Anda di halaman 1dari 17

IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang
mempelajari teori dan cara-cara melakukan analisis kimia terhadap
suatu bahan atau zat kimia. Pada dasarnya konsep analisis kimia
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis kualitatif yaitu analisis
kimia yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau bahan
yang tidak diketahui dan analisis kuantitatif yaitu analisis kimia yang
menyangkut penentuan jumlah zat tertentu yang ada dalam suatu
sampel. (Astin Lukum,2022)
Tujuan utama analisis kuantitatif adalah untuk mengetahui
kuantitas dari setiap komponen yang menyusun analit. Analisis
kuantitif menghasilkan data numerik yang memiliki satuan tertentu.
Data hasil analisis kuantitatif umumnya dinyatakan dalam satuan
volume, satuan berat maupun satuan konsentrasi dengan
menggunakan metode analisis tertentu. Metode analisis ini melibatkan
proses kimia berupa gravimetri dan volumetri sedangkan proses fisika
proses fisika menggunakan prinsip interaksi materi dan energi pada
proses pengukurannya. (Astin Lukum,2022)
Berdasarkan tujuan analisisnya dikenal juga analisis kuantitatif.
Analisis ini dilakukan untuk menentukan banyaknya komponen yang
terdapat dalam suatu sampel/bahan. Komponen ini dapat berupa
unsur, ion, gugus fungsi atau senyawa. Jadi, setelah diketahui
komponen-komponen yang terdapat dalam suatu sampel melalui
analisis kualitatif, selanjutnya untuk mengetahui ada berapa banyak
masingmasing komponen di dalam sampel tersebut, dilakukan analisis
kuantitatif. (Alauhdin,2022)
Analisis kualitatif kation dan anion dilakukan dengan mengamati
karakteristik reaksi kimia yang terjadi pada sampel bahan yang

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

dianalisis. Analisis dapat dilakukan dengan metode reaksi kering (dry


reactions) atau metode reaksi basah (wet reactions). Reaksi kering
biasanya diterapkan pada sampel padat sedangkan reaksi basah
untuk sampel yang berupa larutan. (Alauhdin,2022)
Di dalam analisis kualitatif biasanya memakai beberapa pereaksi
diantaranya pereaksi untuk golongan dan pereaksi yang spesifik.
Kedua jenis pereaksi ini digunakan untuk mendeteksi adanya jenis
anion atau kation tertentu di dalam suatu larutan. Kation adalah Ion
yang bermuatan positif, sedangkan Anion adalah Ion yang bermuatan
negatif. Penggolongan ini didasarkan pada terbentuk atau tidaknya
endapan jika suatu kation bereaksi dengan pereaksi-pereaksi tertentu.
Proses analisis kation dan anion dilakukan dengan dua cara yaitu
pemisahan dan identifikasi. Pemisahan dilakukan dengan
mengendapkan kation dari larutannya. Endapan yang dihasilkan
dipisahkan dengan mencuci larutannya dan dibuat larutan dengan
jalan mengaduk menggunakan alat sentrifuge lalu membagi dua hasil
penyaringan. Larutan yang masih mengandung kation lain lalu
diendapkan juga sehingga terbentuk grup kation baru. Apabila di
dalam grup tersebut masih terdapat kation lain, proses pengendapan
dilakukan lagi sehingga tertinggal hanya satu kation saja.
(Achmad,2021)

2.1 Maksud Praktikum


Maksud pada praktikum kali ini adalah Mereaksikan antara
kation/anion dengan beberapa pereaksi tertentu.
3.1 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini
1. Mengetahui suatu reaksi yang spesifik.
2. Menentukan kation/anion yang terdapat dalam satu sampel

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Kation merupakan ion yang bermuatan positif, yang
kehilangan satu atau lebih electron. Kation dikelompokkan dalam
beberapa golonganyang tujuannya untuk menganalisis kualitatif
sistematik. Kation digolongkan dengan berdasarkan sifat-sifat
kation terhadap beberapa reagnesia. Reagnesia golongan
biasanya digunakan untuk klasifikasi kation seperti asam klorida,
hidrogen sulfida, ammonium sulfide, dan ammonimum karbonat.
Klasifikasi ini untuk memelihat kemampuan suatu kation untuk
bereaksi dengan reagnesia-reagnesia dengan membentuk suatu
endapan atau tidak. Untuk mengetahu akan hal itu maka terjadilah
percampuranpercampuran kation, yang dimana campuran ini
memerlukan pemisahan secara sistematik dalam golongan,
kemudian diikuti pemisahan golongan kedalam sub golongan dan
komponen-komponennya. Pemisahan dalam golongan didasarkan
atas perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan
pereaksi yang dapat mengendapkan ion tertentu dan
memisahkannya dari ion-ion kainnya. (Yusnidar Yusuf,2019)
Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan
suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa
kulaitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimi dan unsur-unsur serta ionionnya dalam larutan.
Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa
pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini
dilakukan untuk mengetahui jenis anion suatu larutan. (Yusnidar
Yusuf,2019)

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

Pada sistem ini, kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan


berdasarkan reaksinya terhadap suatu pereaksi. Pereaksi yang
digunakan antara lain asam klorida (HCl), asam
hidrosulfurat/hidrogen sulfida (H2S), ammonium sulfida ((NH4)2S),
dan ammonium karbonat ((NH4)2CO3). Klasifikasi ini didasarkan
pada pembentukan endapan ketika suatu kation berreaksi dengan
salah satu pereaksi tersebut. Kelima golongan kation tersebut
adalah sebagai berikut. (Alauhdin,2022)
a. Golongan I :
Kation golongan 1 Kation golongan ini membentuk
endapan dengan larutan asam klorida encer (HCl(aq)). Kation
yang termasuk dalam golongan ini adalah timbal(II) (Pb2+),
raksa(I) (Hg2 2+), dan perak(I) (Ag+ ). Apabila suatu larutan
mengandung berbagai macam kation* (terdapat sekitar 25
kation), maka ketiga kation tersebut yang akan mengendap
sebagai garam klorida, sedangkan kation lainnya tetap larut
dalam larutan. (Alauhdin,2022)
b. Golongan II :
Kation golongan ini tidak berreaksi dengan HCl, namun
membentuk endapan dengan H2S pada kondisi asam. Kation
yang termasuk dalam golongan ini adalah raksa(II),
tembaga(II), bismuth(III), cadmium(II), timah(II), timah(IV),
arsen(III), arsen(V), antimoni(III), dan antimoni(V). Empat
kation yang disebut pertama, dikategorikan sebagai sub-
golongan 2a, membentuk endapan garam sulfida yang tidak
larut dalam ammonium polisulfida. Enam kation sisanya,
disebut sub-golongan 2b, larut dalam ammonium polisulfida.
(Alauhdin,2022)

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

c. Golongan III :
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan HCl maupun
H2S pada kondisi asam, tetapi membentuk endapan dengan
ammonium sulfida pada kondisi netral atau basa. Kelarutan
garam sulfida golongan ini relatif lebih besar dibandingkan
kelarutan sulfida golongan 2, sehingga dibutuhkan konsentrasi
ion sulfida yang lebih besar untuk pengendapannya. Hal ini
dapat dipenuhi apabila kondisinya basa (pH ~9). Kation
golongan ini diantaranya besi(II), besi(III), kobalt(II), nikel(II),
mangan(II), krom(III), aluminium(III), dan seng(II).
(Alauhdin,2022)
d. Golongan IV :
Kation golongan ini tidak membentuk endapan dengan
reagen golongan I,II, dan III, tetapi membentuk endapan
dengan reagen ammonium karbonat dengan keberadaan
ammonium klorida pada kondisi netral. Kation golongan ini
adalah kalsium(II), stronsium(II), dan barium(II).
(Alauhdin,2022)
e. Golongan V :
Kation yang tidak membentuk endapan dengan reagen
golongan 1, 2, 3, dan 4 dikelompokkan dalam golongan 5 ini,
yaitu magnesium(II), litium(I), natrium(I), kalium(I), dan ion
ammonium. (Alauhdin,2022)

2.2 Uraian Bahan


1. Aquadest (FI. Ed.III 1979 hal.96)
Nama Resmi : Aqua Destillata
Nama Lain : Air suling
Rumus Molekul : H2O
Bobot Molekul : 18,02

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

Rumus Struktur :

Pemeriaan : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna


dan tidak mempunyai rasa
Kelarutan : Larut dalam etanol gliser
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Penggunaan : Sebagai pelarut

2. Asam Klorida (FI. Ed.V hal.156)


Nama Resmi : Acidum Hydrochloridum
Nama Lain : Asam klorida
Rumus Molekul : HCl
Bobot Molekul : 36,46
Rumus Struktur : H-Cl
Pemeriaan : Cairan tidak berwarna, berasap, bau
meransang. Jika diencerkan dengan 2
bagian volume air asap dan bau hilang. BJ
lebih kurang 1,8
Kelarutan : Larut dalam etanol, asam asetat, tidak larut
dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Penggunaan : Sebagai pereaksi kation golongan I

3. Natrium Hidroksida (FI. Ed.III 1979 hal.412)


Nama Resmi : Natri Hidrochida
Nama Lain : Natrium Hidroksida
Rumus Molekul : NaOH
Bobot Molekul : 40,00

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

Rumus Struktur :

Pemeriaan : Hablur heksahedral tidak berwarna atau


serbuk hablur putih,tidak berbau,rasa asin
Kelarutan : Larut dalam air, sukar larut dalam etanol,
larut dalam gliserol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Penggunaan : Sebagai pereaksi golongan IV

4. Amonium Karbonat (Dirjen POM. 1979 : 643)


Nama Resmi : AMMONI CARBONAS
Nama Lain : Ammonium karbonat
Rumus Molekul : (NH4)2CO3
Bobot Molekul : 114,08
Rumus Struktur : 2 [NH4+][CO3]
Pemeriaan : Serbuk hablur, keras, transparan, bau tajam
mirip amonia.
Kelarutan : Larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup Sebagai rapat
Penggunaan : Sebagai pereaksi golongan IV

5. Raksa (II) Klorida (Dirjen POM 1979 : 698)


Nama Resmi : Raksa (II) Klorida
Nama Lain : Hydragiri Bichloridum
Rumus Molekul : HgCl2
Bobot Molekul : 7H2O / 246,47
Pemeriaan : Hablur tidak berwarna, atau serbuk

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

Kelarutan : Larut dalam 15 bagian air


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Penggunaan : Anti septikum ekstern

2.3 Prosedur Kerja


1) Melakukan pemeriksaan pendahuluan organoleptis sampel X
meliputi (bentuk, warna, dan bau) dan melakukan melakukan
uji kelarutan dalam air, basa, dan asam.
2) Melakukan pemisahan golongan kation dan anion pada sampel
X.
3) Melakukan identifikasi uji kation dan anion untuk menentukan
jenis kation dan anion dari sampel X.

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah batang
pengaduk, botol semprot, pipet tetes, rak tabung, sendok tanduk,
tabung reaksi.

3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu pereaksi
pereaksi yang dibutuhkan untuk identifikasi kation dan anion dan
sampel X adalah Aquades, Asam Klorida, Natrium Hidroksida,
Amonium Karbonat, dan Raksa (II) Klorida.

3.3 Cara Kerja


1) Uji Organoleptik
Pertama, sampel diuji dengan uji organoleptik, dimana
sampel dapat diidentifikasi berdasarkan warna, bentuk, bau dan
kelarutanya (dalam air, basa, dan asam) yaitu dengan melihat
pemeriaan sampel apakah sampel berbentuk serbuk atau hablur.
Setelah itu mengidentifikasi bau dengan cara mencium dengan
cara diangin-anginkan, kation memiliki bau yang tajam dan
menyengat, sedangkan bau yang dihasilkan anion yaitu bau yang
khas.
2) Uji Selektif Golongan Kation
Sampel kode Q5IX dimasukkan kedalam tabung reaksi untuk
ditambahkan HCl. Jika larutan terdapat endapan saat
ditambahkan HCl, maka larutan terserbut golongan I, namun

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

ketika larutan larut dalam HCl, maka ditambahkan NH 4OH


sebanyak 3-5 tetes, jika masih larut maka ditambahkan NaOH
amati hasil yang terjadi, tetapi ketika masih larut maka
ditambahkan (NH4)2CO3 jika hasilnya terjadi pengendapan maka
termasuk golongan ke IV.
3) Uji Selektif Golongan Anion
Untuk pengujian anion sama halnya dengan pengujian
kation, tetapi dengan pereaksi yang berbeda. Pertama-tama
dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan
AgNO3 + NH4OH lihat hasil yang terjadi Jika terjadi pengendapan
maka larutan tersebut golongan I, tetapi jika larut maka
ditambahkan HgCl2 lalu amati apa yang terjadi, jika mengendap
maka termasuk golongan ke II.
4) Uji Spesifik Unsur Kation dan Anion
Untuk uji spesifik unsur kation dan anion, pertama-tama
masukkan sampel Y56I kedalam masing-masing 5 tabung reaksi.
Pada masing-masing tabung dipipet pereaksi spesifik untuk
golongan kation dan anion, masing-masing tabung reaksi diisi
sesuai dengan pereaksi yang telah dijelaskan pada penuntun.
Kemudian diamati reaksi yang terjadi pada setiap tabung reaksi,
dan dicatat hasil reaksinya untuk menentukan jenis Kation dan
anion yang terdapat pada sampel.

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1) Pemeriksaan Pendahuluan
a) Uji Organoleptik
 Bentuk : Serbuk
 Warna : Putih
 Bau : Tidak berbau
b) Uji Kelarutan
 Dalam air : Larut
 Dalam larutan asam : Larut
 Dalam larutan basa : Mengendap
2) Pemisahan Golongan
a) Kation
Sampel Q5IX ditambahkan HCl dan hasilnya larut kemudian
dilanjutkan untuk menambahkan amonium hidroklorida dan
hasilnya tetap larut maka ditambahkan lagi natrium hidroksida
tetapi tetap larut, lalu ditambahkan lagi ammonium karbonat
dan terjadi pengendapan, maka dapat diidentifikasi bahwa
sampel Q5IX termasuk Kation Golongan IV.
b) Anion
Sampel Q5IX ditambahkan AgNO3 + NH4OH dan hasilnya
larut kemudian dilanjutkan untuk menambahkan Raksa (II)
klorida dan hasilnya terjadi pengendapan, maka dapat
diidentifikasi bahwa sampel Q5IX termasuk Kation Golongan II.
3) Uji Identifikasi (Uji Penegasan)
a) Kation

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

sampel Q5IX + (NH4)2CO3 menghasilkan warna putih,


sehingga dapat di definisikan sebagai kation golongan IV unsur
Ba+2.
b) Anion
sampel Q5IX + HgCl2 menghasilkan warna putih dadi,
sehingga dapat di definisikan sebagai anion golongan II unsur
NO2-.
4) Kesimpulan
a) Kation
 Golongan Kation IV
 Jenis Kation Ba+2
b) Anion :
 Golongan Anion II
 Jenis Anion NO2-
4.2 Pembahasan
Dalam kimia analisis kualitatif dikenal suatu cara untuk
menentukan ion kation dan anion tertentu dengan menggunakan
pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif adalah pereaksi yang
memberikan reaksi tertentu untuk beberapa jenis kation dan anion,
sedangkan pereaksi spesifik adalah perekasi yang memberikan reaksi
tertentu untuk satu jenis kation/anion.
Tahap pertama yang dilakukan adalah uji pendahuluan yang
meliputi pemeriksaan warna, bentuk, bau dan kelarutan. Apabila
sampel dalam bentuk padatan, maka untuk memudahkan pemisahan
dilakukan pelarutan sampel terlebih dahulu. Tahap kedua adalah uji
spesifik dimana sampel mulai dicampurkan dengan pereaksi baik itu
anion maupun kation untuk menentukan golongan pada setiap anion
dan kation.
Pada percobaan kali ini kita akan menentukan golongan dan unsur
kation dan anion yang terdapat pada sampel, adapun larutan yang
SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

digunakan untuk mengindetifikasi golongan kation yaitu ada beberapa


pereasi golongan dan spesifik serta sampel yang akan digunakan.
Pada sampel yang diberikan dilakukan uji pendahuluan terlebih
dahulu yaitu uji organoleptik dengan mengidentifikasi bentuk, warna
dan bau dari sampel yang diamati. Pada uji organoleptik didapatkan
sampel tidak berwarna, berbentuk serbuk, dan tidak berbau.
Pada uji selektif, sampel yang diberikan dapat larut pada pereaksi
Asam Klorida HCl dan Aquadest. Selanjutnya untuk uji spesifik kation
golongan dapat langsung dilarutkan dengan amonium hidroklorida
karena pada uji golongan I tidak didapatkan endapan, maka
dilanjutkan dengan uji pada golongan ke-II jika belum terjadi
pengendapan maka lakukan sampai terdapat pengendapan, pada uji
golongan IV didapatkan endapan. Pada sampel Q5IX + (NH4)2CO3
menghasilkan warna putih, sehingga termasuk Ba+2. Jadi untuk uji
kation termasuk kation golongan IV dengan unsur Ba+2.
Sedangkan untuk uji selektif anion, sampel direaksikan dengan
Raksa (II) klorida HgCl2 dan menghasilkan warna putih dadi. Jadi hasil
yang didapatkan untuk uji selektif yaitu sampel termasuk kelompok
unsur NO2-. Sehingga termasuk dalam anion golongan II jenis N02-.

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ion yang
terkandung dalam suatu larutan, baik itu kation maupun anion, dengan
menggunakan metode-metode kimia tertentu. Begitu pula juga
melakukan berbagai pengujian antaranya pemeriksaan pendahuluan
yang meliputi bentuk, warna dan bau; pemisahan golongan yaitu uji
kelarutan yang meliputi dalam air, dalam larutan asam dan larutan
basa; dan melakukan uji identifikasi (uji penegasan) kation dan anion.
Pada praktikum identifikasi kation dan anion ini didapatkan hasil
yaitu pada sampel Q5IX termasuk kation golongan IV dengan unsur
Ba+2 dan anion golongan II dengan unsur NO2-.

5.2 Saran
Pada percobaan identifikasi kation dan anion harus dilakukan
dengan teliti untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi sehingga
dapat menghasilkan hasil data yang akurat. Serta bagi praktikan agar
selalu menggunakan alat pelindung diri seperti handscoon dan
pelindung diri lainnya.

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

DAFTAR PUSTAKA

Alauhdin,M . (2022). Kimia Analitik Dasar. Semarang : UNNES Press.

Achmad. (2021). Analisa Kualitatif Kation. Samarinda.

Anonim. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen


Kesehatan Republik Indonesia.

Anonim. (2014) . Farmakope Indonesia Edisi V . Jakarta : Departemen


Kesehatan Republik Indonesia.

Lukum,Astin. (2022). Dasar Dasar Kimia Analitik. Gorontalo

Yusuf, Yusnidar. (2019). Belajar Mudah Kimia Analisis. EduCenter


Indonesia.

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

SKEMA KERJA

Melakukan pemeriksaan pendahuluan yaitu uji organoleptis


sempel X yang meliputi bentuk, warna dan bau serta
melakukan uji kelarutan dalam air, larutan basa dan larutan.
asam.

Selanjutnya, melakukan pemisahan golongan kation dan anion


pada sampel X.

Melakukan identifikasi uji kation dan anion untuk


menentukan jenis kation dan anion dari sampel X

SUKMA ARIDHA.A
15020230094
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

LAMPIRAN

SUKMA ARIDHA.A
15020230094

Anda mungkin juga menyukai