Anda di halaman 1dari 60

BIOLOGI

By
Tian Sutiawati
Kimia Nonreg
2022

Universitas
Muhammadiyah Sukabumi
SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI
• Reproduksi merupakan suatu proses biologi yang
dilakukan oleh organisme untuk memperbanyak
keturunan
• Fungsi reproduksi yaitu menambah jumlah populasi
atau spesiesnya, untuk menjaga dan mempertahankan
populasi serta menghasilkan generasi selanjutnya.
• Reproduksi membutuhkan keterlibatan dua individu
yang biasanya dilakukan dua jenis kelamin yang
berbeda.
Sistem Reproduksi
Secara Umum

• Reproduksi seksual, menggunakan alat/organ seksual


berupa sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
• Reproduksi aseksual, tidak menggunakan alat/organ
seksual.

Manusia memiliki sistem reproduksi secara seksual.


Hewan memiliki sistem reproduksi secara seksual dan
aseksual.
SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI

SISTEM REPRODUKSI WANITA


SISTEM
REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI HEWAN

SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN


SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya
terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel
kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur).

Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi:

1 2

Laki-laki Perempuan
A. SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI

STRUKTUR ALAT
PROSES
REPRODUKSI
SPERMATOGENESIS
LAKI-LAKI

GANGGUAN PADA
STRUKTUR DAN
SISTEM REPRODUKSI
FUNGSI SPERMA
Laki-laki LAKI-LAKI
STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT
1 REPRODUKSI LAKI-LAKI
STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT
1 REPRODUKSI LAKI-LAKI

Bagian
Luar

a. Penis
Penis merupakan alat reproduksi yang berfungsi untuk kopulasi (persetubuhan).
Pada penis terdapat tiga rongga, dua rongga diantaranya dibagian bawah. Ketiga
rongga tersebut dibentuk dari jaringan spons. Bagian-bagian penis:
1. Meatus uretra
Merupakan lubang sebagai titik keluarnya urine.
2. Glans penis
Berfungsi sebagai tempat keluar urine dan air mani.
3. Preputium
Lipatan sirkuler kulit longgar yang merentang menutupi glans penis. Fungsi
preputium antara lain adalah sebagai proteksi terhadap lubang kencing (meatus
uretra eksterna), fungsi imunologis dan merupakan salah satu organ erogenous.
4. Korpus penis
Terdiri dari masa jaringan erektil silindris, yaitu korpus kavernodum dan korpus
spongiosun ventral disekitar uretra.
STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT
1 REPRODUKSI LAKI-LAKI

Bagian
Luar

b. Skrotum disebut juga kantong pelir. Di dalam skrotum terdapat alat reproduksi
dalam yang disebut testis. alat reproduksi laki-laki terdapat dua skrotum yaitu
skrotum bagian kanan dan kiri. Bagian-bagian skrotum:
- Otot dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum kanan dan skrotum
kiri. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkan mengerut dan mengendur.
- Otot kremaster merupakan otot yang berfungsi mengatur suhu lingkungan testis
agar stabil
STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT
1 REPRODUKSI LAKI-LAKI

Bagian
Dalam

a. Testis
Testis terdapat dalam kantong skrotum yang berfungsi untuk memproduksi sperma.
Testis merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan
hormon kelamin (testosteron).
b. Epididimis
Saluran yang berada di dalam skrotum. Berfungsi sebagai tempat pematangan
sperma.
c. Vasdeferens
Merupakan suatu saluran untuk mengangkut sperma ke vesikula seminalis (kantung
sperma). Vasdeferens menghasilkan sekret dan kelenjar antara lain sebagai berikut:
-Kelenjar prostat Getah yang dihasilkan oleh kelenjar prostat encer seperti susu dan
bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan
keasaman vagina serta mengandung kolestrol, fosfolipid, garam.
STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT
1 REPRODUKSI LAKI-LAKI

Bagian
Dalam

- kelenjar cowper
Getah yang dihasilkan oleh kelenjar cowper bersifat basa dan kental dan
disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.

