Anda di halaman 1dari 77

Golongan VIA

Sifat Golongan VI A

Logam

Semi Logam

Non Logam

Polonium

Telurium

Oksigen Sulfur

Titik leleh cenderung meningkat dari atas ke bawah meskipun tidak teratur. Kecuali Oksigen, unsur-unsur segolongannya mempunyai bilangan oksidasi genap +6, +4, +2, -2 dan membentuk ikatan kovalen. Jika membentuk ikatan dengan unsur yang sangat elektronegatif, kesemua unsur bertindak sebagai ion positif

Sifat Sifat Unsur


Dapat membentuk anion X2 Kecuali O, dapat membentuk ikatan tetravalen atau heksavalen. Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan hidrogen Kecuali H2O, senyawa H2X bersifat racun dan berbau tak sedap. Kecuali Te2O, senyawa H2X larut dalam air.

Oksigen (O)

Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal.

Oksigen merupakan unsur gas, menyusun 21% volume atmosfer dan diperoleh dengan pencairan dan penyulingan bertingkat. Oksigen mencapai kandungan 49.2% berat pada lapisan kerak bumi. Sekitar dua pertiga tubuh manusia dan sembilan persepuluh air adalah oksigen.

Liquid Oxygen

Orbital Elektron Oksigen

Pembuatan Oksigen
oksigen bisa dibuat dengan elektrolisis air atau dengan memanaskan KClO3 atau barium peroksida atau natrium peroksida dengan MnO2 sebagai katalis. Sedangkan untuk keperluan industri, oksigen dibuat melalui proses destilasi (penyulingan) bertingkat dari udara cair dan melalui proses elektrolisis air dengan reaksi sebagai berikut : 2H2O(l) 2H2(g) + O2(g)

Sifat Oksigen
tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna
bentuk cair dan padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik yang kuat

Dalam keadaan bebas, oksigen berwujud gas O2 yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa oksigen juga membentuk allotrop seperti ozon (O3) yang terdapat dalam atmosfer

Allotrop Oksigen
Ozon (O3) merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari pelepasan muatan elektris (kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet terhadap oksigen. Ozon yang masih pekat memiliki warna hitam kebiru-biruan dan ozon padat berwarna hitam ungu.

Isotop Oksigen

Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami adalah campuran dari 3 isotop. Oksigen berbobot atom 18 yang terdapat di alam bersifat stabil dan tersedia untuk keperluan komersial, seperti dalam air (H2O dengan kandungan isotop 18 sebanyak 15%).

Struktur Oksigen
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan konfigurasi elektron triplet spin. Ikatan ini memiliki orde ikatan dua/ikatan ganda ataupun sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron dengan dua ikatan tiga elektron. Oksigen triplet merupakan keadaan dasar molekul O2.

Konfigurasi elektron molekul ini memiliki dua elektron tak berpasangan yang menduduki dua orbital molekul yang berdegenerasi. Kedua orbital ini dikelompokkan sebagai antiikat (melemahkan orde ikatan dari tiga menjadi dua)

Kegunaan Oksigen
Oksigen digunakan sebagai udara pernafasan bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup lainnya. Oksigen berperan dalam proses pembakaran. Campuran gas oksigen dan gas asetilin dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan digunakan untuk mengelas logam. Digunakan dalam tungku pada proses pembuatan baja. Digunakan pada proses sintesis metanol dan ammonia.

Oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar untuk menjalankan rudal dan roket. Dalam industri, oksigen digunakan untuk membuat beberapa senyawa kimia dan sebagai oksidator. Dalam bentuk allotrop O3 (ozon) yang bersifat oksidator kuat, digunakan sebagai desinfektan dan sebagai bahan pemutih.

Data Oksigen
Simbol: O Radius Atom: 0.65 Volume Atom: 14 cm3/mol Massa Atom: 15.9994 Titik Didih: 90.168 K Radius Kovalensi: 0.73 Struktur Kristal: Kubus Massa Jenis: 1.429 g/cm3 Konduktivitas Listrik: x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas: 3.44 Konfigurasi Elektron: [He]2s2p4 Formasi Entalpi: 0.222 kJ/mol Konduktivitas Panas: 0.2674 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi: 13.618 V Titik Lebur: 54.8 K Bilangan Oksidasi: -2 Kapasitas Panas: 0.92 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan: 3.4109 kJ/mol

Belerang(S)
Belerang atau sulfur merupakan unsur non logam yang dalam bentuk padatnya berwarna kuning, rapuh, tak berasa, dan tak berbau. Semua bentuk belerang tidak larut dalam air, tetapi dalam bentuk kristal (padatan), belerang dapat larut dalam karbon disulfida.

Belerang dapat membentuk senyawa dengan unsur-unsur lain, seperti besi sulfida (FeS), belerang dioksida (SO2), barium sulfat (BaSO4), hidrogen sulfida (H2S), belerang monoklorida (S2CI2), asam sulfat (H2SO4), kalium sulfit (K2SO3) dan lain-lain.

G A M B A R

S U L F U R

Kandungan Belerang di Alam


bentuk unsur bebas dan dalam bentuk senyawa-senyawa sulfida timbal sulfida atau galena (PbS), zinc blende (ZnS), tembaga pyrit (Cu,Fe)S2), cinnabar (HgS), stibnit (Sb2S3) dan besi pyrit (FeS2).

dalam bentuk senyawa-senyawa sulfat

barit (BaSO4) celestit (SrSO4), dan grypsum (CaSO42H2O)

bentuk molekulmolekul

beberapa bahan organik, mustard, telur, rambut, protein dan bawang putih.

Sejarah Penemuan Belerang

Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu belerang. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus.

Sumber Belerang

Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lainlain.

Sifat Belerang
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.

Isotop Belerang
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.

Kegunaan Belerang
Digunakan untuk membuat beberapa senyawa penting dalam industri, seperti asam sulfat, asam sulfit, belerang dioksida, dan lain sebagainya. Asam Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih logam, bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi akumulator Digunakan dalam bidang kedokteran sebagai obat sulfa

Digunakan dalam industri korek api, vulkanisasi karet, obat celup, dan bubuk mesiu (bahan peledak) Dicampur dengan kapur digunakan sebagai fungsiida Senyawa garam natrium tiosulfat (Na2S2O3.5H2O) yang sering disebut hypo digunakan dalam fotografi Digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya Untuk mensterilkan alat pengasap Untuk memutihkan buah kering

Data Penting Belerang


Simbol: S Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak jaman prasejarah) Mempunyai massa atom 32,066 sma Mempunyai nomor atom 16 Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 6 Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi -2, +2, +4 dan +6 Konfigurasi Elektron: [Ne]3s2p4 Mempunyai volum atom 15,50 cm3/mol Mempunyai struktul kristal orthorombik Mempunyai titik didih 717, 82 K Mempunyai titik lebur 392,2 Mempunyai massa jenis 2,07 gram / cm3 Mempunyai kapasitas panas 0,710 J/g K Mempunyai potensial ionisasi 10,360 volt Mempunyai elektronegativitas 2,58 Mempunyai konduktivitas listrik 5 x 1010 ohm-1 cm-1 Mempunyai konduktivitas kalor 0,269 W/mK Mempunyai harga entalpi pembentukan 1,73 kJ / mol Mempunyai harga entalpi pembentukan 1,73kJ/mol Mempunyai harga entalpi penguapan 10kJ/mol

Selenium (Sc)
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga.

G A M B A R

S E L N I U M

Orbital Selenium

Sejarah Seleniun

Ditemukan oleh Berzellius pada tahun 1817, yang menemukannya bergabung bersama tellurium (namanya diartikan sebagai bumi)

Pembuatan Selenium
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit. Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat. Sekarang selenium di seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga.

Sifat Selenium
Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga bentuk. Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal.

Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik dan sifat fotokonduktif semikonduktor tipe p


non toksik

Isotop

Kegunaan

Selenium di alam mengandung enam isotop stabil. Lima belas isotop lainnya pun telah dikenali. Unsur ini termasuk dalam golongan belerang dan menyerupai sifat belerang baik dalam ragam bentuknya dan senyawanya.

xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain.

industri kaca
lapisan email gigi yang berwarna rubi. sebagai tinta fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.

Data Penting Selenium


Simbol: Se Radius Atom: 1.4 Volume Atom: 16.5 cm3/mol Massa Atom: 78.96 Titik Didih: 958 K Radius Kovalensi: 1.16 Struktur Kristal: Heksagonal Massa Jenis: 4.79 g/cm3 Konduktivitas Listrik: 8 x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas: 2.55 Konfigurasi Elektron: [Ar]3d10 4s2p4 Formasi Entalpi: 5.54 kJ/mol Konduktivitas Panas: 2.04 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi: 9.752 V Titik Lebur: 494 K Bilangan Oksidasi: -2,4,6 Kapasitas Panas: 0.32 Jg-1K1 Entalpi Penguapan: 26.32 kJ/mol

Telurium
Ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782; diberi nama oleh Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun 1798. Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya.

GAMBAR

TELURIUM

Sifat Telurium
memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah

Bentuk dari senyawa ini adalah amorf atau terbentuk dari Kristal.

merupakan unsur yang stabil, tidak dapat larut dalam air dan dalam asam hidroklorik tetapi dapat larut dengan baik dalam asam sitrat dan air raja (aqua regia).

Reaksi Telurium

Unsur telurium dapat bereaksi dengan unsurunsur lain yang membentuk beberapa senyawa, seperti telurium diklorida (TeCl2), telurium dioksida (TeO2), telurium tetraklorida (TeCl4), hidrogen telurida (H2Te), natrium telurida (Na2Te), dan beberapa senyawa lainnya.

Isotop Telurium
Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar antara 108 hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan isotop.

Kegunaan Telurium
Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat untuk digunakan dalam permesinan. Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi oleh asam sulfat pada timbal, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya. Telurium digunakan sebagai komponen utama dalam sumbat peleburan, dan ditambahkan pada besi pelapis pada menara pendingin.

Telurium juga digunakan dalam keramik. Bismut telurrida telah digunakan dalam peralatan termoelektrik. Digunakan dalam penelitian ilmiah semikonduktor. Dalam campurannya dengan bahan-bahan organik digunakan pada proses vulkanisasi karet sintesis. Digunakan sebagai bahan insektisida, germisida, dan fungisida. Digunakan untuk memberi warna biru dalam proses pembuatan kaca

Data Penting Telurium


Simbol : Te Radius Atom : 1.42 Volume Atom : 20.5 cm3/mol Massa Atom : 127.6 Titik Didih : 1261 K Radius Kovalensi : 1.36 Struktur Kristal : Heksagonal Massa Jenis : 6.24 g/cm3 Konduktivitas Listrik : 2 x 106 ohm 1cm-1 Elektronegativitas : 2.1 Konfigurasi Elektron : [Kr]4d10 fs2p4 Formasi Entalpi : 17.49 kJ/mol Konduktivitas Panas : 2.35 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi : 9.009 V Titik Lebur : 722.72 K Bilangan Oksidasi : -2,4,6 Kapasitas Panas : 0.202 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan : 50.63 kJ/mol Nama, Lambang, Nomor atom : Tellurium, Te, 52 Deret kimia : Metalloids Golongan, Periode, Blok : 16, 5, p silvery lustrous gray Massa atom : 127.60(3) g/mol Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 18, 18, 6

Polonium(Po)

Polonium merupakan unsur yang terdapat dalam deretan uranium-radium yang bersifat radioaktif. Pada umumnya unsur polonium meluruh dengan memancarkan partikel-partikel alfa ().

GAMBAR

POLONIUM

Sejarah Polonium

Polonium, juga dikenal sebagai Radium F, adalah unsur pertama yang ditemukan oleh Marie Curie dan Pierre Curie pada tahun 1898

Sumber Polonium

Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Polonium terdapat dalam kandungan biji radium dan ditemukan dalam bentuk isotop yang mempunyai rentang nomor massa antara 192 sampai 218.

Sifat Polonium
memiliki titik cair yang rendah logam yang mudah menguap

Merupakan pemancar alpha dengan masa paruh waktu 138,39 hari

Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa

Isotop Polonium

Ada 25 isotop polonium yang diketahui, dengan massa atom berkisar dari 194 218. Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia.

Kegunaan Polonium
untuk menghasilkan radiasi sinar alfa () Untuk penelitian ilmiah tentang nuklir Digunakan pada peralatan mesin cetak dan fotografi Untuk menghilangkan muatan statis dalam pemintalan tekstil dan lain-lain

Data Penting Polonium


Mempunyai massa atom (209) sma Simbol: Po Radius Atom: 1,67 Mempunyai nomor atom 84 Mempunyai jari-jari atom 1,67 A Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 32 18 6 Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +4, +2, dan +6 Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 5d10 6s2p4 Mempunyai volum atom 22,70 cm3/mol Mempunyai struktur kristal monoklinik Mempunyai titik lebur 527 K Mempunyai massa jenis 9,3 gram / cm3 Mempunyai potensial ionisasi 8,42 volt Mempunyai elektronegativitas 2,0 Mempunyai konduktivitas listrik 0 x 106 ohm-1 cm-1 Mempunyai konduktivitas kalor 20 W/mK Mempunyai harga entalpi pembentukan 13kJ/mol Mempunyai harga entalpi penguapan 120kJ/mol

GOLONGAN VIIA
Golongan VIIA adalah fluor (F), klor (Cl), brom (Br), iod (I), dan astatin (At). Semua unsur halogen bersifat nonlogam. Halogen memiliki arti pembentuk garam.
Fluorida F Klorida Cl 1s2 2s2 2p5 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p5 2 7

2 8 7
2 8 18 7 2 8 18 18 7

Bromida Br Iodida I

Sifat Fisik Golongan VIIA Semakin ke bawah titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi. Kecuali HF, yang memiliki titik didih tertinggi.

Kenaikan titik leleh dan titik didih disebabkan gaya London di antara molekul halogen yang makin meningkat dengan bertambahnya panjang ikatan. Gaya berbanding lurus dengan jarak atau panjang ikatan.

Kereaktifan Golongan VIIA Unsur halogen akan membentuk susunan yang stabil dengan menangkap 1 elektron. Semakin ke atas, semakin mudah menangkap elektron (mudah mengalami reduksi). Unsur halogen merupakan oksidator kuat. Reaktifitas halogen menurun pada unsur yang memiliki jari-jari atom besar. Disebabkan oleh daya tarik dari inti (positif) terhadap elektron terluar makin kuat bila jari-jari kecil dan daya tarik melemah bila jari-jari membesar.

Sifat Kimia Golongan VIIA


1) Reaksi Halogen dengan Air 2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g) Cl2(aq) + 2OH(aq) Cl(aq) + ClO(aq) +H2O(l) Cl2, Br2 dan I2 tidak melarut dengan baik dalam air, reaksinya lambat. Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks. 2) Reaksi Halogen dengan Hidrogen X2(g) + H2(g) 2HX(g) Reaksi F2 dan Cl2 dengan hidrogen disertai ledakan tetapi bromin dan iodin bereaksi dengan lambat.

3) Reaksi Halogen dengan Halogen Reaksi halogen dengan halogen menghasilkan senyawa yang dinamakan senyawa antarhalogen.
200 oC Cl2(g) + F2(g)

200 oC

2 ClF(g)

Cl2(g) + 3F2(g)

Senyawa antarhalogen bersifat diamagnetik dan oksidator kuat. Senyawa antarhalogen dapat mengalami reaksi hidrolisis.

2 ClF3(g)

4) Reaksi Halogen dengan Logam Halogen bereaksi dengan banyak logam. Bromin dan iodin tidak bereaksi dengan emas, platinum, atau beberapa logam mulia lainnya. F2(g) + Cu(s) CuF2(s)

5) Reaksi Halogen dengan Hidrokarbon Cl2(g)+ CH4(g) CH3Cl(g) + HCl(aq) 6) Reaksi Halogen dengan Nonlogam dan Metaloid Tertentu Unsur nonlogam fosfor dan metaloid boron, arsen, dan stirium (misal Y) bereaksi dengan unsur halogen (X). 3X2 + 2Y 2YX3 (jika halogennya terbatas) 5X2 + 2Y 2YX5 (jika halogennya berlebihan) Fluorin mudah bereaksi tetapi iodin sukar bereaksi.

Daya Oksidasi Daya oksidasi halogen dari atas ke bawah makin berkurang. Iod merupakan reduktor terkuat. Daya oksidasi ini dapat dilihat dari harga potensial elektrodenya. Oleh karena unsur halogen mudah menerima elektron maka semua unsur halogen merupakan oksidator kuat. Kekuatan oksidator halogen menurun dari atas ke bawah dalam tabel periodik. Hal ini dapat dilihat dari potensial reduksi standar :

F2 merupakan oksidator paling kuat. Oleh karena itu, unsur halogen dapat mengoksidasi halogen lain yang terletak di bawahnya dalam tabel periodik, tetapi reaksi kembalinya tidak terjadi.
F2 + 2e 2F Cl2 + 2e 2Cl Br2 + 2e 2Br E = +2,87 V E = +1,36 V E = +1,07 V

I2 + 2e 2I

E = +0,54 V

FLUOR (F) Sejarah Pada tahun 1529, Georigius Agricola menggambarkan penggunaan senyawa fluorspar sebagai penjejak aliran dalam tubuh, dan pada awal tahun 1670, Schwandhard menemukan bahwa gelas teretsa ketika terpapar dengan fluorspar yang diberi asam. Scheele dan banyak ahli lainnya, termasuk Davy, Gay-Lussac, Lavoisier, dan Thenard bereksperimen dengan asam fluorida, dan beberapa eksperimen berakhir dengan tragis. Fluor akhinya bisa diisolasi pada tahun 1866 oleh Moissan setelah berusaha selama hampir 74 tahun.

Sifat-sifat Fluor adalah unsur yang paling elektronegatif dan reaktif bila dibandingkan dengan semua unsur. Berwarna kuning pucat, gas korosif, yang bereaksi dengan banyak senyawa organik dan anorganik. Logam, kaca, keramik, karbon, bahkan air terbakar dalam fluor dengan nyala yang terang. Setelah Perang Dunia II, tidak ada produksi unsur fluor secara massal. Proyek bom nuklir dan penerapan energi nuklir, telah membuat fluor harus dibuat dalam jumlah besar. Kegunaan Fluor dan senyawanya digunakan dalam memproduksi uranium (dari heksafluorida) dan lebih dari 100 senyawa fluor komersial, termasuk plastik untuk suhu tinggi. Asam fluorida mengetsa kaca lampu pijar. Fluor hidrokarbon digunakan besar-besaran dalam pendinginan udara di kulkas dan AC. Dalam jumlah yang lebih sedikit, fluor dapat mencegah lubang gigi. Unsur fluor telah dipelajari sebagai bahan bakar roket karena nilai daya dorong yang sangat luar biasa.

Penanganan Unsur fluor dan ion fluorida sangat beracun. Unsur bebasnya memiliki karakteristik bau yang tajam, bisa dideteksi dalam konsentrasi serendah 20 ppb, yakni di bawah tingkat keamanan bekerja. Konsentrasi yang diperbolehkan untuk paparan selama 8 jam kerja adalah 1 ppm. Radius Atom: 0.57 Volume Atom: 17.1 cm3/mol Massa Atom: 18.9984 Titik Didih: 85 K Radius Kovalensi: 0.72 Struktur Kristal: Kubus Massa Jenis: 1.696 g/cm3 Konduktivitas Listrik: x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas: 3.98 Konfigurasi Elektron: [He]2s2p5 Formasi Entalpi: 0.26 kJ/mol Konduktivitas Panas: 0.0279 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi: 17.422 V Titik Lebur: 53.55 K Bilangan Oksidasi: -1 Kapasitas Panas: 0.824 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan: 3.2698 kJ/mol

KLOR (Cl) Sejarah Ditemukan pada tahun 1774 oleh Scheele, yang awalnya disangka oksigen. Diberi nama klor pada tahun 1810 oleh Davy, yang tetap bersikukuh bahwa zat ini adalah sebuah unsur. Sumber Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan bersenyawa, terutam,a dengan natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit. Sifat-sifat Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume.

Kegunaan Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obatobatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak produk lainnya. Lebih jauh lagi, klor digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom. Kimia organik sangat membutuhkan klor, baik sebagai zat oksidator maupun sebagai subtitusi, karena banyak sifat yang sesuai dengan yang diharapkan dalam senyawa organik ketika klor mensubtitusi hidrogen, seperti dalam salah satu bentuk karet sintetis.

Penanganan Klor mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan lendir dan bentuk cairnya bbisa membakar kulit. Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah terhisap dalamdalam. Kenyataannya, klor digunakan sebagai senjata kimia pada perang gas di tahun 1915. Terpapar dengan klor tidak boleh melebihi 0.5 ppm selama 8 jam kerja sehari-40 jam per minggu. Radius Atom: 0.97 Volume Atom: 18.7 cm3/mol Massa Atom: 35.4527 Titik Didih: 239.16 K Radius Kovalensi: 0.99 Struktur Kristal: orthorombic Massa Jenis: 3.214 g/cm3 Konduktivitas Listrik: x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas: 3.16 Konfigurasi Elektron: [Ne]3s2p5 Formasi Entalpi: 3.21 kJ/mol Konduktivitas Panas: 0.0089 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi: 12.967 V Titik Lebur: 172.17 K Bilangan Oksidasi: ?1,3,5,7 Kapasitas Panas: 0.48 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan: 10.2 kJ/mol

BROM (Br) Sejarah Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826, tapi belum dapat dipisahkan secara kuantitatif hingga 1860. Sumber Brom termasuk ke dalam golongan halogen. Diperoleh air garam alamiah dari sumber mata air di Michigan dan Arkansas. Brom juga diekstrak dari air laut, dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm.

Sifat-sifat Brom adalah satu-satunya unsur cair non logam. Sifatnya berat, mudah bergerak, cairan berwarna coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar menjadi uap merah dengan bau yang sangat tajam., menyerupai klor, dan memiliki efek iritasi pada mata dan tenggorokan. Brom mudah larut dalam air atau karbon disulfida, membentuk larutan berwarna merah, tidaak sekuat klor tapi lebih kuat dari iod. Dapat bersenyawa dengan banyak unsur dan memiliki efek pemutih.

Kegunaan Brom digunakan untuk desinfektan, zat tahan api, senyawa pemurni air, pewarna, obat, pembersih sanitasi, bromida anorganik untuk fotografi dan lain-lain. Bromida organik juga sama pentingnya. Radius Atom: 1.12 Volume Atom: 23.5 cm3/mol Massa Atom: 79.904 Titik Didih: 331.85 K Radius Kovalensi: 1.14 Struktur Kristal: orthorombic Massa Jenis: 3.12 g/cm3 Konduktivitas Listrik: 10 x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas: 2.96 Konfigurasi Elektron: [Ar]3d10 4s2p5 Formasi Entalpi: 5.286 kJ/mol Konduktivitas Panas: 0.122 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi: 11.814 V Titik Lebur: 265.95 K Bilangan Oksidasi: ?1,5,7 Kapasitas Panas: 0.226 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan: 14.725 kJ/mol

YODIUM (I) Sejarah Ditemukan oleh Courtois ada tahun 1811. Iod tergolong unsur halogen, terdapat dalam bentuk iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili, tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis, yakni batuan sedimen kalsium karbonat yang keras), air garam dari air laut yang disimpan, dan di dalam air payau dari sumur minyak dan garam. Sumber Iod atau Yodium yang sangat murni dapat diperoleh dengan mereaksikan kalium iodida dengan tembaga sulfat.

Sifat-sifat Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebirubiruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.

Kegunaan Iodida dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai obat, dan sebagai larutan KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar. Kalium iodida juga digunakan dalam fotografi. Penanganan Penanganan iod harus hati-hati, karena kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka; uap iod sangat iritan terhadap mata dan membran berlendir. Konsentrasi iod di udara yang masih diizinkan adalah 1 mg/m3 (selama 8 jam kerja per hari-40 jam seminggu).

Radius Atom: 1.32 Volume Atom: 25.7 cm3/mol Massa Atom: 126.905 Titik Didih: 457.5 K Radius Kovalensi: 1.33 Struktur Kristal: orthorombic Massa Jenis: 4.93 g/cm3 Konduktivitas Listrik: 10 x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas: 2.66 Konfigurasi Elektron: [Kr]4d10 5s2p5 Formasi Entalpi: 7.76 kJ/mol Konduktivitas Panas: 0.449 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi: 10.451 V Titik Lebur: 386.7 K Bilangan Oksidasi: 0,2,4,6 Kapasitas Panas: 0.145 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan: 20.9 kJ/mol

ASTATIN (At) Sejarah Disintesis pada tahun 1940 oleh D.R. Corson, K.R. MacKenzie, dan E. Segre di Universitas Kalifornia dengan menembak bismut dengan partikel alfa.Isotop dengan masa paruh waktu terpanjang, terdapat di alam dengan isotop uranium dan torium, dan jejak 217At setara dengan 233U dan 239Np, dihasilkan dari integrasi torium dan uranium dengan menghasilkan neutron alamiah. Jumlah astatin di kerak bumi hanyalah kurang dari 1 ons.

Sifat-sifat Spektrometer massa telah digunakan untuk memastikan bahwa unsur radioaktif halogen ini berperilaku kimia sama halnya dengan halogen lainnya, khususnya iod. Astatine dikatakan lebih menyerupai logam daripada iod, dan seperti halnya iod, astatin dapat terakumulasi di kelenjar tiroid. Para peneliti di Brookhaven National Laboratory telah menggunakan metode pembelokan jalur molekul reaktif yang terpancar untuk mengidentifikasi dan mengukur reaksi kimia dengan melibatkan astatin. Radius Atom: 1.45 Volume Atom: cm3/mol Massa Atom: -210 Titik Didih: 610 K Radius Kovalensi: 1.47 Struktur Kristal: n/a Massa Jenis: g/cm3 Konduktivitas Listrik: x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas: 2.2 Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 5d10 6s2p5 Formasi Entalpi: 12 kJ/mol Konduktivitas Panas: 1.7 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi: V Titik Lebur: 575 K Bilangan Oksidasi: ?1,3,5,7 Kapasitas Panas: Jg-1K-1 Entalpi Penguapan: 30 kJ/mol

Anda mungkin juga menyukai