Disusun oleh :
kelompok 4
1. Arief Rahman Fajri
2. Dwianto Kurnia Akbari
3. M. Iqbal HP
4. M. Rosyid Ridho
5. Stevhany Christina
6. Wicha Arum Andani
A. GOLONGAN VIIA
Halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang
diadaptasi dari bahasa Yunani. Halos yang berarti garam; dan genes yang
berarti pembentuk, dengan demikian, halogen adalah pembentuk garam.
Unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka
membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron
terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion
negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut
halida. Unsur halogen akan menghasilkan garam jika bereaksi dengan
logam. Pada tabel periodik halogen berada pada golongan VIIA,
mempunyai elektron valensi 7 pada [ns] 2[np]5. Semua unsur halogen
memiliki warna dan pada suhu kamar mempunyai wujud yang berbeda-
beda.
KELOMPOK HALOGEN TERDIRI DARI:
1. Fluor (F)
Fluor merupakan unsur paling elektro negative dan reaktif. Ditemukan dalam
mineral fluorspar atau fluorit CaF 2, Kristal transparan : yang tidak berwarna,
akan berwarna kebiruan jika terkena sinar, sifat ini juga disebut “fluoresen”.
Fluospar digambarkan sebagai fluor, karena zat ini melebur dan bergerak pada
suhu 1330°c. Mineral lain yang mengandung fluorn dalam klorit Na 3AlF6 dan
apatit 3Ca3(PO4)2.CaF2.
2. Klor (Cl)
Klor ditemukan oleh Schecle pada tahun 1774 sebagai senyawa asam klorida
dan dinamai oleh Davi pada tahun 1810 sesuai dengan warnanya ( cloros:
kuning hijau ) yang menyatakan bahwa klorin benar-benar unsur baru, bukan
senyawa asam yang mengandung oksigen. Klor ditemukan dalam kerak bumi
sebagai mineral ion-ion klorida seperti batu garamNaCl, karnalit
KCl.MgCl2.6H2O, dan kloroargirit AgCl, juga terdapat dalam air laut.
3. Brom (Br)
Brom ditemukan oleh Ballard pada tahun 1826 ( bromos : berbau busuk ).
Brom terdapat sebagai bromide, sebagai garam magnesium dan garam
logam alkali dalam air laut. Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral
bromoargirit AgBr.
4. Iodium (I)
Iodium diemukan oleh Courtois pada tahun 1812. Di alam ditemukan
sebagai iodide dalam air laut ( air asin ), ganggang laut, dan 23 isotop dan
hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan dialam. Padatan
mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperatur biasa
membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Unsur
halogen ini larut baik dalam CHCl 3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut
dalam air. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat
melukai mata dan selaput lendir.
5. Astatin (At)
Astatin Merupakan unsure radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil
pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940)
oleh DR. Corson,K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenalada 20 isotop dari
astatin, dan isotop At (210) mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang).
Astatin lebih logam dibanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat
membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bias
diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur
halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah Hat dan CH 3At.6
.Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.
CIRI-CIRI/ KARAKTERISTIK GOLONGAN VIIA
No. Sifat Flour (F2) Klor (Cl2) Brom (Br2) Yod (I2) Astatin (At2)
F Cl Br I
Nomor atom 9 17 35 53
Konfigurasi elektron 2s22p5 3s23p5 4s24p5 5s25p5
Massa atom relatif (Ar) 18,9984 35,453 79,904 126,9045
Kerapaten (gcm-3) 1,1 1,5 3,2 4,9(s0
Titik leleh (K) 40 171 266 286
Entalpi peleburan (kJmol-1) 0,25 3,2 5,2 7,8
Titik didih (K) 85 238 332 453
Entalpi penguapan (kJmol-1) 3,3 10 15 21
Afinitas elektron (kJmol-1) 335 355 332 301
Energi ionisasi (kJmol-1) 1.686 1.266 1.146 1.016
Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5
Jari-jari kovalen (pm) 72 99 114 133
Jari-jari ion (X+) (pm) 136 181 195 216
Entalpi hidrasi X+ (kJmol-1) 401 279 243 201
Daya hantar molar X¯ 44,4 76,4 78,3 76,8
Potensial elektroda standar (V) +2,87 +1,36 +1,065 +0,0535
Biloks Oksida Asam Oksilhalida Asam Oksilklorida Asam Oksilbromida Asam Oksiliodida Penamaan
Halogen Halogen
+7 X2O7 HXO4
Semakin banyak atom oksigen pada HClO4 HBrO4
asam oksilhalida maka sifatHIO4asam akan
Asam perhalat
semakin
kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat
polar sehingga ion H+ mudah lepas.
CARA PEMBUATAN UNSUR-UNSUR
HALOGEN
1. 1. Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.
2. 2. Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron
valensinya 2
3. 3. Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).
TABEL SIFAT DARI GAS MULIA.
He 2 1s2
Ne 10 [He] 2s2 2p6
Ar 18 [Ne] 3s2 3p6
Kr 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6
Xe 54 [Kr] 5s2 4d10 5p6
Gas mulia dianggap stabil karena memiliki konfigurasi elektron yang terisi penuh :
He : 1s2
Ne : 1s2 2s2 2p6
Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Xe : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6
Selama beberapa tahun, pandangan tersebut dijadikan acuan pada pembentukan ikatan kimia.
Menurut teori Lewis, gas mulia tidak reaktif sebab memiliki konfigurasi oktet.
Ketidakreaktifan gas mulia juga dapat dilihat dari data energi ionisasinya. Makin besar energi
ionisasi, makin sukar gas mulia membentuk senyawa. Gas helium dan neon hingga saat ini
belum dapat dibuat senyawanya.
Setiap sifat tertentu dari unsur ini berubah secara teratur. Unsur gas mulia memiliki titik leleh
dan titik didih yang rendah serta kalor penguapan yang rendah. Hal ini menunjukan bahwa
terdapat ikatan Van der Waals yang sangat lemah antar atom. Helium adalah zat yang
mempunyai titik didih yang paling rendah.
PEMBUATAN GAS MULIA
a. Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas
helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8˚C sehingga
pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan
sampai gas alam akan mencair (sekitar -156˚C) dan gas helium terpisah dari
gas alam.
b. Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon
Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan
xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri
diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan
gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Unsur radon (Rn) yang merupakan
88 Ra
226 → Rn 222 + He4
86 2
PEMBENTUKAN SENYAWA PADA GAS MULIA
Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan memiliki
kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat bereaksi dengan
atom lain. Karena sebenarnya tidak semua sub kuit pada gas mulia terisi
penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu
sub kulit d jadi
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0
jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.
KEGUNAAN GAS MULIA
a. Helium.
Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para
penyelam dan para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi.
Badan Antariksa AS NASA juga menggunakan balon-balon berisi gas helium untuk
mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk menyelidiki penyebab menipisnya
lapisan ozon. Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan
sementara kualitas suara seseorang.
b. Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain itu juga neon
dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat
pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.
c. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket.
Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar
karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.
d. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk
fotografi kecepatan tinggi.
e. Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida
(pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.
f. Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat
radioaktif. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak,
malah akan menimbulkan kanker paru-paru. Radon juga dapat berperan
sebagai sistem peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak
kadar radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari
perubahan kadar radon
SIFAT KIMIA GOLONGAN VIIIA / GAS MULIA
1) Bilangan Oksidasi +2
Kripton dan xenon dapat membentuk KrF2 dan XeF 2 jika kedua unsur ini diradiasi dengan uap raksa dalam
fluor. Xe (II) dapat bereaksi selanjutnya menjadi XeF4 jika suhu dinaikkan. Adapun XeF2 dapat terbentuk jika
xenon padat direaksikan dengan difluoroksida pada suhu -120 °C.
Xe(s) + F 2O2(g) → XeF 2(s) + O2(g)
XeF2 dan KrF2 berbentuk molekul linier dengan hibdridisasi sp 3d.
2) Bilangan Oksidasi + 4
Xenon(IV) fluorida dapat dibuat dengan memanaskan campuran xenon dan fluor dengan komposisi 1 : 5 pada
tekanan 6 atm, dan menggunakan nikel sebagai katalis.
Ni(s)
Xe(g) + 2F 2(g) → XeF4(g)
6 atm
XeF4 mempunyai struktur bujur sangkar dengan hibridisasi d2sp 3 pada suhu 400 °C.
3) Bilangan Oksidasi +6
Hanya xenon yang dapat membentuk XeF6. Senyawa ini dibuat dengan
memanaskan campuran kedua unsur ini dengan komposisi Xe : F2 = 1 : 20
pada suhu 300 °C dan tekanan 50 atm.
50 atm
Xe(g) + 3F2(g) →XeF6(g)
4) Bilangan Oksidasi +8
Xe (IV) dapat dioksidasi menjadi Xe (VIII) oleh ozon dalam larutan basa.
Xe (VIII) hanya stabil dalam larutan
TERIMAKASIH.