Anda di halaman 1dari 4

Nama : Madrawati

NIM : C302 19 007


Kelas : Prodi Magister Akuntansi

CRITICAL REVIEW

Judul : Management Accountant Practice in Malaysian Public


Sector
Jenis Tulisan : Jurnal
Penulis : Yasmiza Long, Ummi Junaidda Hashim, Syamsul Azri
Abdul Rahman dan Madya Ariza Ibrahim
Tahun : 2017
Sumber : World Applied Sciences Journal 35 (8), Hal. 1482 - 1489,
ISSN: 1818 - 4952
Instansi : Universitas Sultan Zainal Abidin, 21300 Kuala Nerus,
Malaysia
Reviewer : Madrawati

INTRODUCTION

Saat ini, peran akuntan manajemen telah bergeser dari yang murni penyedia informasi
menjadi pendukung keputusan manajer. Akuntan manajemen juga memimpin agenda strategi
bisnis dan membuat rencana strategis untuk masa depan bisnis. Fokus utama akuntansi
manajemen selalu untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitas organisasi dengan memberikan
informasi yang relevan untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Akuntan manajemen di abad kedua puluh tidak lagi menjadi 'penghitung kacang'
tradisional, tetapi sekarang telah menjadi 'mitra strategis' dan 'pencipta nilai' dalam suatu
organisasi. Akuntan manajemen telah bekerja erat dengan 'pelanggan' mereka dan memiliki
peran penting dalam memberikan informasi yang akurat, serta, membantu dalam pengambilan
keputusan. Setiap inisiatif dan upaya yang dilakukan untuk memodernisasi proses pemerintahan
dan sering disebut sebagai 'manajemen publik baru'. (Talha et al, 2010) mencatat bahwa penting
bagi akuntansi manajemen untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka
untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan manajer dalam suatu organisasi.

Dengan perubahan dalam teknologi, akuntan manajemen telah dapat menjadi lebih
proaktif sebagai perencana bisnis, pemimpin, pembicara dan orang yang dapat memecahkan
masalah dengan baik. Peran sebagai manusia penyelesaian masalah menjadi relatif lebih penting
karena manajer unit bisnis semakin menghadapi ketidakpastian di lingkungan eksternal di mana
informasi baru dan berbeda diperlukan untuk mengelola ketidakpastian tersebut.
Akuntansi manajemen adalah bagian dari proses manajemen dalam suatu organisasi. Ini
memberikan informasi penting untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Karena itu, penelitian saat ini bermaksud untuk menyelidiki tugas akuntan
manajemen di sektor publik, keterampilan yang diperlukan di antara berbagai departemen di
sektor publik di pantai timur Semenanjung Malaysia. Identifikasi tugas dan peran akuntan
manajemen di sektor publik adalah kunci untuk menentukan seberapa efektif mereka mengelola
sumber daya publik. Alat akuntansi manajemen seperti pelaporan, penganggaran, akuntansi
keuangan, penetapan biaya standar dan lainnya mengacu pada tugas seorang akuntan manajemen
yang akan diterapkan oleh akuntan manajemen di sektor publik Malaysia.

SUMMARY

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki tugas akuntan manajemen di sector public dan
untuk mengetahui keterampilan yang diperlukan diberbagai departemen sector public. Tingkat
respon dari penelitian ini adalah 23% atau 36 kuesioner yang berhasil kembali dari 160
kuesioner yang dibagikan sebelumnta. Semua kuesioner yang dikembalikan diperiksa kembali
secara menyeluruh jika ada informasi penting yang hilang dan semuanya memenuhi syarat. Data
yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif sederhana. Analisis
deskriptif digunakan untuk menganalisis demografis yang dipilih yaitu usia, tingkat pendidikan,
dan tingkat responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia responden yang terlibat
dalam penelitian ini yaitu 28% responden berusia 20 – 30 tahun, 33% responden berusia antara
30 – 40 tahun, 28% responden berusia 41 – 51 tahun, dan 11% responden berusia 51 – 60 tahun.
Kemudian berdasarkan tingkat pendidikan ditemukan bahwa 86% yang mendaftar sebagai
akuntan manajemen di sector public hanya memiliki gelar strata satu (S1). Dan hanya 14%
responden yang memiliki gelar magister. Tak satupun yang memiliki gelar P.hD (Doktor).
Selanjutnya berdasarkan tingkat responden ditemukan bahwa 75% responden berasal dari kelas
W41 dan kelas W44. Di sector public Malaysia, penunjukan pertama seorang akuntan dimulai
pada kelas W41 dan nilai tersebut diberikan berdasarkan kinerja dan masa kerja.

Berdasarkan presentase tugas yang diperlukan atau dilakukan dalam prakter akuntan
manajemen. Ada sepuluh tugas yang telah diperiksa dalam penelitian ini dan itu menunjukkan
preferensi yang berbeda pada setiap tugas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sepuluh
tugas, harga transfer adalah tugas yang sangat sering tidak dipersiapakan 54% oleh akuntan
manajemen. Dan kemudian diikuti oleh perhitungan biaya standar dan perhitungan biaya produk
dimana masing-masing tidak dipersiapkan sebesar 48% dan 47%. Hal ini dudukung oleh
penelitian Adreasson et al, 2005 yang bahwa area yang tidak dilakukan secara signifikan adalah
manajemen sumber daya manusia, penetapan biaya produk, perhitungan investasi, harga
pengalihan, dan penetapan biaya standar. Penelitian Adreasson et al, 2005 ditemukan bahwa
tugas-tugas penganngaran dan pelaporan merupakan dua tugas yang paling banyak dilakukan
dengan jumlah waktu tertinggi yang diberikan kepada akuntan manajemen. De Loo et al,
2011juga sepakat bahwa kegiatan yang terkait dengan pelaporan dan penilaian masih merupakan
prioritas tinggi yang dilakukan oleh akuntan manajemen.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada empat tugas yang paling dibutuhkan atau
dilakukan dalam praktikum akuntan manajemen, yaitu pelaporan, penganggran, akuntansi
keuangan, dan akuntansi manjemn strategi. Hal ini didukung oleh Sunarni et al, 2013 bahwa
penganggaran adalah tugas akuntansi manajemen yang paling vital saat ini. Yang telah
melakukan studi tentang praktik akuntansi manajemen diantaranya yaitu pemerintah daerah
Malaysia pada bulan April 2010. Mereka menemukan bahwa yang paling sering digunakan dan
paling berguna adalah penganggaran dan diikuti oleh perencanaan strategis.

EVALUATION

Jurnal yang berjudul Management Accountant Practice in Malaysia Public Sector


merupakan penelitian analisis deskriptif menggunakan software SPSS versi 20.0 serta microsot
Excel. Jurnal ini sangat menarik bagi pembaca khususnya saya pribadi. Karena susanan jurnal ini
sangat baik dan terstruktur. Penjelasan metode yang digunakan sangat lengkap lalu peneliti juga
menjelaskan proses pengumulan datanya secara detail dan jelas sehingga mudah dipahami
pembaca. Hasil penelitian juga sangat baik dimana peneliti menyajikan data-data dalam bentuk
table. Hal ini ditujukan untuk mempermudah memahami data-data yang disajikan. Dalam ilmu
perencanaan, penggunaan statistik deskriptif dapat dilakukan untuk mempermudah penyampaian
informasi agar mudah diterima dan dipahami.

Jurnal ini juga sudah menggambarkan fenomena yang cukup baik dan mudah di mengerti
pembaca dalam pendahuluannya, dan tinjauan pustaka yang disusun berdasarkan studi
literaturnya sudah tersusun dengan baik dan sistematis, yang dimana penulis telah memaparkan
teori-teori pendukung yang jelas dan didukung oleh artikel maupun penelitian terdahulu yang
sangat memadai, terpercaya dan peneliti juga membandingkan dengan penelitian-penelitian
terdahulu.
CONCLUSION

Secara keseluruhan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaporan, penganggaran,


akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen strategis adalah empat tugas teratas yang
dilakukan oleh akuntan manajemen di sektor publik Malaysia Timur Pantai. Sektor publik
Malaysia di pantai timur Semenanjung Malaysia masih menggunakan praktik-praktik tradisional
meskipun praktik-praktik akuntan manajemen baru karena mereka dianggap lebih efektif dalam
situasi saat ini. Studi saat ini menemukan bahwa penganggaran sebagian besar dilakukan oleh
akuntan manajemen di sektor publik karena tugas rutin mereka adalah menyusun laporan
keuangan tahunan yang dianggarkan untuk mengidentifikasi pengeluaran pemerintah yang
diusulkan.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa kemampuan untuk bekerja dalam kelompok, dan
berani untuk mengambil tanggung jawab adalah keterampilan penting yang sangat dibutuhkan
oleh akuntan manajemen di pantai timur sektor publik Semenanjung Malaysia. Karena itu,
penting bagi lembaga pendidikan tinggi di Malaysia untuk mengembangkan kurikulum mereka
menuju keterampilan yang diperlukan untuk menjadi akuntan manajemen. Semua keterampilan
harus dipoles sejak awal tahun siswa. Meskipun keterampilan tidak terkait dengan pengetahuan
akuntansi manajemen, tetapi akan memfasilitasi untuk membangun lingkungan yang
menguntungkan dalam suatu organisasi. Misalnya, kemampuan untuk bekerja dalam kelompok
sangat vital dalam organisasi mana pun. Ini karena bekerja dalam kelompok akan dapat
menghasilkan banyak ide dan memberikan solusi kreatif untuk masalah apa pun.

Anda mungkin juga menyukai