DI BIDANG KIMIA
DAN BIDANG NON-KIMIA
KELOMPOK 10
INTEN IHSANUN NISA
140210120020
DESY ROSYANI
140210120038
NURUL FARIDAH D.
140210120054
UMI BAROROH
140210120070
Radioisotop
Radioisotop adalah isotop suatu unsur yang radioaktif
yang memancarkan sinar radioaktif. Isotop suatu unsur
baik yang stabil maupun radioaktif memiliki sifat kimia
yang sama.
Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut
(untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang
menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan
sebagai sumber radiasi atau sumber sinar.
1. Teknik perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai
reaksi kimia, seperti: esterifikasi, fotosintesis dan kesetimbangan dinamis.
Perunut adalah zat untuk mengetahui suatu alur/ jejak / lokasi suatu
aliran. Suatu zat radioaktif bersifat tidak stabil dan terus menerus memancarkan
sinar radioaktif, sehingga dapat digunakan sebagai perunut.
Perunut radioaktif adalah isotop radioaktif yang ditambahkan ke dalam
bahan kimia atau makhluk hidup guna mempelajari sistem.
Contoh isotop stabil adalah 15N, 52Cr, 13C, dan lainnya. Alat yang
digunakan untuk mengukur isotop stabil seperti mass atomic
spektrofotometer , X-Ray Flourescene (XRF), dan Neutron Atomic
Absorbtion (NAA).
Dasar aplikasi dari teknik perunut dengan radioisotop adalah
paparan aktivitas dari masing-masing unsur yang digunakan.
Contoh radioisotop adalah 14C, 45Ca, 32P, 3H, dan lainnya. Alat
yang dapat digunakan untuk mengukur aktivitas paparannya
adalah Liquid Scintilation Counter (LSC), Gamma Counter , HPGe,
dan lainnya.
Reaksi esterifikasi
Reaksi esterifikasi yaitu reaksi pembentukan suatu ester yang dapat
dibentuk dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu
alkohol.
Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi yang reversibel.
Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester dan air.
RCOOH + ROH
R COOR + H2O
Hal yang mau diselidiki adalah asal atom Oksigen yang membentuk air
pada reaksi tersebut, dari asam atau dari alkohol?
Dengan 18O dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol.
RC(O)OR + H218O
RC(O)18OR + H2O
RC18OR + H2O
2. Analisis/Titrasi Radiometri
Analisis radiometri adalah cara analisis kimia untuk unsur atau
zat tak radioaktif dengan jalan penambahan zat radioaktif. Analisis
radiometri ini digunakan untuk menentukan kadar zat yang sangat
rendah dalam suatu campuran.
Penentuan kadar Ag+ ataupun Cl- dapat menggunakan
radioisotop. Jika yang ingin ditentukan kadar Cl- maka yang digunakan
adalah Ag dalam bentuk radioisotop (110Ag+) dan jika yang ingin
ditentukan kadar Ag maka yang digunakan ion radioklor.
Pada titrasi radiometri, isotop dapat digunakan sebagai
petunjuk akhir titrasi. Misalnya pada titrasi penentuan ion Cl- dan ion
Ag+ membentuk endapan AgCl. Baik titran maupun cuplikan dapat
mengandung komponen radioaktif.
Tiga hal menarik yang terjadi pada proses reaksi fisi adalah sebagai berikut:
1. Peluang sebuah atom 235U menangkap sebuah neutron bernilai sangat
tinggi.
2. Dalam sebuah reaktor yang bekerja sebuah neutron yang terhambur dari
setiap reaksi fisi dapat menyebabkan terjadinya reaksi fisi yang lainnya.
3. Proses penyerapan dan penghamburan neutron terjadi dengan sangat
cepat pada orde pikosekon (110-12 sekon)
Jumlah energi yang dihasilkan berupa panas dan radiasi gamma luar
biasa besar pada sebuah reaksi fisi yang terjadi. Dalam reaksi ini terbentuk
beberapa produk fisi dan neutron dengan massa total yang lebih ringan dari
partikel 235U pada awal reaksi.
Perbedaan massa ini diubah menjadi energi dengan nilai yang
dirumuskan dalam E = mc2. Dalam satu kali peluruhan atom 235U bisa
dihasilkan energi sebesar 200 MeV (1 eV = 1,6.10-19 joule). 235U dapat
bekerja dalam sebuah sampel uranium yang diperkaya menjadi 2-3%. Pada
senjata nuklir, komposisi 235U mencapai 90% atau lebih dari sebuah sampel
uranium.
Radiodiagnostik
Radioterapi dalam kedokteran
nuklir
PET
Radiodiagnostik
Radiodiagnostik adalah kegiatan penunjang diagnostik
menggunakan perangkat radiasi sinar pengion (sinar x),
untuk melihat fungsi tubuh secara anatomi. Salah satu
contoh radiodiagnostik adalah rontgen.
Radioterapi
Radioterapi adalah tindakan medis menggunakan radiasi
pengion untuk mematikan sel kanker sebanyak mungkin
dengan kerusakan pada sel normal sekecil mungkin.
Tindakan terapi ini menggunakan sumber radiasi tertutup
pemancar radiasi gamma atau pesawat sinar-x dan berkas
elektron.
Radiasi akan merusak sel-sel kanker sehingga proses
multiplikasi ataupun pembelahan sel-sel kanker akan
terhambat. Sekitar 50 60% penderita kanker memerlukan
radioterapi.
Kegunaan Radioterapi
Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan
radioterapi, baik dengan atau tanpa dikombinasikan dengan
pengobatan lain seperti pembedahan dan kemoterapi.
Mengontrol : radioterapi berguna untuk mengontrol pertumbuhan
sel kanker dengan membuat sel kanker menjadi lebih kecil dan
berhenti menyebar.
Mengurangi gejala : radioterapi dapat mengurangi gejala yang biasa
timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri dan juga membuat
hidup penderita lebih nyaman.
Membantu pengobatan lainnya : terutama post operasi dan
kemoterapi yang sering disebut sebagai adjuvant therapy atau
terapi tambahan dengan tujuan agar terapi bedah dan kemoterapi
yang diberikan lebih efektif.
PET
PET merupakan salah satu hasil di garis depan pengembangan
radioisotop untuk dunia kedokteran. PET adalah metode visualisasi
fungsi tubuh menggunakan radioisotop pemancar positron. Oleh
karena itu, citra (image) yang diperoleh adalah citra yang
menggambarkan fungsi organ tubuh. Kelainan dan ketidaknormalan
fungsi atau metabolisme di dalam tubuh dapat diketahui dengan
metode pencitraan (imaging) ini. Hal ini berbeda dengan metode
visualisasi tubuh yang lain, seperti MRI (magnetic resonance imaging)
dan CT (computed tomography). MRI dan CT scans adalah visualisasi
anatomi tubuh yang menggambarkan bentuk organ tubuh. Dengan
kedua metode ini, yang terdeteksi adalah kelainan dan ketidaknormalan
bentuk organ.
In
Vivo
1.
2.
In
Vitro
In Vivo
Pemeriksaan Fungsi Kelenjar Gondok
Digunakan Na-I-131 atau Pertechnetate-Tc-99m. Pemeriksaan ini sangat
berguna untuk diagnosa penyakit gondok endemik. Hal ini disebabkan
kerana kurangnya kandungan Iodium pada makanan atau minuman
penderita. Jika kandungan iodium dalam makanan atau minuman
sangat rendah, kebutuhan iodium dalam tubuh tidak terpenuhi.
Akibatnya bila diberi Na-I-131 atau pertechnetate Tc-99m, sebagian
besar akan diserap oleh kelenjar gondok. Hasil pemeriksaan
selanjutnya dibandingkan dengan harga normal, dan akan nampak
adanya daerah yang menunjukkan aktifitas tinggi.(hot nodule), aktivitas
rendah (cold nodule) atau adanya kelainan anatomis disekitar kelenjar
gondok.
Pemeriksaan In Vitro
Cara in vitro dilakukan dengan mengambil sampel dari pasien (misal darah). Selanjutnya
dianalisis dengan metode yang menggunakan radioisotop (dengan RIA = Radio Immuno
Assay). Dasar teknik RIA adalah reaksi spesifik antigen-antibodi. Contoh: pemeriksaan
hormon insulin dalam darah. Untuk itu digunakan antibodi terhadap insulin (AB) dan antigen
insulin yang diberi tanda radioisotop (Ag)+, sehingga insulin dalam darah bertindak sebagai
antigen yang tidak bertanda (Ag). Apabila Ag, Ag+ dan Ab dicampur akan terjadi komposisi
antara Ag dan Ag+ untuk berikatan dengan Ab. Akhirnya akan diperoleh ikatan sebagai berikut
:
Ab
Ag +
Ab
Ag
Ag bebas dan Ag+ bebas Jika Ab Ag dan Ab Ag+ dipisahkan dari campuran dan dicacah
maka diperoleh informasi cacah Ag + yang membentuk ikatan Ab Ag+ . Kebolehjadian
didapatkannya Ag dibanding Ag+ didalam ikatan sesuai dengan perbandingan antara Ag total
dan Ag+ total. Dalam kit RIA biasanya disediakan beberapa Ag standart yang telah diketahui
standartnya, sehingga akan diperoleh informasi tentang kadar Ag yang dikehendaki
TEKNIK SERANGGA
MANDUL
MENGGUNAKAN RADIASI
Sinar-
Sinar-X
Sinar-
Sinar- merupakan radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak
bermuatan, dan tidak bermassa.
Sinar- dihasilkan oleh inti yang tereksitasi, biasanya mengikuti
pemancaran sinar betha atau alfha.
Sinar- memiliki daya tembus yang paling besar di antara sinar radiasi
Sinar- memiliki daya pengion yang paling rendah di antara sinar
radiasi
Sinar- tidak bermuatan listrik sehingga tidak dapat dibelokkan oleh
medan listrik
Contoh sinar- adalah Cobalt-60 (Co-60)
Sinar-X
Sinar-X adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang
gelombang 10-8 10-12 m dan frekuensi sekitar 1016 1021 Hz.
Sinar-X dapat menembus benda-benda lunak tetapi tidak dapat
menembus benda-benda keras.
Contoh sinar-X yaitu Polonium-204 (Po-204)
204 + e0 -> Bi204 + sinar-X
Po
84
-1
83
MANDUL
Sinar-
Sinar-X
LABELING SERANGGA
HAMA DENGAN
PENAMPAHAN ZAT
RADIOAKTIF
Isotop
32P
Isotop
32P
Eliminasi 32P dari tubuh hama serangga tidak hanya disebabkan oleh
peluruhan itu sendiri tetapi juga disebabkan oleh eliminasi secara
fisiologis. Bagian-bagian pokok dari tubuh hama serangga dapat
berkurang secara fisiologis seperti terlepasnya sisik, kutikula, dan
lain lain sehingga ada sejumlah 32P yang turut hilang.
Sinar
Sinar merupakan radiasi partikel bermuatan negatif yang
mengandung berkas elektron yang berasal dari inti atom sehingga
dapat membelok ke kutub positif dalam medan magnet
Partikel sinar bermuatan -1 C dan bermassa 5.5 x 0,00001 sma
Daya tembus sinar lebih kecil daripada sinar (dapat menembus
alumunium yang cukup tebal)
Daya ionisasi sinar lebih kecil daripada sinar
TERIMA KASIH