Anda di halaman 1dari 30

I.

PENDAHULUAN RADIOFARMASI

RADIOFARMASI : suatu bidang ilmu kefarmasian (penyiapan, pembuatan


sediaan, penyimpanan, pendistribusian, dispensing) yang memanfaatkan
unsur/atom radioaktif yang digunakan baik untuk tujuan diagnosis
maupun terapi.

Radiofarmasi / Farmasi Nuklir


A. Penggunaan prinsip & cara-cara farmasi & radiokimia untuk pembuatan obat
yg mengandung atom radioaktif ( radiofarmaka) bagi keperluan diagnosis &
penyembuhan (terapi) penyakit yang diidap oleh pasien.
B. Senyawa kimia / obat , yang salah satu atom penyusun strukturnya adalah
nuklida radioaktif ,untuk keperluan diagnosis atau penyembuhan(terapi)
suatu penyakit dan dapat diberikan kepada pasien secara oral, parenteral dan
inhalasi disebut sebagai Radiofarmaka

Radiofarmasi dapat dikalsifikasikan dlm 4 kategori


1. Produk jadi
2. Generator Radionuklida
3. Komponen non radioakti (kit) untuk persiapan senyawa komponen
radioaktiv (biasanya elusi dari generator radionuklida)
4. precusor/bhnbaku zat aktif digunakan utk radiolabeling zat lain)
Sifat-sifat radiofarmaka diagnostik yang ideal
1. Pemancar gamma murni
2. 100 keV < energi gamma < 250 keV
3. Waktu paruh efektif = 1.5 x lamanya pemeriksaan.
4. Target to non-target ratio tinggi.
5. Dosis radiasi yang diterima pasien dan petugas kedokteran nuklir minimal.
6. Keselamatan pasien
7. Reaktivitas kimia
8. Tidak mahal dan tersedia dengan mudah.
9. Penyiapan serta kendali kualitasnya sederhana jika dibuat ditempat (rumah sakit).

Sifat-sifat radiofarmaka terapi yang ideal


1. Pemancar partikel bermuatan yang murni (b- atau a).
2. Memiliki energi cukup tinggi atau sedang (>1 meV).
3. Waktu paruh effektif cukup panjang, misalnya dalam hari.
4. Perbandingan di dalam target terhadap organ bukan target tinggi
5. Dosis radiasi yang diterima pasien harus minimal dan juga yang diterima petugas
kedokteran nuklir.
6. Keselamatan pasien diutamakan.
7. Radiofarmaka tersedia dengan mudah dan harganya murah.
8. Preparasi dan QC radiofarmaka mudah dan sederhana bila radiofarmaka disiapkan
ditempat.
BENTUK SEDIAAN RF
1. Larutan untuk pemakaian oral
 Biasanya dikemas dalam wadah tertentu yang dinamakan Penicillin type bottles.
 Untuk menghindari kontaminasi mikroba digunakan Single dose bottles.
 Sediaan dapat berupa larutan air; alkohol dan minyak.
2. Kapsul gelatin untuk pemakaian oral
 Cara pemakaiannya mudah & bahaya kontaminasi tdk ada.
 Larutan ini diserap oleh dinding kapsul atau zat inert yang ditambahkan
 Kerugiannya adalah : ada kemungkinan kapsul tdk larut sempurna dlm lambung
atau reaksi antara radionuklida dengan komponen-komponen kapsul.
3. Larutan injeksi
 Kemasan mengandung satu dosis atau lebih.
 Syarat larutan injeksi biasa harus dipenuhi seperti : sterilitas; isotonisitas dan bebas
pirogen.
 Sediaan dipakai terutama untuk radioisotop yang berumur sangat pendek sehingga
unsur aktif segera mencapai sasaran dan dapat segera dideteksi.
4. Bentuk Lyophilized Products atau sediaan liofilisasi
Sediaan dalam botol, sebelum digunakan harus dilarutkan dalam pelarut yang sesuai
(model Kit)
5 Teknik Pembuatan sediaan RF
1. Didapat dari Target yang telah di-iradiasi dalam reaktor nuklir lalu langsung dilarutkan
dalam pelarut.
2. Didapat dengan cara pemisahan kimia dari target yang telah di-iradiasi.
3. Penandaan molekul organik sintetis atau dari tumbuhan/hewan dengan radioisotop
4. Koloid radioaktif yang dihasilkan dari pengendapan logam, metaloid atau garam.
5. Radioisotop dengan waktu paruh pendek yang dihasilkan dari generator

1. Pemeriksaan Fisika
a) periksa kemurnian radioaktif / disebut pula kemurnian radionuklida / kemurnian radioisotopik
b) Pemeriksaan kemurniaan sediaan radiofarmasi
2. Pemeriksaan Kimia
Dilakukan uji kemurnian radiokimia : zat radioaktif harus berada dlm btk kimia yang telah ditentukan.
Kemungkinan pengotoran radiokimia adalah krn : pemanasan yg berlebihan selama pengolahan; terjadi
oksidasi/reduksi; ketidakstabilan zat kimianya; self-irradiation dan pengaruh cara atau tempat
penyimpanan.
Cara pemeriksaannya : dengan kromatografi, baik secara kromatografi kertas dan lapis tipis (TLC);
elektroforesis kertas dan dialisis.
3. Pemeriksaan Biologi = pemeriksaan sterilitas : seperti uji sterilitas pada Farmakope Indonesia;
pemeriksaan pirogen seperti pada FI
1. Aplikasi Diagnostik
Iod radioaktif dan kelenjar tiroid, Radiotracers untuk melihat fungsi &
penyakit darah Anaemia, Kadar besi dalam darah, Tumor otak
2. Aplikasi Terapetik
Secara umum, terapi isotopik diaplikasikan hanya utk penyakit-
penyakit dimana terjadi perluasan sel yg tdk berfungsi / overactive.
3. Fungsi Radioassay
 Functional radioassays : penggunaan radioisotop sebagai bhn
pembantu untuk mengukur kecepatan proses biologi.
 Ada tiga macam, yaitu : Kecepatan Transfer Isotop, Kecepatan
Peluruhan Isotop, Metabolic Processes and Isotop Concentration
4. Metode Radioesei dalam Kedokteran
Ada beberapa metode untuk pemeriksaan, antara lain : Analisis
Aktivasi, Competitive Radioassay, Imunoesei
Prinsip dasar imunoesei : Obat* + Obat + Antibodi ↔ Obat* - Antibodi
+ Obat – Antibodi (Obat bebas) (Obat terikat)
II. RADIOISOTOP (RADIONUKLIDA)
ISOTOP

ZAT RADIOAKTIF MEMANCARKAN


RADIASI
-ALAMIAH
-BUATAN MANUSIA
MANFAAT RADIOISOTOP
Berdasarkan Sinar Radiasi α, β dan γ
a. Sinar alpha
Sinar alfa sbg sinar utama utk memunculkan keberadaan dari radio isotop itu sendiri. Tanpa
keberadaan sinar alfa maka tidak akan ada radioisotop di dunia. Sinar alfa akan membidik
neutron & kemudian jadilah radioisotop.
b. Sinar beta
1. menentukan letak kebocoran pipa saluran minyak / cairan atau gas yang tertimbun dlm
tanah
2. mengukur ketebalan kertas
3. pancaran sinar beta Karbon C-14 dari fosil dapat digunakan utk memperkirakan umur fosil.
c. Sinar gamma
1. radiotherapy (membunuh sel kanker)/radiasi sinar gamma terkontrol
2. sterilisasi alat-alat kedokteran
3. sterilisasi pada makanan dan pengawetan makanan
4. mengukur ketebalan baja
5. mendeteksi datangnya pasokan minyak/cairan dari jauh yang disalurkan melalui pipa-pipa
6. membuat varietas tanaman baru yang tahan penyakit
7. dimanfaatkan pada pembuatan radiovaksin.
Manfaat Fungsi-fungsi lain
a. membuat varietas tanaman baru yang tahan penyakit & produktivitas yg tinggi
b. pemandulan /sterilisasi serangga pengganggu tanaman
c. mendeteksi pemalsuan lukisan atau keramik.
Manfaat Secara Umum
a. Tracer (perunut, pencari jejak) untuk berbagai keperluan
b. Sumber Tenaga Listrik/PLTN
c. Memanfaatkan sinar-sinar radiasinya untuk berbagai keperluan.

BAHAYA RADIOISOTOP
Bahaya Roadioaktivitas:
1.Dapat merusak sel-sel penting seperti sel tulang sumsum /penghasil sel darah, akibat radiasi tinggi
yang tidak terkendali (termasuk juga radiasi sinar gamma)
2.Dapat merusak/mematikan jaringan atau sel-sel pada makhluk hidup
3.Dapat merusak/mengubah struktur DNA makhluk hidup
4.Dapat mengakibatkan tumor atau kanker
5.Radon yang terhirup paru-paru memancarkan alpha dapat menimbulkan kerusakan dan
pertumbuhan kanker
6.Dapat menimbulkan luka bakar (akibat radiasi dosis tinggi).
Sbg energi yg dipancarkan dlm bentuk
partikel / gelombang
KARASTETIK RADIASI : PANJANG
GELOMBANG
RADIASI ALAM (PENGION)
RADIASI BUATAN (NON
M PENGION)
MUATANNYA
A
LISTRIK
S
S
A
•NON PENGION : GELOMBANG
RADIO, INFRA MERAH
RADIASI •PENGION : SINAR X, SINAR
ELEKTROMAGNETIK GAMMA, SINAR KOSMIK
RADIASI PARTIKEL
A. Tidak terdeteksi oleh indra manusia
SIFAT RADIASI B. Radiasi dpt berinteraksi dg materi yg dilaluinya melalui
ionisais, eksistensidll

MANFAAT RADIASI
Bidang Kedokteran
1. Sterilisasi Radiasi
Sterilisasi radiasi lbh sempurna dlm mematikan mikroorganisme.
•Sterilisasi radiasi tdk meninggalkan residu bahan kimia.
•Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tdk mungkin tercemar bakteri lg
sampai kemasan terbuka.
2. Terapi tumor atau kanker.
Berbagai jenis tumor / kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal
maupun sel kanker dpt dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker / tumor ternyata lbh sensitif
(lbh mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker / tumor dapat dimatikan dg mengarahkan
radiasi secara tepat pd sel-sel kanker tersebut
Bidang pertanian.
1) Pemberantasan homo dengan teknik jantan mandul
2) Pemuliaan tanaman
3) Penyimpanan makanan
Bidang Industri
1) Pemeriksaan tanpa merusak
2) Mengontrol ketebalan bahan
3) Pengawetan bahan
MAKANAN PENANGKAL RADIASI
1 pektin apel
pektin merupakan serat yang berguna bagi sistem pencernaan,& apel kaya akan pektin. studi
mengemukakan bahwa pektin apel jg berguna utk mengurangi efek paparan radiasi. pasca musibah
reaktor nuklir di chernobyl pd 1987,
para dokter menggunakan pektin apel utk merawat kontaminasi radioaktif pd anak-anak. ia mampu
menyingkirkan kandungan metal berat di bawah kulit.
2 spirulina dan khlorela
pasca bencana chernobyl, spirulina & khlorela juga digunakan utk menurunkan tingkat material
radioaktif. diet yg kaya klorofil juga telah terbukti dpt meningkatkan kemungkinan selamat para hewan
yang terkena radiasi dlm dosis mematikan.
3 rumput laut
rumput laut terbukti dpt menetralisir isitop radioaktif. sama halnya dengan cara rumput laut
mempurifikasi air laut, ia melakukan hal yg sama terhadap tubuh manusia. lumput laut dpt
mengkonversi radiasi mjd garam, sehingga dpt diurai oleh tubuh dg mudah. iodin natural dlm rumput
laut dapat menurunkan iodine radioaktif yg diserap oleh tiroid hingga 80 %
4 makanan dengan karotin
diet dg konsumsi makanan kaya karotin, spt kentang, wortel, & bayam, akan membantu mencegah
pembentukan sel2 kanker yg dipicu radiasi. tak hanya itu, karotin alami jg akan membantu melindungi
kulit manusia dr radiasi sinar ultraviolet.
5 keluarga kubis
keluarga kubis ini meliputi kol, brokoli, lobak hingga bok chay. makanan-makanan ini tinggi asam
caffeic, asam yg berfungsi melindungi sel dari radiasi gama yang bisa membahayakan tubuh.
IV. RADIKAL BEBAS
Atom / molekul yang kehilangan elektron sehingga molekul tersebut mjd tdk stabil &
selalu berusaha mengambil elektron dari molekul / sel lain
1.DALAM TUBUH (ENDOGEN) : autoksidasi, oksidasi
SUMBER enzimatik dan respiratory burst.
RADIKAL BEBAS 2.LUAR TUBUH (EKSOGEN) : polusi udara, radiasi UV,
sinar-X, pestisida dan asap rokok
JENIS RADIKAL BEBAS
1. Asap rokok : Oksidan dlm rokok saluran napas
2. Polusi udara : merupakan sumber radikal bebas yg berbahaya bagi tubuh manusia.
3. Radiasi UV : sinar ultra violet ; kulit
4. Pestisida : Pestisida kimia
5. Obat-obatan : meningkatkan produksi radikal bebas dlm btk peningkatan tekanan
oksigen
6. Olahraga berlebihan : suplai oksigen yg sangat banyak,
7. Autoksidasi : produk dari proses metabolisme aerobik.
8. Oksidasi enzimatik : Beberapa jenis sistem enzim mampu menghasilkan radikal bebas
dlm jml yang cukup bermakna
9. Respiratory burst : Sel fagositik menggunakan oksigen dlmj jml yg besar slm fagositosis.
Lebih kurang 70-90 % penggunaan oksigen tersebut dpt diperhitungkan dlm produksi
superoksida
DAMPAK RADIKAL BEBAS PADA TUBUH
Penyakit kronis. serangan jantung,kanker, katarak dan menurunnya fungsi ginjal. Untuk
mencegah / mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.
Kerusakan DNA. Radikal bebas yg mengambil elektron dari sel tubuh manusia dpt
menyebabkan perubahan struktur DNA sehingga terjadi mutasi. Bila perubahan DNA
ini terjadi bertahun-tahun, maka dpt mjd penyakit kanker.
Kerusakan jaringan peningkatan usia, akibatnya pemusnahan radikal bebas tidak dapat
terpenuhi dengan baik, maka kerusakan jaringan terjadi secara perlahan-lahan.

