Daftar Isi.........................................................................................................ii
Abstrak............................................................................................................1
Tujuan.............................................................................................................5
Metode Penelitian...........................................................................................5
Hasil dan Pembahasan....................................................................................6
Kesimpulan...................................................................................................10
Ucapan Terimakasih.....................................................................................10
Kontribusi Penulis........................................................................................11
Daftar Pustaka...............................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping.................12
Lampiran 2. Kontribusi Anggota Penulis dan Dosen Pendamping............17
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.........................................18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI...........................19
ii
1
Abstrak
Abstract
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu indikator yang akan mendorong
kualitas sumber daya manusia menuju arah kemajuan. Sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa agar
berkarakter, berakhlak mulia, kreatif dan mampu menjadi sumber manusia
yang berkualitas. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka
diperlukan kepedulian penuh terhadap perkembangan pendidikan pada tiap
daerah di Indonesia. Menurut Raharjo dalam (Kusuma, 2018) peran
pendidikan dalam membangun sebuah bangsa merupakan keyakinan seluruh
masyarakat dunia untuk membuka jendela wawasan dan menjadi motor
penggerak bagi mereka untuk hidup dan berinteraksi dengan lingkungan
sosialnya. Maka dari itu, terlepas dari suatu negara maju atau berkembang,
pendidikan tetaplah menjadi fokus utama untuk membangun fondasi suatu
bangsa untuk berinteraksi dengan lingkungan dan kehidupannya. Saat ini,
seluruh permasalahan yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan sosial
bersumber dari kesenjangan pada pendidikan yang tidak merata.
Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
didefinisikan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya sadar dan
terorganisasi untuk mewujudkan kondisi dan proses pembelajaran agar
peserta didik mampu mengendalikan dirinya, terampil dan cerdas dalam
kehidupan bermasyarakat, memiliki kekuatan spiritual dan berakhlak mulia.
Sedangkan dalam definisi lain dikatakan bahwa pendidikan merupakan
proses menumbuhkan kebudayaan melalui kegiatan dan pengalaman belajar
yang dikorelasikan dengan kebiasaan dan lingkungan yang memudahkan
peserta didik dalam memahami konsep materi yang diajarkan (Kusuma,
2018). Berdasarkan kedua definisi tersebut maka pendidikan merupakan
indikator untuk membentuk manusia yang berbudaya dan berkarakter
melalui proses pembelajaran yang dipengaruhi oleh kebiasaan dan
lingkungannya dan berlaku untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia baik
itu masyarakat desa maupun daerah. Seperti yang diketahui, mindset
masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas selalu berkiblat pada
pendidikan di kota. Padahal, masyarakat desa pun memiliki peluang yang
sama dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas, bahkan semangat
dan partisipasi belajar masyarakat daerah lebih tinggi dibanding masyarakat
kota. Masyarakat perkotaan menganggap bahwa pendidikan masyarakat
desa kurang maju dan berkualitas karena tidak memiliki sarana dan
prasarana yang memadai. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kesenjangan
pendidikan antara masyarakat desa dengan kota.
Kesenjangan pendidikan yang terjadi antara desa dan kota dipicu
karena beberapa hal diantaranya adalah aksesibilitas yang kurang
mendukung, sarana dan prasarana yang tidak memadai, dan kurangnya
3
Curug Darwin, Curug Ucing, Track mendaki kaki Gunung Cikuray, dan
Saung Baca Kapinis.
Berdasarkan analisis peneliti, salah satu tempat yang memiliki daya
tarik dan berpeluang besar untuk meningkatkan mutu pendidikan
masyarakat desa melalui kegiatan voluntourism adalah Saung Baca
Kapinis. Mengingat bahwa kebutuhan pendidikan masyarakat desa
sangatlah penting, maka saung tersebut dibangun dengan tujuan agar mutu
pendidikan masyarakat desa berkualitas dan mampu bersaing. Melalui
kegiatan voluntourism, masyarakat desa Giriawas berharap agar Saung Baca
Kapinis dapat terus dikelola dan dikembangkan menjadi pendidikan
nonformal bagi masyarakat desa dengan dukungan dan bantuan dari
kegiatan voluntourism yang akan berdampak pada meningkatnya mutu
pendidikan dan menjadi center of knowledge masyarakat setempat.
