Qrgan dalam
Proses fisiologis
Ogenesis
Mentruasi Ovarium
Spermatogenesis
Tuba fallopi
Kehamilan Uterus
Organ dalam
Penis
Skrotum
Sistem Reproduksi
Organ Reproduksi
Wanita
SIMAKLAH........
Organ Reproduksi Pria
Organ Reproduksi Pria
1. testis
1. Vesikula
2. Kelenjar prostat 1. Epididimis
3..Kelenjar 2. Vas deferens
bulbouretral/cowper 3. Uretra
Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria terdiri atas dua bagian, yaitu organ reproduksi
dalam dan organ reproduksi luar, Bagian dalam dibagi menjadi tiga yaitu organ
primer (testis), saluran reproduksi (epididmis, vasdeferens dan ureter),
dankelenjar aksesoris (vesikula, kelanjar prostat dan kelenjar
bulbouretral/cowper)
a. Testis
Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. Testis tersimpan dalam
suatu kantong yang di sebut skotum atau kantong buah zakar. Testis berfungsi sabagai
tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin ( testosteron).
No. Nama organ Fungsi
Saluran jalannya unrin dari ginjal menuju vasica unrinaria
a Uretra
Menampung sperma yang disalurkan dari vass deferens
b Ampula
Menghasilkan getah yang bersifat encer seperti susu dan bersifat
asam berfungsi untuk menurunkan kadar kekentalan saluran
c Kelenjar prostat
reproduksi wanita
Berdasarkan hasil
observasi/diskusi,
bagaimanakah manfaat
khitan dalam mencegah
penyakit AIDS?
Khitan memiliki manfaat bagi kesehatan,
terutama sebagai langkah untuk mencegah
terjadinya penyakit reproduksi seperti AIDS,
kanker penis, kanker prostat, sehingga khitan
sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Vulva 1. Vagina
2. Uterus
3. Tuba fallopi
4. Ovarium
1. Labium mayor
2. Labium minor
3. Klitoris
Organ Reproduksi Luar
Organ Reproduksi Wanita
a. Labium mayor
b. Labium minor
• Lipatan di medial labia mayor
• Kedua lipatan ini bertemu di belakang, fourchet (hanya tampak pada wanita belum
melahirkan)
• Sebagai pintu masuknya penis pada saat kopulasi
Organ Reproduksi Wanita
c. Klitoris
• Merupakan tunggul erectil.
• Banyak saraf sensoris dan pembuluh darah.
• Analog penis
d. Vagina
• Merupakan saluran keluar uterus yang dapat mengalirkan dara haid dan sekret
dari uterus
• Organ untuk kopulasi
• Sebagai jalan untuk keluarnya janin
Organ Reproduksi Wanita
Bagian-bagian
1 = Uterus
2 = Cervix
3 = Vagina
4 = Klitoris
5 = Labia
Mayor
SIMAKLAH........
No. Nama organ Fungsi
Organ reproduksi wanita terdiri atas organ dalam (ovarium (indung telur),
oviduk / tuba fallopi (saluran telur), uterus dan vagina) dan organ luar berupa vulva yang
terdiri atas labium mayor, lagium minor dan klitoris,
a. Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur(ovum.
Ovarium terletak dirongga perut, tepatnya didaerang pinggang kiri dan kanan. Ovarium
diselubungi kapsul pelindung dan mengandung beberapa folike.
Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti
bulat bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan
melindungi perkembangan sel telur..
Sel telur yang telah masak akan terlepas dari ovarium. Peristiwa tersebut
disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan
hormon esterogen dan progesteron.
Organ Reproduksi Wanita
b. Oviduk
Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakan ovum ke arah rahim
dengan gerakan peristalti. Ujung nya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae).
Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium.
Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum
yang sudah dibuahi bergerak kerahim (uterus).
c. Uterus
Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga
dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan.
Rahim bagian bawah di namakan serviks uteri, sedangkan bagian besar disebut corpus
uteri (badan rahim). Dinding rahim terdiri atas tiga lapis yaitu perimetrium, miometrium,
dan endometrium.
Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembulu
darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya,
jika tidak ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi
Organ Reproduksi Wanita
d. vagina
vagina berfugsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi. Organ
tersebut mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang.
Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar,
yaitu kelenjar batholini.
