dan cahaya yang datang dari
100 0 permukaan itu. Radiasi termal adalah radiasi
elektromagnet yang dipancarkan sebuah benda
sebagai akibat suhu benda itu sendiri Walaupun
suhu benda sama, benda akan tetap memancarkan
gelombang elektromagnetik dengan berbagai
macam gelombang. [2]

Langkah percobaan pada praktikum


radiasi termal yaitu menghubungkan kubus termal
ke sumber listrik, untuk variasi power setting
yaitu dekatkan atau hadapkan sensor radiasi ke
permukaan kubus (sisi hitam, putih, aluminium
terfolis dan aluminium dull). Lalu tekan tombol
on (atur variasi power setting yaitu 5, 6.5, 8 dan Gambar 5 Grafik perbandingan antara jarak dengan tingkat radiasi
10) dan catat pembacaan tensor dan tahanan
Berdasarkan gambar 5, pada data yang digunakan
thermistor. Untuk variasi jarak yaitu tombol
sebanyak 25 jarak dengan interval 2,5cm – 100cm
power dalam keadaan off, pada power setting atur
dengan menghasilkan tingk radiasi yang
ke posisi high atau 10, lalu atur jarak antara sensor
bervariasi. Dimana kesimpulannya itu jika jarak
radiasi dengan kubus termal sesuai dengan data
semakin besar maka tingkat radiasi semakin kecil
yaitu dari interval 2,5 cm – 100 cm, maka akan
hingga bernilai nol pada interval 45cm – 100cm.
didapat tingkat radiasinya. Lakukan perulangan
pada percobaan dengan perlakuan yang sama. Hubungan jarak dengan radiasi sekitar
dapat dilihat pada gambar 6, sebagai berikut :
Pengaruh tiap permukaan pada suhu yaitu
dengan variasi power setting 5, 6.5, 8, 10
menghasilkan suhu yang signifikan. Pada
permukaan hitam, putih dan aluminium dull pada
power setting 5, 6.5, 8, 10 menghasilkan suhu
900 𝐶. Sedangkan untuk aluminium terfolis pada
power setting yang sama menghasilkan suhu
sebesar 920 𝐶. Dapat disimpulkan bahwa semakin
besar tahanan thermistor maka suhu yang
Gambar 6 Grafik perbandingan antara jarak dengan radiasi sekitar
dihasilkan semakin kecil, tapi tetap bergantung
pada permukaan kubus tersebut. Berdasarkan gambar 6, dengan variasi jarak
dengan interval 2,5cm – 100cm ini menghasilkan
Hubungan jarak dengan radiasi ambient radiasi sekitar yang bervariasi. Dapat disimpulkan
dapat dilihat pada gambar 4, sebagai berikut : dari hasil percobaan dan dilakukan perhitungan
jika suatu jarak semakin besar maka radiasi
sekitar semakin kecil, begitupun sebaliknya.

Pengaruh jarak terhadap tingkat radiasi


yaitu berbanding lurus. Karena jika jarak suatu
benda terhadap sumber radiasi, maka nilai tingkat
radiasi semakin besar. Jika semakin besar nilai
jarak maka tingkat radiasi akan bernilai nol.
Gambar 4 Grafik perbandingan antara jarak dengan radiasi ambient
Dari data hasil pengukuran termasuk absorbsi
baik karena pada percobaan ini menggunakan
Berdasarkan gambar 4, pada data yang digunakan permukaan kubus hitam yang mampu mengabsorbsi
sebanyak 25 jarak dengan interval 2,5cm – 100cm semua cahaya tampak yang mengenainya sehingga
dengan menghasilkan radiasi ambient yang tidak ada sedikitpun radiasi yang terlewat.
bervariasi. Sehingga didapat kesimpulan bahwa
semakin besar jarak maka radiasi ambient
KESIMPULAN DAN SARAN
semakin bersar begitupun sebaliknya.
Hubungan jarak dengan tingkat radiasi Radiasi termal terjadi pada benda dengan suhu
dapat dilihat pada gambar 5, sebagai berikut : diatas 0 Kelvin. Kecepataan radiasi suatu benda
dipengaruhi oleh sifat absorsivitas dan emisivitas
bahan dari benda tersebut. Pada benda hitam daya 1
= 0.0493 𝑐𝑚2
penyerepan radiasi dari benda lain tinggi dan (4.5)2
emisivitasnya juga tinggi. Dengan demikian
benda hitam memikiki radiasi termal karna 1
= 0.04 𝑐𝑚2
absorbsivitas dan emisivitasnya. Radiasi yang (5)2
terpancar dari yang terkecil adalah radiasi benda
dengan permukaan Aluminium terpolis, 1
= 0.033 𝑐𝑚2
Aluminium dull, warna hitam dan putih. (5.5)2

Pada eksperimen ini, percobaan tingkat radiasi 1


= 0.027 𝑐𝑚2
dengan jarak hanya dilakukan menggunakan 1 (6)2
variasi permukaan kubus, yakni warna hitam.
Sarannya untuk mengetahui kecepatan radiasi 1
= 0.0156 𝑐𝑚2
benda lain akan berada di nol dengan suhu 90°𝐶, (8)2
maka perlu melakukan percobaan dengan variasi
permukaan lainnya. 1
= 0.01 𝑐𝑚2
(10)2

DAFTAR PUSTAKA 1
= 0.0069 𝑐𝑚2
(12)2
[1] Krane, Fisika Modern, Jakarta: UI Press, 1982.
1
[2] Jannah, Laporan Praktikum Radiasi Termal = 0.0051 𝑐𝑚2
(14)2
(Kubus Leslie), Jember: Jurusan Fisika UNEJ,
2013. 1
= 0.0039 𝑐𝑚2
[3] J. Bueche, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, (16)2
Jakarta, 1997.
[4] T. D. Fisika, Modul Eksperimen Fisika 1, 1
= 0.0025 𝑐𝑚2
Lampung Selatan, 2019. (20)2
[5] Bahruddin, Kamus Pintar Plus Fisika, Bandung: 1
Epsilon Group, 2006. = 0.0016 𝑐𝑚2
(25)2
1
= 0.001 𝑐𝑚2
(30)2
LAMPIRAN
1
Berikut merupakan lampiran berupa = 0.000816 𝑐𝑚2
perhitungan dari data yang diambil pada saat (35)2
percobaan pada praktikum berjudul Radiasi Termal. 1
= 0.000625 𝑐𝑚2
1. Perhitungan 1/(𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘)2 pada Tabel 6 (40)2

1 1
= 0.16 𝑐𝑚2 = 0.000493 𝑐𝑚2
(2.5)2 (45)2

1 1
= 0.11 𝑐𝑚2 = 0.0004 𝑐𝑚2
(3)2 (50)2

1 1
= 0.081 𝑐𝑚2 = 0.00027 𝑐𝑚2
(3.5)2 (60)2

1 1
= 0.0625 𝑐𝑚2 = 0.000204 𝑐𝑚2
(4)2 (70)2
1
= 0.000156 𝑐𝑚2
(80)2
1
= 0.000123 𝑐𝑚2
(90)2
1
= 0.0001 𝑐𝑚2
(100)2

2. Perhitungan radiasi sekitar


Radiasi Sekitar = Tingkat Radiasi - Radiasi
Ambient

➢ 10.6 - (-0.4) = 11 mv
➢ 10 - (-0.3) = 10.3 mv
➢ 9.5 - (-0.3) = 9.8 mv
➢ 9.1 - (-0.3) = 9.4 mv
➢ 8.5 -(-0.3) = 8.8 mv
➢ 8.1 - (-0.3) = 8.4 mv
➢ 7.3 - (-0.3) = 7.6 mv
➢ 6.8 - (-0.3) = 7.1 mv
➢ 5.2 - (-0.3) = 5.5 mv
➢ 4.1 - (-0.3) = 4.4 mv
➢ 3.2- (-0.3) = 3.3 mv
➢ 2.5 - (-0.3) = 2.8 mv
➢ 2.0 - (-0.3) = 2.3 mv
➢ 1.3 - (-0.3) = 1.6 mv
➢ 0.7 - (-0.3) = 1.0 mv
➢ 0.4 - (-0.2) = 0.6 mv
➢ 0.2 - (-0.1) = 0.3 mv
➢ 0.1 - 0 = 0.1 mv
➢ 45-100 =0

Anda mungkin juga menyukai