Anda di halaman 1dari 11

PENGGUNAAN

ANTIBIOTIK YANG
RASIONAL
PUTRI AYU UTAMI
PO713251201037
TINGKAT 2.A / D3 FARMASI
ALLPPT.com
Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Penggunaan Antibiotik yang Rasional
Pengertian

Antibiotik merupakan segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang mempunyai efek menekan atau m
enghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Antibiotik
memiliki pengertian dari kata “Anti” yang berarti “melawan” dan “biotikos”yang berarti “hidup”.

Istilah antibiotik pertama kali dipakai oleh Waksman (1924) yang mengandung pengertian suatu zat yang bersif
at menghambat atau menghancurkan, atau membunuh kehidupan organisme. Antibiotik dihasilkan oleh mikroo
rganisme (golongan bakteri dan jamur), yang dalam konsentrasi rendah dapat menghambat atau membunuh mi
kroorganisme lainnya.

Antibiotik biasanya diberikan kepada pasien dalam tiga bentuk, yaitu: Oral yakni jenis antibiotik ini biasanya b
erbentuk tablet, kapsul, maupun sirup, Topikal jenis antibiotik ini berupa salep, lotion, semprotan atau tetes, Su
ntikan jenis antibiotik ini diberikan melalui suntikan langsung maupun lewat infus.
Penggunaan Antibiotik yang Rasional
Penggunaan Antibiotik

Berdasarkan penggunaannya antibiotik dibagi menjadi dua yaitu antibiotik terapi


dengan antibiotik profilaksis. Antibiotic therapy digunakan pada pasien dengan k
asus infeksi dan penggunaannya dapat bersifat empiris atau definitif. Terapi empi
ris merupakan terapi inisial yang diberikan pada kasus infeksi yang belum diketa
hui jenis, sedangkan terapi difinitif merupakan terapi yang diberikan pada kasus i
nfeksi yang telah diketahui kuman penyebabnya berdasarkan hasil laboratorium
mikrobiologi. Antibiotik profilaksis adalah antibiotik yang diberikan pada jaringan t
ubuh dengan kuat akan terkena infeksi seperti pada operasi pembedahan antibio
tik profilaksis biasanya diberikan secara intravena
Penggunaan Antibiotik yang Rasional
Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Dari Segi Kuantitas

Kuantitas dari penggunaan antibiotik dapat diatur dengan dua pendekatan yaitu secara efektif denga
n melihat rekam medik yang ada di rumah sakit dan secara prospektif dengan melakukan wawancar
a interpersonal dengan pasien mengenai antibiotik apa yang diminum selama masa perawatan kemu
dian membandingkannya dengan hasil wawancara dari tugas kesehatan
Kelemahan dari pendekatan retrospektif adalah ketidak lengkapan data dari rekam medik mengenai t
erapi, sedangkan pada pendekatan propektif terkandung pasien lupa jenis maupun jumlah antibiotik
yang telah diminum

Kuantitas dari penggunaan antibiotik diukur berdasarkan perhitungan persentasi pasien yang mengg
unakan antibiotik atau jumlah anitbiotik yang dinyatakan dalam suatu unit yang disebut Defined Daily
Doses (DDD) tiap 100 populasi setiap harinya. DDD dari suatu obat diasumsikan sebagai rata rata d
osis pemeliharaan per hari dari suatu obat yang digunakan sebagai indikasi suatu penyakit pada ora
ng dewasa atau biasa ditulis dengan DDD/100 patient-days
Penggunaan Antibiotik yang Rasional

Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas. pengg


unaan antibiotik, yaitu kriteria Kunin dan Jones, dan kriteria Gyssens. Kriteria Ku
nin terbagi menjadi 5 kategori, dengan pembagian sebagai berikut:
 
