SISTEM REPRODUKSI
Oleh
SUYATINI, SPd, M.Kes
GENITALIA EKSTERNA
1. Mons veneris/pubis.
• Bagian yang menonjol berupa tonjolan lemak yang besar terletak di di
atas simfisis pubis.
• Area ini mulai ditumbuhi bulu pada masa pubertas
2. Labia Mayora.
• Labia mayora merupakan struktur terbesar genetalia eksterna wanita dan
mengelilingi organ lainnya, yang berakhir pada mons pubis.
• Labia mayora banyak mengandung urat syaraf
3. Labia Minora .
• Berada di sebelah dalam labia mayora.
• Untuk memeriksa labia minora, harus membuka labia mayora terlebih
dahulu.
4. Klitoris
• Sebuah jaringan ikat erektil .
• Dapat mengeras dan tegang (erectil)
• Mengandung urat saraf .
• Homolog dengan penis dan merupakan organ perangsang seksual pada
wanita.
5. Vestibulum.
• Merupakan rongga yang berada di antara labia
minora.
• Muka belakang dibatasi oleh klitoris dan
perineum.
• Pada vestibulum terdapat muara-muara :
- introitus vagina
- Urethra
- kelenjar bartolini
- kelenjar skene kiri dan kanan
6. Hymen
GnRH
Penebalan
Hipofisis
Endometrium
FSH
Progesteron
estrogen
Perkembangan ovulasi
Folikel
FASE MENSTRUASI
1. Bila tidak terjadi fertilisasi (ovum tidak dibuahi
oleh sperma ), korpus luteum akan mengkerut
menjadi korpus albicans sehingga produksi
hormon estrogen dan progesteron terhenti.
2. Turunnya kadar estrogen dan progesteron
menyebabkan peluruhan endometrium dan
ovum, ditandai dengan pendarahan dari
uterus selama lk 5 hari dengan volume darah
sekitar 50 ml.
FASE PRA OVULASI
• Pada fase akhir menstruasi , hipotalamus
mengeluarkan hormon Gonadotropin yang
merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
• FSH merangsang pembentukan folikel primer di
dalam ovarium yang mengelilingi oosit primer.
• Keduanya akan tumbuh sampai hari ke 14 dari hari I
menstruasi, saat itu folikel matang disebut dengan
folikel de Graaf dengan oosit sekunder di dalamnya.
• Selama pertumbuhannya folikel melepaskan hormon
estrogen yang menyebabkan pembentukan kembali
lapisan endometrium (proliferasi) dan penetralan sifat
asam pada serviks agar lebih menduku
FASE OVULASI :
• Pada umumnya pada hari ke 14 terjadi
perubahan produksi hormon.
• Peningkatan kadar estrogen selama pra ovulasi
menimbulkan reaksi umpan balik negative yaitu
penghambatan pelepasan FSH dari hipofisis,
karena FSH berkurang maka hipofisis ganti
mengeluarkan LH.
• LH merangsang pelepasan oosit sekunder daria
folikel de Graaf siap untuk dibuahi sperma.
FASE PASCA OVULASI
• FOLIKEL DE Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder
akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum.
• Korpus luteum tetap memproduksi estrogen dan
progesteron.
• Keduanya bekerja menebalkan endometrium, juga
merangsang sekresi lendir pada vagina dan
pertumbuhan kelenjar susu pada payudara.
Keseluruhan fungsi tersebut adalah menyiapkan
implantasi zygot pada uterus bila terjadi pembuahan atau
kehamilan.
Proses Mentruesi
Fertilization (a)
(b)
(sperm meets egg) (c)
Oocyte (d)
(egg)
(e)
Ovulation Uterus
Endometrium
Cavity of
uterus
Figure 28.4
Sistem reproduksi pria
1. Eksterna : - Penis
- Scrotum
• SKROTUM
• Kantung yang berisi testis
• Terdiri dari lapisan luar kulit yang tebal dengan
sejumlah kelenjar lemak dan keringat
• Fungsi :
• sebagai penyangga bagi testis
• Regulasi temperatur
• PENIS
– Organ untuk kopulasi
– Terdiri dari 2 corpus cavernosum dan corpus
spongiosum
– Corpus cavernosum penis : disebelah
dorsal,dibungkus t.albugenia tebal ± 0,5 mm,
ketika ereksi tersusun o/ serabut kolagen sirkuler
(sblh dlm) dan longitudinale (luar)
Hipotalamus
GnRH
Hipofisis
FSH ICSH
Sperma Testosteron
SPERMATOGENESIS
1. Fase proliferasi : saat pubertas sel primordial
mitosis menghasilkan spermatogonia
2. Fase Pertumbuhan : spermatogonia menjadi
spermatocytus primarius
3. Fase Pematangan : spermatocytus primarius
bermeiosis I menjadi secundaris, bermeiosis
ke II menjadi spermatidium kromosom
(haploid) 23, XY atau XX
4. Fase Transformasi : spermatid menjadi
spermatozoon Spermiogenesis
Proses kehidupan sperma
Testis memproduksi
sperma tiap hari
Sperma ditampung