Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKONOMI MIKRO

“ TEORI PRILAKU KONSUMEN PENDEKATAN KARDINAL DAN


ORDINAL ’’

Disususn Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Dosen Pengampu : Imahda Khoiri Furqon, M.IE

Kelompok2 :

1. Annisa Rahmawati

2. Doni Darmawan

3. Elisa Prima Yunita

4. Leli Arista

5. Nu Ariza Pratiwi

6. Silvi Rizky Fauzi

JURUSAN SYARIAH ( PBS )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

STAIN JURAI SIWO METRO LAMPUNG

2013
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian
alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ” TEORI
PRILAKU KONSUMEN PENDEKATAN KARDINAL DAN ORDINAL”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yangmembangun demi perbaikan di masa depan.

Metro, 20 September 2013

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul...............................................................................................i

Kata Pengantar..............................................................................................ii

Daftar Isi........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................1
D. Sumber Data.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

A. Teori Prilaku Konsumen..................................................................3

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen......................3


C. Pendekatan Konsumen Kardinal...........................................................4
D. Pendekatan Konsumen Ordinal.............................................................6

BAB III PENUTUP.........................................................................................7

A. Kesimpulan...........................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teori konsumen mengenai dua macam pendekatan, yaitu pendekatan guna


kardinal atau cardinal utility approach dan pendekatan guna ordinal atau
ordinal utility approach. Pendekatan guna kardinal menggunakan asumsi
bahwa guna atau kepuasan seseorang tidak hanya dapat dibandingkn, akan
tetapi juga dapat diukur. Oleh karena menurut kenyataan kepuasan seseorng
tidak dapat diukur, maka asumsi tersebut dengan sendirinya dapat dikaitkan
tidak realistik. Inilah yang biasanya ditonjolkan sebagai kelemahan dari pada
teori konsumen yang menggunakan pendekatan guna kardinal, yang terkenal
pula dengan sebuah teori konsumen dengan pendekatan guna marginal klasik
atau classical marginal utility approach.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai


berikut :

1. Apakah Konsep Teori Perilaku Konsemuen?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen?

3. Apa yang dimaksud dengan pendekatan konsumen kardinal?

4. Apa yang dimaksud dengan pendekatan konsumen ordinal?

C. TUJUAN

1. Menambah ilmu pengetahuan untuk para pembaca dan pengkaji tentang


konsep “Teori Perilaku Konsumen”.
2. Menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen.
3. Menambah pengetahuan tentang pendekatan konsumen kardinal dan
ordinal.

D. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam membuat makalah ini berasal dari
buku dan internet.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Prilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam


mencari,menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang
mereka anggap untuk memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah
bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas,
seperti : uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diinginkan demi kepuasan mereka.

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi


oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga
barang disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku
konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan
bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli
berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan
apa yang diharapkannya.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Untuk memahami perilaku konsumen bergantung pada psikologi dan


sosiologi. Hasilnya berfokus pada empat bidang yang menjadi pengaruh utama
terhadap perilaku konsumen: psikologis, pribadi, sosial, dan budaya
(RW.Griffin & RJ. Ebert, 2003:366)

a. Pengaruh psikologis mencakup motivasi, presepsi, kemampuan belajar,


dan sikap perseorangan.
b. Pengaruh pribadi mencakup gaya hidup, kepribadian, dan status ekonomi.
c. Pengaruh sosial mencakup keluarga, pendapat pemimpin (orang yang
pendapatnya diterima oleh orang lain), dan kelompok referensi lainya
seperti teman, rekan sekerja, dan rekan seprofesi.
d. Pengaruh budaya mencakup budaya (“cara hidup” yang membedakan satu
kelompok besar dengan kelompok lainya), subkultur (kelompok yang lebih
kecil, seperti kelompok etnis yang memilliki nilai-nilai bersama), dan
kelas sosial (kelompok-kelompok berdasarkan peringkat budaya menurut
kriteria seperti latar belakang, pekerjaan, dan pendapatan.

Walaupun seluruh faktor itu dapat berdampak besar pada pilihan


konsumen, dampk faktor-faktor itu terhadap pembelian aktual beberapa
produk menjadi sangat lemah atau dapat diabaikan. Beberpa konsumen,
misalnya, memperlihatkan loyalitas terhadap merek (Brand Loyalty) tertentu,
yang berarti mereka secara rutin membeli produk-produk karena mereka puas
atas kinerja merek produk itu.

C. Pendekatan Konsumen Kardinal

Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan


satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna
tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung
anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan
semakin diminati.

Pendekatan kardinal memberikan penilaian bersifat subyektif akan


pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang
tergantung sudut pandang subyek yang memberikan penilaian tersebut, yang
biasanya berbeda penilain dengan orang lain.

Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendapat para ahli


ekonomi aliran subyektif dari Austria seperti: Karl Menger, Hendrik Gossen,
Yeavon, dan Leon Walras. Menurut pendekatan ini daya guna dapat diukur
dengan satuan uang atau util, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna
bergantung kepada subyek yang menilai.
Dalam pendekatan ini akan banyak didasari oleh suatu hukum dari tokoh
terkenal, Gossen, yaitu hukum Gossen.
 Hukum Gossen I menyatakan bahwa jika kebutuhan seseorang dipenuhi
terus-menerus maka kepuasanya akan semakin menurun.
 Hukum Gossen II menyatakan bahwa orang akan memenuhi berbagai
kebutuhanya sampai mencapai intensitas yang sama. Intensitas yang sama
itu ditunjukkan oleh rasio antara marginal utility dengan harga dari
barang yang satu dengan rasio marginal utility dengan harga barang yang
lain.

Hipotesis utama teori niali guna atau lebih dikenal sebagai hukum nilai
guna marginal yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna
yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan satu barang akan
menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus-menerus menambah
konsumsinya pada barang tersebut.

Dalam pendekatan ini, konsumen dianggap mengonsumsi kombinasi


barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal dan tambahan kepuasan
yang diperoleh dari tambahan konsumsi suatu barang secara terus menerus
akan semakin berkurang.

Asumsi dasar:

a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.


b. Semakin banyak barang dikonsumsi maka semakin besar kepuasan.
c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan
kepuasan setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari
setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. (Mula-mula kepuasan akan
naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan
akan semakin turun). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward
sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal
dengan hukum Gossen.
Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai
dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika
konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau
membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah
maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan

D. Pendekatan Konsumen Ordinal

Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu


barangtidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu
membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari
mengkonsumsi sekelompok barang. Dalam teori perilaku konsumen dengan
pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah:

Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking


kebutuhan yang dimilikinya
Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit,
artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin
tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan
konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa
kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari
satu kepuasan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi


oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga
barang disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku
konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan
bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli
berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan
apa yang diharapkannya.

Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan


satuan kepuasan (misalnya:uang). Sedangkan menurut pendekatan Ordinal
daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan
konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang
diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.

.
DAFTAR PUSTAKA

Eko Suprayitno. 2008. “Ekonomi Mikro Perspektif Islam”. Malang: UIN-


MALANG PRESS

Lukman. 2007. “Pengantar Teori Mikro Ekonomi”. Jakarta: UIN Jakarta Press

http://senjayakertiawan.wordpress.com/2012/12/05/perilaku-konsumen-
pendekatan-ordinal-dan-kardinal/ 16september 2013

http://iwakbakar.wordpress.com/2012/03/29/pendekatan-perilaku-konsumen/ 18
september2013

Anda mungkin juga menyukai