Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

JENIS-JENIS INFLAMASI

Rachma Triadelia Caroline


P07134221004
STr Teknologi Laboratorium Medis

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021/2022
Inflamasi atau radang merupakan proses respon tubuh terhadap rangsangan yang
merugikan yang ditimbulkan oleh agen berbahaya seperti infeksi, antibodi, ataupun luka
fisik. Pada reaksi inflamasi akan terjadi pelepasan histamin, bradikinin, prostaglandin,
ekstravasasi cairan, migrasi sel, kerusakan jaringan dan perbaikannya yang ditujukan
sebagai upaya pertahanan tubuh dan biasanya respon ini terjadi pada beberapa kondisi
penyakit yang serius, seperti kardiovaskular, gangguan inflamasi dan autoimun, kondisi
neurodegeneratif, infeksi dan kanker.

Penyebab paling umum dari proses peradangan antara lain :


1. Infeksi mikrobial (bakteri pirogenik, virus)
2. Agen fisik (trauma, radiasi pengion, panas, dan dingin)
3. Cedera kimiawi (korosif, asam, basa, agen pereduksi, dan toksin bakteri)
4. Jaringan nekrosis misalnya infark iskemik
5. Reaksi hipersensitivitas misalnya parasit dan basil tuberkulosis

Berdasarkan waktu terjadinya inflamasi diklasifikasikan menjadi:


1. Inflamasi akut, adalah inflamasi yang terjadi dalam waktu yang segera dan hanya dalam
waktu yang tidak lama terhadap cedera jaringan. Karakteristik utamanya adalah adanya
eksudasi cairan (edema) dan emigrasi dan polimorfonuklear (neutrofil).
Penyebab inflamasi aku, yaitu :
○ Infeksi (bakteri, virus, parasit) dan toksin mikroba
○ Trauma
○ Agen fisik dan kimia
○ Nekrosis jaringan
○ Benda asing
○ Reaksi imun (reaksi hipersensitivitas)

Ciri – ciri pada inflamasi akut, diantaranya :


o Rasa nyeri
o Sensasi panas
o Terlihat kemerahan
o Terjadi pembengkakan
o Kehilangan fungsi tubuh

2. Inflamasi kronis, adalah inflamasi yang terjadi dalam waktu dan durasi yang lebih lama
dengan melibatkan limfosit serta makrofag dan menimbulkan poliferasi pembuluh darah
serta pembentukan jaringan parut.
Penyebab inflamasi kronis, yaitu :
○ Infeksi yg persisten oleh MO tertentu (mikobakterium, Treponema pallidum,
virus, jamur & parasit tertentu).
○ Pajanan yg lama terhadap agen yg berpotensi toksik
○ Penyakit autoimun

Ciri – ciri pada inflamasi kronis, diantaranya :


o Keletihan
o Demam
o Sakit di wilayah mulut
o Ruam-ruam
o Nyeri pada abdominal

Reaksi inflamasi kronis tidak dapat lepas dari sel-sel dan respon biologi serta fungsi-
fungsi mereka, antara lain
 Makrofag.
Makrofag adalah sel yang dominan terdapat pada inflamasi kronik, merupakan sel-
sel pada jaringan yang berasal dari perubahan monosit setelah melakukan emigrasi dari
aliran darah.
 Limfosit T dan B
Limfosit T dan B bermigrasi ke dalam jaringan inflamasi menggunakan beberapa dari
molekul beradesi sama dan kemokin yang memasukkan leukosit.
 Eosinofil
Eosinofil ditemukan pada inflamasi pada daerah yang terinfeksi parasit, alergi.
 Sel Mast
Sel Mast adalah sel sentenil yang didistribusikan secara luas di jaringan ikat, dan
berpartisipasi pada respon inflamasi akut dan kronik.

Berdasarkan pada karakteristik utama inflamasi kronik dan akut, dapat dibedakan
menurut jenis eksudat dan variabel morfologi :
1. Inflamasi serosa Inflamasi serosa dicerminkan oleh akumulasi cairan dalam jaringan
dan menunjukan sedikit peningkatan permeabilitas vaskuler.
2. Inflamasi fibrinosa Inflamasi fibrinosa merupakan keadaan meningkatnya permeabilitas
vaskular yang lebih nyata, disertai eksudat yang mengandung fibrinogen dalam jumlah
besar. Fibrinogen tersebut akan diubah mejadi fibrin melalui sistem koagulasi.
Keterlibatan permukaan serosa (misalnya perikardium atau pleura) disebut dengan
istilah perikarditis fibrinosa atau pleuritis fibrinosa.
3. Inflamasi supuratif atau purulen Pola ini ditandai oleh eksudat purulen (pus/nanah) yang
terdiri atas leukosit dan sel-sel nekrotik. Istilah abses mengacu kepada kumpulan
inflamasi purulen setempat yang disertai dengan nekrosis likuefaksi (misalnya abses
stafilokokus)
4. Ulkus Ulkus merupakan erosi lokal pada permukaan epitel yang ditimbulkan oleh
jaringan nekrotik yang mengelupas atau mengalami inflamasi (misalnya ulkus lambung)

Beberapa mediator inflamasi yang penting antara lain :


a) Histamin dan serotonin
Pelepasan histamin dan serotonin menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan
permeabilitas vaskular. Kedua mediator ini berasal dari sel mast, basofil, dan trombosit.
b) Komplemen C3a dan C5a
C3a dan C5a disebut juga sebagai anafilatoksin. Anfilatoksin mampu memicu
degranulasi pada sel endotelial, mastosit, dan fagosit yang lebih lanjut memicu respon
peradangan
c) Bradikinin
Pelepasan bradikinin menyebabkan timbulnya rasa nyeri, vasodilatasi dan edema /
pembengkakan yang terjadi dalam proses inflamasi.
d) Prostaglandin
Prostaglandin merupakan golongan asam lemak rantai panjang turunan dari asam
arakidonat dan disintesis oleh berbagai jenis sel.
e) ) TNF dan IL-1
TNF dan IL-1 merupakan sitokin utama yang memediasi inflamasi. Kedua sitokin ini
terutama diproduksi oleh sel – sel makrofag aktif.

Anda mungkin juga menyukai