1. Kategori 1: reviewer setuju dengan penggunaan terapi antimikroba profilaksis
2. Kategori II: reviewer setuju dengan penggunaan terapi antimikroba profilaksis,
tetapi infeksi bakteri yang fatal tak dapat disingkirkan
3. Kategori III: reviewer setuju dengan penggunaan terapi antimikroba/Profilaksis
tetapi jenis antimikroba lain telah direkomendasikan
4. Kategori IV: reviewer setuju dengan penggunaan terapi antimikroba profilaksi
s, tetapi jenis antimikroba lain telah direkomendasikan
5. Kategori V: reviewer setuju dengan penggunaan terapi antimikroba//profilaksi
s, tetapi dosis obat sebaiknya disesuaikan reviewer tidak setuju dengan penggun
aan antimikroba profilaksis
Penggunaan Antibiotik yang Rasional
Kategori I dan II mengindikasikan terapi yang tepat, sedangkan kategori III dan IV mengindikasi
kan ada suatu kekurangan/kesalahan dalam pemilihan/peresepan antibiotik oleh tenaga medis. Adap
un kategori hasil penilaian menurut kriteria Gyssens adalah sebagai berikut:
1. Kategori I :penggunaan antibiotik tepat (rasional)
2. Kategori IIA: tidak rasional oleh karena dosis yang tidak tepat
3. Kategori IIB tidak rasional oleh karena dosis interval yang tidak tepat
4. Kategori IIC tidak rasional oleh karena rute pemberian yang salah
5. Kategori IIIA: tidak rasional karena pemberian antibiotik terlalu lama
6. Kategori IIIB tidak rasional karena pemberian antibiotik terlalu singkat
7. Kategori IVA: tidak rasional karena ada antibiotik lain yang lebih efektif
8. Kategori IVB: tidak rasional karena ada antibiotik lain yang kurang
toksik
9. Kategori IVC: tidak rasional karena ada antibiotik lain yang lebih murah
10. Kategori IVD: tidak rasional karena ada antibiotik lain yang
11. Kategori V :spektrumnya lebih sempit tidak rasional karena tidak ada indikasi penggunaan antibi
otic
12. Kategori VI : data tidak lengkap atau tidak dapat dievaluasi
Penggunaan Antibiotik yang Rasional

Pemberian Edukasi

Semenjak antibiotik banyak digunakan pada pelayanan kesehatan primer, pemb


erian edukasi kepada tenaga medis mengenai peresepan antibiotik merupakan h
al yang penting. Seperti telah diketahui sebelumnya, penyalahgunaan antibiotik s
ebagian besar disebabkan oleh kurangnya. pengetahuan tenaga medis dalam m
emberikan resep antibiotik. Hingga saat ini, upaya edukasi telah dilakukan tidak
hanya kepada tenaga medis saja, tetapi juga kepada pelajar dan pasien. Edukas
i mengenai penggunaan antibiotik yang bijak menurut periode. (Pranata 2014).

Bentuk edukasi yang diberikan kepada tenaga medis dan pelajar antara lain sep
erti seminar, workshop, diskusi terbuka dan kuliah. Sedangkan untuk pasien, bia
sanya edukasi dilakukan melalui media seperti poster, selebaran, televisi maupu
n radio. (Pranata 2014).
Penggunaan Antibiotik yang Rasional
Click to edit text styles - Widescreen(16:9)

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and meet
s various market segments. With this many slides you are able to make a complete PowerPoint Pres
entation that best suit your needs.

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and meet
s various market segments. With this many slides you are able to make a complete PowerPoint Pres
entation that best suit your needs.

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and meet
s various market segments. With this many slides you are able to make a complete PowerPoint Pres
entation that best suit your needs.
Penggunaan Antibiotik yang Rasional

Click to edit text styles - Widescreen(16:9)

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to a
ny content and meets various market segments. With this many slides you are a
ble to make a complete PowerPoint Presentation that best suit your needs.

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to a
ny content and meets various market segments. With this many slides you are a
ble to make a complete PowerPoint Presentation that best suit your needs.

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to a
ny content and meets various market segments. With this many slides you are a
ble to make a complete PowerPoint Presentation that best suit your needs.
Penggunaan Antibiotik yang Rasional
Pengetahuan Dokter Tentang Penggunaan Antibiotik yang Tepat

Keputusan dokter dalam memberikan resep antibiotik jelas sangat kompleks dan ditentukan oleh bany
ak faktor. Dalam kasus penyakit menular misalnya, keputusan untuk memberikan antibiotik didasarka
n pada diagnosis infeksi bakteri atau kemungkinan infeksi bakteri.

Untuk mengoptimalkan penggunaan antibiotik, dokter harus memiliki pengetahuan mengenai virulensi
kuman, imunologi dan faktor genetik pasien, farmakokinetik dan farmakodinamik antibiotik serta peng
etahuan epidemiologi daerah setempat. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penggunaan antibiotik
yang tepat harus dimiliki oleh pembuat resep. Rendahnya tingkat pengetahuan tentang penggunaan a
ntibiotik yang tepat. membuat praktik penggunaan antibiotik irasional semakin meningkat. Tingkat pen
getahuan tentang penggunaan antibiotik biasanya diukur dengan menggunakan kuisioner.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai