Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

KONSEP KELUARGA BERENCANA


Makalah ini diiajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Maternitas
Dosen Pembimbing mata kuliah : Hj. Een Sukaenda, SKM, M.Kes

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7 TINGKAT 2A / SEMESTER 4

Ayu Kemas Dwi Astuti P27901118008


Dian Herdianti Saputri P27901118014
Eva Rahayu P27901118021
Linda Melytiana P27901118027
Nurul Adha P27901118034
Rahayu Aisyah P27901118036
Siti Fauziah P27901118042
Yuli Anisa P27901118048

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
2019/2020

[Type text]
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya

terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kelompok dapat

menyelesaikan makalah ini. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi

besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan

sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang program

keluarga berencana (KB) sebagai suatu program yang dijadikan alternatif dalam

mengurangi tingkat kemiskinan dan dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam

penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif

dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 12 Maret 2020

[Type text]
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Keluarga Berencana...................................................6
B. Tujuan Keluarga Berencana.......................................................14
C. Macam-macam Program Keluarga Berencana..........................27
D. Macam-macam Alat Kontrasepsi dan Cara Kerjanya………….
E. Asuhan Keperawatan pada Akseptor Keluarga Berencana……...
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................34

B. Saran............................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................ii

[Type text]
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hak kesehatan reproduksi adalah hak asasi manusia yang seharusnya diperoleh
masyarakat khususnya akseptor Keluarga Berencana (KB) melalui pelayanan KB
berkualitas yang menjadi program pemerintah. Pelayanan berkualitas termasuk kualitas
medik, artinya menawarkan metode kontrasepsi yang cocok dengan pelayanan yang
tersedia, ditunjang dengan konseling yang tepat, dan tenaga penyelenggaranya (provider)
yang berkompeten secara teknis. Pelayanan juga harus mengakomodasi harapan perempuan
yang membutuhkan hubungan interpersonal agar dapat diketahui pandangan dan pendapat
perempuan tersebut (POGI, 2003).
Program KB bertujuan mengendalikan fertilitas yang membutuhan metode
kontrasepsi yang berkualitas agar dapat meningkatkan kesehatan reproduksi dan kesehatan
seksual. Pelaksanaannya dipengaruhi sumberdaya pelaksanaan program KB, cara pandang
masyarakat sendiri terhadap kesehatan reproduksi dan pelayanan KB. Namun, banyak
masyarakat yang masih memandang program KB sendiri untuk kepentingan pemerintah
dan orang yang  berKB masih sama seperti keadaan sebelum berKB seperti orang yang
tidak berKB dan sebenarnya program keluarga berencana ini telah diatur dalam peraturan
maupun undang-undang sebagai kekuatan hukumnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari Keluarga Berencana (KB) ?
2. Apa tujuan dari program Keluarga Berencana (KB) ?
3. Sebutkan macam-macam program KB ?
4. Apa Saja macam-macam alat kontrasepsi KB ? beserta cara pemakaian nya?
5. Tuliskan Asuhan Keperawatan pada akseptor KB ?

[Type text]
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa itu program Keluarga Berencana (KB)
2. Untuk mengetahui tujuan program KB
3. Untuk mengetahui macam-macam program dalam KB
4. Untuk mengetahui alat-alat kontrasepsi KB beserta cara kerja nya
5. Untuk melakukan asuhan keperawatan pada akseptor KB

[Type text]
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Keluarga Berencana (KB)


Menurut WHO World Health Organistasion) expert Comitte 1970: keluarga
berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat
diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran
dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam
keluarga.
Secara umum (KB) dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyanya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi,
ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai
akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan
keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat
diharapkan sehingga akan terjhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan
dengan aborsi
Program KB, sebagai salah satu kebijakan pemerintah dalam bidang
kependudukan, memiliki implikasi yang tinggi terhadap pembangunan kesehatan
yang bersifat kuantitatif dan kualitatif oleh karena itu, program KB memiliki posisi
strategis dalam upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui kelahiran
dan pendewasaan usia perkawinan (secara kuantitatif), maupun pembinaan ketahanan
dan peningkatan kesejahteraan keluarga (secara kualitatif) dalam mewujudan
keluarga kecil bahagia dan sejahtera, sehingga memungkinkan program dan gerakan
KB diposisikan sebagai bagian penting dari strategi pembangunan ekonomi. Apabila
KB tidak berhasil akan berimplikasi negative terhadap pembangunan lain seperti:
pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sector yang lainnya.
Program KB merupakan yang mendunia, hal ini sejalan dengan hasil
kesepakatan International Conference On Population and Defelopement(ICPD) yang
dilaksanakan di Kairo Mesir tahun 1994, serta hasil kesepakatan ICPD di Den Haag
tahun 1999, yang menegaskan bahwa program KB disepakati untuk diperluas dan
dikembangkan menjadi program kesehatan reproduksi.

[Type text]
Di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999, dan
Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001, yang menyatakan bahwa sebagian
kewenangan bidang Keluarga Berencana diserahkan dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah. Hal ini memberikan konsekuensi logis terhadap pengadaan alat
dan obat kontrasepsi sebagai prasyarat kesinambungan program KB di daerah
sepatutnya menjadi sebuah program prioritas dan menjadi dasar dalam
pengembangan program-program pembangunan lainnya, mengingat program KB
secara umum memiliki daya ungkit terhadap sector pembangunan nasional.
B. Tujuan
Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:
1. Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan
laju pertumbuhan penduduk (LPP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan
menurunkan angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2.87 menjadi
2.69 per wanita (Hanafie,2002). Pertambahan penduduk ynag tidak terkendalikan
akan mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan sumber daya alam serta
banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan penyediaan bahan
pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori Malthus
(1766-1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan manusia cenderung menikuti
deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung.
2. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawianan, menunda kehamilan anak
pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta
menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
3. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih
dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan
untuk tercapainya keluarga bahagia.
4. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan
menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan
pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan
berkualitas.
5. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejagtera) dan membentuk keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang

[Type text]
harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari
segi ekonomi.

C. Macam-macam alat kontrasepsi dan cara kerjanya


1. Metoda kontrasepsi sederhana
1) Kondom untuk laki-laki
Pertama kali dibuat, kondom diperuntukkan hanya untuk laki-laki, sekarang
ini sudah ada kondom yang digunakan oleh wanita. Kondom merupakan
selabung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis sebagai tempat
penampungan air mani yang dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga
tidak tercurah pada vagina. Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan
berputing. Bentuk berputing ada kelebihannya yaitu bahwa putting pada ujung
kondom tersebut dapat menampung sperma setelah ejakulasi. Cara kerja
kondom yaitu mencegah spermatozoa mencapai saluran genital vagina.
Sebagian besar Kondom terbuat dari karet lateks halus dan berbentuk
silinder bulat, umumnya panjang 15-20 cm, tebal 0,03-0,08 mm, garis tengah
sekitar 3,0-3,5cm, dengan satu ujung buntu yang polos atau bulat berpentil dan
dipangkal yang terbuka bertepi bulat namun untuk sekarang telah tersedia
dalam ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari standar.

 Cara penggunaan kondom pada laki-laki:


Kondom digunakan sebelum melakukan senggama, yaitu pada waktu penis
ereksi. Pertama-tama buka kemasannya, lalu bagian ujung dari kondom yang
menyerupai putting dipencet untuk mengeluarkan udara. Hal ini perlu
diperhatikan, sebab apabila masih ada sisa udara dikhawatirkan kondom akan
pecah pada saat cairan mani menyemprot. Segera setelah penis ereksi,
sarungkan dengan membuka gulungan kondom sampai ke pangkal penis.
Setelah senggama, penis mengecil selagi didalam vagina dan menyebabkan
cairan sperma yang telah ditampung tumpah kembali. Caranya pegang pangkal
kondom pada waktu menarik penis dari liang vagina.
2) Kondom pada wanita

[Type text]
Kondom untuk wanita adalah salah satu sarung poliuretan dengan
panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya terbuka melekat ke suatu
cincin poliuretan lentur. Cincin poliuretan ini berfungsi sebagai alat untuk
memasang dan melekatkan kondom di vagina. Kondom wanita mengandung
pelumas berbahan dasar silicon dan tidak menggunakan pelumas spermisida
serta hanya sekali pakai. Efektifitas dari penggunaan kondom ini menunjukan
sama dengan efektifitas dari penggunaan diagfragma. Dengan angka kegagalan
5-21%.
 Cara penggunaan Kondom pada Wanita:
1) Cuci tangan menggunakan sabun sebelum memasang kondom
2) Tentukan posisi, apakah dengan berbaring, jongkok, atau dengan satu
kaki di atas kursi
3) Tekan cincin bagian dalam yang ditutupi oleh sarung diantara jempol
dan jari lain, dan masukkan kondom ke dalam vagina seperti
memasukkan tampon
4) Setelah kondom berada di dalam vagina, dorong cincin dalam setinggi
mungkin, sehingga cincin tersebut akan tetap diposisi tersebut selama
berhubungan intim.
5) Cincin luar harus melekat erat di vulva.
6) Segera setelah hubungan intim, pegang cincin luar dan Tarik kondom
secara hati-hati.
7) Buang ke tempat sampah, dan jangan dimasukkah ke dalam toilet.
2. Coitus Interuptus (Senggama terpurus)
Coitus interuptus merupakan kontrasepsi yang paling tua dan telah dikenal
sejak abad ke 18. Coitus interuptus atau senggama terputus adalah
menghentikan senggama dengan mencabut penis dri liang vagina pada saat
suami menjelang ejakulasi. Deangan cara ini kemungkinan bisa terjadi
pembuahan (kehamilan) bisa di kurangi. Kelebihan dari cara ini adalah tidak
memerlukan alat atau obat sama sekali sehingga relative sehat untuk digunakan
wanita disbanding dengan metoda kontrasepsi lain. Namun resiko kegagalan
dari metoda ini cukup tinggi.
3. Keluarga Berencana Alami

[Type text]
Keluarga berencana alami didasarkan pada siklus masa subur dan tidak
subur sorang wanita. Dasar utamanya yaitu saat terjadi ovulasi. Sperma dapat
hidup kurang lebih 3 hari setelah ejakulasi, maka ovulasi harus sudah dapat
diramalkan sebelumnya. Untuk menentukan saat ovulasi ada 3 cara, yaitu:
metoda kalender, suhu basal, dan metoda lender serviks.
a) Metode kalender
Pasangan suami istri tidak sanggama pada saat masa subur istri. Masa
subur wanita adalah masa ketika sel telur keluar dari indung telur, yaitu 14
hari sebelum haid yang akan dating, atau hari ke 12 sampai hari ke 16.
Karena sel sperma masih hidup 3 hari setelah ejakulasi, maka hari ke 17 dan
ke 18 dan hari ke 11 merupakan waktu untuk hidupnya sel telur, maka masa
subur menjadi 18 hari. Karena siklus mentruasi pada umumnya 28 hari,
maka hari ke 11-18 dinyatakan sebagai hari subur.
Sebelum menggunakan metoda kalender, siklus selama haid 6-12 bulan
perlu dicatat untuk menetapkan masa subur: misalnya: siklus haid pada
bulan januari sampai Juni 2006 sebagai berikut: 28,33,28,25,30,32. Haid
biasanya bervariasi antara 25 dan 32 hari, maka unyuk mengetahui masa
aman pre ovulasi yaitu dengan cara mengurangi 11 dari siklus yang
terpanjang (32-11=21). Dengan demikian, maka masa aman (tidak subur)
yaitu sebelum hari ke 7 dan sesudah hari ke 21. Sebaliknya masa tidak aman
(masa subur) yaitu dari tanggal 7 sampai dengan tanggal 21.
b) Metoda suhu basal
Dasarnya adalah naiknya suhu basal pada waktu ovulasi karena kadar
progesterone naik antara 0,3-0,5 C. peningkatan segera/berangsur-angsur
dan terus menerus. Seperti bentuk tangga atau gambaran gigi gergaji. Suhu
basal diukur dengan thermometer khusus dan dicatat pada kartu grafik, hal
ini untuk mengetahui perubahan suhu dan bukan nilainya. Pengukuran suhu
dilakukan setiap pagi hari sebelum makan dan minum, karena bila sudah
makan atau minum (panas atau dingin) dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan suhu, terutama bila pengukuran secara oral. Lama pengukuran
suhu secara oral selama 3 menit tetapi bila secara rektal hanya 1 menit.
Kekurangan metoda ini yaitu tidak dapat mengetahui masa aman post

[Type text]
ovulasi. Umtuk itu, dalam penggunaan sering dikombinasikan dengan
metoda kalender agar dapat diketahui masa aman pre ovulasi.
Pelaksanaannya: masa aman pre ovulasi yaitu dengan menggunakan
metoda kalender atau dengan mengurangi peningkatan suhu dini yang telah
tercatat selama 6 bulan, maka masa aman post ovulasi terjadi 3 hari setelah
kenaikan suhu basal.

c) Metoda Lendir Serviks


Dasarnya asalah kualitatif dan kuantitatif dari lender serviks yang
mempengaruhi hormone ovarium.
Perubahan ini terdiri dari 5 fase yaitu:
Fase 1: masa kering yaitu terjadi segera setelah menstruasi karena kadar
estrogen menurun sehingga kurang merangsang sekresi
Fase 2: masa pre ovulasi dini karena kadar estrogen mulai meningkat, maka
lendir keruh dan liat.
Fase 3: hari-hari basah yaitu beberapa hari sebelum dan sesudah ovulasi.
Kadar estrogen meningkat, maka lendir berubah menjadi jernih, licin
seperti putih telur.
Fase 4: masa post ovulasi yaitu kadar progesterone meningkat, sehingga
lendir berkurang sekali dan menjadi keruh dan liat
Fase 5: masa pre mesntruasi dimana lendir kadang-kadang menjadi jernih
lagi dan sangat cair, fase ini tidak selalu terjadi. Masa subur mulai
terjadi pada hari I adanya lendir serviks pasca haid (fase 2) yaitu 4
hari sesudah keluarnya lendir yang jernih dan licin.
4. Diagfragma
Diagfragma merupakan suatu alat berfungsi untuk menutup serviks dari
bawah sehingga sel mani tidak dapat memasuki saluran serviks, biasanya dipakai
dengan spermicida. Walaupun kap serviks dapat di pasang sendiri tapi harus
selalau dengan pentunjuk dan pengawasan dokter serta memerlukan pengertian
yang cukup tinggi dari pemakai.
Diagfragma terbuat dari karet, berbentuk setengah bola, pinggirnya
mengandung perdatar atau spiral, dibuat berbagai ukuran dari diameter 45-105

[Type text]
mm serta jenis ukuran yang sering dipakai diameter 70 mm, 75 mm, 80 mm dan
85 mm.

 Cara penggunaaan Diagfragma Bagi Akseptor


1) Anjurkan akseptor untuk berkemih terlebih dahulu dan mencuci tangan
dengan desinfektan
2) Pastikan diagfragma dalam kondisi baik, lalu oleskan spermatisisida
krim/jelly
3) Tentukan posisi saat pemasangan: bisa dengan cara satu kaki di angkat ke
atas kursi, sambil berbaring atau dalam posisi jongkok
4) Pilih diagfragma yang cocok, yaitu seusai degan ukuran jarak antara forniks
posterior simfisis pubis
5) Diagfragma di pasang dengan kubah/bola menghadap ke atas
6) Pinggir diagfragma ditekan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan,
sehingga berbentuk panjang, kemudan tangan kiri membuka labia,
diagfragma dimasukkan kedalam vagina, kea rah bawah dan belakang
menuju forniks
7) Tepi anterior didorong kebelakang simfisis pubis, lalu posisi serviks
diperiksa, dan pastikan diagfragma suah terpasang dengan tepat
 Cara mengeluarkan Diagfragma
1) Tangan kiri membuka labia
2) Masukkan ibu jari dan telunjuk kanan dengan menyusuri dinding belakang
vagina sejauh mungkin, kemudian tekkan pinggir diagfragma.
3) Deangan mengait pinggir diagfragma di belakang simfisis, diagfragma di
Tarik kearah bawah dan dikeluarkan
4) Lakukan pencucian vagina

5. Kontrasepsi Kimiawi atau Spermacida


Spermacida adalah suatu zat atau bahan kimia yang dapat mematikan atau
menghentikan gerak atu melumpuhkan spermatozoa di dalam vagina, sehingga
tidak dapat membuahi sel telur. Gerakan-gerakan senggama akan mengubah
spermatisida menjadi busa yang akan menutupi ostium uteri akstermum dan

[Type text]
mencegah masuknya sperma ke dalam kanalis servikalis. Spermatisida dapat
dipakai sebagai usaha tunggal untuk kontrasepsi, tetapi akan lebih efektif apabila
dipakai bersamaan dengan diagfragma atau pemakaian kondom pada suami.
Spermatisida dapat berbentuk tablet vagina, krim dan jelly, aerosol (busa/foam),
atau tisssu KB yang harus ditempatkan di dalam vagina setinggi mungkin dekat
serviks.
a) Tablet Vagina
Tablet ini berbentuk cairan pil atau tablet yang akan membentuk busa
apabila kontak dengan mukosa vagina dengan gerakan-gerakan pada saat
senggama.
 Cara Penggunaan Tablet Vagina
1) Cuci tangan dengan sabun
2) Atur posisi tidur
3) Ambil satu tablet vagina, lalu tutup kembali tabung dengan cepat setelah
mengambil sebuah tablet untuk dipakai. Janhan gunakan tablet yang
sudah hancur atau yang sudah terlihat noda kuning atau yang sudah ada
busanya (kadarluasa)
4) Basahi tablet vagina dengan air bersih, lalu masukkan setinggi mungkin
ke dalam vagina
5) Persetubuhan baru boleh dimulai kira-kira 5-15 menit setelah tablet busa
dimasukkan, bila sampai satu jam pertumbuhan belum dimulai,
hendaknya ditambah 1 tablet lagi
6) Saluran vagina jangan dicuci dulu sampai sekurang-kurangnya 8 jam
sesudah persetubuhan, karena zat kimianya akan larut dan menjadi tidak
berguna.

b) Kream dan jelly


Merupakan bahan kimia yang mudag mencair pada suhu tubuh, dan mudah
menyebar ke liang vagina.
 Cara penggunaan Krim dan Jelly

[Type text]
1) Dibutuhkan sebuah alat untuk memasukkan krim dan jelly ke dalam
vagina, yaitu yang di sebut aplikator
2) Aplikator ditempatkan di ujung tabung krim atau jelly, kemudian tekanlah
tabung sampai aplikator terisi penuh dengan krim atau jelly
3) Lepaskan aplikator yang sudah terisi penuh atau tabung
4) Dengan sikap wanita berbaring terlentang sebelum persetubuhan,
aplikator dimasukkan sedalam-dalamnya kedalam vagina.
5) Tekanlah alat pendorongnya untuk menempatkan cream atau jelly itu ke
dalam vagina sehingga serviks tertutuo pleh krim atau jelly
6) Selanjutnya dapat melakukan persetubuhan. Apabila persetubuhan
diulang, maka krim atau jelly harus ditambahkan kembali
7) Saluran vagina baru boleh dicuci sekurang-kurangnya 8 jam sesudah
persetubuhan, karena jelly akan larut dan daya gunanya akan hilang
8) Aplikator dicuci dengan sabun dan air bersih, keringkan kemudian
simpan ke dalam tempatnya.
c) Aerosol
Aerosol dikemas dengan kaleng/container bersama dengan alat untuk
memasukkannya (aplikator).
Cara Penggunaan Aerosol :
1) Kocok Aerosol 20-30 menit sebelum digunakkan
2) Aplikator diisi dengan busa aerosol
3) Aplikator dimasukkan kedalam vagina dalam posisi berbaring terlentang
4) Tekanlah pendorong untuk memasukkan busa dipuncak vagina guna
menutupi serviks
5) Bila sampai 2 jam sesudag busa dimasukkan tidak dilakukan peretubuhan,
maka busa harus di tambah lagi
6) Jangan mencuci saluran vagina sekurang-kurangnya selama 8 jam sesudah
persetubuhan
d) Tissue KB (Intravag)
Tissue KB adalah alat kontrasepsi wanita yang digunakan dalam vagina
sebelum bersenggama yang berbentuk kertas tipis dan mengandung obat
spermatisida. Pada saat ini tissue KB beredar dipasaran dengan nama intravag

[Type text]
Tissue KB mengandung alkil fenoksi ethanol yang bekerja sebagai
spermatisidal (mematikan spermatozoa). Umumnya sperma akan mati setelah
dua jam setelah senggama
 Cara Pemakaian Tissu KB
1) Diutamakan pemakaian pada masa subur
2) Dianjurkan pada pasangan yang baru menikah untuk menunda
kehamilan
3) Cuci tangan sampai bersih dan keringkan sebelum membuka tissue
4) Ambilah sebuah tissue KB dari pembungkusnya dan bukalah
lipatannya lebar-lebar
5) Remaslah tissue KB menjadi gumpalan kecil
6) Masukkan kedalam vagina sebelum senggama
7) Dorong gumpalan tissue KB ke dalam vagina dengan jari sampai
mengentuh mulut rahim
8) Tunggu 2 sampai 5 menit sebelum bersenggama hingga tissue KB
menjadi larut dalam vagina
9) Selesai bersenggama soleh segera mencuci vagina seperti biasa, tetapi
jangan menyemprotkan air dengan alat ke dalam vagina sebelum 6
jam.
10) Gunakan sebuah tissue KB setiap kali bersenggama
6. Metoda Kontrasepsi Efektif
Metoda kontrasepsi efektif adalah metoda yang dalam penggunaanya
mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian tinggi serta angka
kegagalan rendah bila dibandingkan dengan metoda kontrasepsi sederhana.
Metoda kontrasepsi efektif ini terdiri dari pil KB, suntik KB, AKBK, dan AKDR
a) Pil KB
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau
tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormone eterogen dan progesterone
atau yang hanya terdiri hormone progesterone saja.
 Cara kerja Pil Kontrasepsi
1) Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita dari
indung telur

[Type text]
2) Mengendalikan lendir mulut Rahim menjadi lebih kental sehingga sel
mania tau sperma sukar dapat masuk ke dalam Rahim
3) Menipiskan lapisan endometrium
 Cara menggunakan pil KB kontrasepsi
1) Ajarkan akseptor cara mengeluarkan pil dari kemasannya dan pesankan
untuk mengikuti panah yang menunjukan deretan pil berikutnya, serta pil
harus di minum pada saat yang sama setiap hari
2) Pil pertama diminum pada hari kelima haid, seterusnya bertutur-turut setiap
hari satu pil. Untuk pil dengan kemasan khusus dimulai pada hari pertama
haid sesuai dengan petunjuk kemasannya. Digunakan terutama pada wanita
PUS yang ingin menunda kehamilan sesudah selesai masa menyusui dan
tidak mempunyai kontra indikasi medis. Khusus pil mini (exloton),
digunakan untuk ibu-ibu menyusui
3) Pada paket yang berisi 28 pil, dianjurkan minum pilsejak hari pertama haid
dan diteruskan setiap hari sampai pil habis dan jika habis, sebaiknya mulai
minum pil dari paket yang baru
4) Bila menggunakan pil yang 21 pil, dianjurkan minum pil mulai hari kelima
haid, bila telah habis istirahat dan tunggu haid, kemudian teruskan
pak/kemasan yang selanjutnya pada hari kelima haid
5) Bila lupa minum 1 pil, segera minum pil ketika ingat atau minum 2 pil
pada waktu yang sama
6) Bila lupa 2 pil atau lebih, sebaiknya minum 2 pil setiap hari selama pil
tertunda pada jadwal yang telah ditetapkan. Dalam ahl ini sebaiknaya
gunakan metoda kontrasepsi yang lain, atau tidak melakukan hubungan
seksual sampai paket pil tersebut habis.
7) Bila tidak haid, segera priksa ke klinik
b) Suntikan KB
Terdapat dua jenis kontrasepsi hormone suntikan KB, jenis yang beredar di
Indonesia adalah:
1. Hanya mengandung hormone progesterone yaitu:
a) Depo provero 150 mg
b) Depo progestin 150 mg

[Type text]
c) Depo geston 150 mg
d) Noristerat 200mg
2. Yang mengadung 2 mg medroxy progesterone acetat dan 5 mg estradiol
cyipionate yaitu cyclofem.
 Cara kerja suntik:
a) Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita
b) Mengentalkan lendir mulut Rahim, sehingga menghambat spermatozoa
(sel mani) masuk ke dalam Rahim.
c) Menipiskan endometrium, sehingga tidak siap untuk kehamilan

Efektifitas
Efektifitas sangat tinggi, kegaglan kurang 1 %
Keuntungan Suntik KB
a. Praktis efektif dan aman.
b. Tidak mempengaruhi ASI, cocok untuk digunakan oleh ibu menyusui.
c. Dapat menurunkan kemungkinan anemia.

Kontra Indikasi Suntik KB

a. Tersangka hamil
b. Perdarahan akibat kelainan ginekologi atau (perdarahan dari liang
senggama) yang tidak diketahui penyebabnya.
c. Adanya tanda-tanda tumor keganasan.
d. Adanya riwayat penyakit jantung, hati, tekanan darah tinggi, kencing manis,
(penyakit metabolisme),paru berat.
Cara menggunakan suntik KB
a. Depo Provera, Depo progestin dan Ddepo Gestorn disuntikan intramuskuler
setiap 12 minggu. Dengan kelonggaran batas waktu suntik, bisa diberikan
kurang dari 1 minggu atau lebih satu minggu dari patokan 12 minggu.
b. Noristerat, disuntikan intramuskuler setiap 8 minggu untuk 14 kali suntikan
pertama. Dengan kelonggaran waktu bisa diberikan kurang dari 1 minggu
patokan 8 minggu. Untuk suntikkan ke-5 dan selanjutnya diberikan setiap 12
minggu. Dengan kelonggaran batas waktu suntikan kurang dari 1 minggu

[Type text]
c. Cyclofem disuntikkan setiap 4 minggu, intra muskuler. Hampir sebagian
kasus mendapat haid setiap bulan seperti biasa.

Prosedur kerja :
Penggunaan alat kontrasepsi suntik, adalah suatu tindakan invasif. Untuk itu
perlu memperhatikan teknik aseptik guna mencegah infeksi dan mencegah
masalah penyebaran penyakit hepatitis B, hepatitis C atau AIDS. Sebaiknya
gunakan jarum dan alat suntik sekali pakai (disposible) atau alat suntik baru
jenis autodisable.

ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT (AKBK/IMPLANT)


A. Pengertian
Alat kontrasepsi bawah (AKBK) atau implant adalah alat kontrasepsi yang
disusupkan dibawah kulit. Implant terdiri dari 6 batang, 4 batang bahkan 1 batang
kapsul silastik, dimana setiap kapsulnya berisi levenogestrel sebanyak 36mg.Jenis
lain dari AKBK adalah jadelle adalah AKBK dua batang yang melepaskan
Levonogestrel . keuntungan utama dari Jadelle adalah pemasangannya lebih mudah
dibandingan Norplant.
Implanon adalah sistem satu batang yang melepaskan levornorgestrel dengan
dosis yang bertahap, yaitu 60-70 ig/hari pada bulan pertama pemasangan, 35-45
ig/hari pada akhir tahun pertama pemasangan, sampai 25-30 ig/hari pada akhir tahun
ketiga.
B. Cara Kerja Implant/AKBK
Dengan disusukannya kapsul silastik implant dibawah kulit, maka setiap hari
dilepaskan secar tetap sejumlah levonogestrel kedalam darah melalui proses difusi
dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silasik tersebut.
Besar kecilnya levonorgestrel tergantung besar kecilnya permukaan kapsul
silastik dan ketebalan dari dinding tersebut. Satu sel implant yang terdiri dari 2, 4,
atau 6 kapsul dapat bekerja secara efektif selama lima tahun. Sedangkan Jedelle dan
Implanon efektif selama 1-3 tahun.

[Type text]
Cara kerja dalam Mencegah Kehamilan :
Dengan dilepaskannya hormon levonorgestrel secara konstan dan kontinyu
maka cara kerja implant dalam mencegah kehamilan pada dasarnya hampir sama
dengan pil dan suntik yang terdiri dari 3 mekanisme dasar yaitu :
a. Menghambat terjadinya ovulasi.
b. Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi.
c. Mempertebal dinding serviks.
d. Menipiskan lapisan endometrium.

Efektifitas :

Efektifitasnya sangat tinggi, kegagalan teoritis 0,2%, dalam praktek 1-3%.

Keuntungan implant :

a. Tidak menekan produksi ASI.


b. Praktis, efektif.
c. Tidak ada faktor lupa.
d. Masa pakai jangka panjang (5 tahun).
e. Membantu mencegah anemia.
f. Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan implant.

Kekurangan Implant :

a. Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih.
b. Implant lebih mahal dari pada pil KB atau suntikan dan cara KB jangka pendek
lainnya.
c. Implant sering merubah pola haid.
d. Wanita tidak dapat menghentikan pemakainnya sendiri.
e. Beberapa wanita mungkin enggan menggunakan cara yang belum dikenalnya.
f. Susuk mungin dapat terlihat di bawah kulit.

Kontra indikasi Implant :


1. Hamil atau diduga hamil.
[Type text]
2. Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya.
3. Tumor/keganasan.
4. Penyakit jantung, kelainan haid, darah tinggi, kencing manis.

 Cara Pelayanan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit

Persiapan Alat :

a. Satu unit implant steril terdiri dari satu atau beberapa kapsul.
b. Cairan antiseptik secukupnya.
c. Obat anastesi lokal : lidokain 2 %
d. Spuit 5-10 cc dan jarum suntik ukuran 21 dan 22.
e. Skapel/bisturi bayonet ukuran no 11 atau 15.
f. Troikard implant no.10.
g. Plester band aid atau semacamnya.
h. Sepasang sarung tangan steril.
i. Kain penutup steril.
j. Kassa dan perban steril.

Cara pemasangan :

a. Saat pemasangan yang tepat adalah pada waktu menstruasi atau 1-2 hari
setelah menstruasi.
b. Akseptor sebaiknya berbaring horizontal atau duduk selama pemasangan
implant untuk mempermudah pemasangan. Tempat tidur/meja ditutup
dengan linen yang bersih.
c. Pemasangan dilaksanakan lengan kiri karena merupakan tempat terbaik
untuk pemasangan.
d. Lengan kiri diletakkan lurus setinggi pundak.
e. Tentukan daerah pemasangan biasanya sekitar 8 cm-10cm diatas lipat siku.
Lakukan pencucian hama pada daerah yang akan dilakukan tindakan dan
sekitarnya.
f. Lakukan anastaesi lokal di tempat insersi dan dengan daerah seperti kipas
sepanjang 4-5 cm dengan pembius lokal.

[Type text]
g. Lakukan sayatan melintang selebar 2-3 mm ditempat suntikkan, agar luka
tidak dijahit dan mengurangi kemungkinan infeksi.
h. Tusukan trokar melalui sayatan kebawah kulit, perhatikan tanda batasnya
dan tusukan sampai tanda batas dekat pangkal trokar.
i. Keluarkan batang dalam trokar dan masukkan capsul implant ke dalam
batang luar trokar dengan memakai pinset anatomis, dorong pelan-pelan
dengan batang pendorong sampai terada ada tahanan.
j. Pertahankan posisi batang pendorong, tarik trokar perlahan-lahan sepanjang
batang pendorong sampai batas paling ujung. Implant terlepas dari trokar
kalau tanda batas paling ujung terlihat pada luka insisi dan dipastikan dengan
meraba ujung trokar dengan jari.
k. Raba implant yang terpasang dengan telunjuk kiri, dorong trokar pada posisi
sebelahnya tanpa terlebih dahulu mengeluarkan ujung-ujungnya dari
sayatan. Pasang seluruh implant dengan posisi menyerupai kipas, sehingga
keenam kapsul terpasang baik. Olesi luka sayatan dengan antiseptik, tutup
dengan plester dan kasa steril kemudian balut dengan perban.

Cara pencabutan implant :


a. Peralatan
Peralatan pencabutan implant sama dengan pemasangan implant, namun
ditambah arter klem pean lurus/bengkok dan kapas alkohol 70%.

b. Cara pencabutan implant :


1) Atur posisi pasien berbaring horizontal selama pencabutan.
2) Tentukan posisi implant dengan palpasi. Lakukan pensucihamaan di
daerah tindakan dan sekitarnya. Lakukan anastesi lokal pada tempat
insesi dengan bentuk seperti kipas dengan cairan pembius lokal.
3) Lakukan sayatan 2-3 mm, agar luka tidak perlu dijahit dan mengurangi
kemungkinan infeksi.
4) Tekan implant dengan jari kearah sayatan, setelah ujung tampak jepit
dengan pean dan tarik keluar.

[Type text]
5) Bersihkan implant dari jaringan yang menutupi ujungnya dengan
menggunakan skapel.
6) Jepit ujung implant yang telah bersih dengan pean yang lain. Tarik
keluar implant perlahan-lahan sampai terlepas seluruhnya . lakukan hal
yang sama sampai-sampai semua implant dikeluarkan.
7) Rapatkan luka, tutup dengan plester, kasa steril dan balut dengan
perban.

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)/IUD

A. Pengertian
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam, terdiri dari plastik (polythyline). Ada yang dililit tembaga (Cu),
ada pula yang tidak, adapula yang dililit tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu,
ada pula yang dibatangnya berisi hormon progesterone.

B. Jenis-jenis AKDR yang beredar


1. IUD Generasi pertama : disebut Lippesloop, berbentuk spiral atau huruf S ganda,
terbuat dari plastik.

Cara Kerja AKDR/IUD :

1. Meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu blastokista sampai ke


rahim, endometrium belum siap untuk menerima nidasi hasil konsepsi.
2. Menimbulkan reaksi mikro infeksi, sehingga terjadi penumpukkan sel darah
putih yang melarutkan blastokista.
3. Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas.

Efektifitas :

1. Lippes loop sebagai generasi pertama dipakai selama diinginkan, kecuali bila ada
keluhan.
2. Cu T 200 B, Cu 250 sebagai generasi kedua dipakai selama 3-4 tahun.
[Type text]
3. IUD generasi ketiga : Cu T 380 A, ML Cu 380 selama 10 tahun.

Keuntungan :

1. Praktis, ekonomis mudah dikontrol, aman untuk jangka panjang dan kembalinya
masa kesuburan cukup tinggi.
2. Tidak dipengaruhi faktor lupa seperti pil.

Indikasi :

Merupakan cara KB efektif terpilih yang sangat di prioritaskan pemakaiannya pada ibu
dalam fase menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kesuburan serta menunda kehamilan
dengan jenis AKDR mini.

Persiapan alat-alat untuk pemasangan AKDR :

1. Satu set AKDR (bila lippes loop termasuk tabung dan pendorongnya)
2. Cairan antiseptik secukupnya yodium 1 %, betadine 1%, detol : air = 1:20.
3. Kapas
4. Spekulum cocor beber/spekulum SIMS
5. Gunting
6. Sonde uterus
7. Tenakulum satu gigi
8. Tampontang/pinset panjang
9. Sepasang sarung tangan steril
10. Busi/dilatator hegar
11. Peralatan seperti mangkuk sucihama dan tempat instrumen yang suci hama.

Cara pemasangan :

1. Akseptor diberi penjelasan bahwa pemasangan AKDR akan dilaksanakan


2. Akseptor dipersilahkan BAK dahulu
3. Akseptor dipersilahkan berbaring dalam proses litotomi untuk mempermudah
pemasangan AKDR.
4. Bila akseptor belum/tidak bisa BAK, sebaiknya dianjurkan BAK terlebih dahulu.
5. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan besar rahim dan bentuk rahim.

[Type text]
6. Masukkan spekulum, bersihkan dinding vagina dan mulut rahim dengan kapas
desinfektan. Perhatikan dinding vagina dan mulut rahim apakah terdapat kelainan
atau tidak.
7. Bersihkan portio dengan larutan antiseptik
8. Kait bibir depan portio serviks dengan tenakulum tepat pada sebelah portio.
9. Masukkan sonde sesuai dengan arah rahim untuk menentukan dalamnya rahim.
10. Siapkan AKDR steril. Biasanya AKDR generasi II atau III telah dikemas dalam
keadaan suci ham. Sedangkan lippes loop perlu disucihamakan terlebih dahulu.
11. Masukkan AKDR terlebih dahulu sesuai dengan arah dan dalamnya sonde. Terdapat
dua cara untuk melepaskan AKDR dari tabungnya. Cara pertama adalah dengan
mendorong flunger. Cara kedua adalah dengan menahan flunger penahan dan
menarik tabung kearah pemasang AKDR (bagi AKDR generasi II atau III).
12. Potong benang jangan panjang dan juga jangan terlalu pendek agar tidak
menyebabkan sakit pada waktu senggama.

2. Copper T 380 A.

a. Bukalah bungkus Copper T cukup separuh, dimulai dari ujung pemegang


dan jagalah agar AKDR tertutup dengan bungkus plastiknya.
b. Masukkan pendorong kedalam tabung pemasang IUD.
c. Ukurlah panjang inserter sampai batas biru sesuai dengan panjang rahim
waktu melakukan pengukuran rahim dengan sonde.
d. Cara memasukkan Copper T ke dalam inserter. Lipatkan sisi sayap T ke
dalam inserter.
3. ML CU 250
Cara pemasangan :
1. Periksa dalam untuk menentukan bentuk, besar, dan kedudukan
rahim.
2. Masukkan spekulum, bersihkan liang senggama dengan larutan
antiseptik.
3. Fiksasi bibir depan portio dengan masukkan sonde sesuai dengan
posisi rahim sekaligus ukuran dalam rongga rahim.

[Type text]
4. Jika perlu dilakukan dilatasi dengan hegar nomor 4
5. Cicncin pada alat pemasang disesuaikan dengan ukuran dalam
rongga rahim.
6. Perlahan-lahan masukkan inserter sampai ML Cu 250 menyentuh
fundus uteri.
7. Keluarkan inserter dengan perlahan-lahan dan gunting benang jika
terlalu panjang.
C. Efek samping Pemasangan IUD
1. Perdarahan
Gejala/keluhan :
Keluarnya darah dari liang vagina diluar haid dalam jumlah kecil berupa bercak-
bercak (spotting) atau dalam jumlah berlebihan (metrorhargia). Perdarahan ini
dapat pula terjadi masa haid dalam jumlah berlebihan (menometorhagia).

Penanggulangannya :
a. Konseling, beri penjelasan bahwa perdarahan ringan biasanya terjadi pada
awal pemasangan. Selama haid, perdarahan lebih banyak dari pada biasanya
hal ini tidak berbahaya.
b. Pemberian preparat besi 1x1 tablet perhari.
c. Bila perdarahan banyak sekali keguguran rujuk ke RS dan ganti cara KB.
2. Keputihan
Gejala/ keluhan :
a. Terdapat cairan putih yang berlebihan akibat produksi cairan rahim yang
berlebihan.
b. Tidak berbahaya apabila cairan tersebut tidak berbau dan tidak terasa gatal
serta panas.

Penanggulangannya :

a. Berikan konseling sebelum pemasangan AKDR.


b. Pada kasus dimana cairan berlebihan, dapat diberikan ekstrak beladona
10mg 2x1 tablet untuk mengurangi cairan tersebut.
c. Bila terdapat perubahan bau dan warna hal ini biasanya disebabkan oleh
infeksi.
[Type text]
3. Nyeri
Gejala/keluhan :
Nyeri pada waktu pemasangan AKDR waktu haid dan saat senggama.

Penanggulangan :
1. Konseling, jelaskan bahwa nyei disebabkan oleh kontraksi yang berlebihan
dari rahim dan bersifat sementara dan mudah diatasi.
2. Inspeculo apakah ada cairan keputihan yang berbau
3. Pemeriksaan dalam, apakah terdapat tanda-tanda radang
4. Pemberian obat analgesik.

4. Infeksi
Gejala /keluhan :
Adanya rasa nyeri didaerah perut bagian bawah bila disertai deman, keputihan
yang berbau busuk dan rasa nyeri pada waktu bersenggama.

Penanggulangan :
a. Rujuk ke dokter untuk mendapatkan penangan lebih lanjut.
b. Bila tidak dapat diatasi AKDR dilepas dan ganti dengan kontrasepsi lain.
D. Metoda Kontrasepsi Mantap (KONTAP)
Kontrasepsi mantap adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan
pembedahan atau dengan kata lain setiap tindakan pembedahan pada saluran telur
wanita atau saluran mani yang mengakibatkan orang atau pasangan yang
bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi.
1. Persyaratan secara umum untuk menjadi Akseptor KONTAP
a. Sukarela
Calon peserta dan pasangan yang akan mengikuti kontrasepsi mantap harus
secara sukarela dan mengikuti pelayanan kontrasepsi mantap atas keinginan
sendiri tidak dipaksa atau ditekan untuk menjadi peserta kontap
Seseorang dikatakan kontap apabila :

[Type text]
1. Peserta sudah mengetahui bahwa disamping kontap masih ada cara
kontrasepsi lain yang dapat mencegah kehamilan yang bersifat
sementara tetapi peserts tetap memilih kontap.
2. Calon peserta mengetahui bahwa kontap merupakan tindakan
pembedahan dan bila berhasil pasangan tidak akan dapat memperoleh
keturunan lagi.
3. Calon peserta telah diberi waktu untuk mempetimbangkan cara
kontrasepsi lain, tetapi dengan kemauan sendiri tetap memilih kontap.
b. Bahagia
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kebahagiaan artinya
calon peserta tersebut terikat dalam perkawinan yang sah dan hubungan
suami istri harmonis yang telah dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang
anak yang dalam keadaan sehat fisik, mental maupun sosialnya dengan umur
terkecil sekitar 2 tahun, dan mempertimbangkan istri sekurang-kurang umur
25 tahun. Keluarga harmonis merupakan persyaratan karena jangan sampai
sudah melakukan kontap ternyata terjadi perceraian.
c. Kesehatan
Setaip calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat kesehatan,
artinya tidak ditemukan kontra indikasi kesehatan, sebenarnya tidak ada
kontra indikasi absolut hanya bila ditemukan peradangan disekitar daerah
yang akan dilakukan pembedahan atai danya penyakit jantung maupun
kelainan darah sebaiknya dikonsultasikan dulu pada ahlinya sebelum
dilakuka kontap.
E. JENIS KONTAP
1. Vasektomi / MOP ( Medis Operatif Pria)
Vasektomi merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi
keluarnya sperma dengan cara mengikat dan memotong saluran mani sehingga
sel sperma tidak keluar pada saar senggama.
Keuntungan :
a. Tidak ada mortalitas
b. Mordibitas kecil sekali.
c. Pasien tidak perlu dirawat di RS.

[Type text]
d. Dilakukan anastesi lokal/pembiusan setempat berlangusng kurang lebih 15
menit.
e. Efektif, karena dapat dicek kepastiannya dilaboratorium
f. Tidak menganggu hubungan seks selanjutnya.

Kelemahan :

a. Harus dengan tindakan pembedahan.


b. Masih adanya keluhan seperti kemungkinan perdarahan dan infeksi.
c. Harus menunggu sampai hasil pemeriksaan sperma 0 dalam beberapa hari
atau minggu untuk dapat berhubungan dengan bebas agar tidak terjadi
kehamilan.
d. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.

Indikasi :

a. Harus secara sukarela


b. Mendapat persetujuan istri.
c. Jumlah anak yang cukup.
d. Mengetahui akibat-akibat vasektomi
e. Umur calon tidak kurang dari 30 tahun.
f. Pasangan suami istri telah mempunyai anak minimal 2 orang, dan anak
paling kecil harus sudah berumur diatas 2 tahun.

Kontra indikasi :

a. Apabila ada peradangan kulit atau penyakit jamur didaerah skrotum.


b. Apabila ada tanda-tanda epididimis
c. Apabila menderita DM yang tidak terkontrol
d. Apabila menderita kelainan pembekuan darah.
2. TUBEKTOMI /MOW (Medis Operasi Wanita)
Tubektomi atau kontap wanita adalah suatu kontrasepsi permanen untuk
mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat dan atau memotong
pada kedua saluran tuba. Dengan demikian maka ovum yang matang tidak akan
bertemu dengan sperma karena adanya hambatan pada tuba.

[Type text]
Tubektomi pada wanita dilakukan dengan anastesi lokal dan tanpa mondok.
Tubektomi bisa dilakukan kpan saja asalkan wanita tersebut tidak hamil pada
saat setelah melahirkan atau abortus, sedang haid atau ganti cara kontrasepsi
dari pil, suntik atau IUD. Tekniknys pun beraneka ragam seperti tubektomi
lapraskopik, kuldoskopik, kolpotomi posterior dan minilaparatomi. Tubektomi
minilaparatomi lebih dikenal dengan sterilisasi minilap karena sayatannya
didinding perut kecil yaitu kira-kiraa 2,5 cm.

[Type text]
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut WHO World HealthOrganistasion) expertComitte 1970: keluarga

berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari

kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat

diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran

dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam

keluarga.

Secara umum (KB) dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyanya

kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta

keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat

langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga

yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan

sehingga akan terjhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.

B. Saran

Setelah seminar ini dilakukan, diharapka mahasiswa keperawatan dapat belajar

memahami tentang Konsep Keluarga Berancana dan dapat mengaplikasikannya

dalam bidang keperawatan

[Type text]
DAFTAR PUSTAKA
Suratun, maryani dkk. 2008. Pelayanan keluarga berencana dan pelayanan kontrasepsi.
Jakarta : Trans Info Media
http://macrofag.blogspot.com/2013/03/sap-keluarga-berencana-kb.html

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai