Anda di halaman 1dari 13

Uraian Materi PDTM

Sekolah : SMK Negeri 5 Abdya


Jurusan : Teknik Mesin
Kompetensi Keahlian : Teknik Pengelasan
Mata Pelajaran : Dasar Perancangan Teknik Mesin (DPTM)
Kelas/Semester : X / Ganjil
Guru Pengasuh : Fatahillah, S.Pd.,Gr
KI/KD : - / 3.1.Memahami jenis bahan teknik, 4.1.Memilah jenis
bahan teknik

1. BAHAN LOGAM

Ilmu logam adalah suatu pengetahuan tentang logam-logam yang


menjelaskan tentang sifat-sifat, struktur, pembuatan, pengerjaan dan
penggunaan dari logam dan paduannya. Bahan teknik dapat digolongkan
dalam kelompok logam dan bukan logam ,selain dua kelompok tersebut ada
kelompok lain yang dikenal dengan nama metalloid (artinya menyerupai
logam) yang sebenarnya termasuk bahan bukan logam.

Logam dapat digolongkan pula dalam kelompok logam ferro yaitu logam
yang mengandung besi, dan logam non ferro atau logam bukan besi. Dari
semua jenis logam dapat digolongkan menjadi logam murni dan logam
paduan. Logam paduan artinya logam yang dicampur dengan logam lain atau
bahkan dicampur dengan bukan logam. Dari semua golongan logam dapat
dibedakan menjadi lima bagian yaitu :

1. Logam berat adalah apabila berat jenisnya lebih besar dari 5 kg/dm3.
Misalnya : nikel, kromium, tembaga, timah, seng, dan besi.
2. Logam ringan adalah apabila berat jenisnya kurang dari 5 kg/dm3.
Misalnya : aluminium, magnesium, natrium, titanium, dan lain-lain.
3. Logam mulia adalah logam yang tidak dicampur dengan logam lain atau
unsur lain sudah dapat digunakan sebagai bahan teknik. misalnya: emas,
perak dan platina.
4. Logam refraktori yaitu logam tahan api. Misalnya : wolfram,molebdenum,
dan titanium.
5. Logam radioaktif . misalnya : uranium dan radium.

Dalam penggunaan dan pemakaian pada umumnya, logam tidak


merupakan logam murni melainkan logam paduan. Logam murni dalam
pengertian ini adalah logam yang tidak dicampur dengan unsur lainnya atau
pengertian lain yaitu yang diperoleh dari alam (hasil tambang) dalam keadaan
murni dengan kadar kemurnian 99,99 %.
Dengan memadukan dua logam atau lebih dapat diperoleh sifat-sifat yang
lebih baik dari pada logam aslinya. Memadukan dua logam yang lemah dapat
diperoleh logam paduan yang kuat dan keras. Misalnya tembaga dan timah,
keduanya adalah logam yang lunak, bila dipadukan menjadi logam yang keras
dan kuat dengan nama perunggu. Besi murni adalah bahan yang lunak
sedangkan zat arang (bukan logam) adalah bahan yang rapuh, paduan besi
dengan zat arang menjadi baja yang keras dan liat.

Logam pada umumnya terdapat di alam (tambang) dalam bentuk bijih-


bijih berupa batuan atau mineral. Bijih logam tersebut masih terikat dengan
unsur-unsur lain sebagai oksida, sulfida atau karbonat.

1) Logam Ferro
Logam ferro adalah adalah logam besi. Besi merupakan logam yang
penting dalam bidang teknik, tetapi besi murni terlalu lunak dan rapuh
sebagai bahan kerja, konstruksi atau pesawat. Oleh karena itu besi selalu
bercampur dengan unsur lain, terutama zat arang/karbon. Sebutan besi dapat
berarti :
a) Besi murni dengan simbol kimia (Fe) yang hanya dapat diperoleh dengan
jalan reaksi kimia.
b) Besi teknik adalah yang sudah atau selalu bercampur dengan unsur lain.

Besi teknik terbagi atas tiga macam yaitu :


1) Besi mentah atau besi kasar yang kadar karbonya lebih besar dari 3,7%.
2) Besi tuang yang kadar karbonya antara 2,3 sampai 3,6 % dan tidak dapat
ditempa.
3) Baja atau besi tempa yaitu kadar karbonya kurang dari 1,7 % dan dapat
ditempa.

Logam ferro juga disebut besi karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya
adalah unsur besi (Fe) dan karbon ( C) , tetapi sebenarnya juga mengandung
unsur lain seperti : silisium, mangan, fosfor, belerang dan sebagainya yang
kadarnya relatif rendah. Unsur-unsur dalam campuran itulah yang
mempengaruhi sifat-sifat besi atau baja pada umumnya, tetapi unsur zat arang
(karbon) yang paling besar pengaruhnya terhadap besi atau baja terutama
kekerasannya.

Pembuatan besi atau baja dilakukan dengan mengolah bijih besi di dalam
dapur tinggi yang akan menghasilkan besi kasar atau besi mentah. Besi kasar
belum dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat benda jadi maupun
setengah jadi, oleh karena itu, besi kasar itu masih harus diolah kembali di
dalam dapur-dapur baja. Logam yang dihasilkan oleh dapur baja itulah yang
dikatakan sebagai besi atau baja karbon, yaitu bahan untuk membuat benda
jadi maupun setengah jadi.

Logam-logam Ferro adalah logam yang unsur utamanya adalah besi (Fe),
Logam Ferro secara umum terdiri dari tiga jenis, yaitu :
a) Baja Karbon (Carbon Steel)
b) Besi Tuang (Cast Iron)
c) Baja Tempa
Pengelompokkan baja dilakukan berdasarkan :
1) Menurut kadar karbon
2) Menurut Komposisinya
3) Menurut Kemurniannya
4) Menurut Proses Pembuatan
5) Menurut Penggunaannya
6) Menurut Struktur Larutan Padatnya

 Contoh penggunaan logam fero di dunia industry :


 Silinder mesin dengan bahan dasar besi tuang
Dalam prakteknya di bengkel-bengkel bubut, besi tuang banyak
digunakan mereparasi rumah-rumah bearing yang rusak, setting klep dan lain-
lain. Bahan besi tuang banyak tersedia di toko bahan dalam bentuk boring
dengan diameter bervariasi.

 Pagar berbahan besi tempa


Komposisi besi terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan
tidak dapat dituang. Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat
rantai jangkar, kait keran, dan landasan kerja plat.
 Poros berbahan baja karbon rendah
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1% - 0,3%,
membuat sifat dapat ditempa dengan tanah liat. Digunakan untuk membuat
mur, sekrup, pipa, dan keperluan umum dalam pembangunan.

 Roda gigi berbahan baja karbon sedang


Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,4% - 0,6%. Sifat lebih
kenyal dan keras. Digunakan untuk sebagian besar permesinan, penempaan,
komponen otomotif, poros, dan rel baja.

 Pegas berbahan baja karbon tinggi


Komposisi campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,6 - 0,99% , sangat kuat
dan digunakan untuk per/pegas dan kawat kekuatan tinggi.
 Pisau berbahan baja karbon tinggi dengan campuran nikel dan krom
Komposisi baja karbon tinggi ditambah nikel atau kobalt, krom atau tungsten,
sifat rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kekerasan, dapat disepuh keras, dan
dimudakan.

2) Logam Non Ferro


Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak
mengandung unsur besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak
digunakan begitu saja tanpa dipadukan dengan logam lain, karena biasanya
sifat-sifatnya belum memenuhi syarat yang diinginkan. Kecuali logam non
ferro murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan karena sudah memiliki
sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik
serta cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam keadaan murni. Tetapi
karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk
keperluan khusus. Misalnya dalam teknik proses dan laboratorium di samping
keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya. Logam non fero juga
digunakan untuk campuran besi atau baja dengan tujuan memperbaiki sifat-
sifat baja. Dari jenis logam non ferro berat yang sering digunakan untuk
paduan baja antara lain, nekel, kromium, molebdenum, wollfram dan
sebagainya. Sedangkan dari logam non ferro ringan antara lain: magnesium,
titanium, kalsium dan sebagainya. Logam non ferro dikelompokkan atas :
logam berat, logam ringan, logam mulia dan logam radio aktif. Karena
banyak sekali jenisnya, maka pada topik ini hanya akan uraikan beberapa
jenis yang paling banyak dipakai pada kegiatan produksi atau kehidupan
sehari-hari.

a) Logam Berat
1. Tembaga ( Cu )
Tembaga didapat dari pengolahan bijih tembaga yakni dalam bentuk
senyawa dengan belerang dan dalam bentuk potongan/bongkahan atau
pasir. Yang berbentuk bongkahan terdapat di Amerika Utara, dan yang
berbentuk pasir terdapat di Rusia, Chili dan Indonesia (Irian).
2. Timah Putih (Sn)
Bijih timah masih banyak bersenyawa dengan bijih yang lainnya dan
biasanya menjadi sangat kotor. Timah gunung didapat di Inggris,
Australia, Jepang dan pasir timah yang bercampur dengan pasir
terdapat di Malaysia, Bangka (Indonesia) serta Bolivia. Di Indonesia
bijih timah mengandung ± 78 % kadar timah yang bercampur dengan
pasir.

3. Timbal/Timah Hitam (Pb)


Timbal sering dijumpai bersama didalam satu endapan dan kadang-
kadang bersenyawa dengan belerang, perak, kwarsa dan kapur.
Penghasil utama timah hitam adalah Mexico, USA dan Birma.
4. Seng ( Zn )
Bijih-bijih seng didapatnya tidak pernah dalam keadaan bebas,
melainkan selalu bersenyawa dengan belerang. Bijih-bijih seng
umumnya diketemukan di Amerika, Australia, Bergia, Inggris dan di
Jerman.
5. Nikel ( Ni )
Bijih nikel diketemukan di Rusia, Kanada, Amerika, Finlandia,
Norwegia dan Indonesia (Sulawesi tenggara/Soroako dan Pomalaa).

b)Logam Ringan
1. Aluminium ( Al )
Logam aluminium hampir ditemukan diseluruh dunia dalam keadaan
masih bersenyawa dengan unsur-unsur lain. Bijih aluminium didapat
pada bahan bijih tambang bauksit yang diketemukan di Amerika
Serikat, Italia, Indonesia, Perancis dan Rusia. Meskipun aluminium
sangat reaktif terhadap oksigen (mudah sekali mengoksidasi),
2. Magnesium ( Mg )
Magnesium didapat masih dalam bentuk persenyawaan. Bijih-bijih
yang menghasilkan magnesium adalah dolomit, magnesit, epsomit,
bruci dan mineral-mineral sekunder dan biasanya bergabung dengan
batuan sedimen.

c) Logam Mulia
1. Perak (Ag)
Pada umumnya masih bersenyawa dengan sulfida-sulfida timbal,
tembaga, arsen, kobalt dan nikel dan mineral-mineral logam non ferro.
Terdapat di Negara Amerika serikat, Mexico, Bolvia dan Jerman.
2. Platina ( Pt )
Di alam sebenarnya unsur platina tidak berdiri sendiri, tetapi
bergabung dengan unsur-unsur lain seperti osmium, iridium,
palladium, rhodium. Sedangkan beberapa bijih kadang-kadang juga
mengandung besi, tembaga, timah hitam dan zirconium. Bijih-bijih ini
diketemukan dipegunungan Ural, Kolombia, Brazilia dan Indonesia
(Kalimantan).
3. Emas ( Au )
Hampir semua bijih emas mengandung perak. Logam emas ini banyak
diketemukan di Kanada, Australia , Amerika Utara, Rusia dan juga di
Indonesia. Sifat-sifat dan Penggunaannya:
(a) Berat jenisnya 19,2; berwarna kilau kuning.
(b) Dapat larut dalam air raksa, asam sendawa dan asam garam.
(c) Logam paling mudah ditempa dan mahal harganya.

d)Logam radioaktif
Logam radioaktif adalah bahan yang menunjukkan gejala radioaktif
karena radionuklida. Radioaktif adalah radiasi elektromagnetik dan
penyebaran partikel pada saat terjadi perubahan spontan suatu inti atom atau
disebabkan pembelahan inti secara spontan. Diantara logam radioaktif yang
kita kenal adalah uranium, radium dan plutonium.

 Contoh penggunaan logam non fero di dunia industry :


 Tembaga
Tembaga ialah salah satu logam penting sebagai bahan teknik yang
pemakaiannya sangat luas baik digunakan dalam keadaan murni maupun
dalam bentuk paduan.

 Kuningan (brass)
Adalah paduan logam dari tembaga dan seng (Cu + Zn) . Terdapat dua
jenis. Pertama campuran kuningan (70% tembaga + 30% seng) berwarna
unggu dan campuran kuningan (90% tembaga + 10% seng ) berwarna emas
kekuningan.
 Perunggu (bronze)
Adalah paduan logam dari tembaga 90% + seng 10%. Paduan ini lebih
kuat daripada tembaga dan kuningan, menjadikan satu logam yang baik dan
berwarna emas kekuningan.

 Aluminium.
Aluminium adalah logam yang berwarna putih terang dan sangat
mengkilap dengan titik cair 660˚C sangat tahan terhadap pengaruh atmosfer
juga bersifat electrical dan Thermal Conductor dengan koefisien yang
sangat tinggi. Berasal dari bijih boksit dalam bentuk batu lembut seperti
kapur. Boksit biasanya mengandung 32% aluminium.

 Perak
Silver memiliki konduktifitas listrik yang paling tinggi dibanding
dengan logam lainnya dan digunakan dalam kontak listrik juga dalam
“Silver solders” serta bahan pelapis logam lain.
 Emas
Sejenis logam yang berat dan berwarna kekuningan. Logam yang
paling liat. Suhu cairnya ialah 1900°F ( 1060°c ).

 Lead, Timbal, Timah hitam, Plumbum (Pb)


Timah hitam sangat sangat lunak, lembek tetapi ulet, memiliki warna
putih terang yang sangat jelas terlihat pada patahan atau pecahannya. Timah
Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm3
dengan titik cair 327˚C, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear.

 Titanium (Ti)
Titanium (Ti) memiliki warna putih kelabu, sifatnya yang kuat seperti
baja dan stabil hingga temperatur 400˚C, tahan korosi dan memiliki berat
jenis (ρ) = 4,5 kg/dm3.
 Nickel, Nickolium (Ni)
Nickel memiliki keunggulan sebagaimana pada Nickel ini ialah
ketahanannya terhadap berbagai pengaruh korosi dan dapat
mempertahankan sifatnya pada temepratur tinggi.

 Timah putih, Tin, Stannum (Sn)


Timah putih, Tin, Stannum (Sn) diproses dari bijih timah (Tinstone),
extraksinya dilakukan melalui pencairan dengan temperatur tinggi sehingga
timah dapat mengalir keluar dari berbagai unsur pengikatnya.

 Seng, Zincum (Zn)


Seng, Zincum (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan
memiliki titik cair 419˚C, sangat lunak dan lembek tetapi akan menjadi
rapuh ketika dilakukan pembentukan dengan temperatur pengerjaan antara
100˚C sampai 150˚C tetapi sampai temperatur ini masih baik dan mudah
untuk dikerjakan.

 Chromium (Cr)
Chromium ialah logam berwarna kelabu, sangat keras dengan titik cair
yang tinggi yakni 1890˚C. Chromium memiliki sifat yang keras serta tahan
terhadap korosi jika digunakan sebagai unsur paduan pada baja dan besi
tuang dan dengan penambahan unsur Nickel maka akan diperoleh sifat baja
yang keras dan tahan panas.

 Magnesium (Mg)
Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat
mengkilap dengan titik cair 651˚C yang dapat digunakan sebagai bahan
paduan ringan, sifat dan karakteristiknya sama dengan Aluminium.

 Mercury, Hydragirum (Hg)


Mercury, Hydragirum (Hg) ialah salah satu jenis logam murni yang
diperoleh dalam skala kecil dengan logam murni lainnya serta Sulphide
(HgS) yang dapat dilakukan extraksi melalui pemanasan sederhana yang
kemudian diproses secara destilasi, jika perlu dilakukan pengerjaan lanjut
untuk menghilangkan kadar Seng dan Cadmium. Mercury digunakan dalam
Thermometer dan Barometer serta saklar atau electrical Switches.
 Tungten, Wolfram (W)
Tungten, Wolfram (W) digunakan sebagai bahan pembuatan filament,
untuk kwat radio dan lampu serta digunakan pula sebagai unsur paduan
pada alat potong (Tool Steel) yakni sebagai bahan High Speed Steel (HSS)
atau baja kecepatan tinggi, baja Magnet serta dibentuk melalui proses
sintering untuk bahan perkakas.

 Vanadium (V)
Vanadium (V) akan mencair pada Temperatur diatas 1900˚C, logam
yang berwarna putih ini sangat keras, jika ditambahkan pada baja sebagai
unsur paduan akan menambah kekenyalan dari baja tersebut.

2. Bahan Bukan Logam

Bahan bukan logam digunakan dalam bidang teknik, karena memiliki


sifat-sifat yang dibutuhkan dari suatu bagian konstruksi yang tidak dimiliki
oleh bahan lain. selain itu bahan bukan logam digunakan untuk menggantikan
pemakaian logam pada beberapa alat dan bagian konstruksi, karena bahan
bukan logam memiliki sifat yang mirip dengan logam. Bahan sintetis banyak
digunakan digunakan pada industri permesinan, dari industri kecil sampai
industri besar. Pengolahan bahan-bahan sintetis lebih murah dibandingkan
dengan bahan yang didapat dari pertambangan. Sehingga kalau ditinjau dari
segi ekonomi dan proses, bahan sintetis lebih murah dan lebih cepat dari pada
bahan tambang.
1) Plastik
Plastik merupakan bahan yang sangat penting dalam dunia permesinan
dan industri modern. Plastik adalah bahan sintetis berasal dari minyak
mineral, gas alam, atau dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air
dan juga dari binatang dan tumbuh-tumbuhan. Pengolahannya dapat
dikerjakan pada proses panas dan tekanan.
2) Bahan Isolasi
Bahan isolasi adalah bahan yang menyekat, artinya yang tidak
menghantarkan. Bahan isolasi dibedakan atas bahan penyekat listrik,
penyekat suara, penyekat getaran, penyekat panas, penyekat bangunan, dan
bahan penyekat konstruksi bangunan mesin.

3) Bahan Paking
Bahan paking ialah bahan yang digunakan untuk perapat ruangan yang
berisi zat cair atau gas.

4) Batu Bara
Batu bara adalah bahan berbentuk padat dan kaya dengan kandungan
karbon, batu bara disamping digunakan sebagai bahan bakar, dapat pula
diproduksi menjadi kokas, gas batu bara atau batu bara briket.

5) Minyak Bumi
Minyak bumi adalah cairan berwarna hitam pekat dengan berat jenis
antara 0,7 ÷ 0,95 kg/dm3.

6) Gas
Gas Bumi terutama terdiri dari metan (80%) dan unsur-unsur yang lain
seperti Carbon dioksida (CO2), Nitrogen (N2), dan lain-lain.

7) Pelumas cair (Oli)


Sumber utama pelumas cair adalah minyak bumi (mineral) kemudian
dikenal sumber yang lain yaitu minyak tumbuh-tumbuhan dan minyak hewan.
Pelumas cair dari minyak mineral diperoleh dengan jalan destinasi minyak
bumi secara bertahap. Sedang pelumas cair dari minyak tumbuh-tumbuhan
diperoleh dengan jalan memeras biji atau buah dari tumbuh-tumbuhan
tertentu. Sementara pelumas cair dari minyak hewan diperoleh dengan jalan
merebus atau memeras tulang-belulang atau lemak hewan.

Anda mungkin juga menyukai