-Vesikula seminalis
berfungsi memberi makan sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga
mengekskresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi
untuk mendorong sperma mencapai uterus.

d. Duktus Ejakulatoris
Dari bagian ini, sperma disemprotkan lewat saluran di dalam penis yaitu uretra.
2 Proses Spermatogenesis

Proses pembentukan sperma dinamakan spermatogenesis, berada pada tubulus


seminiferus di dalam testis. Spermatid yang akan mengalami differensiasi. Dalam
proses tersebut kemudian akan kehilangan banyak sitoplasma dan membentuk
spermatozoa atau sel-sel sperma.
Struktur dan Fungsi
3 Sperma

Sperma yang telah masak mempunyai sifat motil, karena sperma dilengkapi
mikrotubulus. Sperma yang matang ini mempunyai tiga bagian, yaitu bagian kepala,
bagian tengah (mid piece), dan bagian ekor.
Struktur dan Fungsi
3 Sperma

• Bagian kepala berbentuk lonjong agak gepeng mengandung inti sel


(nukleus) yang haploid tebal dengan sedikit sitoplasma, dan bagian
ujungnya mengandung kromosom yang berisi enzim hialuronidase dan
proteinase yang berperan membantu menembus lapisan yang
melindungisel telur.

• Bagian tengah mengandung mitokondria yang berperan dalam


pembentukan energi yang digunakan untuk pergerakan ekor sperma.

• Bagian ekor, sebagai alat gerak sperma agar dapat mencapai ovum.
Faktor-Faktor Yang
4 Mempengaruhi Produksi Spema

• Hormon-hormon yang berperan dalam sistem reproduksi pria adalah


hormon testosteron, FSH (Folicie Stimulating Hormon ), LH (Luteinizing
Hormon), estrogen. Produksi sperma dipengaruhi oleh hormon FSH dan
LH
Gangguan Pada Sistem
5 Reproduksi Laki-Laki

Berikut ini gangguan sistem reproduksi pada laki-laki:


1) Hipogonadisme
Merupakan penurunan fungsi testis disebakan oleh gangguan interaksi hormon
(misalnya hormon androgen dan hormon testosteron). Gangguan ini menyebabkan
infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dengan
cara terapi hormon.
2) Kriptokidisme
Merupakan kegagalan dari satu atau dua testis untuk turun dari rongga abdomen ke
dalam skrotum pada waktu bayi. Penanganan dengan cara pemberian hormon
human chorionic gonadotropin untuk merangsang testosteron. Jika belum turun
juga dilakukan pembedahan.
3) Uretritis
Merupakan peradangan pada uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering
buang air kecil. organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah chlamyd
trachomatis, ureplasma urealytium atau virus herpes.
Gangguan Pada Sistem
5 Reproduksi Laki-Laki

4) Prostatis
Merupakan peradangan prostat, penyebabnya echericia coli maupun bakteri lain.
5) Ghonore
Di bagian-bagian organ kelaminnya terdapat benjolan-benjolan yang merah dan
membengkak. Terkadang pecah dengan sendirinya, dapat juga berupa kencing
nanah.
6) Sifilis (raja singa )
Penyakit ini disebabkan oleh Triponema pallidium, yaitu bakteri yang berbentuk
spiral. Penularan bisa terjadi melalui kontak langsung antara luka yang bernanah
dan bengkak dengan selaput lendir dan cairan tubuh seperti air maini, darah, pada
saat berhubungan seks.
7) Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pada pria.
B. SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN
Struktur dan Fungs
Alat Reproduks Poses Fertilisasi
perempuan

Proses Oogenesis
Proses Gestasi

Perempuan

Proses Menstruasi Proses Persalinan

Proses
Menopouse
STRUKTUR DAN FUNGSI
1 ALAT
REPRODUKSI PEREMPUAN

Sistem reproduksi wanita tersusun atas serangkaian alat reproduksi yang


juga menjadi tempat berlangsungnya pembentukan ovum, menstruasi,
fertilisasi, kehamilan, dan persalinan. Alat reproduksi wanita seperti halnya
pada pria terdiri atas alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam. Organ
reproduksi pada wanita adalah ovarium yang berfungsi menghasilkan sel
telur (ovum).

Strktur Alat
Reproduksi Wanita
Fungsi Bagian-bagian
a Reproduksi Perempuan

1. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada
rahim. Vagina berfungsi untuk dilalui oleh darah pada saat menstruasi dan
merupakan jalan lahir.
2. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. fungsi serviks adalah memproduksi
lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim
saat berhubungan seksual. Selain itu, serviks juga akan menutup saat kehamilan
untuk menjaga janin tetap di rahim, dan akan melebar atau membuka saat proses
persalinan berlangsung.
Fungsi Bagian-bagian
a Reproduksi Perempuan

3. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak
ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil
memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi.
Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium.
Ovulasi terjadi setiap 28 hari.
4. Uterus
Uterus (juga disebut rahim) adalah organ otot berbentuk buah pir terbalik dari sistem
reproduksi wanita yang terletak di antara kandung kemih dan rektum. Uterus
berfungsi untuk memberi makan dan menampung sel telur yang telah dibuahi
sampai menjadi janin atau sampai siap untuk dilahirkan.
Fungsi Bagian-bagian
a Reproduksi Perempuan

5. Endometrium
Endometrium merupakan jaringan yang dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba
falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke
anus). Sebelum menstruasi, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk
menempelnya sel telur yang sudah dibuahi.
6. Oviduk/ Tuba Falopi
Tuba falopi adalah saluran dengan panjang sekitar 10-13 cm dan diameter sekitar 1
cm yang menghubungkan antara indung telur (ovarium) dan rahim. Saluran ini
berfungsi sebagai tempat berjalannya sel telur dari ovarium menuju rahim saat
ovulasi dan sebagai tempat pertemuan sel telur dengan sperma saat proses
pembuahan.
Fungsi Bagian-bagian
a Reproduksi Perempuan

7. Ligamen Ovarium
ligamen yang menghubungkan antara ovarium dengan wilayah permukaan lateral
pada rahim dan juga berfungsi sebagai penghubung dan tempat bergantungnya
ovarium ke wilayah rahim.
2 Proses Oogenesis

Proses pembentukan sel telur atau ovum disebut oogenesis. Proses ini terjadi di
dalam ovarium. Pada ovarium yang ada di dalam tubuh embrio atau fetus terdapat
sekitar 600.000 buah sel induk telur atau disebut oogonium yang bersifat diploid
dengan 23 pasang kromosom.

1. Fase Pembelahan dan


Penggandaan
2. Fase Perkembangan
3. Fase Pematangan
3 Proses Menstruasi

Siklus menstruasi pada umumnya


berlangsung selama 28 hari, tetepi
ada juga yang berlangsung 21 hari
bahkan 30 hari.
a Fase Menstruasi

1. Fase menstruasi
Pada fase menstruasi, hormon yang berperan ialah hormon estrogen dan
progesteron mengalami reduksi pada sekitar lima hari pertama menstruasi
2. Fase praovulasi
Mulai hari kelima sampai keempat belas, fase pra ovulasi dimulai. Pada fase ini,
hormon yang berperan yakni hormon FSH dan hormon LH.
3. Fase ovulasi
Fase ovulasi terjadi sekitar hari keempat belas dari totak keseluruhan waktu siklus
menstruasi terjadi.
4. Fase pasca ovulasi
Fase pasca ovulasi berlangsung pada hari kelima belas hingga hari kedua puluh
delapan.
4 Fertilisisasi

Fertilisasi merupakan proses terjadinya pembuahan sel telur oleh sel


sperma dan ditandai dengan bergabungnya inti kedua sel kelamin tersebut
di dalam oviduk (tuba fallopi).
Setelah sel telur dibuahi oleh satu sel sperma, segera sel telur
mengeluarkan senyawa tertentu menuju zona pelusida. Senyawa tersebut
berfungsi untuk melindungi sel telur supaya tidak tertembus kembali oleh
sperma lainnya. Sperma bersifat haploid (n= 23 kromosom) dan sel telur
juga bersifat haploid (n= 23 kromosom). Akibatnya, pembuahan sperma
pada sel telur akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (2n= 23 pasang
kromosom). Zigot bergerak menuju uterus melalui oviduk.
4 Fertilisisasi

dan sembari membelah secara mitosis. Pada saat ini juga zigot sudah mulai
berkembang menjadi embrio. Pembelahan zigot menghasilkan sel-sel yang
bentuknya sama dan fasenya dinamakan morula. Pembelahan morula
menghasilkan blastosit dan fasenya dinamakan blastula. Kurang lebih lima
hari setelah fertilisasi, blastosit menempel pada endometrium dan
prosesnya dinamakan implantasi. Implantasi ini menyebabkan kehamilan.
Terjadinya anak kembar:
1) Kembar fraternal (dizigotik)
Proses ovulasi dapat menghasilkan lebih dari satu ovum yang matang,
dibuahi oleh sperma, sehingga terbentuk lebih dari satu zigot. Janin
memiliki plasenta, tali pusar, dan kantung ketuban yang berbeda.
2) Kembar identik ( monozigotik)
Zigot hasil fertilisasi membelah dan berkembang menjadi dua embrio yang
berbeda, kemudia menjadi dua janin yang berbagi amnion atau plasenta
yang sama tapi tali pusar dan kantung ketubannya berbeda.
4 Fertilisisasi

Gambar Fertilisasi
4 Fertilisisasi
d Gestasi (Kehamilan)

Gestasi merupakan waktu antara konsepsi (proses pembuahan sel telur) dan
persalinan. Kehamilan terjadi apabila implantasi blastosit dapat dilakukan dengan
sukses. Pada manusia berlangsung kira-kira 266 hari atau 38 bulan. Awalnya,
blastosit terbagi menjadi tiga bagian, antara lain tropoblas (sel-sel terluar),
embrioblas (sel-sel bagian dalam), dan blastocoel (rongga yang berisi cairan).
Tropoblas merupakan sel-sel terluar dari blastosit yang mengeluarkan enzim
proteolitik sehingga mampu terjadi implantasi pada endometrium. Sementara,
embrioblas merupakan sel-sel bagian dalam balstosit yang terdapat bintik benih
sebagai hasil pembelahan selnya. Antara tropoblas dan bintik benih dipisahkan oleh
bagian berisis cairan yang disebut selom.
bintik benih tumbuh dan membelah menjadi lapisan yang berbeda. Lapisan
tersebut yakni lapisan luar (ektoderma), lapisan tengah (mesoderma) dan lapisan
dalam (endoderma). Kemudia masing-masing lapisan tersebut akan berkembang
menjadi organ-organ yang memeiliki embrio atau mengalami organogenesis.
Ektoderma mengalami perkembangan menjadi kulit, hidung, mata, dan sistem saraf.
Mesoderma membentuk tulang peritoneum otot, pembuluh darah, jantung, ginjal,
limpa, kelenjar kelamin dan jaringan ikat. Sedangkan endoderma menjadi organ-
organ yang terkait sistem pencernaan dan sistem pernapasan.
d Getasi (Kehamilan)

Setelah minggu kedelapan, embrio membentuk berbagai organ tersebut


dengan pesat. Embrio dinamakan sebagai janin atau fetus. pada sisi luarr
tropoblas terdapat bagian yang membentuk membran ekstraembrionik.
membran itu juga berfungsi memberi makanan bagi embrio. Membran
ekstraembrionik yang dimaksud adalah kantung kuning telur, amniom,
korion, dan alantois
5 Persalinan

Persalinan
Persalinan atau kelahiran terjadi akibat serangkaian kontraksi uterus yang
kuat dan berirama. Proses terjadinya persalinan :
1) Pembukaan dan pemipihan serviks (leher rahim),
2) Dilatasi sempurna
3) Ekspulasi (pengeluaran bayi), kontraksi yang kuat dan terus menerus
mengakibatkan bayi mulai turun dari uterus menuju vagina.
4) Keluarnya bayi yang berplasenta, plasenta bayi ini akan dipotong dan
dijepit sehingga menjadi pusar.
6 Menopause

Menopause merupakan tahap dalam kehidupan wanita ketika menstruasi


berhenti, dengan demikian tahun – tahun melahirkan anak juga berhenti.
Wanita dikatakan telah menopause jika sudah tidak mengalami menstruasi
selama 12 bulan sejak menstruasi terakhir yang disebabkan oleh
penurunan fungsi ovarium. Biasanya terjadi pada usia 45-55 tahun.
6 Menopause

Tahapan Menopause
- Pramenopause
- Perimenopause
- Menopause
- Pascamenopause
Gangguan Pada Sistem
7 Reproduksi Wanita
Gangguan Pada Sistem Reproduksi Wanita
1. Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
a) Amenore Primer
Tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan
seksual.
b) Amenore Sekunder
Tidak terjadi menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang tengah
mengalami siklus menstruasi.
2. Kanker Genetalia
Kanker genetalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks, dan ovarium
3. HIV/AIDS
Virus HIV ditularkan melalui kontak langsung darah dan cairan tubuh penderita
sperma, cairan vagina dan ASI.
4. Kanker Serviks
Kanker serviks merupakan keadaan di mana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh
lapisan epitel serviks. Penangannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk,
ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul
Gangguan Pada Sistem
7 Reproduksi Wanita

5. Kanker Ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas, berupa rasa berat pada panggul,
perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina
abnormal. Penanganan dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
6. Kanker Endometrium
Endometriosis merupakan keadaan di mana jaringan endometrium terdapat diluar
uterus. Gejala endometriosis antara lain nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri
pada masa menstruasi. Penangannya dengan pemberian obat-obatan. Laporoskopi
atau bedah leser
7. Infeksi vagina
Gejala awal yaitu keputihan dan timbul gatal-gatal, menyerang wanita usia
produktif, penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami
terkena infeksi jamur atau bakteri.
SISTEM REPRODUKSI
C HEWAN

Aseksual Reproduksi Reproduksi


Invertebrata Seksual Seksual
Invertebrata Vetebrata
(Vegetatif) (Generatif)
(Generatif)

a. Reproduksi Aseksual Invertebrata (Vegetatif)


Reproduksi aseksual terjadi tanpa proses peleburan sel gamet, umumnya
terjadi pada hewan tingkat rendah. Individu baru muncul dari bagian tubuh
induk. Beberapa hewan melakukan reproduksi aseksual, karena bagian dari
siklus hidupnya dan beberapa pengaruh lingkungan yang ekstrem. Sifat
individu yang terbentuk dari reproduksi aseksual adalah 100% mirip dengan
induk.
Reproduksi Aseksual
1 Invertebrata (Vegetatif)

Mekanisme reproduksi aseksual (vegetatif) yang beraneka ragam membuat hewan


mampu menghasilkan keturunan yang identik secara cepat meliputi:
1. Fragmentasi
Fragmentasi merupakan pemisahan salah satu bagian tubuh yang kemudian dapat
tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Bagi hewan untuk dapat
bereproduksi dengan cara ini, fragmentasi harus disertai dengan regenerasi.
Regenerasi merupakan pertumbuhan kembali bagian tubuh yang hilang. Contohnya
Planaria sp dan Asteriassp
Reproduksi Aseksual
1 Invertebrata (Vegetatif)

2. Tunas (budding)
Tunas (budding) merupakan pembentukan tonjolan pada salah satu tubuh hewan
dan dapat berkembang menjadi individu baru. Keturunan contohnya hewan
acropora sp dan euspongia sp
Reproduksi Aseksual
1 Invertebrata (Vegetatif)

3. Fission (pembelahan)
Fission merupakan pembelahan sel induk dan hasilnya akan berkembang menjadi
individu baru. Fisi dibedakan menajadi dua yaitu pembelahan biner contohnya pada
bakteri dan pembelahan multiple yaitu pada virus.
Reproduksi Aseksual
1 Invertebrata (Vegetatif)

4. Sporulasi yaitu dengan dibentuknya spora pada sel induk dan akhirnya
spora akan berkembang menjadi individu baru. Contohnya pada
Plasmodium sp,.
5. Phartenogenesis yaitu terbentuknya individu baru melalui sel telur yang
tanpa dibuahi. Contohnya lebah madu jantan, semut jantan, dan belalang.
Sedangkan paedogenesis yaitu terbentuknya individu baru langsung dari
larva/nimpha. Contohnya pada class Trematoda/ cacing isap yaitu Fasciola
hepatica dan Clonorchis sinensis
Reproduksi Seksual
2 Invertebrata (Generatif)

Sebagian besar inverterbrata melakukan reproduksi secara seksual. Reproduksi


seksual pada hewan invertebrata dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi
dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
2. Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami. Konjugasi ini
terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya misalnya paramecium.
Reproduksi Seksual
2 Invertebrata (Generatif)

Hewan invertebrata yang mengalami reproduksi secara seksual anatara lain:


1) Platyhelminthes
Organ reproduksi jantan (testis) dan organ betina (ovarium) pada Platyhelminthes
terdapat dalam satu individu sehingga disebut hewan hemfrodit.
2) Nemathelminthes
Nemathelminthes umumnya bereproduksi secara seksual karena sistem
reproduksinya bersifat gonokoris, yaitu alat kelamin jantan dan betinanya terpisah
pada individu yang berbeda fertilisasi dilakukan secara internal. Hasil fertilisasi
mencapai lebih dari 100.000 telur perhari.
3) Annelida
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet,
memiliki klitelum sebagai alat kopulasi.
4) Arthropoda
Secara normal udang adalah diossious, hanya dalam keadaan luar biasa mereka
adalah hermaprodit.
5) Molusca
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling
terpisah pada individu lain.
Reproduksi Seksual
2 Invertebrata (Generatif)

6) Echinodermata
Secara umum filum Echinodermata, mengalami seks secara terpisah dengan
beberapa perkecualian. Contohnya pada bintang laut, seks bintang laut terpisah
yakni ada yang jantan atau betina. Alat reproduksi strukturnya bercabang-cabang
pada masing-masing lengan terdapat dua cabang yang berada di bagian dasar
pertemuan lengan. Pada hewan betina alat seksnya dapat melepaskan 2,5 juta telur
tiap jam 2 jam, sehingga tiap musim bertelur dapat melepaskan telur sebanyak
kurang lebih 200 juta.
7) Porifera
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. reproduksi aseksual
terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.
8) Coelenterata
Reproduksi coelenterata terjadi secara seksual dan seksual. reproduksi aseksual
dilakukan dengan pembentukan tunas.
Reproduksi Vertebrata
3 Seksual (Generatif)

Sistem Reproduksi Vertebrata


Reproduksi vertebrata terjadi secara generatif (seksual) yaitu suatu proses
perkembangbiakan yang dicirikan dengan adanya penyatuan dari sel-sel germinatif
yaitu sel benih dari jantan dan sel benih dari betina sehingga terbentuk individu
baru.
Contohnya: ikan, mamalia (paus), amfibi, (katak), reftilia (ular) dan aves (burung).
Reproduksi Seksual
3 Vertebrata (Generatif)
D REPRODUKSI TUMBUHAN

1. Reproduksi secara vegetatif alami


Tumbuhan berkembangbiak secara vegetatif alami dilakukan dengan menggunakan
bagian dari tumbuhan itu sendiri. Ada beberapa cara tumbuhan melakukan propagasi
vegetatif alami, antara lain dengan umbi lapis, umbi batang, rizom, tunas liar (adventif),
tunas, geragih, spora, dan fragmentasi.
a. Spora
Reproduksi dengan spora biasanya terjadi pada lumut dan tumbuhan paku.
b. Fragmentasi
Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan cara memisahkan diri dari koloni
induknya dan tumbuhan menjadi indifidu baru. Pada umumnya, fragmentasi terjadi
pada ganggang hijau yang berbentuk filament, misalnya Hydrodictin sp.
c. Tunas
Biasanya tunas muncul pada tumbuhan yang telah dewasa (tua). Tunas ini dapat
muncul dari akar,batang,atau daun.

next
D REPRODUKSI TUMBUHAN

d. Umbi lapis
Umbi lapis adalah batang yang tumbuh dibawah tanah. Bentuk umbi lapis
menggelembung ,berair dan memiliki sisik-sisik daun yang berfungsi sebagai cadangan
makanan.  Tumbuhan yang membentuk umbi lapis antara lain bawang merah Daffodil.
e. Umbi batang adalah batang yang menggelembung di bawah tanah. Umbi batang berisi
cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat mata tunas-mata tunas yang kelak
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Umbi batang terdapat antara lain pada kentang.
f. Rizom
Rizom adalah batang yang tebal dan tumbuh di bawah tanah. Pada rizom terdapat tunas,
sisik-sisik daun, dan antarruas. Jika rizom terpisah dari induknya maka akan tumbuh
menjadi individu baru. Rizom terdapat pada tumbuhan Zingiberaceae, bamboo, dahlia,
dan beberapa jenis rumput.
g. Stolon (Geragih)
Stolon sering kita lihat pada rumout-rumputan liar. Stolon merupakan batang yang
menjalar di permukaan atau di bawah tanah. 
D REPRODUKSI TUMBUHAN

2. Reproduksi Vegetatif secara Buatan.


Reproduksi secara buatan merupakan cara reproduksi dengan campur tangan
manusia. Reproduksi cara ini bertujuan agar tumbuhan segera menghasilkan
buah yang berkualitas dan dalam jumlah yang lebih banyak serta tahan
terhadap serangan penyakit. Reproduksi secara buatan ini dapat melakukan
bermacam-macam cara, antara lain stek, cangkok, mengenten, okulasi, dan
merunduk.

Next
D REPRODUKSI TUMBUHAN

Stek &
Cangkok
Stek
D REPRODUKSI TUMBUHAN

Mengenten
&Okulasi Mengenten

Okulasi
D REPRODUKSI TUMBUHAN

Merunduk
D REPRODUKSI TUMBUHAN

3. Reproduksi Generatif.
Perkembangan khusus untuk tumbuhan Spermatophyta (Berbiji) melalui dua
peristiwa penting, yaitu penyerbukan dan pembuahan. Klasifikasi
Spermatophyta
1. Gymnospermae (biji terbuka) Alat reproduksinya berupa strobilus
terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa.Gymnospermae mengalami
pembuahan tunggal.
2. Angiospermae (biji tertutup). Angiospermae memiliki alat
perkembangbiakan berupa bunga. Contohnya adalah padi, kelapa, jagung,
dsb.
Gymnospermae
Angiospermae
DAFTAR PUSTAKA
Zohra Andi Baso, Judi Raharjo. ‘’Kesehatan Reproduksi “Panduan Bagi
Perempuan”,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1999), 1.
Ayu Febri Wulandari, Bologi Reproduksi, (Jakarta Salemba Medika, 2011).
Ayningtiyas, Caisar.2021.’’Modul sistem reproduksi manusia dan hewan’’.
Lampung.
Yulianti, Cici. (Detik.com, 2022). ‘’Jenis Perkembangbiakan Vegetatif
Tumbuhan’’. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6361057/jenis-
perkembangbiakan-vegetatifbuatan-tumbuhan-pengertian-
dancara#:~:text=Cara%20perkembangbiakan%20vegetatif%20buatan
%20yang,mengen
ten%20atau%20menyambung%2C%20dan%20menempel. Diakses pada 20
Januari
2023 pukul 21.09.
Sesi Tanya - Jawab:
1. Okyy: apa cara pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada
reproduksi pria
2. Fauzi :Apa perbedaan kelenjar prostat dan cowver?
3. Pak Juhanda: Bagaimana cara menentukan masa subur pada wanita?
Jawaban :
1. Hindari berganti-ganti pasangan, Gunakan kondom, melakukan vaksinasi,
melakukan sunat, hindari alkohol dan narkoba.

2. Kelenjar prostat menghasilkan cairan bersifat asam, kelenjar cowper


menghasilkan cairan bersifat basa

3. Dengan sistem kalender yaitu dengan menghitung 1 minggu setelah menstruasi


ditambah 1 minggu , jika menstruasi mundur : ditentukan setelah 1 minggu
menstruasi
THANK YOU
QUOTE OF THE DAY

Anda mungkin juga menyukai