KELOMPOK 1 :
MILKA WANMA
ODA REGINA KIAMBO
TITIK YULIANA
DOSEN PENGAMPUH :
Dr. LUSIA NARSIA AMSAD, S.Pd, M.Pd
Spektrometer resonansi magnetik inti (Nuclear Magnetic Resonance), yang
seterusnya disingkat sebagai NMR, merupakan instrument yang sangat penting untuk
memperoleh informasi senyawa kimia. Gambaran hasil spektroskopi NMR sangat
penting dalam pemantauan senyawa kimia, baik struktur senyawa dari bahan alam
yang belum diketahui, konformasi hormon peptida, maupun polimer dinamis
internal.
NMR mempunyai peranan penting dalam ilmu kimia. Hal ini setidaknya disebabkan
oleh dua factor:
1. Penerapan NMR yang terbaru merupakan hasil peningkatan selama beberapa
tahun terakhir.
2. Spektrometer NMR merupakan instrumen yang tersedia di pasaran dan
berkembang terus, tentunya juga memenuhi standar sensitivitas, fleksibilitas,
efisiensi, kecanggihan komputasi, dan harga yang sesuai.
A. Aspek Sejarah Resonansi Magnetik Inti
Sinyal NMR pertama kali diamati oleh dua kelompok ahli fisika di
tahun 1945. Bloch, Hansen, dan Packard di Universitas Stanford mendeteksi
proton air. Sementara Purcell, Torrey, dan Pound di Universitas Harvard
mengobservasi sinyal dari proton pada lilin paraffin.
Spektrometer NMR proton pertama kali diproduksi tahun 1953
bersamaan dengan spektrometer proton continuous wave yang merupakan
bagian penting untuk setiap penelitian dan laboratorium.
Aplikasi NMR di bidang biologi dan kimia terus meningkat.
Keunggulan dari penggunaan NMR yang baru mendukung perkembangan
instrumentasi menjadi lebih baik. Perbaikan tersebut di antaranya kekuatan
range magnetik yang tinggi, sistem komputer yang lebih canggih dan lebih
sensitif, software yang fleksibel, dan ketersediaan yang tinggi.
B. Instrumentasi NMR yang Tersedia
a. Industri kimia
• Determinasi kandungan hidrogen dalam senyawa hidrokarbon.
• Pengukuran kandungan air/hidrogen dalam bahan alam, contoh: minyak bumi.
• Analisis kandungan minyak pada produk jadi dan bahan baku, contoh: lilin dan minyak.
• Penentuan elastomer, plastisizer, contoh: polimer.
b. Obat-obatan
• Waktu relaksasi uji in vitro, sebagai bahan perbandingandengan hasil in vivo.
• Analisis mikrodinamis, contoh: perubahan viskositas darah akibat penyakit di dalam
tubuh.
• Pengukuran kecepatan difusi.
• Penentuan lemak.
c. Industri makanan
• Penentuan kandungan lemak padat di dalam campuran.
• Determinasi secara cepat lemak/air dalam bahan baku danproduk jadi.
• Penentuan sisa air dalam produk freeze dried.
• Kecepatan difusi air makanan.
• Mempelajari ikatan air dalam bahan makanan.
d. Ilmu material
• Mempelajari kemampuan koagulasi.
• Mempelajari waktu relaksasi polimer.
• Mempelajari porositas dan permeabilitas batuan dan material bangunan.
• Mempelajari stabilitas emulsi.
2. NMR Resolusi Tinggi
NMR in vivo adalah sistem NMR yang digunakan untuk penelitian biomedis dan
klinis. Resonansi magnetik telah banyak digunakan di bidang kesehatan/obat-obatan.
Alat ini juga cocok untuk peningkatan resonansi magnetik tomografi. Dengan kata
lain, walaupun per kembangannya relatif tidak terlalu cepat, teknik ini tetap bertahan
sebagai alat diagnostik yang penting. Spektroskopi in vivo telah dikenal sebagai cara
baru untuk menganalisis resonansi magnetik organisme hidup. Teknik yang
menggunakan hewan/manusia yang diperlukan untuk pengukuran pada organ tertentu
atau bagian tubuh tertentu ini bisa dilakukan dengan menggunakan coil permukaan
yang memproduksi rf yang homogen untuk volume organ tertentu. Hal ini merupakan
sifat selektif yang dimiliki alat ini. Jenis instrumen ini mempunyai diameter sekitar
210-900 mm, range potensi 2,35-23,50 tesla, dan frekuensi H 100-1000 MHz.
C. NMR untuk Analisis Struktur Molekul
dalam Kimia Organik
1. Fourier Transform dan Mekanisme NMR Multi Dimensi
Berikut menggambarkan fenomena FT-NMR, mekanisme NMR dua
dimensi dan tiga dimensi.
Konsep utama NMR-3D sama dengan kerja 2D. Ada tiga domain. Dua di
antaranya (t, dan t,) berhasil ditingkatkan nilainya dan FID dibutuhkan selama t,
pada sekuen terakhir. Analisis data keseluruhan membutuhkan tiga fourier
transform untuk menghasilkan spektra dengan tiga frekuensi.
Walaupun secara teknik NMR sudah mengalami peningkatan, sekarang kita
sedang mempelajari tentang deretan sinyal, di antaranya deretan sinyal rf dengan
waktu dan fase untuk menyeleksi informasi yang dibutuhkan. Ini adalah deretan
sinyal untuk memperbaiki efisiensi dekopling (perjodohan ganda), dan secara
umum untuk mendapatkan informasi baru dari percobaan NMR.
Walaupun secara teknik NMR sudah mengalami peningkatan,
sekarang kita sedang mempelajari tentang deretan sinyal, di antaranya deretan
sinyal rf dengan waktu dan fase untuk menyeleksi informasi yang dibutuhkan.
Ini adalah deretan sinyal untuk memperbaiki efisiensi dekopling (perjodohan
ganda), dan secara umum untuk mendapatkan informasi baru dari percobaan
NMR.