Anda di halaman 1dari 17

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

NAMA : Nadiyah salsabila rahma putri


NIM : 202106050136
Sistem Reproduksi

Adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang
dipergunakan untuk berkembang biak.
Organ Reproduski
 PRIA
menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa.
 WANITA
menghasilkan sel telur (ovum) yang dibentuk di dalam ovarium.
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari:
ALAT REPRODUKSI LAKI-LAKI
 Sepasang testis

 Saluran-saluran kelamin

 Kelenjar-kelenjar tambahan

 Penis

FUNGSI

 Testis: kelenjar kelamin penghasil sperma dan


hormon testosteron
Saluran kelamin
 Vasa eferentia: menampung sperma
 Epididimis: mengabsorpsi sperma hingga kental
dan menyimpan sperma sementara (3 minggu)
 Vasdeferens: saluran penghubung epididimis
dengan uretra pada penis. Dibagian ujungnya
terdapat saluran ejakulasi
 Uretra merupakan saluran untuk mengeluarkan
sperma dan urine
ALAT REPRODUKSI LAKI-LAKI  Vesika seminalis: merupakan kantong semen
(mani) yang dindingnya menghasilkan
cairanlendir yang mengandung fruktosa,
asam askorbat dan asam amino sebagai
makanan dan pelindung sperma sebelum
membuahi ovum
 Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari
sperma dan cairan yang dihasilkan oleh
beberapa kelenja
 Kelenjar prostat: menghasilkan cairan basa
berwarna putih susu.Cairan ini berfungsi
untuk menetralkan sifat asam pada saluran
vasa eferentia dan cairan pada vagina
sehingga sperma dapat bergerak dengan
aktif

 Kelenjar cowperi (bulbouretralis):Penghasil


cairan pelicin

 Penis: merupakan alat kelamin luar yang


berfungsi untuk memasukan sperma
kedalam tubuh wanita.
Alat reproduksi wanita terdiri dari:
ALAT REPRODUKSI WANITA
 Sepasang ovarium

 Oviduk/tuba fallopii)

 Uterus

 Vagina

 Organ kelamin bagian luar

FUNGSI

 Ovarium (indung telur): merupakan kelenjar kelamin


yang memproduksi ovum (sel telur) dan menyekresi
hormon estrogen dan progesteron,.

 Oviduk/tuba Fallopii (saluran telur): berfungsi


menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan
gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia
pada dindingnya.

 Uterus (rahim): tempat berkembangnya embrio.


Selama kehamilan volume uterus mampu
mengembang hingga 500 kali.
ALAT REPRODUKSI WANITA

 Vagina: tempat penis pada saat kopulasi


dan sebagai jalan keluar bayi pada proses
kelahiran.

Organ kelamin luar:

 klitoris/klentit: struktur yang sama dengan


penis

 Vulva: terdiri atas labium mayor (bibir


besar) dan labium minor (bibir kecil)

 Lubang saluran kencing

 Lubang vagina: bagian terluar vagina

 Fundus: bagian lipat paha


Spermatogenesis

Pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Sel


sperma diproduksi pada tubulus seminiferus di dalam
testis.
Di dalam dinding tubulus, banyak sel yang tersebar
secara acak yang disebut sel Sertoli. Sel ini berfungsi
untuk memberi makanan kepada sel sperma yang belum
matang.
Ketika sel sperma telah matang (spermatogonia),
spermatogonium (sel induk sperma) memperbanyak diri
dengan cara mitosis dan meiosis.
Dari spermatogonium, sel sperma akan berubah menjadi
spermatosit primer secara mitosis.
Setelahnya, spermatosit primer membelah secara
meiosis menjadi spermatosit sekunder yang berukuran
sama.
Spermatogenesis

Melalui tahap meiosis kedua, spermatosit sekunder


membelah diri lagi menjadi empat spermatid yang
sama bentuk dan ukuran. Spermatid merupakan tahap
akhir sebelum akhirnya berubah menjadi sel sperma
yang matang (spermatozoa) dan siap dikeluarkan
bersama dengan air mani ketika seorang pria
mengalami ejakulasi.
Satu sel benih yang belum matang membutuhkan
waktu hingga 74 hari untuk mencapai kematangan
akhir. Selama proses ini, lebih dari 300 juta
spermatozoa akan diproduksi setiap hari. Sayangnya,
dari jumlah sebanyak itu, hanya ada sekitar 100 juta sel
sperma yang berhasil matang dengan sempurna pada
proses akhir.
Oogenesis
Proses pembentukan dan pematangan sel telur
(ovum) pada wanita, yang terjadi di dalam ovarium
(indung telur).
Sel telur di dalam tubuh wanita sudah ada sejak
Anda masih berusia 8 hingga 20 minggu di dalam
kandungan. Ovarium yang ada di embrio memiliki
sekitar 600 ribu sel oogonium.
Oogonium atau sel induk telur memperbanyak
diri dengan cara mitosis (membelah diri) hingga
jumlahnya mencapai lebih dari 7 juta oosit primer.
Oogenesis
Fase pembelahan dan penggandaan
Proses oogenesis dimulai dengan adanya mitosis dan meiosis.
Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua gamet
(sel anak) yang identik.Sementara itu, meiosis adalah pembelahan sel
yang menghasilkan empat gamet, yang masing-masingnya memiliki
jumlah kromosom setengah dari sel induknya.Oogonium atau sel
induk telur akan matang dan bermitosis menjadi oosit primer (sel
telur menjadi besar).Oosit primer sendiri nantinya akan terbelah
menjadi dua bagian menghasilkan oosit sekunder (hasil dari
pembelahan).
Fase perkembangan
Berbeda dengan proses spermatogenesis, pembelahan sel telur
pertama pada proses oogenesis mengalami perkembangan sitoplasma
(bagian sel) yang tidak seimbang. Akibatnya, ada satu oosit (sel telur
yang belum matang) yang memiliki banyak sitoplasma, sedangkan
oosit lainnya tidak memiliki sitoplasma.
Oosit yang memiliki banyak sitoplasma berukuran lebih besar
daripada oosit yang tidak mempunyai sitoplasma. oosit yang lebih
kecil inilah yang disebut dengan badan polar pertama.
Oogenesis
Fase pematangan
Oosit sekunder yang berukuran lebih besar akan
mengalami pembelahan sel telur kedua yang menghasilkan
ootid.Badan polar pertama juga akan membelah menjadi dua
badan polar kedua. Ootid ini akan berkembang menjadi sel
telur apabila bertemu dengan spermatozoa alias sel
sperma.dapat dikatakan bahwa ovulasi terjadi ketika oosit
telah mencapai tahap perkembangan ootid. setelah pembuahan,
maka ootid sudah melewati tahap akhir pematangan dan
menjadi sel telur.
Proses ini nantinya akan mengalami degenerasi atau
perubahan. Jika oosit atau ootid bertemu dengan sel sperma
dan pembuahan tidak terjadi, siklus oogenesis terulang
kembali.Tidak hanya itu saja, sel telur pun tidak jadi
berkembang sehingga Anda akan mengalami menstruasi
Menstruasi
Bila ovum tiadak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal dan penuh dengan pembuluh
darah, akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum, jaringan tersebut dikeluarkan
melalui vagina dalam proses menstruasi (haid).
Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
•terjadi saat ovum tidak dibuahi sperma
•korpus luteum menghentikan produksi estrogen dan progesteron
•ovum meluruh bersama endomettrium ditandai dengan pendarahan melalui vagina.
2. Fase pra ovulasi atau fase folikel
•hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin yang merangsang produksi FSH
•FSH merangsang pembentukan folikel yang mengelilingi oosit primer hingga matang yang disebut folikel de
Graaf
•folikel de Graaf menghasilkan estrogen yang akan merangsang pembetukan endometrium
•estrogen juga mempengaruhi serviks mengeluarkan lendir basa sehingga sperma mampu hidup di dalamnya.
Mesntruasi
Bila ovum tiadak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal dan penuh dengan pembuluh
darah, akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum, jaringan tersebut dikeluarkan
melalui vagina dalam proses menstruasi (haid).
3. Fase ovulasi
•estrogen semakin meningkat sehingga kadar FSH menurun mengakibatkan hipofisis memproduksi LH
(luteinizing hormone).
•LH merangsang terjadinya ovulasi (oosit sekunder lepas dari folikel)
•biasa terjadi pada hari ke-14 dihitung sejak hari pertama menstruasi
4. Fase pasca ovulasi atau luteal
•LH merangsang folikel kosong menjadi korpus luteum (badan kuning) korpus luteum merangsang produksi
estrogen dan progesteron yang akan memacu pembentukan endometrium
•jika sampai akhir fase pasca ovulasi tidak terjadi fertilisasi atau pembuahan, maka akan kembali ke fase
menstruasi lagi
Hormon Mesntruasi
1. Hormon FSH (follicle stimulating hormone)
•Merangsang pembentukan folikel de graaf dalam ovarium.
•Memacu pembentukan estrogen.
2. Hormon estrogen
•Merangsang kelenjar hipofisis untuk memproduksi LH
•Menghambat produksi FSH
3. Hormon LH (luteinizing homorne)
•Merangsang ovulasi dan perkembangan korpus luteum.
•Merangsang ovarium untuk memproduksi progesteron.
4. Hormon progesteron
•Memacu pembentukan edometrium uterus sehingga siap untuk implantasi
embrio.
•Menghambat produksi FSH oleh hipofisis.
•Menghambat produksi LH.
Fertilisasi
Proses pembuahan dimana terjadi penyatuan antara gamet wanita dan pria. Proses fertilisasi
ini terjadi di dalam Tuba Fallopi tepatnya pada bagian ampulla. Ampulla Tuba Fallopi ini
letaknya di dekat ovarium dan merupakan bagian terluas dari saluran telur.
Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopi. Sel sperma menggunakan flagela yang
bergerak memutar sebagai baling-baling untuk menggerakkan tubuh dalam cairan yang ada pada
tuba fallopi untuk menuju ke sel telur. Gerakan flagela ini dapat dianalogikan
dengan baling-baling untuk mendorong perahu. ada beberapa mekanisme sel sperma dapat
menemui sel telur.
Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena sel telur menghasilkan senyawa kimia
berupa hormon progesteron. Selain itu, juga karena adanya sensor panas (suhu
tuba fallopi atau tempat sel telur berada, lebih tinggi di bandingkan suhu tempat
penyimpanan sperma
Fertilisasi
Mendesain mekanisme pergerakan sel sperma tersebut sehingga dapat
menemukan lokasi sel telur dengan tepat. Zigot yang terbentuk setelah terjadinya
fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya berkembang menjadi embrio
yang akan menuju ke rahim kemudian tertanam (implantasi) ke dalam
endometrium. Pada kondisi ini seseorang mengalami kehamilan
Thanks
You

Anda mungkin juga menyukai