BAGIAN FARMAKOLOGI
FK UNISSULA
Nyeri
Aktivitas antiinflamasi
1. inhibisi biosintesis prostaglandin
2. Inhibisi kemotaksis
3. penurunan produksi interleukin 1
4. penurunan produksi radikal bebas dan
superoksida
Mekanisme Kerja OAINS
Aspirin
• Jarang digunakan sebagai antiinflamasi masalah keamanan
• Farmakokinetik: salisilat lebih cepat diabsorbsi dilambung,
mencapai kadar puncak 1-2 jam, dihidrolisis/waktu paruh
serum 15 menit
• Kerja: penghambat non selektif COX, agregasi trombosist
• Analgesik: nyeri ringan-sedang, antipiretik tidak begitu tampak
• Efek antitrombosit: bertahan 8-10 hari
Indikasi: Efek samping:
1. efek analgesik, antipiresis 1. gangguan lambung dan
dan antiinflmasi duodenum
2. menurunkan insiden 2. peningkatan enzim hati
serangan iskemik transien
3. Penurunan fungsi ginjal
3. trombosis arteria
4. Perdarahan ruam
koronaria infark miokard
5. antitrombosit
Salisilat tak terasetilisasi
1. diklofenak
• Turunan asam fenilasetat
• Tidak selektif menghambat COX
• Sering terjadi efek samping sal cerna,
perdarahan samar sal.cerna, ulkus sal.cerna
• Kombinasi dengan misoprostole, omeprazole
menurunkan efek pada TGI
2. diflunisal
• Obat ini sering digunakan anti nyeri untuk kanker metastase
tulang, operasi gigi M3
• Hati-hati: gangguan fungsi ginjal dan hati
3. etodolac
• rasio aktivitas COX 2/COX 1= 10 (lebih sedikit efektif inhibit
COX2)
• Lebih sedikit toksisitas lambung
• Efektif pada nyeri post op by pass arteri coronaria
4. fenoprofen
• Turunan asam proprionat
• Paling sering menimbulkan nefritis interstisial
• Jarang digunakan
5. flubiprofen
• Turunan asam proprionat dengan mekanisme kerja lebih rumit
• Tersedia dalam topikal mata, tablet hisap
• Efek samping serupa dengan yang lain
6. ibuprofen
• Turunan fenilpropionat
• Efek antiinflamasi setara dengan 4 gr aspirin
• Efek terhadap TGI lebih jarang dibanding
dengan aspirin
• Hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi
ginjal
7. indometasin
• Antiinflamasi penghambat non seletif COX
• Menghambat fospolipase A dan C
• Indikasi khusus: reumatik, gout, spondilitis ankilosa
• Efek sal.cerna: nyeri abdomen, perdarahan, pankreatitis
8. ketoprofen
• Turunan asam proprionat yang menghambat kedua COX
• Efek ganda: prostaglandin dan leukotrien
• Efek samping: sal cerna dan SSP
9. ketorolac
• Sebagai obat sistemik analgesik (bukan antiinflamasi)
• Analgesik efektif pengganti morfin
• Toksisitas serupa OAINS
10. meklofenamat dan asam mefenamat
• Menghambat kedua COX dan fospolipase A2
11. Nabumeton
• OAINS tak asam yang masih digunakan
• Waktu paruh > 24 jam single dose
• Obat sangat mahal
• 12. naproxen
• Turunan asam naftilopropionat
• Non selektif COX inhibitor
• Efektif keluhan reumatologik
• Efek samping: perdarahan sal.cerna
• 13. oxaprozin
• Turunan asam proprionat
• Waktu paruh sangat panjang
• Urikosurik ringan
• Lebih bermafaat untuk gout
14. phenylbutazone
• Turunan pirazolone
• Karena toksisitas tinggi jarang digunakan
15. piroxicam
• Oxicam dengan efek: menghambat COX non selektif,
menghambat migrasi leukosit PMN, menurunkan radikal bebas
oksigen, menghambat fungsi leukosit
• Waktu paruh panjang
• Efek sal.cerna sama dengan OAINS lain
16. sulindak
• Obat sulfooksida
• Efek samping serupa dengan OAINS lainnya
• Reaksi yang sering: SSJ, trombositopenia, agranulositosis,
sindroma Nefrotik
17. tenoxicam
• Serupa dengan oxicam, inhibisi COX non selektif
• Waktu paruh panjang, efek sama dengan piroxicam
GOLONGAN OPIAT
• Agonis Opiat
• Alkaloid candu : morfin, kodein, heroin, nicomorfin
• Zat sintesis : metadon dan derivat-derivatnya
(propoksifen), petidin dan derivatnya serta
tramadol
Cara kerja obat ini sama dengan morfin, hanya
berbeda mengenai potensi dan lama kerjanya, efek
samping serta resiko habituasi dan adiksi.
• Antagonis Opiat : Nalokson, nalorfin, pentazosin
Bila digunakan sebagai analgetik, obat ini dapat
menduduki reseptor
• Kombinasi
Zat ini juga dapat mengikat pada reseptor opioid,
tetapi tidak mengaktivasi kerjanya dengan sempurna
Mekanisme Kerja
• Endorfin bekerja dengan jalan menduduki reseptor-
reseptor nyeri di susunan saraf pusat hingga perasaan
nyeri dapat diblokir.