Menurut UU NO.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dikatakan bahwa terdapat 3 jalur pendidikan yaitu pendidikan
formal, nonformal dan informal. Pendidikan tidak harus melulu berpusat di
lembaga formal seperti sekolah saja tetapi juga dapat didorong oleh
masyarakat melalui pendidikan nonformal sebagai sarana untuk menunjang
dan mendukung pengetahuan serta keterampilan masyarakat terutama
generasi muda di desa yang pendidikan formalnya masih kurang merata dan
berkualitas. Pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan aletrnatif
yang disediakan untuk masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki (Muttaqin
and Faishol, 2018). Berdasarkan hal tersebut, keterampilan dan pengetahuan
masyarakat dapat diasah dan dikembangkan dengan adanya lembaga
pendidikan non formal yang dibantu melalui kegiatan voluntourism yang
didorong dari adanya kegiatan pariwisata yang akan berdampak pada
perbaikan kualitas mutu pendidikan sebagai bentuk pembangunan yang
berkelanjutan bagi masyarakat desa sehingga dapat meminimalisir
kesenjangan pendidikan antara masyarakat desa dan kota. Untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan yang berdampak pada
meningkatnya mutu pendidikan tersebut maka dapat diwujudkan dengan
adanya sinergi dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat lokal dan
wisatawan voluntourism yang berkunjung ke objek wisata di sekitar area
Perkebunan Teh Giriawas.
Maka melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjadi salah satu
analisis dan tolak ukur untuk pembangunan berkelanjutan dalam
meningkatakan mutu pendidikan masyarakat daerah melalui kontribusi
voluntourism di Saung Baca Kapinis sebagai sarana dan wadah untuk
meningkatkan keterampilan dan ilmu pengetahuan masyarakat yang saling
memberikan interaksi asosiatif antara masyarakat desa dengan wisatawan
5
Tujuan
Urgensi penelitian dan penulisan artikel ini adalah sebagai wujud
analisis untuk melakukan pengembangan mutu pendidikan dalam
pembangunan yang berkelanjutan dengan menerapkan konsep voluntourism
untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat melalui partisipasi
wisatawan dan mengembangkan potensi daerah menjadi destinasi wisata
yang dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian juga terciptanya
produk wisata unggulan. Diharapkan melalui artikel ini, pembaca dapat
memahami dan merealisasikan konsep voluntourism juga memberdayakan
masyarakat di daerahnya untuk mendorong kualitas pendidikan dan mampu
menciptakan produk wisata sebagai penunjang kegiatan berwisata.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif merupakan strategi untuk menyelidiki masalah manusia dan
memahami signifikasi dalam berbagai aktivitas masyarakat dengan
pemahaman yang baik dan biasanya berkaitan langsung scara fisik dengan
masyarakat atau orang yang menjadi sumber informasi (Creswell, 2012).
Instrumen yang dilakukan guna mendapatkan data dalam penelitian ini
adalah wawancara semi terstruktur, observasi dan studi pustaka. Wawancara
dilaksanakan secara langsung dengan narasumber. Menurut Wolcot 1999
dalam (Creswell, 2007) penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara
terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi dari narasumber
yang bersifat signifikan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Desember
– 31 Januari 2021 di Saung Baca Kapinis, Desa Giriawas, Kecamatan
Cikajang, Kabupaten Garut. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah
pengamatan langsung atau observasi dengan cara menganalisis secara
langsung di sekitar objek penelitian. Kemudian melakukan wawancara yang
merupakan metode penelitian dengan berkomunikasi secara langsung
dengan informan yang bersangkutan, yaitu salah satu pemilik dan pengelola
Saung Baca Kapinis juga dengan Kepala Desa Giriawas. Wawancara
tersebut dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai data
yang diperlukan terkait Saung Baca Kapinis dan Pengembangan produk
wisata voluntourism. Selain itu, instrumen pertanyaan yang dibuat mengarah
pada bagaimana voluntourism mengembangkan produk wisatawan yang
berguna untuk Saung Baca Kapinis dan destinasi wisata yang berada di
6
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya Saung Baca
Kapinis yang merupakan sarana untuk membantu anak daerah dalam
mencari dan menggali informasi melalui media berupa buku yang akan
berdampak pada meningkatnya mutu pendidikan dan berkembangnya sektor
pariwisata di Kabupaten Garut.
Terdapat banyak sekali visi yang ingin diwujudkan oleh para
relawan melalui voluntourism melalui Saung Baca Kapinis. Selain itu
adanya kegiatan voluntourism menjadi harapan untuk mengembangkan
Saung Baca Kapinis menjadi lembaga pendidikan nonformal dan mampu
mengembangkan produk wisata yang unggul yang mampu bersaing dan
dapat mengurangi isu-isu urbanisasi di daerah terpelosok untuk mencapai
target pendidikan yang layak dan berkualitas. Pengembangan produk wisata
voluntourism merupakan kegiatan pariwisata yang berkelanjutan dan
bertanggung jawab. Pengembangan produk wisata tersebut lahir sebagai
bentuk dari adanya keinginan untuk menciptakan pendidikan yang lebih
berkualitas melalui kegiatan wisata voluntuorism yang akan berdampak
signifikan terhadap pembangunan wisata daerah dan pemberdayaan
masyarakat lokal.
Ucapan Terimakasih
Selesainya penulisan artikel ini bukan hanya karena usaha dari
peneliti saja, tetapi banyak pihak lain yang terlibat dalam proses penelitian
ini, maka peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. ALLAH SWT Yang Maha Kuasa, berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan artikel ini
2. Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang telah
memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti kegiatan ini
11
Kontribusi Penulis
Penulis satu melakukan survey lokasi, menyiapkan skrip wawancara,
melakukan kegiatan wawancara dan penulisan artikel dan study review.
Penulis dua melakukan editing, penyelesaian artikel dan pembuatan poster.
Penulis tiga melakukan wawancara, penulisan artikel dan study review.
Daftar Pustaka
Sumber artikel jurnal:Hersi Kristanti, I., Oka Karini, N.M., Sudana,
I.P., 2015. Karakteristik Dan Motivasi Wisatawan dalam
Voluntourism Di Kabupaten Gianyar (Studi Kasus Pada
Yayasan Widya Guna Desa Bedulu Dan Yayasan Bumi Sehat
Desa Nyuh Kuning). J. IPTA 3, 73.
https://doi.org/10.24843/IPTA.2015.v03.i02.p13
Kusuma, R.S., 2018. Peran Sentral Kearifan Lokal dalam Peningkatan
Kualitas Pendidikan 05, 12.
Muttaqin, A.I., Faishol, R., 2018. Pendampingan Pendidikan Non Formal
Diposdaya Masjid Jami’ An-Nur Desa Cluring Banyuwangi. J.
Pengabdi. Kpd. Masy. 1, 11.
Primadany, S.R., 2013. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah
(Studi Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Daerah Kabupaten
Nganjuk) 9.
Sukmaratri, M., Damayanti, M., 2016. Diversifikasi Produk Wisata Sebagai
Strategi Pengembangan Daya Saing Wisata Kota Batu. J. Pembang.
Wil. KOTA 12, 325. https://doi.org/10.14710/pwk.v12i3.12907
Tyas, S., Arida, I.N.S., 2020. Peluang Pengembangan Voluntourism
Berbasis Masyarakat di Hutan Mangrove Batu Lumbang, Suwung,
Pemogan, Denpasar. J. Destin. PARIWISATA 8, 343.
https://doi.org/10.24843/JDEPAR.2020.v08.i02.p24
Vito, B., Krisnani, H., 2015. Kesenjangan Pendidikan Desa dan Kota. Pros.
Penelit. Dan Pengabdi. Kpd. Masy. 2.
https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.13533
Yoga, A.A.G.R.P., Nugroho, S., 2016. Pengalaman Voluntourism Bagi
Voluntourist dan Masyarakat Lokal Di Yayasan Sari Hati, Ubud,
Gianyar, Bali. J. Destin. PARIWISATA 4, 46.
12
https://doi.org/10.24843/JDEPAR.2016.v04.i01.p08
Sumber buku:
Creswell, J.W., 2012. Educational research: planning, conducting, and
evaluating quantitative and qualitative research, 4th ed. ed. Pearson,
Boston.
Creswell, J.W., 2007. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing
Among Five Approaches. SAGE.
Sumber dokumen resmi:
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional