Kelompok 4

• Fitriani Miranda 1813015254 • Muhaimin Muta'Ali 1813015144

• Nur Aulia 1813015199 • Putri Purnamasari 1813015014
• Lutfiatun Nisak 1813015274 • Virda Riandani 1813015034
• Caecilia Sirengke 1813015124 • Nur Diana Amiati 1813015164
• Lutviatul Muzhahadah 1813015059 • Kamsareda H. 1813015249
• Marsya Chikita Amelia 1813015079 • Balqis Sophia Erfana 1813015099
• Mulia Larashati 1813015224 • Andi M. Taufik Asran 1813015184
SERBUK
• Serbuk adalah campuran
kering bahan obat atau zat
kimia yang dihaluskan untuk
pemakaian dalam secara
oral atau untuk pemakaian
luar. Bentuk serbuk
mempunyai permukaan
yang lebih luas sehingga
lebih mudah larut dan lebih
mudah terdispersi.
Serbuk dibagi menjadi dua :
1. Pulvis adalah serbuk yang
tidak terbagi-bagi
2. Pulveres adalah serbuk
yang dibagi dalam bobot
yang kurang lebih sama
dengan yang dibungkus
kertas perkamen atau
bahan pengemas lain yang
cocok.
 Syarat Sediaan Serbuk
“Bila tidak dinyatakan lain serbuk harus kering, halus dan homogen”

Selain itu, syarat serbuk harus memenuhi uji keseragaman

bobot atau keseragaman kandungan (seragam dalam zat yang
terkandung didalamnya) yang berlaku untuk serbuk
terbagi/pulveres yang mengandung obat keras, psikotropika
dan narkotika.
 Pembagian Jenis Serbuk

1. Pulveres (serbuk bagi)

Serbuk yang dibagi dalam bobot
yang lebih kurang sama dan
dibungkus dengan kertas perkamen
atau bahan pengemas yang cocok.
Keserbobot isi rata rata tidak tebih
dari 15% tiap 2 bungkus dan tidak
tebih dari 10% tiap 18
bungkus.agaman bobot : Timbang
isi dari 20 bungkus satu persatu,
campur isi ke 20 bungkus tadi dan
timbang sekaligus, hitung bobot isi
rata rata. Penyimpangan antara
penimbangan satu persatu
terhadap
2. Pulvis (serbuk tak terbagi)
Campuran dua atau lebih obat
yang diserbukaan dan tidak
terbagi-bagi, dan dimaksudkan
untuk pemakaian luar. Pada
umumnya serbuk harus
melewati ayakan dengan
derajat halus 100 mesh agar
tidak menimbulkan iritasi pada
bagian yang peka.
Klasifikasi Serbuk Berdasarkan Derajat Kehalusan
Simplisia nabati dan Bahan kimia
Simplisia hewani
Klasifikasi
serbuk
Nomor nominal Batas derajat Nomor nominal Batas derajat
Serbuk1 Halus2 serbuk Halus2 Keterangan :
1 semua partikel serbuk
% Nomor pengayak % Nomor pengayak melewati
pengayak
dengan
nomor
Sangat kasar 8 20 60 nominal
tertentu.
Kasar 20 40 60 20 60 40 2 Batas presentase yang
melewati
Setengah kasar 40 40 80 40 60 60 pengayak
dengan
Halus 60 40 100 80 60 120 ukuran yang
telah
Setengah halus 80 100 80 120 100 120 ditentukan.
 Kelebihan Serbuk

• Serbuk mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediian yang

dipadatkan.
• Anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul/tablet, lebih
mudah menggunakan serbuk
• Lebih stabil dibanding sediaan cair
• Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan dapat dibuat
dalam bentuk serbuk
• Lebih mudah dalam pengaturan dosis
 Kekurangan Serbuk

• Penyerapan lebih lama dalam saluran cerna, onset of action lebih

lama, dan bioavaibilitas kurang sempurna, misalnya pada keadaan
gangguan saluran cerna.
• Tidak tertutupnya rasa tidak enak seperti pahit, sepat, lengket di
lidah (bisa diatasi dengan corrigens saporis)
• Pada penyimpanan yang tidak tepat mudah lembab
• Mudah teroksidasi.
 Serbuk Tabur
Serbuk tabur harus bebas dari
butiran kasar dan dimaksudkan
untuk pemakaian luar.
Serbuk tabur tidak digunakan
untuk luka terbuka.
Aturan Pembuatan
1. Serbuk tabur tanpa
mengandung zat berlemak
diayak dengan ayakan no.100.
2. Serbuk tabur yang mengandung
zat berlemak diayak dengan
ayakan no.44.
3. Seluruh serbuk harus terayak
semuanya, yang tertinggal
diayakan dihaluskan lagi.
Sampai seluruhnya terayak.
 Serbuk Ruahan Oral

• Serbuk ruahan oral adalah serbuk • Serbuk tidak terbagi sebaiknya di

yang dapat di serahkan dalam
bentuk terbagi (Pulveres) atau
tidak terbagi (Pulvis).
• Serbuk terbagi dibungkus dengan
kertas perkamen untuk
melindungi dari pengaruh
lingkungan luar, sedangkan serbuk
oral tidak terbagi hanya terbatas
pada obat yang relatif tidak
poten.
simpan dalam wadah gelas
berbentuk lebar dan tertutup
rapat untuk melindungi pengaruh
atmosfer dan mencegah
penguapan senyawa yang mudah
menguap.
 Serbuk Terbagi

• Pulveres (serbuk terbagi) • Umumnya serbuk berbobot

adalah serbuk yang dapat
dibagi dalam bobot yang
sama, dibungkus
menggunakan kemasan
untuk sekali minum,
serbuk terbagi boleh
dibagi secara
visual/penglihatan,
maksimal 10 serbuk secara
bersamaan.
0,5 gram, pengisinya
laktosa. Penimbangan
diperlukan apabila pasien
memperoleh dosis 80%
dari dosis maksimum
untuk sekali atau sehari
pakai.
 Metode Pencampuran Serbuk
• Triturition
Merupakan metode pencampuran
serbuk dengan mencampurkan
bahan obat dalam mortir dengan
menggunakan stemper.
• Spatulation
Merupakan metode pencampuran
serbuk dengan mencampur bahan
obat langsung di atas kertas
perkamen.
• Sifling
Merupakan metode
pencampuuran serbuk dengan
mencampurkan bahan obat dalam
suatu ayakan tertutup.
• Tumbling
Merupakan metode pencampuran
serbuk dengan mencampurkan
bahan obat dalam tempat
tertutup yang dilengkapi dengan
bola logam sebagai penggiling
kemudian digoyang-goyangkan.
 Daftar Pustaka
Arief, Moh. 2013. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: UGM Press.

Elmitra.2017. Dasar-Dasar Farmasetika dan Sediaan Semi Solid. Yogyakarta : Deepublish.

Fudholi, A. 1999. Perkembangan Teknologi Farmasi, Kajian bentuk Obat, Makalah Lokakarya Tata
Cara Penulisan Resep Yang Benar. Fakultas Kedokteran UG.

Kementrian Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi 5. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.

Moh, Anief.2015. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University press.

Sopyan, Iyan. 2018. Karakteristik Sediaan Padat Farmasi. Yogyakarta : Deepublish.

Syamsuni. 2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.

Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Jakarta : EGC

Syamsuni, H. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta : EGC.

Yulianti, Y. 2017. Uji Efektifitas Ekstrak Kunyit Sebagai Antibakteri Dalam

Pertumbuhan Bacillus sp dan Shigella Dysentriae Secara In-vitro. Jurnal
Profesi Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 10(1).