PENCEGAHAN RADIKAL BEBAS


1.Pola hidup sehat & cerdas
2.Berolah raga dgn intensitas rendah & hindari olahraga berlebihan. Berolah raga dg intensitas
rendah & hindari olahraga berlebihan.
3.Konsumsi sayur dan buah.
ANTI OKSIDAN
Ada 2 cara dalam mendapatkan antioksidan, yaitu :
1.Dari luar tubuh (eksogen) dgn cara melalui makanan & minuman yg mengandung vitamin
C, E, atau betakaroten,
2.Dari dlm tubuh (endogen), yakni dengan enzim superoksida dismutase (SOD), glutation
peroksidase (GSH Px), perxidasi, & katalase yang diproduksi oleh tubuh sebagai
antioksidan.
V. REAKTOR NUKLIR
 Reaktor nuklir : tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan
inti (fisi) / penggabungan inti (fusi) atau Suatu tempat/perangkat yg digunakan utk
membuat, mengatur, & menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pd laju yg
tetap
 Fungsi reaktor fisi dibedakan menjadi dua, yaitu reaktor penelitian dan reaktor daya
TUJUAN REAKTOR NUKLIR
1. Membangkitkan listrik.
2. Reaktor penelitian
3. Digunakan untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif )
4. Untuk penelitian.
Klasifikasi berdasarkan type reaksi nuklir

