Anda di halaman 1dari 21

INSTRUMEN DAN TEKNIK

PENGUMPULAN DATA
SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, MPH

PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN
INSTRUMEN

Prinsip utama pemilihan instrumen adalah


memahami sepenuhnya tujuan penelitian,
sehingga peneliti dapat memilih instrumen
yang diharapkan dapat mengantar ke tujuan
penelitian.
Tujuan penelitian menentukan instrument
apa yang akan digunakan.
Kadang terjadi bahwa tujuan penelitian
justru ditentukan oleh instrumen yang
tersedia, atau digunakan instrumen yang
sudah populer, walaupun sebenarnya tidak
cocok dengan tujuan penelitiannya.

CONT..

Pedoman umum yang dapat digunakan


dalam pemilihan instrumen, khususnya
bagi peneliti pemula adalah:
Pakailah instrumen seperti yang telah
digunakan oleh peneliti terdahulu.
Buatlah daftar instrumen yang tersedia,
kemudian kategorikan tiap instrumen
sesuai dengan input yang diperlukan dan
output yang dihasilkan, baru dipilih yang
paling sesuai.

SYARAT-SYARAT INSTRUMENT
PENELITIAN

Instrument walaupun sederhana tetapi dapat


langsung mengukur informasi yang
dikehendaki lebih baik.
Ada beberapa kriteria penampilan instrument
yang baik, baik yang digunakan untuk
mengontrol ataupun untuk mengukur
variabel, yaitu :
Akurasi

(accuracy)
Presisi (precision)
Kepekaan (sensitivity)

AKURASI (ACCURACY)

Akurasi dari suatu instrumen pada hakekatnya berkaitan


erat dengan validitas (kesahihan) instrument tersebut.
Apakah instrumen benar-benar dapat mengukur apa yang
hendak diukur.
Apakah masukan yang diukur (measured) hanya terdiri dari
masukan yang hendak diukur saja ataukah telah kemasukan unsur-unsur lain.
Pengontrolan yang ketat terhadap kemurnian masukan ini
adalah sangat penting agar pengaruh luar dapat dieliminasi.
Kegagalan dalam pengontrolan ini akan menyebabkan
menurunnya akurasi output atau validitas hasil pengukuran.
Validitas tentang apa yang hendak diukur disebut validitas
kualitatif.
Instrumen dapat mengukur dengan cermat dalam batas
yang hendak diukur, maka validitas yang diperoleh adalah
validitas kuantitatif.

PRESISI

(PRECISION)

Presisi instrumen berkaitan erat dengan


keterandalan (reliability), yaitu kemampuan
memberikan kesesuaian hasil pada pengulangan
pengukuran.
Instrumen mempunyai presisi yang baik jika dapat
menjamin bahwa inputnya sama memberikan
output yang selalu sama kapan saja, dimana
saja, oleh dan kepada siapa saja instrumen ini
digunakan memberikan hasil konsisiten (ajeg).
Instrumen dengan presisi yang baik belum tentu
akurasinya baik dan sebaliknya.
Instrumen yang baik tentu yang akurasi dan
presisinya baik.

KEPEKAAN (SENSITIVITY)

Penelitian yang ingin mengetahui adanya perubahan


harga variabel tertentu membutuhkan instrumen
yang dapat mendeteksi besarnya perubahan tersebut.

Makin kecil perubahan yang terjadi harus makin peka


instrumen yang digunakan.
Sebagai ilustrasi :

Stopwatch

dengan presisi 0,1 detik tidak dapat untuk


mengukur kecepatan gerak refleks.
Penggaris dengan presisis 0,1 mm tidak dapat mendeteksi
perubahan panjang ikatan dalam perubahan struktur
molekul.

Dalam contoh tersebut kepekaan instrumen tidak


memadahi.
Kepekaan berkaitan erat dengan validitas kuantitatif.

INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA

INTERVIEW (WAWANCARA
KUESIONER (ANGKET)
OBSERVASI

Dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil


penelitian yaitu kualitas instrument penelitian dan
kualitas pengumpulan data.
Kualitas instrument penelitian berkenaan dengan
validitas dan reliabilitas instrument dan kualitas
pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan caracara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Bila dilihat dari setting-nya , data dapat dikumpulkan
pada setting alamiah (natural setting), pada
laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah
dengan berbagai responden, pada suatu seminar
diskusi, di jalan dan lain-lain.

Pengumpulan data dapat menggunakan sumber


primer dan sumber sekunder.
Sumber primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Sumber sekunder merupakan sumber yang
tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen.
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan wawancara, angket, pengamatan dan
gabungan ketiganya.

INTERVIEW (WAWANCARA)
Dilakukan bila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit.
Anggapan :
Bahwa subyek adalah orang yang paling tahu tentang
dirinya sendiri
Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada
peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaanpertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah
sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.

Wawancara Terstruktur

Dilakukan bila peneliti atau pengumpul


data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh.

Pengumpul data telah menyiapkan


instrumen penelitian berupa pertanyaanpertanyaan tertulis yang alternatif
jawabannya telah disiapkan.

WAWANCARA TIDAK TESTRUKTUR

Wawancara yang bebas dimana peneliti tidak


menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya.
Sering digunakan dalam penelitian pendahuluan
atau malahan untuk penelitian yang lebih
mendalam tentang responden.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum
mengetahui secara pasti data apa yang akan
diperoleh sehingga peneliti lebih banyak
mendengarkan apa yang diceritakan oleh
responden.
Peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan
berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan.

KUESIONER

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang


dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab.
Prinsip penulisan Angket :
Isi dan Tujuan Pertanyaan
Apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk
pengukuran atau bukan?
Bila dalam bentuk pengukuran maka setiap pertanyaan
harus dalam bentuk skala pengukuran dan jumlah itemnya
cukup untuk mengukur variabel yang diteliti.
Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam penluisan kuesioner harus
disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.

Tipe Pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup
dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif atau
negatif.

Pertanyaan terbuka : pertanyaan yang mengharapkan


responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian
tentang sesuatu hal.

Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan


jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk
memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan
yang telah tersedia.
Pertanyaan tidak mendua

Setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua sehingga


menyulitkan responden untuk memberikan jawaban.

Tidak menanyakan hal-hal yang sudah terlalu lama

Setiap pertanyaan dalam instrumen angket


sebaliknya tidak menanyakan hal-hal yang
sekiranya responden sudah lupa atau pertanyaan
yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat.
Pertanyaan tidak menggiring

Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak


menggiring ke jawaban yang baik saja atau ke yang
jelek saja.
Panjang pertanyaan

Pertanyaan sebaiknya tidak terlalu panjang


sehingga akan membuat jenuh responden dalam
mengisi.

Urutan pertanyaan
Dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik
dari yang mudah ke hal yang sulit.

Prinsip pengukuran
Angket yang diberikan kepada responden adalah
merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengukur variabel yang akan diteliti.
Instrumen angket harus dapat digunakan untuk
mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang
variabel yang diukur.

Penampilan fisik angket


Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data
akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden
dalam mengisi angket.

OBSERVASI

Teknik pengumpulan data dengan observasi


digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak besar.
Observasi

berperan serta

Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang


yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data penelitian.
Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data
dan ikut merasakan suka dukanya.
Data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan
sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
perilaku yang nampak.

Observasi Nonpartisipan

Peneliti tidak terlibat langsung dan hanya


sebagai pengamat independent.
Dalam suatu proses produksi, peneliti dapat
mengamati bagaimana mesin-masin bekerja
dalam mengolah bahan baku, komponen
mesin mana yang masih bagus dan yang
mana kurang bagus, bagaimana kualitas
barang yang dihasilkan dan bagaimana
performance tenaga kerja atau operator
mesinnya.

Observasi Terstruktur : observasi yang telah


dirancang secara sistematis tentang apa yang
akan diamati, kapan dan di mana tempatnya.
Observasi tidak Terstruktur : observasi yang
tidak dipersiapkan secara sistematis tentang
apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan
karena peneliti tidak tahu secara pasti apa
yang akan diamati.

melakukan pengamatan bebas,


mencatat apa yang menarik, melakukan analisis
dan kemudian membuat kesimpulan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai