dan tiga dimensi dengan range sistem data.6 Range potensi instrumen ini
berkisar dari 2,35–23,50 tesla. Frekuensi 1H antara 100– 1000 MHz.
Instrumen ini banyak diaplikasikan terutama dalam bidang pene- litian
biomolekul. Perkembangan dan kemajuan ilmu kimia molekul dan
kaitannya dengan biologi molekuler tidak terlepas dari peran instrumen
ini.
4. NMR Mikroskopi
Instrumen tipe ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan peng- ukuran dengan
resolusi skala mikro. NMR ini dilengkapi dengan NMR mikroskopi dengan magnet
luas dan sempit dengan range magnet dari 4,7–23,50 tesla (200–1000 MHz).
Instrumen ini biasa digunakan oleh peneliti di bidang biologi, obat-obatan serta ilmu
material, dan dapat juga digunakan untuk resolusi dengan jumlah kecil (10 mm).
5. NMR In Vivo
NMR in vivo adalah sistem NMR yang digunakan untuk penelitian biomedis dan
klinis. Resonansi magnetik telah banyak digunakan di bidang kesehatan/obat-
obatan. Alat ini juga cocok untuk peningkatan resonansi magnetik tomografi.
Dengan kata lain, walaupun per- kembangannya relatif tidak terlalu cepat, teknik ini
tetap bertahan sebagai alat diagnostik yang penting. Spektroskopi in vivo telah
dikenal sebagai cara baru untuk menganalisis resonansi magnetik organisme hidup.
Teknik yang menggunakan hewan/manusia yang diperlukan untuk pengukuran pada
organ tertentu atau bagian tubuh tertentu ini bisa dilakukan dengan menggunakan
coil permukaan yang memproduksi rf yang homogen untuk volume organ tertentu.
Hal ini merupakan sifat selektif yang dimiliki alat ini. Jenis instrumen ini
mempunyai diameter sekitar 210–900 mm, range potensi 2,35–23,50 tesla, dan
frekuensi 1H 100–1000 MHz.
DAFTAR PUSTAKA
Jenie, Umar Anggara Dkk. 2014. Teknik Modern Spektroskopi NMR: Teori dan
Aplikasi dalam Elusidasi Struktur Molekul Organik. Jakarta : LIPI Press.