1. Reaktor Nuklir Fisi


bhn bakar nuklir Uranium & reaktor jenis ini akan menghasilkan Plutonium,
meskipun dimungkinkan juga menggunakan siklus bahan bakar Thorium. (Reaktor
thermal (lambat), Reaktor cepat)
2. Reaktor Nuklir Fusi
Reaktor jenis ini merupakan teknologi reaktor nuklir yg mshdlm tahap
eksperimental, secara umum menggunakan hydrogen sebagai bahan bakarnya.
KOMPONEN DASAR REAKTOR
NUKLIR
1. Bahan bakar nuklir, berbentuk batang Logam berisi bhn radioaktif yg
berbentuk pelat
2. Moderator : fungsi menyerap energi neutron
3. Reflektor : fungsi memantulkan kembali neutron
4. Pendingin : berupa bhn gas / logam cair utk mengurangi energi panas dlm
reaktor
5. Batang kendali, berfungsi menyerap neutron utk mengatur reaksi fisi
6. Perisai : pelindung dr proses reaksi fisi yg berbahaya
VI. RADIOFARMASI RUMAH SAKIT
suatu bidang ilmu kefarmasian (penyiapan, pembuatan sediaan, penyimpanan,
pendistribusian, dispensing) yg memanfaatkan unsur/atom radioaktif yang
digunakan baik untuk tujuan diagnosis maupun terapi yang di gunakan Rumah
Sakit

1. Penggunaan prinsip dan cara-cara farmasi dan


radiokimia untuk membuat obat yang mengandung
atom Radioaktif (radiofarmaka) bagi keperluan
diagnosa dan penyembuhan (terapi) penyakit yang
diidap oleh pasien
1. PRINSIP / 2. Senyawa kimia / obat, yang salah satu atom
CARA penyusun strukturnya adalah nuklida radioaktif,
2. BENTUK / untuk keperluan diagnosa atau penyembuhan
SEDIAAN
3. TUJUAN
(terapi) suatu penyakit dan dapat diberikan ke
pasien secara oral, parenteral, dan inhalasi disebut
sebagai radiofarmaka.
3. bidang keahlian (specialist) kedokteran yang
berhubungan dengan penggunaan bahan radioaktif
(radiofarmaka) untuk tujuan diagnosa dan terapi
suatu penyakit disebut kedokteran nuklir
1. 2 fokus utama Radio Farmasi RS : pencitraan organ tubuh serta pencegahan &
pengobatan penyakit.
2. Pencitraan di sini unik karena dapat menggambarkan fungsi & struktur organ
tubuh sekaligus,sehingga banyak penyakit yg bisa diseteksi lebih dini ,dg
demikian pengobatannya pun dapat lbh efektif. Untuk tujuan pencegahan &
pengobatan penyakit/ diagnosa

SIFAT FISIK SINAR X


1. Daya Tembus
2. Pertebaran : menimbulkan radiasi sekunder( radiasi hambur
SINAR X 3. Penyerapan : diserap oleh bahan / zat sesuai berat atom /
pancaran gelombang kepadatan
elektromagnetik bahan / zat tersebut
4. Flourosensi : pemendaran cahaya
5. Ionisasi : ionisasi partikel-partikel atau zat
6. Efek Biologi : perubahan biologi pada jaringan

SYARAT SINAR X :
1. Mempunyai sumber elektron
2. Gaya yang mempercepat elektron
3.Lintasan elektron yang bebas dalam ruang hampa
udara
4. Alat pemusat berkas elektron
5. Penghenti gerakan elektron
PROSEDUR PENGGUNAAN RADIOFARMAKA

1. PROSEDUR IMAGING / PENCITRAAN : memberikan


informasi diagnose atas dasar pola distribusi
keradioaktifan di dlm tubuh
2. PROSEDUR KAJIAN FUNGSI IN VIVO : Mengukur
fungsi suatu organ / system didasarkan atas
absorpsi,pengenceran(dilution),pemekatan / ekskresi
keradioaktifan setelah pemberian raddiofarmaka
3. PROSEDUR TERAPI : melakukan terapi terhadap
suatu penyakit setelah tegaknya diagnose
KETENTUAN PENGGUNAAN RADIOAKTIF
1. MASA PARUH : Untuk terapi 2 hari
2. WAKTU PARUH U/ DIAGNOSIS : 2 - 6 Jam
3. TERAPI RADIOFARMASI : Di bawah lethal dosis 50
VII. RADIOIMMUNOASSAY (RIA)
Dalam bidang diagnostik in-vitro : meletakkan dasar-dasar teknik radioimmunoassay
(RIA) / prinsip competitive-binding radioassay
1. Teknik RIA pertama kali digunakan untuk menentukan kadar hormon insulin dlm
plasma.
2. Teknik RIA dikenal sebagai suatu teknik analisis yg ajek dengan spesifisitas &
sensitivitas tinggi sehingga sering digunakan sbg gold standard.
3. Dg menggunakan prinsip ini titer / kadar berbagai hormon, antigen , antibodi,
enzim & obat dlm darah dapat diukur dg ketepatan dan ketelitian yg sangat
tinggi.
4. dasar-dasar teknik RIA kemudian digunakan dalam pengembangan berbagai
teknik non-isotopik lain yang banyak digunakan sekarang ini
Dlm aplikasinya kedokteran nuklir tlh memberikan kontribusi yg berarti dlm pelayanan
kesehatan (diagnostik maupun terapi) serta penelitian kedokteran dasar & terapan.
 Melalui teknik diagnostik ini vivo, radiofarmaka diberikan kpd pasien mll oral /parenteral)
untuk mempelajari morfologi & fungsi organ /sistem tubuh;
Dg teknik diagnostik in vitro / in vivtro, dapat dianalisa spesimen yg berasal dari tubuh pasien
seperti darah, urine, feses , & saliva;
Sedangkan dg memberikan radionuklida tertentu dpt dilakukan pengobatan penyakit seperti
hipertiroid, karsinoma tiroid berdiferensiasi, polisite dll. Radionuklida yg banyak digunakan
dlm kedokteran nuklir adalah Tc-99m, I-123, I-125, I-131,Tl-201, Ga-67, F-18, P-32, Sm-153,
Sr-8
VIII. LIMBAH RADIO AKTIF
1. bahan radioaktif sisa / yg sdh tdk terpakai / bahan yg terkontaminasi dg
sejumlah zat radioaktif pd kadar / tingkat radioaktivitas yg melampaui nilai
batas keselamatan yg ditetapkan
2. jenis limbah yg mengandung / terkontaminasi radionuklida pd konsentrasi /
aktivitas yg melebihi batas yg diijinkan (clearance level) yg ditetapkan oleh
badan pengawas tenaga nuklir.
3. pengertian limbah radioaktif yg lain mendefinisikan sebagai zat radioaktif yg
sdh tdk dpt digunakan lagi, & / bhn serta peralatan yg terkena zat radioaktif
/ mjd radioaktif & sdh tdk dpt difungsikan / dimanfaatkan.
4. bhn / peralatan tersebut terkena / mjd radioaktif kemungkinan karena
pengoperasian instalasi nuklir / instalasi yang memanfaatkan radiasi
pengion.
Jenis limbah radioaktif
1. Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam limbah aktivitas tinggi, aktivitas sedang
dan aktivitas rendah / HLW (High Level Waste)
2. Dari umurnya di bagi menjadi limbah umur paruh panjang, dan limbah umur paruh
pendek. LLW (Low Level Waste)
3. Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas.
Sumber-sumber limbah radioaktif
Limbah radioaktif umumnya berasal dr stp pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk
pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan nuklir utk
keperluan industri dan rumah sakit.
Pengelolaan limbah radioaktif di Indonesia
1. Berdasarkan UU Republik Indonesia No 10 th 1997 ttg Ketenaganukliran,
Bab VI Pengelolaan Limbah Radioaktif Pasal 23, Pengelolaan limbah
radioaktif dilaksanakan oleh Badan Pelaksana.
2. Sesuai dg PP Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1999 ttg Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Pasal 5 & penjelasannya ditentukan
bahwa Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) adalah instansi pengelola
limbah radioaktif.
3. Selain itu, limbah radioaktif juga diatur dlm PP No. 27 th 2002 ttg
Pengelolaan Limbah Radioaktif.
4. Dengan demikian, BATAN merupakan satu-satunya institusi resmi di
Indonesia yg melaksanakan pengelolaan limbah radioaktif.
5. BATAN memiliki satu Pusat yg khusus bertugas dlm pengelolaan limbah
radioaktif yaitu Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR).
6. Bagi industri /rumah sakit yg menghasilkan limbah radioaktif dpt mengirim
limbahnya ke PTLR. Pengelolaan limbah radioaktif di Indonesia diawasi
pelaksanaannya oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Pengelolaan Limbah Radioaktif Yang Dihasilkan Dari Masing-Masing
Fasilitas Nuklir
Pengolahan Limbah Radioaktif Tingkat Rendah (LLW)
dari PLTN

Anda mungkin juga menyukai