Anda di halaman 1dari 21

Ringkasan Materi

Sistem Reproduksi
Manusia beserta
Soal dan Jawaban

Oleh :
Ayu Rahma Ulufa Nuri, S.Pd

Program Magister Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2021
PENDAHULUAN
Untuk menjaga kelangsungan hidupnya serta kelestarian spesiesnya, manusia
perlu bereproduksi. Sejak usia remaja, sistem reproduksi pria dan wanita telah
menghasilkan sel-sel kelamin. Sel-sel kelamin pria dan wanita bergabung melalui
reproduksi seksual untuk membentuk kehidupan baru. Sistem reproduksi pria
berfungsi untuk menghasilkan gamet jantan yakni sperma melalui peristiwa
spermatogenesis, sedangkan sistem reproduksi pada wanita berfungsi untuk
menghasilkan gamet betina yakni ovum atau sel telur melalui peristiwa oogenesis.
Sistem reproduksi wanita menyediakan lingkungan yang cocok untuk terjadi
fertilisasi, perkembangan janin, dan pengeluaran janin.
A. Alat Reproduksi Pria
Alat reproduksi pria mempunyai dua fungsi yakni untuk produksi sel
kelamin dan pelepasan sel-sel sperma. Alat kelamin pria dibedakan menjadi alat
kelamin luar dan kelamin dalam.
Kategori Organ Deskripsi dan Fungsi
Organ Kelamin Penis Alat kopulasi (hubungan antara alat kelamin pria
Luar dan wanita untuk memindahkan semen ke dalam
organ reproduksi wanita). Penis diselimuti oleh
selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada
saat sunat.
Skrotum Selaput pembungkus testis yang merupakan
pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai
bagi spermatozoa.
Organ Kelamin Testis Berjumlah sepasang dan menghasilkan sel
Dalam sperma serta hormon testosteron.
Terdapat:
a. Tubulus Seminiferus
Memproduksi sperma
b. Sel Sertoli
Menutrisi sperma
c. Sel Leydig
Menghasilkan testosteron
Epididimis Saluran panjang yang berkelok yang keluar dari
testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma
sementara dan mematangkan sperma.
Vas Deferens Saluran panjang dan lurus yang mengarah ke
atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi
untuk mengangkut sperma menuju vesikula
seminalis.
Saluran Saluran yang pendek dan menghubungkan
Ejalukasi vesikula seminalis dengan urethra. Urethra
merupakan saluran panjang terusan dari saluran
ejakulasi dan terdapat di penis.
Kelenjar Kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir
Cowper/ yang bersifat basa. Berfungsi untuk menetralkan
Bulbouretra suasana asam dalam saluran urethra
Kelenjar Prostat Kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah
putih yang bersifat asam.
Vesikula Tempat untuk menampung sperma sehingga
Seminalis disebut dengan kantung semen, berjumlah
sepasang. Menghasilkan getah berwarna
kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma
dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan
suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.

B. Alat Reproduksi Wanita


Tanggung jawab mamalia betina atas berhasilnya reproduksi jauh lebih
besar daripada yang jantan. Oleh karena itu, tidak heran bahwa fisiologi
reproduksi betina lebih kompleks daripada jantan. Tidak hanya menghasilkan
gamet betina (ovum) tetapi dilengkapi untuk menerima sperma dari jantan,
memberikan keadaan yang cocok untuk terjadinya fertilisasi dan mampu memberi
makanan bayi yang sedang berkembang sebelum maupun setelah melahirkan.

Kategori Organ Deskripsi dan Fungsi


Organ Kelamin Vulva Celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi
Luar menjadi 2 bagian yaitu:
a. Labium Mayor
Sepasang bibir luar vagina yang tebal dan
membatasi vulva.
b. Labium Minor
Sepasang bibir kecil yang terletak di bagian
dalam dan membatasi vulva.
Klitoris/ Kelentit Tonjolan kecil
Mons Veneris Pertemuan antara kedua bibir vagina dengan
bagian atas yang tampak membukit.
Orificium Muara saluran kencing, di bawah klitoris
Urethrae
Himen Selaput dara yang berada di bawah saluran
kencing mengelilingi lubang vagina
Organ Kelamin Vagina Tabung berlapis otot yang menghubungkan
Dalam serviks dengan tubuh bagian luar. Berfungsi
sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan.
Serviks/ Mulut Bagian dasar uterus yang bentuknya menyempit
Rahim sehingga disebut juga sebagai leher Rahim.
Berfungsi untuk menghasilkan lendir supaya
sperma mudah memasuki organ wanita.
Uterus Organ yang berongga dan berotot. Berbentuk
seperti buah pir dengan bagian bawah yang
mengecil. Berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan embrio.
Tuba Falopi/ Saluran memanjang berjumlah sepasang sebagai
Oviduk tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju
uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
Ovarium/ Indung Berjumlah sepasang yang terletak di dalam
Telur rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri
dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel
ovum dan hormon wanita seperti:
a. Estrogen: mempertahankan sifat sekunder
pada wanita dan membantu proses
pematangan sel ovum.
b. Progesterone: memelihara masa kehamilan
dengan menebalkan dinding uterus.

C. Peristiwa Gametogenesis
Gametogenesis : proses pembentukan gamet

Gametogenesis

Spermatogenesis (Pria) Oogenesis (Wanita)


Proses pembentukan Proses pembentukan sel
sperma di testis telur/ovum di ovarium
Pembeda Spermatogenesis Oogenesis
Terjadi pada Pria Wanita
Pembentukan Sperma Ovum/ sel telur
Tempat pembentukan Testis  Tubulus Ovarium
seminiferus
Diproduksi sejak Pubertas Embrio dalam
kandungan
Waktu berhenti Tidak berhenti/ seumur Menopause
produksi hidup laki-laki
1 sel induk 4 sel sperma 1 sel telur, 3 badan
menghasilkan polar
Waktu sekali siklus +/- 74 hari +/- 28 hari
Jumlah yang dihasilkan Berjuta-juta sperma 400 lebih sel telur
selama hidup wanita
Hormon yang berperan  FSH  FSH
Merangsang sel Merangsang
sertoli untuk pertumbuhan sel-sel
meghasilkan ABP folikel sekitar sel
(Androgen Binding ovum.
Protein) sehingga  Estrogen
dapat memacu Merangsang sekresi
spermatogonium hormone LH.
untuk melakukan  LH
spermatogenesis. Merangsang
 LH terjadinya ovulasi
Merangsang sel (yaitu proses
Leydig untuk pematangan sel
memperoleh sekresi ovum).
testosterone (yaitu  Progesteron
suatu hormone sex Menghambat
yang penting untuk sekresi FSH dan LH
perkembangan
sperma).

Seorang remaja perempuan yang telah menstruasi menunjukkan


bahwa dia telah mampu menghasilkan sel telur. Dengan kata lain, dia telah
siap bereproduksi dan melahirkan bayi.
D. Fertilisasi

Gambar. Proses Fertilisasi (sperma memasuki ovum membentuk zigot)

Gambar. Proses Fertilisasi pada Manusia


Fertilisasi adalah proses penggabungan sperma dan ovum. Setelah ejakulasi
ke dalam saluran reproduksi wanita, sperma memasuki uterus, dan terjadi
kontraksi pada dinding uterin yang akan membantu sperma mendekati ovum.
Setelah berhasil, sperma harus melewati lapisan ovum yakni korona radiata
dan zona pellusida yang mengelilingi ovum. Sperma melepaskan enzim
pencerna yang membuat lubang pada lapisan protein pelengkap dan pada
beberapa spacies pada sel sel folikel saja. Membran akrosom sperma akan
rusak dan menembus zona pelusida. Dan membuat terrbentuknya lapisan
pelindung untuk mencegah sperma yang lain masuk ke dalam sel telur.
Masuknya sperma diikuti oleh perubahan cepat dan dramatik di dalam telur
itu sendiri. Unsur sitoplasmanya disusun kembali dengan cepat. Peristiwa
terakhir dari fertilisasi ialah ketika kepala sperma membesar membentuk
sebuah “pronukleus” dan bergerak ke “pronukleus” yang mirip telur tadi.
Kedua pronukleus bersatu membentuk sebuah inti zigot diploid, maka
fertilisasi selesai. Dalam waktu yang singkat pembelahan mitosis yang
pertama dari sel akan terjadi dan perkembangan embrio akan dimulai.

E. Perkembangan Embrio
Perkembangan embrio dimulai pada saat telur yang telah dibuahi
masih ada di dalam tuba fallopi. Setelah pembuahan atau fertilisasi, zigot
mengalami pembelahan sel mitosis untuk membentuk bola padat yang disebut
morula. Setelah membentuk morula, dalam keadaan normal, pada saat
endometrium rahim siap, morula yang turun ke uterus berdiferensiasi menjadi
blastokista (selapis sel yang berongga) yang mampu melakukan implantasi.
Dengan implantasi yang berhasil maka terjadilah kehamilan.
Setelah menjadi blastula, stadium selanjutnya adalah stadium grastula.
Yakni pembelahan sel dengan cepat dan beberapa migrasi sel dari satu tempat
ke tempat lain dalam embrio yang sedang berkembang. Pada stadium ini
bintik benih mengalami pertumbuhan sel yang berbeda beda dan membagi diri
menjadi beberapa lapisan sel yang berbeda.
Setelah periode embrionik ini membran embrio terbentuk.
Selanjutnya, terbentuk dua bagian utama sel dan jaringan. Yakni:
1. Embrio yang sebenarnya, yang akhirnya akan menjadi bayi,
2. Membran ekstra embrio yang akan memainkan sejumlah peranan vital
dalam proses tersebut, tapi akan dibuang pada waktu kelahirannya.
Membran ini berada diluar embrio dan berfungsi melindungi dan
memberi makan embrio. Membran ekstra embrio membentuk amnion,
plasenta dan tali pusar. Amnion (membentuk ruang dan cairan untuk
melindungi embrio dan membantu regulasi suhu tubuh embrio), korion
(menyelubungi amnion dan kantong kuning telur) dan alantois (untuk
respirasi, saluran makanan dan eksresi). Plasenta berfungsi untuk tempat
berdifusinya oksigen, makanan, karbondioksida, dan sisa metabolisme dengan
darah ibu, menyuplai makanan, dan menghasilkan beberapa hormon
kehamilan.
Selama dua bulan pertama dalam kandungan, struktur bayi sedang
dibentuk. Ini meliputi pembelahan sel, migrasi sel, dan perkembangan sel sel
menjadi tipe tipe yang terdapat pada organisme dewasa. Pada umur 4 minggu,
jantung mulai berdenyut, 5 minggu tunas tangan dan kaki tampak, 8 minggu,
anggota tubuh telah terbentuk. 16 minggu tubuh fetus dilapisi oleh rambut
halus, organ genital luar terlihat, dan gerakan kadang terasa. 25 minggu
sampai 36 penyempurnaan bentuk tubuh, kepala agak proporsional, dan
terdapan endapan lemak serta pertumbuhan kuku di ujung jari.
Pada saat bersalin, hormon prostatglandin menyebabkan
berkontraksinya rahim dengan kuat, dan terjadilah proses prasalin. Hasil
pertama dari pra bersalin adalah membukanya serviks. Dengan kontraski yang
kuat menyebabkan amnion pecah dan cairan manion keluar. Kemudian bayi
dikeluarkan. Pad saat itu terjadilah pergantian sistem pernafasan dan sirkulasi
yang awalnya melalui tali pusar menjadi terjadi dengan organ tubuhnya
sendiri. Setelah melahirkan, ibu mulai menghasilkan air susu setelah dua atau
tiga hari.

F. Siklus Menstruasi
Menstruasi adalah peristiwa luruhnya dinding uterus (endometrium) pada wanita
karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Berikut siklus menstruasi pada wanita:

1. Fase Proliferasi (estrogen) / Pra Ovulasi


 Waktu : hari ke-5 hingga ke-14
 Hormon : hipofisis mengeluarkan FSH. FSH merangsang pertumbuhan
folikel menjadi folikel de graaf. Selama proses itu, terbentuk hormon
Estrogen. Hormon ini menghambat FSH dan merangsang pembentukan
endometrium dan pengeluaran LH. Pengeluaran LH ini merangsang
ovulasi (hari ke-14).
2. Fase Sekresi (progresteron) / Pasca Ovulasi
 Waktu : Hari ke-14 hingga ke-28
 Hormon : Folikel de graaf berubah menjadi korpus rubrum. LH
mengubah korpus rubrum menjadi korpus luteum. Korpus luteum inilah
yang menghasilkan hormon Progresteron. Sementara itu endometrium
terus menebal hingga apabila tidak ada kehamilan maka korpus luteum
ini akan degenerasi yang menyebabkan produksi hormon estrogen dan
progresteron menurun bahkan habis.
3. Fase Menstruasi
 Waktu : hari ke-1 hingga ke-5 atau 7
 Hormon : karena hormon progresteron dan estrogen berhenti dikeluarkan,
maka endometrium luruh. Darah, mukus, dan sel epitel dikeluarkan.

G. Pengaturan Kehamilan
a. Menunda Kehamilan
Jenis Gambar Deskripsi
Vasektomi Memotong vas deferens supaya
(pria) sperma tidak bisa keluar,
 Permanen sehingga tidak terjadi fertilisasi.

Tubektomi Memotong tuba falopi supaya


(wanita) sel telur tidak bisa keluar
 Permanen menuju uterus, sehingga tidak
terjadi fertilisasi

Kondom Dipakai untuk menyelubungi


penis, sehingga sperma tidak
dapat memasuki vagina
Sistem Melakukan hubungan seks di
kalender saat masa tidak subur (infertile).

Susuk KB Tabung progestin (terbuat dari


progesteron) ditanam di bawah
kulit, sehingga hipofisis anterior
tidak mengeluarkan LH dan
FSH. Akibatnya sel telur tidak
berkembang dan tidak terjadi
ovulasi.
Pil KB Meminum pil yang
mengandung hormon estrogen
dan progesteron, sehingga
hipofisis anterior tidak
mengeluarkan LH dan FSH.
Akibatnya sel telur tidak
berkembang dan tidak terjadi
ovulasi.
IUD (spiral) Gulungan plastik dimasukkan
ke dalam uterus sehingga
mencegah implantasi/
kehamilan.

Spons Spons yang diberi spermisida


Vagina (pembunuh sperma)
dimasukkan ke vagina.

Diafragma Cawan plastik dimasukkan pada


vagina untuk menutup serviks
sehingga menghalangi sperma
masuk vagina
b. Mempercepat Kehamilan
1) Sistem Kalender

Melakukan hubungan seksual di saat masa subur wanita, yaitu sekitar hari
ke-8 hingga 19 yang dihitung sejak hari haid pertama.

2) Bayi Tabung

Cara ini hanya dilakukan apabila pasangan suami istri sudah lama tidak
dikaruniai keturunan.
H. Kelainan Sistem Reproduksi
Penyakit pada sistem reproduksi pada disebabkan karena mikroorganisme
penyakit, genetik, atau hormon.
Kelainan dan
Deskripsi
Penyakit
Tumor Dapat bersifat jinak jika berupa benjolan yang dapat dihilangkan setelah
Payudara dioprasi. Tumor dapat berubah jadi ganas (kanker payudara) dialami
oleh wanita menopause dan jarang terdapat pada wanita di bawah usia
30 tahun. Pengobatan dengan jalan operasi, sinar radioaktif, dan obat-
obatan.
Vulvovaginitis Peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala
keputihan yang disebabkan oleh Bakteri Gardnerella vaginalis,
Protozoa Trichomonas vaginalis, Jamur Candida albicans.
Impotensi Ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis yang dapat
dikarenakan; gangguan produksi hormon testosteron, kelainan psikis,
diabetes mellitus, alkohol, obat-obatan, dan gangguan sistem saraf.
Hipertropik Pembesaran kelenjar prostat pada pria di atas 50 tahun yang disebabkan
Prostat oleh penuaan dan perubahan hormon.
Prostatitis Peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan pada
uretra.
Infertilitas/ Ketidakmampuan menghasilkan keturunan yang dapat terjadi pada pria
mandul maupun wanita.
Sindrom Keadaan dimana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala, bengkak
Premenstrual pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri pada payudara yang terjadi beberapa
hari sebelum menstruasi. Hal ini dikarenakan kadar estrogen tinggi,
progesteron rendah, gangguan metabolisme karbohidrat, prolaktin
tinggi, dan gangguan psikis lainnya.
Endometriosis Terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim, seperti di; ovarium,
peritonium, usus besar, dan kandung kemih akibat pengaliran balik
darah menstruasi ke tuba falopi saat menstruasi.
Gonorea Infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rektum,
sendi, tulang, faring dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae. Gonorea yang ditularkan ibu ke anaknya saat
kelahiran akan menyebabkan kebutaan. Gejalanya adalah rasa sakit saat
buang air kecil dan keluarnya nanah berwarna kuning kehijauan pada
uretra.
Kanker Banyak dialami wanita berusia 40-55 tahun. Kanker serviks di duga
Serviks berhubungan erat dengan infeksi virus herpes simpleks tipe dua dan
human papilloma virus. Pengobatannya dengan operasi, sinar radioaktif,
dan obat obatan.
Sifilis Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema palladium yang
menimbulkan berbagai kerusakan pada tubuh; organ kelamin, seperti
otak, jantung, pembuluh darah, hati dan lain lain. Sifilis yang ditularkan
ibu kepada anaknya saat kelahiran, dapat menyebabkan kebutaan dan
kematian. Sifilis dapat diatasi dengan obat penisilin dosis tinggi, namun
jaringan yang terinfeksi tidak dapat disembuhkan kembali.
AIDS Disebabkan oleh Human Immunodefficiency Virus (HIV) yang
(Acquired menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga penderita AIDS
Immuno menjadi rentan terhadap berbagai penyakit infeksi. AIDS ditularkan
Defficiency melalui hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntuk
Syndrome) yang tidak steril, dari ibu kepada bayi yang dikandungannya. Hingga
kini belum ada obat untuk AIDS.

CONTOH SOAL
Pilihan Ganda
1. Pembentukan sperma pada E. Keluarnya sel telur dari
manusia disebut.... ovarium
A. Oogenesis 4. Proses pertumbuhan folikel pada
B. Spermatogenesis ovarium dipacu oleh...
C. Meiosis A. FSH
D. Mitosis B. LH
E. Ovulasi C. LTH
2. Testis dan kelenjar kelamin jantan D. Estrogen
berfungsi memproduksi... E. Progesteron
A. Sperma dan enzim 5. Ovulasi adalah...
B. Air seni dan sperma A. Pembuahan sel telur oleh
C. Hormon dan enzim sperma
D. Enzim dan air seni B. Pembentukan sel telur oleh
E. Sperma dan hormon folikel
3. Awal kehamilan pada wanita C. Pelepasan sel telur dari
ditandai dengan... ovarium
A. Fertilisasi sperma dan ovum D. Pembentukan folikel awal
B. Menempelnya zigot di tuba E. Pergerakan sel telur dalam tuba
falopi fallopi
C. Implantasi embrio di dinding
rahim
D. Menempelnya zigot di ovarium
Perhatikan gambar di bawah ini E. Tempat menyimpan sperma
untuk menjawab soal nomor 6-8! 8. Pada vasektomi, organ yang
dipotong kemudian diikat adalah
nomor...
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9
6. Kelenjar prostat ditunjukkan oleh 9. Oogenesis pada wanita dimulai
nomor... sejak...
A. 1 A. Embrio
B. 2 B. Lahir
C. 3 C. Pubertas
D. 4 D. Kecil
E. 5 E. Menopause
7. Organ nomor 6 berfungsi untuk... 10. Penyakit kelamin yang disebabkan
A. Memproduksi semen dan lendir oleh bakteri Treponema pallidum
B. Memproduksi sperma dan dinamakan...
hormon testosteron A. Gonorea
C. Memproduksi hormon dan B. Sifilis
enzim C. AIDS
D. Pematangan sperma D. Herpes simpleks genitalis

Esai
1. Telah banyak beredar informasi di masyarakat bahwa seorang wanita yang
sedang haid tidak boleh berkeramas, karena pori-pori kulit kepala akan
terbuka lebar sehingga rentan mengalami sakit kepala. Menurutmu, apakah
informasi ini benar?
A. Benar
B. Salah
Berikan alasan yang logis dan kuat untuk mendukung jawabanmu!
(sertakan sumber)
Wanita yang sedang menstruasi memang bisa mengalami sakit kepala. Tapi hal
itu bukanlah disebabkan karena keramas, melainkan karena
sindrom premenstrual. Dimana hal tersebut dapat terjadi karena pengaruh
perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron yang wajar terjadi
selama menstruasi. PMS terjadi pada fase luteal pada siklus menstruasi. Fase ini
terjadi tidak lama setelah sebuah telur dilepaskan dari ovarium dan terjadi mulai
dari hari ke-14 sampai hari ke-28 pada siklus haid normal (hari pertama haid
dihitung sebagai hari ke-1). Pada fase luteal ini, hormon dari ovarium
menyebabkan lapisan rahim akan menebal dan membentuk seperti sponge. Pada
waktu yang sama, telur akan dilepas dari ovarium. Jika saat itu ada hubungan
seksual, maka telur dapat bertemu sperma yang masuk. Telur yang sudah dibuahi
tersebut kemudian menempel di lapisan uterus yang sudah menebal dan sponge
tadi ntuk tumbuh menjadi janin. Pada saat itu, kadar hormon progresteron bakal
meningkat, sebaliknya estrogen mulai turun. Apabila pada masa itu tidak ada
hubungan seksual yang menyebabkan pembuahan, maka lapisan rahim yang
sudah siap tadi menjadi “kecewa”, dan luruh menjadi darah haid. Pergeseran
keberadaan hormon dari estrogen menjadi progesterone inilah yang menjadi
penyebab dari beberapa gejala PMS. Pertama, para ahli percaya bahwa perubahan
kadar progesterone dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan mood, perilaku,
dan fisik pada wanita pada fase luteal. Progesteron berinteraksi dengan bagian
tertentu otak yang terkait dengan relaksasi. Studi yang lebih baru menyatakan
bahwa ada perubahan hormon dan neurotransmitter yang mungkin juga bisa
menjadi penyebabnya. Misalnya saja, pada tubuh setiap orang ada hormon
tertentu di sistem saraf pusat yang disebut endorfin. Endorfin adalah hormon yang
dapat menyebabkan perasaan senang, happy mood, dan sekaligus membuat orang
kurang sensitif terhadap nyeri (obat seperti heroin dan morfin bereaksi seperti
endorfin). Hormon endorfin dapat turun kadarnya pada luteal dalam siklus haid.
Maka dari itu, pada fase luteal ini wanita dapat merasakan sakit kepala.
Kebersihan kulit kepala ketika sedang menstruasi harus lebih dijaga akibat adanya
perubahan hormon ini, sehingga wanita yang sedang mengalami menstruasi perlu
mencuci rambut secara rutin untuk menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala.
Rambut dan kulit lebih berminyak ketika menstruasi, mandi dan mencuci rambut
justru sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Bahkan, mandi dan keramas setiap hari ketika menstruasi membuat badan terasa
segar serta melindungi tubuh dari bakteri, infeksi, dan bau.
Sumber:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/25/090500323/8-mitos-menstruasi-
benarkah-darah-menstruasi-bisa-obati-jerawat-?page=all.
https://www.halodoc.com/artikel/lebih-lengkap-tentang-mitos-fakta-menstruasi
https://health.kompas.com/read/2020/08/15/103000668/premenstrual-syndrome-
gejala-penyebab-dan-cara-mengatasi?page=all.

2. Jelaskan fungsi hormon yang berpengaruh pada peristiwa spermatogenesis!


Jawaban:
 Hormon FSH: merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta
merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein)
untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.
 Hormon LH: merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone
(yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).
Sumber:
(Kretser, Loveland, Meinhardt, Simorangkir, & Wreford, 1998)
https://www.alodokter.com/spermatogenesis-proses-pembuatan-sel-sperma
3. Jelaskan proses oogenesis pada wanita!
Jawaban: Di ovarium telah berisi calon calon sel telur yang terbentuk sejak bayi
lahir. Memasuki usia pubertas, sejumlah folikel mencapai pematangan pada setiap
daur ovarium. Oosit primer melakukan pembelahan meiosis menghasilkan oosit
sekunder dan badan polar pertama. Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Oosit
yang terus berkembang lama kelamaan akan dipisahkan dari folikel folikel
disekelilingnya oleh zona pelusida. Dengan pengaruh LH dan FSH maka
terjadilah ovulasi (pelepasan sel telur). Jika pada saat ovulasi terjadi pembuahan,
maka oosit sekunder akan berubah menjadi ootid (haploid) dan badan polar
kedua. Ootid berdiferensiasi menjadi ovum. Berbeda dengan laki laki, wanita
hanya mengasilkan 1 sel telur saja selama satu siklus.
Sumber:
(Martin, 2008)
https://hellosehat.com/wanita/penyakit-wanita/proses-oogenesis-adalah/
4. Jelaskan proses perkembangan embrio sebelum implantasi!
Jawaban: Perkembangan embrio dimulai pada saat telur yang telah dibuahi masih
ada di dalam tuba fallopi. Setelah pembuahan atau fertilisasi, zigot mengalami
pembelahan sel mitosis untuk membentuk bola padat yang disebut morula.
Setelah membentuk morula, dalam keadaan normal, pada saat endometrium rahim
siap, morula yang turun ke uterus berdiferensiasi menjadi blastokista (selapis sel
yang berongga) yang mampu melakukan implantasi. Dengan implantasi yang
berhasil maka terjadilah kehamilan.
Sumber:
(Niakan, Han, Pedersen, Simon, & Pera, 2012)
https://www.sehatq.com/artikel/memahami-fertilisasi-proses-kompleks-demi-
menghasilkan-keturunan
5. Jelaskan bagaimana proses kehamilan hingga tahap implantasi fetus terjadi!
Sebutkan juga lokasi-lokasi tempat terjadinya tahapan-tahapan tersebut!
Jawaban: Proses kehamilan diawali dari bertemunya sel telur dan sel sperma di
tuba fallopi. Sel telur yang telah dibuahi menjadi zigot. Zigot terus membelah
secara mitosis menjadi morula dan blastula. Pada fase blastula, zigot memiliki
rongga yang disebut blastosit. Terjadi implantasi di uterus. Blastula berkembang
menjadi grastula dengan tiga lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm,dan endoderm.
Selanjutnya, pada minggu keempat terjadi organogenesis sehingga tahap
penyempurnaan pada minggu ke sembilan. Fetus akan terus tumbuh dan
berkembang hingga akhirnya dilahirkan pada bulan ke sembilan.
Sumber:
(Valentine, 1982)
DAFTAR PUSTAKA
Brewer, Sarah. 1997. Buku Saku Fakta Tubuh. Jakarta; Penerbit Erlangga
Pratiwi, et al. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta; Penerbit Erlangga
Kimball, John W. 1989. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta; Penerbit Erlangga
Pratiwi, dkk. 2007. Biologi. Jakarta; Penerbit Erlangga.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta; Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Kretser, D. M. De, Loveland, K. L., Meinhardt, A., Simorangkir, D., & Wreford, N.
(1998). Spermatogenesis. European Society for Human Reproduction &
Embryology, 13.
Martin, R. H. (2008). Meiotic errors in human oogenesis and spermatogenesis.
Reproductive BioMedicine Online, 16(4), 523–531.
https://doi.org/10.1016/S1472-6483(10)60459-2
Niakan, K. K., Han, J., Pedersen, R. A., Simon, C., & Pera, R. A. R. (2012). Human
pre-implantation embryo development. Development, 139(5), 829–841.
https://doi.org/10.1242/dev.060426
Valentine, D. P. (1982). The Experience of Pregnancy: A Developmental Process.
Family Relations, 31(2), 243. https://doi.org/10.2307/584403

Anda mungkin juga menyukai