Anda di halaman 1dari 13

LIQUID METAL ATTACK AND

EXFOLIATION

Anggota Kelompok:
Astri Aldelina
140210120022
Ikbar Ar-rumaisha 140210120028
Natan Angeleo
140210120072
Ade Putra
140210120053
Karen
1402101100
Rudi Satya Handika
140210110082

KOROSI

Peristiwa
perusakan
atau
degradasi material logam
akibat bereaksi secara kimia
atau aktivitas kimia dengan
lingkungan
Korosi dapat didefinisikan
sebagai
proses
transfer
elektron
Contohnya adalah karat besi

LIQUID METAL ATTACK

Dikenal sebagai korosi yang


disebabkan oleh logam cair
Dalam
beberapa
kegiatan
industri
logam
cair
yang
melewati
pipa
logam
akan
menyebabkan pipa mengalami
korosi.
Contohnya, logam merkuri cair
dapat melarutkan hampir semua
logam menjadi bentuk amalgam
(campuran logam yang berisi
merkuri)

LIQUID METAL EMBRITTLEMENT (LME)

Merupakan
ketidakmampuan
logam
padat
dalam
mempertahankan wujudnya di
bawah tekanan akibat kontak
dengan suatu logam cair (retak
logam cair)
Persyaratan LME dapat terjadi
pada logam padat yaitu:
1. Adanya suasana lembap dan
kontak langsung antara logam
padat dan logam cair.
2. Jumlah
logam
cair
harus
memadai

Faktor Faktor yang Mempengaruhi LME:


1.
2.
3.
4.

Ukuran butiran
Suhu
Laju regangan
Alloying (pencampuran)

1.

Ukuran Butiran
Regangan yang terjadi pada struktur logam padat
berbanding terbalik dengan diameter butiran. Sehingga
semakin besar diameter butiran logam padat, semakin
tinggi ketahanan logam padat tersebut terhadap efek
penetrasi dari logam cair yang membuat srukturnya
meregang.

2.

3.

Suhu
.

Liquid metal embrittlement (LME) terjadi pada suhu diatas titik


leleh logam cair. Suhu transisi (perubahan dari logam padat ke
keadaan embrittlement atau penggetasan) akan meningkat
seiring dengan peningkatan laju regangan logam padat.

Dengan naiknya suhu pada material kemungkinan deformasi pada


batas butir dapat terjadi. Sebab pada suhu tinggi kekuatan
material sangat tergantung pada laju perubahan regangan.

Laju regangan
.

Laju regangan berhubungan dengan peningkatan kekuatan logam


padat terhadap efek penetrasi yang diberikan oleh logam cair.

Semakin tinggi tingkat regangan logam padat, semakin rentan


logam padat tersebut mengalami penggetasan (fenomena
penurunan kekuatan struktur padat logam akibat interaksinya
dengn logam cair).

4.

Alloying
.

Beberapa logam mengalami penggetasan dalam bentuk


murninya (seperti seng dengan merkuri cair dan
alumunium dengan gallium cair).
Di sisi lain, besi dalam keadaan murninya tidak
mengalami penggetasan dengan merkuri cair. Tembaga
murni pun relatif kebal terhadap merkuri cair.
Namun, besi menjadi rentan mengalami penggetasan
dengan merkuri cair ketika besi berada dalam bentuk
alloy (seperti campurannya dengan 2% silikon, 4%
alumunium, atau 8% nikel).
Keadaan
logam
dalam
bentuk
alloy
akan
menyebabkannya rentan terhadap penggetasan.

Tindakan Pencegahan
Liquid metal embrittlement dapat dicegah dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
1.

Menempelkan logam pengotor pada logam padat.


Contohnya, penambahan fosfor pada monel (alloy nikel) untuk
mengurangi penggetasan monel oleh merkuri cair atau
penambahan lantanida pada baja bertimah.

2.

Pada beberapa khasus, penambahan logam kedua pada cairan


penggetas atau logam cair dapat menurunkan tingkat
penggetasan.

3.

Peletakan suatu penghalang efektif antara logam padat dan


logam cair. Contoh penghalang tersebut adalah lapisan keramik
atau lapisan kovalen.

4.

Menyelaputi suatu alloy (seperti alloy seng) dengan logam


lunak yang tingkat kemurniannya tinggi seperti zirkonium murni
untuk meningkatkan ketahanan alloy terhadap penggetasan
oleh Cd cair.

Exfoliation Corrosion

Exfoliation
merupakan
bentuk
khusus dari korosi batas butir yang
berlangsung dari daerah inisiasi
sepanjang
permukaan.
Secara
umum
pada
bidang
batas,
exfoliation akan membentuk produk
korosi yang mendesak logam keluar
dari induk logam, menghasilkan
permukaan yang menggelembung.

Disebut juga sebagai korosi lapisan.

Perlakuan dengan menggunakan


panas
yang
sesuai
akan
mengurangi jenis korosi ini.

Alloy alumunium yang terpapar


lingkungan tropis perairan akan
mudah mengalami korosi jenis ini

Mekanisme terjadinya pengelupasan:


1.

Logam akan menggembung

2.

Produk korosi yang terbentuk memiliki volume 5x lebih besar


dari logam yang dikorosikan dan produk korosi tersebut
terperangkap di bawah permukaan logam

3.

Pada alloy besi, exfoliation dikarakterisasi oleh pertumbuhan


internal oksida yang memiliki volume 5x lebih besar daripada
bajanya.

4.

Pertumbuhan internal oksida yang berlebih dapat meningkatkan


temperatur dan material yang mengelupas akan merusak benda
yang dilapisi oleh logam tersebut.

5.

Exfoliation terjadi pada


multilayer terbentuk.

material

besi

saat

pertumbuhan

Tindakan Pencegahan

Exfoliation
dapat
dimanimalisir
dengan
penggunaan alloy aluminium-tembaga yang
berdaya tahan tinggi.
Penggunaan pelapis logam dari bahan organik
Dengan menghindari penggunaan pelumas yang
mengandung grafit yang dapat bertindak sebagai
katode.
Pemilihan alloy alumunium yang resisten terhadap
exfoliation.

Anda mungkin juga menyukai