Anda di halaman 1dari 28

K3 DI TEMPAT

KERJA (RS)
PENGERTIAN
 Perawatan Kesehatan Kerja adalah upaya
pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada masyarakat pekerja dan
lingkungan kerjanya dalam rangka
memelihara dan mempertinggi derajat
kesehatan
Pengertian Kesehatan

• Kehatan adalah keadaan sehat baik


secara fisik, mental, spiritual, maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis, (UU No.36 thn 2009; tentang
kesehatan)
Pengertian

 Kecelakaan Kerja
Adalah kecelakaan berhubungan dgn
pekerjaan, terjadi karena pekerjaan atau
pada waktu melaksanakan pekerjaan:
akibat langsung pekerjaan saat pekerjaan
dilakukan
Pengertian
 Keselamatan Kerja
Adalah keselamatan yang bertalian dengan
mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
proses pengolahannya, tempat kerja, dan
lingkungan kerja serta cara-cara melakukan
pekerjaan
Pengertian

 K3 = Kesehatan dan Keselamatan Kerja


adalah upaya perlindungan kerja melalui
pencegahan kemungkinan terjadi
kecelakaan, peledakan, kebakaran,
penyakit akibat kerja dan pencemaran
lingkungan yang dapat menimbulkan
kerugian nyawa, waktu, dan harta benda
Tujuan K3

• Melindungi tenaga kerja atas hak kesehatan dan


keselamatannya dalam pekerjaan
• Masyarakat dan lingkungan kerja sehat,
sejahtera, bebas dari kecelakaan, dan
pencemaran lingkungan
• Memelihara dan meningkatkan mutu SDM agar
produktifitas tinggi sehingga produksi tinggi
Penyebab Penyakit dan Kecelakaan Kerja

a. Unsafe actions  tindakan salah


1. Manajemen keamanan salah
2. Disiplin pekerja kurang  posisi & cara
kerja salah
3. Diklat tidak mamadai
4. Salah menggunakan alat
5. Tidak menggunakan alat pelindung
Kondisi dan perilaku salah
b. Unsafe condition  faktor lingkungan

1. Fisik (bising, radiasi, penerangan, getaran


mekanis, iklim kerja)
2. Kimia (iritan, asfeksia, anestesia, carsinoma)
3. Biologik (virus, bakteri, parasit, serangga,
jamur, binatang buas)
4. Psikologis (monoton, hubungan kerja, kondisi
kerja, pekerjaan tak cocok, kesejahteraan)
Upaya Pencegahan/pengendalian
• Tempat Kerja  pengendalian
1. Eliminasi atau subtitusi
2. Desain ruangan yang sesuai
3. Ventilasi yang memadai
4. Fasilitas yg ergonomic
5. Hygiene sanitasi

• Tenaga Kerja
1. Pendidikan & pelatihan petugas/pegawai
2. Alat pelindung diri yang memadai/sesuai
3. Pemeriksaan kesehatan berkala
4. Sanitasi perorangan
Pelayanan Kesehatan Kerja
(Per Menakertrans No.03/1982)
 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
 Penyesuaian pekerjaan thd tenaga kerja
 Pembinaan & pengawasan lingk kerja
 Pembinaan & pengawasan sanitasi
 Pembinaan & pengawasan perlengkapan
kesehatan tenaga kerja
 Pencegahan thd penyakit umum & PAK
K3 TERHADAP BAHAN KIMIA
An Organik Organik
1.Antimon (Sb) 1. Acrylamide
2. Arsenik (As) 2. Acrylonitrile
3. Berillium (Be) 3. Aniline
4. Kadmium (Cd) 4. Benzen
5. Chromium (Cr) 5. Karbon disulfida
6. Timbal (Pb) 6. Karbon tetraklorida
7. Mangan (Mn) 7. Naftalen berklor
8. Merkuri (Hg) 8. Kloroform
9. Nikel (Ni) 9. DDT
10. Fospor (P) 10. Dinitrobenzen
11. Platium (Pt) 11. Dinitrofenol
12. Talium (Tl) 12. Formaldehid
13. Vanadium (V) 13. Isosianat
14. Uap Las 14. Keton atau eter
15. Zinc (Zn) 15. Metil alkohol (metanol)
16. dll
Sifat dan cara exposs Bahan Kimia
Sifat Umum: Cara pemajanan:
• Kontaminan  Bercampur dengan
bahan lain
• Iritan
 Melalui kulit, mukosa,
• Korosif sistem tubuh
• Carsinogenik  Kontak lansung
 Inhalasi
Pengendalian Umum:
 Tempat kerja
 Tenaga kerja
Antimon (Sb)
• Penampilan : bijih logam-besi, biasanya dalam
bentuk sulfida (Sb₂S₃)
• Pemakaian : alloy, pewarna cat, campuran
karet
• Efek kesehatan : mirip arsen (muntah, iritasi
mata dan membran mukosa, aritmia jantung,
ikterus ringan)
• Pengobatan : BAL (British Anti Lewisite,
dimerkaprol) IM
Arsenik (As)
• Ditemukan : tersebar luas di alam, bersamaan dengan bijih
logam-besi spt FeAsS  produk sisa pengecoran besi dan
bukan besi
• Sifat : berupa logam rapuh warna kelabu, bentuk kristal
padat, berupa gas
• Pemakaian: alloy, insektisda, fungisida, rodentisida, pigmen,
penghilang warna pd pembuatan gelas dan kertas
• Efek akut: Iritasi pernafasan berat, nyeri kepala berat,
mencret, muntah smp syok
• Efek kronik: Terjadi gejala gatrointestinal, neuropati perifer,
dermatitis, kerusakan hati, perubahan karsinogen kulit dan
paru
Timbal (Pb)
• Ditemukan sebagai: terutama bentuk sulfida (PbS),
bersama dengan logam sulfat lainnya
• Sifat : logam lunak, warna kelabu kebiruan, berat,
mudah ditempa
• Pemakaian: pipa, lembaran logam, pembungkus,
amunisi, pigmen, solder, additif anti-knock bahan bakar
minyak
• Efek akut: tdk spesifik ditandai kelesuan, kejang perut
dan sembelit, nyeri otot, tdk nafsu makan
• Efek kronik: neuropatimotorik perifer, anemi, gangguan
sintesa haem, ensefalopati, ggn ginjal, dll
Keton (Eter)
• Pemakaian: pelarut t.u dimetilketon (aseton),
metietil keton (MEK), metilbutil keton (MBK),
dietil eter
• Efek akut: iritasi saluran nafas atas, dermatitis
• Efek kronik: narkotik, MBK menyebabkan
neuropati perifer, karsinogen paru
Metil alkohol (Metanol)
• Sifat : cairan tdk berwarna dengan bau mirip etanol
• Pemakaian: pembuatan selluloid, pembuang cat,
pernis, antibeku, semen
• Efek akut: nyeri kepala, pusing, dermatitis,
konjungtivitis
• Efek kronik: kerusakan nervus optikus dan kebutaan
• Pengobatan: untuk asidosis, kebutaan tdk dpt pulih
kembali
BAHAYA GAS BERACUN
• Asfiksian biasa: nitrogen, metan, karbondioksida
• Asfiksian biasa: CO, Hidrogen sianida (HCN),
Hidrogen sulfida (H₂S), Nikel karbonil (Ni(CO)₄),
• Iritan saluran nafas atas: Amonia, Sulfur dioksida
(SO₂), Khlorin (Cl₂), Fluorin (F₂),
• Iritan saluran nafas bawah: Oksida nitrogen,
Fosgen, Arsin
K3 DI RUANG STERILISASI
Masalah/Bahaya
terjadi akibat: Upaya Pencegahan:
• Panas uap
• Panas cair/padat  Pendidikan & pelatihan
 Alat pelindung diri
• Bahan kimia
 Pemeriksaan kesehatan
• Aliran listrik berkala
• Bahan beracun  Sanitasi perorangan
berbahaya (B3)  Atasi limbah
• Bahan/alat dingin
K3 DI LABORATORIUM
(Pengambilan sampel feses, darah, urine)

MASALAH DI LAB:
UPAYA K3
 Percikan spesimen • Desinfeksi/cuci
 Pajanan tangan
mikroorganisme • Sterilisasi
 Infeksi • APD (masker,
 Tdk Ergonomic sarung tangan,
schort)
 Limbah
• Atasi limbah
 Luka / tertusuk
K3 DI RUANG PERAWATAN & IGD
Masalah di Ruang
Perawatan: Upaya Pencegahan:

 Infeksi Nosokomial:
 APD (masker,
• Percikan, sentuhan sarung tangan,
lansung dg klien schort, sepatu)
• Pemajanan mll alat  Desinfeksi
makan (cuci tangan)
• Pemajanan mll alat  Sterilisasi
medis/non medis  Diklat
 Sakit lebih berat  Atasi limbah
 Tidak Ergonomic
K3 DI RUANG OPERASI
Bahaya/masalah: Upaya
• Exposs cairan/bahan pengendalian:
kontaminan/polutan  Tempat Kerja
1. Eliminasi
• Iritasi, korosif, 2. Substitusi
3. Fasilitas yg ergonomic
inhalasi bahan kimia 4. Hygiene sanitasi
• Luka krn benda • Tenaga Kerja
tajam 1. Pendidikan pelatihan
2. Alat pelindung diri
• Tdk ergonomic 3. Pemeriksaan
kesehatan berkala
• Exposs sinar/cahaya 4. Sanitasi perorangan
K3 DI RUANG RADIOLOGI
Bahaya/masalah: Upaya penendalian
 Tempat Kerja
 Radiasi sinar x, 1. Desain Ruangan yg
Gamma, dll sesuai
2. Fasilitas yg ergonomic
 Rudapaksa (benda 3. Ventilasi
4. Hygiene sanitasi
jatuh, dll)
 Cedera jatuh krn • Tenaga Kerja
1. Pendidikan pelatihan
lantai licin 2. Alat pelindung diri
3. Pemeriksaan
 Aliran listrik kesehatan berkala
 Bahan kimia 4. Sanitasi perorangan
Bahaya di tempat kerja (RS)
• Biologic (bakteri, virus, parasit, jamur, riketsia,
artropoda)
• Fisik/mekanik (getaran, tekanan, gesekan,
bising, radiasi, cahaya, panas, dingin)
• Kimia (iritan, asfeksia, anestesia, carsinoma)
• Psikologis (monoton, hubungan kerja, kondisi
kerja, pekerjaan tak cocok, kesejahteraan)
• Limbah medis berbahaya
• Ergonomic
Upaya pencegahan (penanggulangan)
• Aseptik/antiseptik
 Desifeksi
 Sterilisasi
• APD (masker, sarung tangan, schort, sepatu,
topi/penutup kepala)
• Fasilitas Ergonomis
• Diklat petugas
• Pemeriksaan kesehatan berkala
• Mengendalikan/mengatasi limbah dgn benar

Anda mungkin juga menyukai