Organ Reproduksi Wanita
MITOSIS 1
MEIOSIS
MITOSIS 2
FSH LH
menstimulus menstimulus
ABP tertosteron
memulai
mengndalikan
1. Kepala
Fungsi: tempat letaknya akrosom dan nukleus
2. Akrosom
Fungsi: membentuk enzim hialuronidase dan proteinase
yang berperan untuk membantu menembus lapisan yang
melindungi sel telur
3. Nukleus (inti)
Fungsi: membawa informasi genetik
4. Mitokondria
Fungsi: sebagai tempat menghasilkan energi berupa ATP untuk
pergerakan sperma
5. Ekor
Fungsi: membantu pergerakan sperma untuk mencapai ovum
6. Leher
Fungsi: menghubungkan kepala dengan ekor
Apakah dapat
berpengaruh terhadap
kualitas sperma?
Asap rokok dapat menimbulkan gangguan hormonal,
spermatogenesis, merusak viabilitas spermatozoa dan
menyebabkan adanya bahan toksik pada spermatozoa.
Gangguan terhadap sel seprmatozoa menyebabkan
penurunan kualitas dan terjadinya
semen
Kemampuan spermatozoakemandulan.
membuahi sel telur
dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa.
Spermatozoa yang kualitasnya rendah tidak dapat
membuahi sel telur. Kualitas spermatozoa akan kembali
baik apabila perokok aktif menghentikan kebiasaan
merokok dan mengubah pola hidup sehat.
Komponen gas sangat untuk menimbulkan
berpotensi
radikal bebas,
monoksida, yang diantaranya
karbondioksida, oksida terdiri atas karbon
dari nitrogen dan
senyawa hidrokarbon.
Ovulasi
• Ovulasi adalah proses keluarnya sel telur
(ovum) yang telah mmatang dari ovarium.
1. Ovulasi adalah proses keluarnya ovum yang telah matang dari
ovarium (folikel degraaf).
2. Ovulasi dipengaruhi oleh hormon FSH dan LH.
3. Ovum setelah dilepas dari ovarium akan ditangkap oleh
infidibulum dan menuju tuba fallopi.
4. Jika ada sperma yang masuk, maka akan terjadi fertilisasi.
5. Satu sel ovul akan di buahi oleh 1 sel sperma dan
selanjutnya akan berkembang menjadi zigot.
6. Perkembangan zigot terjadi pada uterus untul berimplantasi dan
mengalami perkembangan menjadi bayi.
SIMAKLAH........
Menstruasi
Menstruasi
Hormon yang mempengaruhi
1. Hipofisis anterior menskresikan FSH.
2. FSH merangsang pertumbuhan folikel de Graaf.
3. Folikel de Graaf menghasilkan estrogen yang
merangsang pemuliaan endometrium setelah menstruasi.
4. Sekresi LH meningkat, sehingga merangsang luruhnya
folikel.
5. Ovum meninggalkan folikel dan ovum keluar dari ovarium
(hari ke 14).
6. Folikel de Graff yang telah ditinggalkan ovumnya akan
berubah menjadi courpus luteum, kemudian
menghasilkan progesteron yang berfungsi mempertebal
dinding endometrium (persiapan implantasi zigot).
7. Produksi FSH dan LH menurun.
8. Courpus luteum mengecil dan menghilang.
9. Pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian
nutrisi pada endometrium juga berhenti.
10. Berhentinya sekresi hormon estrogen dan progesteron.
11. Sel-sel dinding endometrium luruh bersama ovum yang
tidak dibuahi.
No. Fase Terjadi hari Kondisi Ovarium Kadar Kondisi
ke- hormon Uterus
Degenerasi korpus Turunnya Peluruhan
luteum estrogen dan dinding
1 Menstruasi 0-6
progesteron endometrium
6
1. Spermatozoa mendekati ovum, selanjutnya
bermigrasi melalui corona radiata.
2. Akrosom membebaskan enzim hialuronidase dan
proteinase untuk menembus zona pellucida.
3. Protein pada kepala sperma berkaitan dengan
reseptor pada ovum.
4. Sel sperma berikatan dengan reseptor pada membran
ovum dan melepaskan nukleus dan terjadi
perubahan pada membran sel telur sehingga sperma
yang lain tidak bisa memasuki ovum.
5. Terjadi peleburan nukleus sperma dan nukleus ovum.
6. Terbentuklan zigot.
Kehamilan
Zigot yang berada didalam rahim akan terus tumbuh dan
berkembang menjadi embrio sampai dilahirkan. Masa kehamilan
manusi sekitar 9 bulan 10 hari. Dalam rahim embrio akan
mendapatkan makan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari )
embrio didalam rahim dilindungi selaput pembungkus, yaitu
Korion
Amnion Sakus Alantaois
vitellinus
Mengapa pada ibu hamil sering mengalami rasa
muntah dan mual (morning sickness)?
Bagaimana jamu dapat berfungsi untuk mengurangi rasa
muntah dan mual (morning sickness) pada ibu hamil?
Penyebab Morning Sickness
1) Hormon Progesteron
Peningkatan hormon progesterone dapan mengganggu sistem pencernaan ibu hamil. Sebab
hormon ini dapat memperlambat fungsi metabolisme termasuk system pencernaan.
2) HCG
Hormon kehamilan atau yang lebih akrab disebut HCG ini adalah salah satu penyebab
morning sickness. Pelepasan hormon ke aliran darah dapat memicu rasa mual. Penyebab rasa
mual dan muntah pada saat kehamilan pada bula-bulan awal adalah terjadi peningkatan
Hormon Chorionic Gonadotropin, hormon estrogen dan hormon progesteron karena
peregangan otot uterus. Peregangan otot uterus mengakibatkan fluktasi tekanan darah
terutama pada saat tekanan darah menurun. Karena tekanan darah menurun terjadilah
relaksasi relatif pada otot saluran pencernaan yang menyebabkan pencernaan kurang efisien.
Selain itu, juga menyebabkan peningkatan asam lambung yang disebabkan lambung kosong
atau makan makanan yang salah. Pada saat lambung kosong ini akan terjadi rasa mual dan
muntah.
3) Makanan
Makanan makanan berminyak dan pedas dapat menyebabkan morning sickness pada ibu
hamil.Fungsi system pencernaan yang telah menurun akibat hormon akan semakin memburuk
saat mendapat asupan makanan yang pedas dan berminyak
4) Peningkatan sensitivitas bau dan rasa
Peningkatan sensitivitas baud an rasa adalah penyebab lain morning sickness. Bau yang pada
kondisi normal bisa saja memicu mual dan muntah pada wanita yang sedang hamil.
Meningkatnya hormon beta-HCG (Human Chorionic
Gonadotropin). Hormon ini merupakan sebuah hormone yang
meningkat drastic saat kehamilan. Ketika hormone tersebut
meningkat, rasa mual akan cenderung meningkat
Hormone HCG, hormon estrogen dan progresteron meningkat. Hormon
progesteron ini membuat relaksasi otot polos dan membuat rahim
tenang.Karena hormone HCG, estrogen dan progesterone meningkat
akibatnya adanya peregangan pada otot uterus.
Peregangan otot uterus mengakibatkan fluktasi tekanan darah
terutama pada saat tekanan darah menurun. Karena tekanan darah
menurun terjadilah relaksasi relatif pada otot saluran pencernaan
yang menyebabkan pencernaan kurang efisien.
Peningkatan asam lambung yang disebabkan lambung kosong atau
makan makanan yang salah. Pada saat lambung kosong ini kita merasa
mual muntah dan terjadilah morning sickness pada wanita hamil
Pengobatan tradisisional diyakini lebih aman daripada pengobatan
modern, karena pengobatan tradisional tidak begitu keras juga lebih
murah. Jamu merupakan ramuan tradisional sebagai salah satu upaya
pengobatan yang telah dikenal luas dan dimanfaatkan oleh
masyarakat dengan tujuan mengobati penyakit ringan, mencegah
datangnya penyakit, menjaga ketahanan dan kesehatan tubuh, atau
menghilangkan rasa nyeri. Jamu memiliki khasiat terhadap pemulihan
uterus dan laktasi.
Pada minggu ke-8, semua organ telah terbentuk. Pada saat ini
embrio disebut fetus.
Pada minggu ke-4 hingga 8, 3 lapisan lembaga akan membentuk
jaringan, organ, dan sistem organ. Proses ini dinamakan. Organogenesis.
Kehamilan adalah berkembangnya embrio di dalam uterus sejak
fertilisasi hingga kelahiran.
Setelah akan fertilisasi akan terbentuk zigot.
Zigot akan berkembang menjadi morula kemudian menjadi blastula.
Blastula membentuk embrioblas (calon embrio) dan bangunan
embrioblas (calon embrio) yang berfungsi sebagai alat untuk
implantasi pada dinding uterus.
Pada hari ke-7, zigot berimplantasi pada dinding uterus, tepatnya pada
endometrium.
Trofoblas menghasilkan HCG yaitu hormon pendeteksi kehamilan
yang berfungsi untuk mempertahankan korpus luteum.
Blastula berkembang menjadi gastrula yaitu struktur yang mempunyai 3
lapisan lembaga (eksoderm, mesoderm dan endoderm).
Selaput Pembungkus
4. Alantaois, terletak didalam tali pusat. Alantois berfungsi untuk respirasi, saluran
makanan, dan ekskresi. Waktu embrio berkembang, jaringan epitelnya menghilang
dan tinggal pembulu darah yang berfungsi sebagai penghubung embrio dan plasenta.
No
Bagian Fungsi
.
1 Uterus Tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio
2 Umbilical cord Tempat jalannya makanan dan O2 dari ibu ke janin dan
saluran pengangkutan sisa metabolisme dari janin ke ibu
Bila ovum tiadak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal dan penuh
dengan pembuluh darah, akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum,
jaringan tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam proses menstruasi (haid)
Estrogen
Skresi oksitosin
Meningkatkan
Menstimulasi plasenta
untuk menskresikan
hormon
Kontraksi uterus
Proses kelahiran
meliputi tiga tahap yaitu
tahap dilatasi,
pengeluaran, plasental.
Tahap dilatasi
• Mula-mula jalan lahir melebar dan kantong amnion
pecah
• Pelebaran serviks terjadi secara bertahap dan
dirangsang oleh hormon relaksin
Tahap pengeluaran
• Terjadi kontraksi uterus dan otot abdomen mendorong
kepala bayi melewati serviks dan vagina yang melebar
Tahap plasental
• Terjadi kontruksi uterus yang semakin berkurang sehingga
memisahkan plasenta dari endometrium dan menyebabkan
pengeluaran plasenta serta sisa-sisa tali pusar
Laktasi
• Laktasi adalah pembentukan, pelepasan dan
pengeluaran ASI.
• Laktasi dipengaruhi oleh hormon prolaktin.
• ASI yang pertama kali terbentuk disebut kolostrum.
• Kandungan yang terdapat pada ASI adalah antibodi yang
berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi
terhadap infeksi mikroorganisme.
• Manfaat dari ASI bagi bayi adalah:
1. Meningkatkan kekebalan bayi terhadap penyakit.
2. Membantu perkembangan otak (meningkatkan
kecerdasan).
3. Mempercepat pertumbuhan bayi.
Kontrasepsi
Upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan
Permanen atau sementara
METODE KONTRASEPSI
1. Vasektomi
1. Coitus interuptus
2. Tubektomi 1. Pil KBB 1. Kondom
2. Sistem kalender
2. Diafragma
2. Susuk
3. IUD
3. Suntik
4. Spermisida
Vasektom
i Berfungsi mencegah fertilisasi
Efektivitas 100%
Tubektomi
Berfungsi mencegah fertilisasi
Efektivitas 100%
IUD
Berfungsi mencegah implantasi
Efektivitasnya 95%
Pil KB
Efektivitasnya 95%
Suntik
Berfungsi mengatur hormon
untuk mencegah ovulasi
Efektivitasnya 95%
Susuk
Berfungsi mengatur hormon
untuk mencegah ovulasi
Efektivitasnya 95%
Diafragma
Berfungsi mencegah
sperma masuk ke rahim
Efektivitasnya 85%
Spermatisida
Berfungsi membunuh
sperma yang masuk
Efektivitasnya 75%
Kondom
Berfungsi mencegah sperma
masuk vagina (mencegah
fertilisasi)
Efektivitasnya 85%
AIDS
Penyebab: virus HIV
Masa inkubasi: Antara 1-10 tahun
Penularan: Hubungan seksual, transfusi darah, memakai
jarum suntik bergantian, Ibu yang terinfeksi kepada janin
dalam kandungannya.
Gejala: Flu, demam, kehilangan nafsu makan, berat badan
turun, lemah dan pembengkakan saluran getah bening,
kekebalan tubuh mulai melemah.
Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk infeksi ini.
Pencegahan : Hindari hubungan seksual yang tidak aman
dengan penderita, hindari penggunaan jarum suntik secara
bergantian pada penderita, hindari tranfusi darah dari
penderita
Sifilis/Raja Singa
Penyebab: bakteri Treponema pallidum
Masa inkubasi: Antara 10-90 hari
Penularan: Hubungan seksual, hubungan non seksual: bagian
luka yang kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh.
Gejala: Timbul luka kecil, bundar dan tidak sakit (chancre),
selanjutnya timbul gejala sakit tenggorokan, sakit pada bagian
dalam mulut, nyeri otot, demam, lesu, rambut rontok dan terdapat
bintil.
Pengobatan: Penyuntikan penisilin.
Pencegahan : Tidak melakukan hubungan seksual dengan
penderita sekalipun menggunakan pelindung (kondom),
pemeriksaan teratur untuk memastikan bahwa telah bebas
bakteri penyebab sifilis.
Gonorrhea
Penyebab: bakteri
Masa inkubasi: Antara 2-10 hari
Penularan: Hubungan seksual
Gejala: Pada wanita: nyeri pada punggung, abdomen dan
panggul, Pada pria: bau busuk pada area genetalia, skresi cairan
pekat yang menetes ujung penis dan rasa perih ketika BAK.
Pengobatan: Pemberian antibiotika dalam dosis tinggi
(misalnya: penicilline).
Pencegahan : Melakukan pemeriksaan rutin, setia dengan
pasangan, menerapkan hubungan seksual yang sehat dan
“aman”, menjaga kebersihan khususnya area genital tubuh
Herpes
Penyebab: virus Herpes silmplex
Masa inkubasi: Antara 3-7 hari
Penularan: Hubungan seksual, Kontak non seksual:
umumnya menyebabkan luka di bibir.
Gejala:Bintil-bintil berair atau luka terbuka pada daerah
terbuka pada daerah yang terinfeksi, setelah bintil pecah timbul
rasa terbakar, nyeri dan gatal serta sakit kepala dan demam
Pengobatan: Pemberian antivirus dan antibiotik dengan dosis
yang tepat.
Pencegahan : Menghindari hubungan seksual, memenuhi
kebutuhan gizi yang tepat, menjaga agar tubuh tetap fit dan
sehat.
Hepatitis B
Penyebab: virus
Masa inkubasi: Antara 45-160 hari
Penularan: Hubungan seksual, Hubungan seksual, memakai
jarum suntik secara bergantian pada penderita, transfusi
darah dari penderita. .
Gejala: Lelah, kerongkongan terasa pahit, sakit kepala, diare,
nafsu makan menurun, otot pegal-pegal dan sakit perut, demam
tinggi.
Pengobatan: Pemberian antibodi virus dan bersifat seumur
hidup.
Pencegahan : Vaksinasi 3 kali penyuntikan selama 6 bulan.
Kanker rahim
Penyebab: Human papilloma Virus (HPV)
Masa inkubasi: 5-10 tahun
Penularan: Hubungan seksual.
Gejala:Siklus menstruasi tidak berjalan norma, pendarahan
pada saat berhubungan badan, rasa sakit yang luar biasa.
Pengobatan: Kemoterapi, bedah laser
Pencegahan: Hindari hubungan seksual yang tidak aman
dengan penderita
Kanker serviks
Penyebab: Human papilloma Virus (HPV)
Masa inkubasi: Antara 3-20 tahun
Penularan: Hubungan seksual
Gejala: Rasa berat pada pinggul, perubahan fungsi saluran
pencernaan, pendarahan vagina abnormal.
Pengobatan: Pembedahan dan kemoterapi
Pencegahan : Menjaga kebersihan daerah kewanitaan, Hindari
hubungan seksual yang tidak aman dengan penderita
Bagaimanakah cara memelihara sistem reproduksi
berdasarkan kebiasaan masyarakat sekitar dan
bagaimanakah manfaatnya?
Hindari penggunakan cairan khusus secara terus-menerus dalam
membersihkan organ intim, karena apabila terlalu sering digunakan,
justru akan membunuh bakteri baik yang berujung pada tumbuhnya
jamur. Sehingga akan timbul gatal-gatal di daerah organ intim.
Pemakaian pembalut saat menstruasi yang bersih dan berbahan lembut
untuk menjaga agar tetap bersih dan tidak lembap selama
pemakaiannya benar, yaitu mengganti 3 sampai 4 kali per hari
tergantung banyaknya darah yang keluar.
Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari untuk menjaga
kelembaban.
SIMAKLAH........
L/O/G/O
Thank You!