Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

PERCOBAAN I

IDENTIFIKASI KATION

Nama/NIM : Karolina Jaimun/1620421005

Nur Adam Tahir/1620421009

Mirnawati Sofyaun/1620421017

Rusdianto Hermawan/1620421021

Kelompok : 3

Asisten : Fauzia Amalia

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS FAJAR

MAKASSAR

2018

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

I.1. TUJUAN PERCOBAAN .................................................................................. 1

I.2. MANFAAT ....................................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 2

II.1. ANALISIS KATION ........................................................................................ 2

II.2. GOLONGAN-GOLONGAN KATION ............................................................ 3

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN ..................................................................... 6

III.1. WAKTU DAN TEMPAT ................................................................................. 7

III.2. ALAT DAN BAHAN ....................................................................................... 7

III.3. PROSEDUR KERJA ........................................................................................ 8

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 10

IV.1. TABEL PENGAMATAN ............................................................................... 10

IV.2. PEMBAHASAN ............................................................................................. 12

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 14

V.1. KESIMPULAN ............................................................................................... 14

V.2. SARAN ........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................. Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ................................................................................................................ 16

ii
BAB I PENDAHULUAN

I.1. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengidentifikasi adanya kation pada suatu sampel.


2. Membuat persamaan reaksi kimia yang berdasarkan percobaan.

I.2. MANFAAT

Setelah melakukan percobaan, praktikan dapat menjelaskan reaksi dan


pengamatan yang terjadi pada saat praktikum berlangsung. Praktikan pula lebih
terampil dalam menggunakan alat kaca dan mengalihkan bahan kimia padat
maupun cair.

1
BAB II LANDASAN TEORI

II.1. ANALISIS KATION

Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu


unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah
satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-
ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa
pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini
dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau kation suatu larutan. Regensia golongan
yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida,
hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini
didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan
membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion
tidak sesistematik kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang kaku,
karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan (Bill Kaeeang, 2016).

Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat.
Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau
contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan
banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Prosedur yang biasa digunakan
untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui, pertama kali adalah membuat sampel
(contoh) yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan
yang dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang mungkin ada. Kesulitan yang lebih besar
dijumpai pada saat mengidentifikasi berbagai konsentrasi dalam suatu campuran
untuk ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses
pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut. Kemudian
diadakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik

2
dilakukan dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang kan memberikan
larutan atau endapan berwarna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion
tertentu .(Under wood, 2009)

Analaisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara


sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan masing-masing
golongan ke dalam sub golongan dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam
golongan didasarkan perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi
yang akan mengendapkan ion tertentu dan memisahkan dari ion-ion lainnya. Sebagai
suatu gambaran, penambahan HCl dalam larutan yang mengandung semua ion hanya
akan mengendapkan klorida dari ion-ion timbal (Pb2+), perak (Ag+) dan raksa
(Hg2+). Setelah ion-ion golongan ini diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain yang
ada dalam larutan tersebut dapat diendapkan dan penambahan H2S dalam suasana
asam.

Setelah endapan dipisahkan perlakuan selanjutnya dengan pereaksi tertentu


memungkinkan terpisahnya golongan lain. Jadi dalam analisis kualitatif sistematik
kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan, berdasarkan sifat-sifat kation
terhadap beberapa pereaksi antara lain adalah asam klorida, hidrogen sulfida,
amonium sulfida dan amonium karbonat. Umumnya klasifikasi kation didasarkan atas
perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation-kation tersebut.
Skema di bawah ini memperlihatkan pemisahan kation-kation dalam golongan I
sampai dengan V berdasarkan sifat kimianya. Setelah pemisahan dilakukan uji
spesifik untuk masing-masing kation (Mark, 2017)

II.2. GOLONGAN-GOLONGAN KATION

Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu
diantaranya:

3
1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida
encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. Dalam suasana asam, klorida dan
kation dari golongan lain larut. Penggunaan asam klorida berlebih untuk
pengendapkan kation golongan I memiliki dua keuntungan yaitu memperoleh
endapan klorida semaksimal mungkin dan menghindari terbenuknya endapan
BIOCI dan SbOCI. Kelebihan asam klorida yang terlalu banyak dapat
menyebabkan AgCl dan PbCl2larut kembali dalam bentuk kompleks
sedangkan klorida raksa (I), Hg, Cl2 , tetap stabil.

2. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi


membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn. Kation golongan II
dibagi dalam dua sub-golongan yaitu sub golongan tembaga dan sub golongan
arsenik. Dasar dari pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam
ammonium polisulfida. Sementara sulfida dari sub golongan tembaga tidak
larut dalam regensia ini, sulfida dari sub grup arsenik melarut dengan
membentuk garam tio. Golongtan II sering disebut juga sebagai asam
hidrogen sulfida atau glongan tembaga timah. Klorida, nitrat, dan sulfat
sangat mudah larut dalam air. Sedangkan sulfida, hidroksida dan karbonatnya
tak larut.

3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer,
ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer (buffer
ammonium-amonium klorida). Namun kation ini membentuk endapan dengan
ammonium sulfida dalam suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co,
Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn. Logam-logam diendapkan sebagai sulfida, kecuali
aluminium dan kromium, yang diendapkan sebagai hidroksida, karena
hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam larutan air.besi, almunium, dan
mangan (sering disertai sedikit mangan) atau golongan IIIA juga diendapkan
sebagai hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya amonium klorida.

4
Endapan hidroksida pada golongan ini bermacam-macam. Kation golongan
IIIB diendapkan sebagai garam sulfidnya dengan mengalirkan gas H2S dalam
larutan analit yang suasananya basa (dengan larutan buffer NH4Cl dan
NH4OH).

4. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation
ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini
adalah Ba, Ca, Sr.

5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan


regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang
terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+. Untuk menentukan
adanya kation NH4+harus diambil dari larutan analit mula-mula. Untuk
kotion-kation Ca2+, Ba2+, Sr2+, Na+, dan K+ . Identifikasi dapat
dilakukan dengan uji nyala .(Mahmud, 2012)

Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian


larut,maka setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk dua
kelompok campuran yang massa masing-masingnya kurang dari campuran
sebelumnya. Reaksiyang terjadi saat pengidentifikasian menyebabkan terbentuknya
zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda sifat fisiknya. Dalam analisa
kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur kerja yang
khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam bentuk suatu larutan.
Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang cocok. Ion-ion logam pada
golongan-golongan diendapakan satu persatu, endapan dipisahkan dari larutannya
dengan cara disaring atau diputar dengan sentrifuge, endapan dicuci untuk
membebaskan dari larutan pokok atau dari filtrat dan tiap-tiap logam yang mungkin
ada harus dipisahkan. Kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan
sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. .(Mail, 2015)

5
Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan pentingdalam
analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan dengan
warna yang berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan penyaringan
atau pun sentrifus. Endapan tersebut jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat
yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan adalah sama dengan konsentrasi molar
dari larutan jenuhya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi eperti tekanan,
suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut. Perubahan kelarutan dengan perubahan
tekanan tidak mempunyai arti penting dalam analisa kualitatif, karena semua
pekerjaan dilakukan dalam wadah terbuka pada tekanan atmosfer. Kenaikan suhu
umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada pada beberapa
endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu
ini dapat digunaan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya, pemisahan kation Ag,
Hg, dan Pb dapat dilakukan dengan mengendapkan ketiganya sebagai garam klorida
kemudian memisahkan Pb dari Ag dan Hg dengan memberikan air panas.

Kenaikan suhu akan memperbesar kelarutan Pb sehingga endapan tersebut larut


sedangkan kedua kation lainnya tidak. Kelarutan bergantung juga pada sifat dan
konsentrasi bahan lain yang ada dalam campuran larutan itu. Bahan lain tersebut
dikenal dengan ion sekutu dan ion asing. Umumnya kelarutan endapan berkurang
dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan dalam prakteknya ini dilakukan dengan
memberikan konsentrasi pereaksi yang berlebih. Tetapi penambahan pereaksi
berlebih ini pada beberapa senyawa memberikan efek yang sebaliknya yaitu
melarutkan endapan. Hal ini terjadi karena adanya pembentukan kompleks yang
dapat larut denga ion sekutu tersebut. (Ali muddin, 2015)

6
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

III.1. WAKTU DAN TEMPAT

Hari : Senin

Tanggal : 11 Februari 2018

Pukul : 08.00-10.30 WITA


Tempat : Laboratorium Kimia Universitas Fajar Makassar.

III.2. ALAT DAN BAHAN

1. ALAT :
1. Rak Tabung 1 Buah
2. Tabung Reaksi 9 Buah
3. Labu Semprot 1 Buah
4. Pengaduk 1 Buah
5. Pipet Tetes 1 Buah
6. Gegep 2 Buah
7. Gelas piala 250 ml 1 Buah
2. BAHAN :
1. Hg2+
2. Ag+
3. NaOH
4. KI
5. Na2CO3
6. Cu2+
7. NaOH
8. KI
9. Fe2+
10. NaOH

7
11. NH4OH
12. Ba2+
13. H2SO4 enncer
14. Ca2+
15. K2CrO417
16. K+
17. Na+
18. Mg2+
19. NH4+
20. NaOH
21. Na2CO3
22. Pb2+
23. Air suling

III.3. PROSEDUR KERJA

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Kemudian pipetkan sampel pereaksi NaOH,KI,Na2CO3, kedalam masing-
masing tabung reaksi dan tambahkan larutan Pb2+,Ag+ ,kemudian amati
warna dan endapan yang terjadi pada sampel.
3. pipetkan sampel pereaksi NaOH,NH4OH,KI kedalam masing-masing
tabung reaksi dan tambahkan larutan Cu2+,Kemudian amati warna dan
endapan yang terjadi pada sampel tersebut.
4. pipetkan sampel pereaksi NaOH+berlebih dan NH4OHkedalam masing-
masing tabung reaksi dan tambahkan larutan Zn2+,Kemudian amati warna
dan endapan yang terjadi pada sampel tersebut.
5. pipetkan sampel pereaksi H2SO4 encerdan K2CrO4 kedalam masing-
masing tabung reaksi dan tambahkan larutan Ca2+,Ba2+ kemudian amati
warna dan endapan yang terjadi pada sampel tersebut.

8
6. pipetkan sampel pereaksi NaOH,Na2CO3 kedalam masing-masing tabung
reaksi dan tambahkan larutan K+,Na+,Mg2+,NH4+,kemudian amati warna
dan endapan yang terjadi pada sampel tersebut.

9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. HASIL PENGAMATAN

KATION GOLONGAN 1 (Pb,Ag)

Pereaksi Pb2+ Keterangan Ag+ Keterangan


NaOH Pb2++ Berwarna putih,tidak Ag++ Berwarna coklat,
NaOH menghasilkan NaOH tidak menghasilkan
endapan endapan

KI Pb2++ Berwarna kuning Ag++ Berwarna


KI tua,tidak KI kuning,tidak
menghasilkan menghasilkan
endapan endapan
Na2CO3 Pb2++ Berwarna putih,tidak Ag++ Berwarna
Na2C menghasilkan Na2CO3 putih,menghasilkan
O3 endapan pengendapan

KATION GOLONGAN II (CU)

1. Sub golongan Tembaga

Pereaksi Cu2+ Keterangan

NaOH Cu2++NaOH Berwarna putih,tidak


menghasilkan endapan
NH4OH Cu2++ NH4OH Berwarna biru,tidak
menghasilkan endapan
KI Cu2++KI

10
KATION GOLONGAN III (Pb,Ag)

1. Sub Golongan Zink


Pereaksi Zn2+ Keterangan
NaOH + Zn2++ NaOH Berwarna putih,tidak menghasilkan endapan
berlebih berlebih
NH4OH Zn2++ NH4OH Tidak berwarna,tidak menghasilkan endapan

KATION GOLONGAN IV (Ca,Ba)

Pereaksi Ca2+ Keterangan Ba2+ Keterangan


H2SO4 Ca2++ Berwarna Ba2++ Berwarna
encer H2SO4 putih,menghasilkan H2SO4 putih,menghasilk
encer endapan encer an endapan
K2CrO4 Ca2++ Berwarna Ba2++ Berwarna kuning,
K2CrO4 kuning,tidak K2CrO4 menghasilkan
menghasilkan endapan
endapan

KATION GOLONGAN V (K,Na,Mg,NH4)

Pereaksi K+ Keterangan
NaOH -K+ + NaOH -tidak berwarna,tidak menghasikan
endapan
-Na++ NaOH -tidak berwarna,tidak menghasilkan
endapan
-Mg2++ NaOH -berwarna putih,tidak menghasilkan
endapan
-NH4+ + NaOH -tidak berwarna,tidak menghasikan
endapan

11
Na2CO3 -K++ Na2CO3 -tidak berwarna,tidak menghasikan
endapan
-Na+ + Na2CO3 -berwarna putih,tidak menghasilkan
endapan
-Mg2++ Na2CO3 -berwarna keruh, tidak menghasilkan
endapan
-NH4++ Na2CO3 -tidak berwarna,tidak menghasikan
endapan

IV.2. PEMBAHASAN

Analisis kation merupakan pendekatan yang sistematis. Umumnya dapat


dilakukan dengan 2 cara yaitu pemisahan dan identifikasi. Pemisahan dilakukan
dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari larutannya. Kelompok kation
yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan cara sentrifus dan menuangkan
filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih berisi sebagian besar kation
kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok kation baru. Jika dalam
kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka kation-kation
tersebut dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil, sehingga pada
akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu kation. Pada praktikum ini bertujuan
agar mahasiswa dapat memisahkan dan mengidentifikasi kation-kation dalam sampel.
Kation-kation yang digunakan dalam percobaan ini, tidak ditentukan jenis-jenis
kation apa saja yang digunakan, sebab kation yang digunakan tergabung dalam
larutan sampel. Dari larutan sampel tersebut, kita bisa mengidentifikasi jenis-jenis
kation apa saja yang ada dalam larutan sampel.

Analaisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara


sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan masing-masing
golongan ke dalam sub golongan dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam

12
golongan didasarkan perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi
yang akan mengendapkan ion tertentu dan memisahkan dari ion-ion lainnya. Sebagai
suatu gambaran, penambahan HCl dalam larutan yang mengandung semua ion hanya
akan mengendapkan klorida dari ion-ion timbal (Pb2+), perak (Ag+) dan raksa
(Hg2+). Setelah ion-ion golongan ini diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain yang
ada dalam larutan tersebut dapat diendapkan dan penambahan H2S dalam suasana
asam. Setelah endapan dipisahkan perlakuan selanjutnya dengan pereaksi tertentu
memungkinkan terpisahnya golongan lain.

13
BAB V PENUTUP

V.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data, dan pembahasan dapat


disimpulkan bahwa :

Dari percobaan yang telah dilakukan banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan


endapan berperan penting dalam analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk
kristal atau koloid dan dengan warna yang berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat
dilakukan dengan penyaringan atau pun sentrifus. Endapan tersebut jika larutan
menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan adalah
sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhya. Kelarutan bergantung pada
berbagai kondisi eperti tekanan, suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut.
Perubahan kelarutan dengan perubahan tekanan tidak mempunyai arti penting dalam
analisa kualitatif, karena semua pekerjaan dilakukan dalam wadah terbuka pada
tekanan atmosfer. Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan
kecuali pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya.

V.2. SARAN

Saat melakukan praktikum sebaiknya praktikan harus memahami tentang


identifikasi kation,dan harus memerhatikan perubahan yang terjadi pada sampel
tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Cahaya ilmu [Online] / auth. Ali muddin Rayon AJ . jr dan // Aura Cahaya. - Ilham
Setiawan, Maret 5, 2015. - maret 4, 2018. -
https://auroracahya.wordpress.com/tag/kation-anion/.

Cahaya ilmu [Online] / pengar. Under wood Levi Act // Wiro Pharmacy Blog. - Dr
Ahmad, 03 February 2009. - 4 Maret 2018. - http://wiro-
pharmacy.blogspot.co.id/2009/02/kuliah-analisis-kualitatif-kation-
anion.html.

Corallina Study [Online] / auth. Mahmud Hardaji // Manfaat Ilmu. - Yahya Nahda,
februari 1, 2012. - Maret 4, 2018. -
http://carlyn26.blogspot.co.id/2012/03/membahas-tentang-kation-dan-
contoh.html.

Ilmu Yusdin Company [Online] / auth. Bill Kaeeang Ahmad // Gudang Ilmu. -
Bacaan Sains, maret 20, 2016. - Maret 03, 2018. -
http://yusdin.student.unidar.ac.id/2016/03/tugas-makalah-kimia-analisis-
kation.html.

Pandai Belajar [Online] / pengar. Mark Vogel // Sehat karna Ilmu. - Nawawi S, 8 juli
2017. - 4 maret 2018. - http://www.pandaibelajar.com/2017/05/kimia-
kation-dan-anion-lengkap.html.

Tatangsma . com [Online] / auth. Mail Hardiansya // Belajar mudah. - Yusliani ,


oktober 7, 2015. - maret 4, 2018. - http://tatangsma.com/2015/10/apa-
pengertian-kation-dan-anion.html.

15
LAMPIRAN

Gambar 1.Sampel yang dipipetkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan larutan
pereaksi

Gambar 2. Sampel Ag+ ditambahkan pereaksi NaOH dan sampel Cu2+


ditambahkan larutan NH4OH

Gambar 3. Sampel Ba2+ditambahkan larutan pereaksi K2CrO4dan sampel


Ba2+ditambahkan larutan pereaksi H2SO4 encer

16

Anda mungkin juga menyukai