Disusun Oleh:
Titik Yuliana (20180111054007)
Dosen Pengampuh :
Dr.Albaiti, S.Pd., M.Pd
Pengertian Radioisotop
Percobaan yang dapat menunjukkan keampuhan radioisotop sebagai perunut ialah penentuan
mekanisme fotosintesis. Seperti diketahui bahwa kanji dapat dibentuk dalam tumbuhan melalui
glukosa yang terbentuk menurut reaksi :
Pada reaksi ini diresap energi sebanyak 37 kilokalori tiap gram glukosa yang terbentuk.
Selanjutnya ditemukan bahwa tumbuh-tumbuhan menunjukkan sifat seolah-olah ada dua
macam reaksi yang berjalan secara beruntun. Yang pertama ialah reaksi fotokimia, yang
tidak bergantung pada suhu tetapi memerlukan syarat adanya cahaya dan khlorofil. Yang
kedua tidak bergantung pada intensitas cahaya malahan dapat berlangsung dalam
keadaan gelap. Hal yang terakhir ini ditemukan oleh Blackman
lanjutan
Berdasarkan hasil percobaan ini dapat dirumuskan hal berikut. Pertama, oksigen
yang dikeluarkan berasal dari air. Kedua, pengaruh cahaya dapat tersimpan jika
tidak ada karbondioksida. Jadi besar kemungkinan bahwa cahaya dan khlorofil
dengan suatu cara mempengaruhi air sehingga selanjutnya dapat bereaksi dengan
karbondioksida dalam gelap. Sebelum percobaan ini dilakukan seorang sarjana
lain telah menge-mukakan kemungkinan cahaya dan khlorofil menguraikan air
menjadi hidrogen aktif dan oksigen sehingga dapat terjadi reaksi berikut :
2. Mutasi jenis Tumbuh-tumbuhan
a. Pengaruh radiasi pada molekul
organik
Pengaruh radiasi pada molekul organik dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu
pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Pada pengaruh langsung radiasi bereaksi
langsung dengan molekul organik mengakibatkan eksitasi dan ionisasi dan mungkin juga
radikasl bebas. Jenis ini terutama penting pada zat yang murni.
Proses primer yang mungkin terjadi, jika suatu molekul ditembaki dengan
radiasi, dapat disimpulan sebagai berikut :
lanjutan
Selain itu radikal organik yang terbentuk pada proses primer pada pelarut,
dapat pula menimbulkan radikal bebas baru pada zat terlarut. Dalam air
misalnya radikal ·OH yang terbentuk dapat bereaksi dengan senyawa organik
RH sebagai berikut :
Radioisotop banyak digunakan dalam studi biologi molekuler seperti menganalisis urutan
basa DNA. Urutan basa DNA dapat ditentukan dengan membaca autoradioaktivitas
fragmen- fragmen polinukleotida pada gel elektroforesis Pada dasarnya ada dua macam
metode untuk mendeteksi radioaktivitas pada hasil suatu reaksi kimia yang dilakukan
dengan menggunakan bahan radioaktif yaitu :
Dengan prinsif autoradiografi, misalnya pada penentuan urutan basa DNA. Hasil
reaksi penentuan urutan basa DNA kemudian dielektroforesis pada gel
poliakrilamid. Selembar film sinar x kemudian diletakkan diatas gel poliakrilamid
tersebut sehingga radioaktivitas yang memancar dari gel akan mengenai film dan
akan membentuk citra sesuai dengan pola urutan fragmen-fragmen polinukleotida
pada gel.
Radioaktivitas dapat juga diukur dengan menggunakan alat yang disebut Geiger-
muller counter atau dengan scintillation counter (solid atau liquid). Geiger-muller
counter digunakan terutama untuk mendeteksi isotope yang memancarkan partikel β
berenergi tinggi misalnya 32P 24 scintillation counter digunakan untuk mendeteksi
isotope yang memancarkan sinar gamma sedangkan liquid scintillation counter
digunakan untuk mendeteksi isotope yang memancarkan partikel β energy rendah.
Isotop radioaktif seperti 3H, 14C, 32P, 35S, 86Rb, 125I dapat digunakan untuk
mengetahui aspek metabolik dalam sel, bakteri, yeast, tanaman, binatang, dan
manusia dalam mengurai sifat dasar pada materi genetik.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH