Anda di halaman 1dari 6

Nama : Novia Septiana Putri

NIM : 1905110232
Review Jurnal Spektroskopi UV-Vis

ANALISIS LEMAK BABI PADA PRODUK PANGAN OLAHAN


MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI UV-VIS

I. Tujuan
Tujuan review jurnal ini adalah untuk mengetahui cara menganalisis lemak babi
pada produk pangan olahan menggunakan Spektroskopi UV-Vis pada penelitian
yang telah dilakukan.

II. Prinsip Kerja


Prinsip kerja dari penelitian yang telah dilakukan yaitu lemak babi yang
mengandung gugus yang dapat mengabsorpsi cahaya C=C apat dideteksi
menggunakan spektroskopi UV-Vis. Dimana Spektroskopi UV- Vis digunakan
untuk pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200-400 nm) dan sinar
tampak (400-800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya UV atau cahaya tampak
mengakibatkan transisi elektronik, yakni promosi elektron-elektron dari orbital
keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih
tinggi.

III. Landasan Teori


Penyelenggaraan keamanan pangan untuk kegiatan atau proses produksi
pangan yang dikonsumsi harus dilakukan melalui sanitasi pangan, pengaturan
terhadap bahan tambahan pangan, penetapan standar kemasan pangan, pemberian
jaminan keamanan pangan dan mutu pangan, serta jaminan produk halal bagi yang
dipersyaratkan.
(Burlian 2013)

Babi merupakan salah satu komoditas ternak yang memiliki potensi sebagai
campuran daging segar. Hal ini, disebabkan karena ternak babi memiliki sifat dan
kemampuan antara lain, pertumbuhan yang cepat, efisiensi ransum yang baik (75-
80%), persentase karkas yang tinggi (65-80%) dan jumlah anak per kelahiran (litter
size) yang tinggi.
(Satriavi et al. 2013)

Lemak babi biasanya digunakan untuk banyak makanan atau sebagai


makanan yang mirip dengan mentega. Penggunaan lemak babi pada masakan telah
dikurangi akibat dari masalah kesehatan dan memiliki gambaran yang buruk, namun
masih ada rumah makan dan toko kue masih menggunakannya. Lemak babi secara
luas masih digunakan dalam teknologi manufaktur sabun. Lemak dan turunannya
(terutama Gliserin) banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan kosmetika,
seperti pada pembuatan: lipstik, sabun mandi, krim, lotion (facial lotion, hand &
body lotion). Penggunaan kosmetika yang mengandung lemak diyakini banyak
membantu menghaluskan kulit. Hal ini tentu tidak menjadi masalah apabila bahan
lemak yang dipergunakan berasal dari hewan yang dihalalkan.
(Ardilla, 2018)

Salah satu konsep halal dalam Islam adalah makanan tidak mengandung lard
atau lemak pangan yang diturunkan dari binatang babi. Kehadiran komponen lemak
babi ini, serendah berapapun kandungannya dalam bahan pangan, akan membawa
makanan tersebut menjadi haram untuk dikonsumsi. Beberapa studi telah dilakukan
untuk mencari metode yang tepat untuk mendeteksi adanya lemak babi dalam
makanan. Pada penelitian terdahulu identifikasi lard dalam minyak nabati dilakukan
dengan Gas-Liquid Chromatography dikombinasikan dengan analisis multivariat.
(Razali, 2018)

Dalam analisis kimia dikenal berbagai macam cara untuk mengetahui data
kualitatif dan kuantitatif, menggunakan instrumentasi maupun dengan cara basah.
Spektroskopi UV- Vis digunakan untuk pengukuran serapan cahaya di daerah
ultraviolet (200-400 nm) dan sinar tampak (400-800 nm) oleh suatu senyawa.
Serapan cahaya UV atau cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik, yakni
promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke
orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Panjang gelombang cahaya UV
atau cahaya tampak bergantung pada mudahnya promosi elektron.
(Ardilla, 2018)

Spektroskopi UV-Vis salah satu bentuk spektroskopi absorpsi. Pada cara ini
cahaya atau gelombang elektromagnetik, dalam hal ini sinar UV-Vis, berinteraksi
dengan zat kemudian diamati oleh absorpsi sinar. Sesuai dengan ukuran aatu
besarnya energi yang dimiliki oleh sinar UV-Vis interaksi hanya terjadi dengan kulit
luar zat dan dari ini berasal nama “Spektroskopi Elektronik” kedalam cara ini
termasuk antara alin Kalometri, Fotometri, Spektrofotometri
(Putri, 2017)

Pada spektroskopi UV-Vis, energi cahaya yang terserap digunakan untuk


transisi elektron dan senyawa dengan gugus tertentu bisa menyerap sinar dalam
panjang gelombang cahaya tertentu. Hal ini yang selanjutnya digunakan dalam uji
analisa, baik kualitatif maupun kuantitatif. Perhitungan kuantitatif bisa diketahui dari
harga absorbansinya sdangkana nalisa kualitatif yang diperhatikan adalah
membandingkan panjang gelombang maksimum, serapan (A), daya serap dan
spektrum serapannya.
(Fitriadi, 2011)

Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang


memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan
sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.
Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada
molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai
untuk analisa kuantitatif dibandingkan untuk analisa kualitatif.
(Putri, 2017)

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam spektrofotometri adalah:


1. Pada saat pengenceran alat alat pengenceran harus betul-betul bersih tanpa
adanya zat pengotor.
2. Dalam penggunaan alat-alat harus betul-betul steril.
3. Jumlah zat yang dipakai harus sesuai dengan yang telah ditentukan.
4. Dalam penggunaan spektrofotometri uv, sampel harus jernih dan tidak keruh.
5. Dalam penggunaan spektrofotometri uv-vis, sampel harus berwarna.
(Hariadi, 2013)

Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan


spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit:
1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko,
yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat
pembentuk warna.
2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa,
namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah
atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai
dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau
pemekatan).
(Sri Suyono, 2013)

Keuntungan utama metode spektrofotometri adalah bahwa metode ini


memberikan cara sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil.
Selain itu, hasil yang diperoleh cukup akurat, dimana angka yang terbaca langsung
dicatat oleh detector dan tercetak dalam bentuk angka digital ataupun grafik yang
sudah diregresikan.
(Yahya S,2013)
IV. Reparasi Sampel
Sampel lemak babi yang diteliti diambil dari Pasar Tradisional yang ada di
Kota Medan selanjutnya dilakukan persiapan untuk ekstraksi sampel. Sampel
ditimbang, dihaluskan, diekstraksi dengan cara maserasi selama 2 jam dengan
pelarut n-Heksana, disaring lemak yang sudah meleleh dengan kain flannel,
disentrifugasi pada 3000 rpm selama 20 menit, disaring dengan kertas Whatman
yang ditaruh Na2SO4 anhidrat, dikeringkan, diulangi untuk setiap perlakuan.
Variasi konsentrasi pelarut n-Heksan dengan berat sampel adalah: K1= 20%,
10 g, K2= 30%, 20 g, K3= 40%, 30 g, dan K4= 50%, 40 g.

V. Pengukuran dan Data


Analisis Kuantitatif Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis
• Penentuan Panjang Gelombang Optimum:
Panjang Gelombang optimum ditentukan mulai dari 268, 269, 270, 271, dan
271 nm. Pada proses ini digunakan konsentrasi sampel 10%.
• Pembuatan Larutan Standar:
Larutan standar dibuat dengan variasi 5, 10, 15, 20, dan 25 % lemak babi.
• Analisis Sampel Menggunakan Spektroskopi UV-Vis:
Analisis menggunakan panjang gelombang optimum. Sebanyak 1 g sampel
hasil ekstraksi ditimbang, diencerkan dengan aquadest sampai 100 ml.
Sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam kuvet dan ditentukan absorbansinya.

VI. Hasil Pengamatan


• Reparasi Sampel
Proses reparasi dan ekstraksi dilakukan dengan menimbang sampel corned
babi pada variasi 10 g, 20 g, 30 g, dan 40 g. Pelarut n-heksan digunakan pada
proses ekstraksi karena memiliki sifat non polar yang dengan mudah
mengekstraksi lemak yang terdapat pada sampel. Selanjutnya proses
sentrifugasi dilakukan pada 3000 rpm selama 20 menit, disaring dengan
kertas Whatman yang ditaruh Na2SO4 anhidrat untuk mengikat molekul air
pada senyawa yang dihasilkan.
• Analisis Kuantitatif menggunakan Spektroskopi UV-Vis
Spektroskopi UV- Vis digunakan untuk pengukuran serapan cahaya
di daerah ultraviolet (200-400 nm) dan sinar tampak (400-800 nm) oleh suatu
senyawa. Serapan cahaya UV atau cahaya tampak mengakibatkan transisi
elektronik, yakni promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang
berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.
Panjang gelombang cahaya UV atau cahaya tampak bergantung pada
mudahnya promosi elektron.
Pada penelitian ini, penggunaan spektroskopi UV - Vis karena
kemampuannya dalam menganalisa senyawa yang berikatan rangkap pada
lemak babi (kromofor) serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel jika
dibandingkan dengan beberapa metode analisa yang lain (Herliani, 2008).
Lemak babi mengandung gugus yang dapat mengabsorpsi cahaya C=C yang
dapat dengan mudah dideteksi oleh Spektroskopi UV-Vis. Molekul –
molekul yang memiliki gugus kromofor akan mengalami perubahan pada
panjang gelombang tertentu. Metode Spektrofotometri ini memungkinkan
untuk mengetahui konsentrasi lemak babi secara pasti.
Panjang gelombang optimum diperoleh pada ƛ = 270 nm.
Konsentrasi larutan standard divariasikan pada 5, 10, 15, 20, dan 25 %. Kurva
ƛ maksimum dapat dilihat pada Gambar 1 dan Kurva larutan standard dapat
dilihat pada Gambar 2. Metode Spektrometri UV-Vis yang digunakan dapat
dilihat pada Gambar 3 dan Nilai Absorbansi larutan standard dapat dilihat
pada Gambar 4.

Gambar 1. Kurva Penentuan ƛ Maks Gambar 2. Kurva Larutan Standar

Gambar 3. Metode Spektroskopi UV-Vis Gamar 4. Nilai Abs Larutan Standar

Persamaan garis lurus pada sampel larutan baku adalah Y = 0,0148 x +


0,6204 dengan r2=0,958. Berdasarkan persamaan ini maka pengukuran
konsentrasi sampel (Corned babi) dilakukan dan diperoleh hasil sebagaimana
Gambar 6 berikut ini:
Gambar 5. Sampel produk pangan olahan yang dianalisis menggunakan
Spektroskopi UV-Vis

Berdasarkan Gambar 6 diatas, dapat diketahui bahwa konsentrasi n-heksan


berbanding lurus dengan konsentrasi lemak babi yang dihasilkan.

VII. Kesimpulan
Pada penelitian yang telah dilakukan, lemak babi pada produk pagan olahan
dapat dianalisis menggunakan pektroskopi UV-Vis. Dengan menggunakan panjang
gelombang optimum 270 nm, diperoleh konsentrasi lemak babi pada produk pangan
olahan corned babi masing-masing adalah 2,2703%, 35,3784%, 49,6351%, dan
52,5405%.

VIII. Daftar Pustaka

Ardilla, D., Taufik, M., Tarigan, D. M., Thamrin, M., Razali, M., & Siregar, H. S. (2018).
Analisis lemak babi pada produk pangan olahan menggunakan spektroskopi UV–
vis. Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, 1(2).
Burlian, Paisol. 2013. Reformulasi Yuridis Pengaturan Produk Pangan Halal. Ahkam XIV
(November): 43–52
Fitriadi, Yoza. (2011). Fourier-Transform Infrared (FITR), UV-Vis, Gas Cromatograpgy
and X-Ray Diffraction Spectrophotometry. Diakses pada 12 Juni 2022.
Haryadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Gramedia
Putri, L. E. (2017). Penentuan Konsentrasi Senyawa Berwarna KMnO4 Dengan Metoda
Spektroskopi UV Visible. Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA dan
Pendidikan IPA, 3(1), 391-398.
Satriavi, K, Y Wulandari, Y B P Subagyo, R Indreswari, and S Prastowo N Widyas. 2013.
Estimasi Parameter Genetik Induk Babi Landrace Berdasarkan Sifat Litter Size
Dan Bobot Lahir Keturunannya. Tropical Animal Husbandry 2 (1): 28–33
Yahya, S. (2013). Spektrofotometri UV-Vis. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai