Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 8 (2) (2016): 182-189

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial


Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jupiis

Aktualisasi dan Filosofi Konsep Kepemimpian Tradisional bagi


Generasi Muda di Bale Marojahan Medan

Agung Suharyato, Armansyah Matondang dan Taufik Wal Hidayat *

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Medan Area, Indonesia

Diterima Agustus 2016; Disetujui Oktober 2016; Dipublikasikan Desember 2016


Abstrak
Tujuan dari pengabdian ini adalah aktualisasi dan filosofi kepemimpinan tradisional yang diberikan kepada generasi muda di
Bale Marojahan Medan. Metode yang digunakan adalah dengan membantu salah satu acara yang tidak bisa dilaksanakan karena
tidak adanya dana untuk menjalankan rencana kegiatan tersebut. Acara yang diselenggarakan adalah dengan mendanai acara
seminar aktualisasi dan filosofi kepemimpinan tradisional yang tema kali ini memfokuskan pada tradisi Mandailing Angkola dan
Minangkabau. Penyelenggaraan cara seminar ini diselenggarakan di Bale Marojahan Medan yang yang menjadi tempat
berkumpulnya beberapa komunitas yang terdiri dari generasi muda untuk bisa meningkatkan rasa cinta terhadap tradisi dan
nasionalisme bangsa. Target yang dibidik adalah generasi muda untuk tidak mengabaikan kearifan tradisi dan nilai-nilai budaya
masyarakat lokal tentang kepemimpinan. Evaluasi kemudian dilakukan 3 bulan sesudah acara diselenggarakan untuk melihat
bagaimana aplikasi dan semangat dari generasi muda untuk menggali konsep kepemimpinan tradisional sebagai salah satu
alternative dan pilihan diantara berbagai bentuk pola kepemimpinan yang ada kepada komunitas masing-masing.
Kata Kunci: Aktualisasi; Filosofi: Kepemimpinan Tradisional; Generasi Muda; Bale Marojahan Medan

Abstract
The purpose of this service is the actualization and leadership philosophy traditionally given to young people in Bale Marojahan
Medan. The method used is to help the one event that can not be implemented because of lack of funds to carry out the plan of action.
The event is organized by funding seminars and leadership philosophy actualization traditional theme this time focusing on
Mandailaing Angkola and Minangkabau tradition. Organizing this seminar organized manner in Bale Marojahan Medan which is a
gathering place for some of the community of young people in order to increase love for tradition and nationalism. Target targeted
are young people not to ignore the wisdom traditions and cultural values of local communities for leadership. Evaluation then
performed three months after the event was held to see how applications and spirit of young people to explore the concept of
traditional leadership as an alternative and a choice between the various forms of existing leadership to their respective
communities.
Keywords: Actualization; Philosophy: Traditional Leadership; Young Generation; Bale Marojahan Medan

How to Cite: Suharyanto, A., Armansyah M., Taufik W.H., (2016), Aktualisasi dan Filosofi Konsep Kepemimpian
Tradisional Bagi Generasi Muda di Bale Marojahan Medan, Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 8 (2) (2016): 182-
189

*Corresponding author: p-ISSN 2085-482X


E-mail: agungmedance@yahoo.com e-ISSN 2407-7429

182
Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 8 (2) (2016): 182-189

PENDAHULUAN cabang seni dari Beberapa komunitas selain


Bale Marojahan Medan, menjadi salah yang berasal dari kampus juga dari luar
satu untuk menggelar berbagai kegiatan pentas kampus. Misalnya dari Fisipol Universitas
seni dan seminar yang diikuti oleh berberapa Medan Area (UMA), Universitas Sumatera Utara
komunitas lain di Medan. Kegiatan tersebut (USU), Bahasa Jerman Universitas Negeri
dilakukan salah satunya adalah untuk Medan dan Universitas Muhammadiyah
melestarikan kesenian dan kebudayaan Sumatera Utara (UMSU) dan Institut Teknologi
tradisional di Sumatera Utara pada umumnya Medan (ITM) ikut berpartisipasi. Komunitas di
dan Medan pada khusunya. Kegiatan itu juga luar kampus seperti KSI Deli Serdang Kenduri
dilakukan untuk merangsang minat masyarakat Kopi, The Bamboes, Orang Indonesia (OI),
khususnya kaum muda agar lebih mencintai GEMABATO ITM dan UMA, Ruma Aksara. Chaca
kesenian dan kebudayaan tradisional yang ada Sweety Dancer, Bale Marojahan, Siremaga
di Sumatera Utara. Acara pementasan dan Sumatera Utara, Sinar Budaya Group, Himabem
seminar tentang kesenian dan kebudayaan ini Sumatera Utara, Karawang Gayo Sumatera
sudah rutin dilakukan dan manjadi agenda Utara. dan Restu Bumi-UMSU. Ada komunitas
tetap dari Bale Marojahan Medan. lain seperti Old Motorcyce Asociation (OMA),
Dalam acara pertunjukan seni, BoemiPoetera, Medan Community (Gabungan
ditampilkan beberapa kesenian yang ada di 52 Komunitas di Medan), Sendal Jepit dan Nda
Sumatera Utara. Dalam beberapa acara yang Kopi.
diselenggarakan di Bale Marojahan Medan, Acara untuk kegiatan kegiatan sosial,
misalnya adalah Geliat merupakan acara rutin seperti penggalangan dana bagi korban
setiap 3 bulan sekali yang sampai sekarang meletusnya Gunung Sinabung dan kepada
sudah yang ke 14 pada Jumat, 20 Mei 2016 lalu. beberapa seniman yang sudah tua, juga pernah
Acara Geliat yang merupakan acara rutin ini diselenggarakan. Pertunjukan tetaer dalam
diselenggarakan di Sekretariat Bale Marojahan rangka penggalangan dana untuk pementasan
Jalan Sempurna Ujung No. 182 Medan. Seni keliling salah satu kelompok teater juga pernah
pertunjukan tari, musik, teater, pembacaan diselenggarakan.
puisi sampai orasi budaya silih berganti tersaji Kegiatan tersebut dilakukan untuk
dalam rangkaian acara yang sangat sederhana memajukan kesenian dan kebudayaan di
dan lugas. Semua penonton begitu menikmati Sumatera Utara. Apalagi dengan bergabungnya
rangkaian pertunjukan pada acara tersebut. beberapa komunitas yang rutin untuk hadir dan
Selain acara rutin 3 bulan sekali, juga selalu memberi kontribusi dalam kegiatan acara
diselenggarakan latihan tari, musik dan teater tersebut yang sebagaian besar terdiri dari kaum
di beberapa jadwal pada hari tertentu. Acara muda yang inten dengan seni dan budaya. Bale
bedah buku juga pernah dilakukan untuk Marojahan Medan berharap, dengan
mengenalkan karya-karya dari penulis-penulis terselenggaranya acara dan ritunitas kegiatan
Medan. Di lain waktu, diselenggarakan seminar tersebut, kaum muda bisa lebih mengenal dan
budaya tentang kepemimpina tradisional Jawa melestarikan kesenian dan kebudayaan sendiri.
dan Melayu. Ada juga perbincangan tentang Penyelenggaraan acara oleh Bale
Geopark Toba sebagai salah satu warisan dunia Marojahan Medan, bisa dibilang adalah kegiatan
dari Indonesia. mandiri yang dilaksanakan secara swadaya dan
Di beberapa waktu lalu, diselenggarakan swadana. Bisa saja dari hasil sumbangan
acara pergelaran peringatan moment-moment beberapa komunitas yang tidak saja dari sisi
penting untuk memperingati hari puisi nasional kontribusi seni, akan tetapi juga terkadang
dan hari tari sedunia. Acara tersebut untuk konsumsi. Untuk acara seminar,
dilaksanakan pada 29 April 2016 lalu di beberapa narasumber justru hanya dengan
Museum Negeri Sumatera Utara Jl. H.M Joni, ucapan terima kasih, dan bahkan sebaliknya
Medan. Dengan menampilkan hampir semua

183
Agung Suharyanto, Armansyah Matondang, Taufik Wal Hidayat, Aktualisasi dan Filosofi Konsep

mereka juga ikut berpartisipasi untuk dari beberapa orang yang mengirimkannya.
berkontribusi di bagian lain. Praktis, lokasi Bale Marojahan Medan yang
Inilah yang menjadi kendala dari Bale tidak begitu besar, menjadi penuh sesak oleh
Marojahan Medan, ada rutinitas jadwal dan kehadiran anak-anak muda yang menjadi
kegiatan yang sudah diagendakan, akan tetapi undangan bagi acara seminar ini.
karena kendala dana, menjadikan salah satu Kedua, Acara seminar Aktualisasi dan
kegiatan tidak bisa dijalankan. Salah satunya Filosofi Kepemimpinan Tradisi ini mengambil
adalah kegiatan seminar budaya tentang tema kepemimpinan tradisi Minang dan
kepemimpinan tradisional di Sumatera Utara. Mandailing. Dua pembicara dihadirkan untuk
Acara ini hanya sekali diselenggarakan dengan kegiatan ini, yaitu Armansyah Matondang,
tema “Kepemimpinan Jawa dan Melayu”. S.Sos., M.Si untuk Kepemimpinan Mandailing
Padahal, apabila diselenggarakan, akan dan Yurial Arif Lubis, S.Ip., M.IP untuk
sedemikian tepat, karena sebagaian besar yang kepemimpinan Minang. Acara bincang-bincang
aktif berkontribusi adalah generasi muda dari ini dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2016,
berbagai kalangan. dimulai pukul 16.00 – 18.00 WIB sebagai acara
session pertama dari rangkaian agenda Medan
METODOLOGI PENELITIAN International Coffee Festival 2016 yang bekerja
Dari permasalahan yang diuraikan di atas sama dengan Pas Mantap.
maka dapat ditawarkan beberapa konsep Session pertama merupakan bincang-
kepemimpinan tradisional sebagai penguatan boncang sambil ngopi bareng bersama peserta
pengetahuan dan referensi melalui kegiatan untuk membangun suasana kedekatan sehingga
seminar. Kegiatan ini juga diharapkan dapat acara yang serius ini menjadi menarik dan tidak
membantu generasi muda dalam melaksanakan membosankan. Edukasi melalui seminar ini
tanggung jawab dalam memberikan dengan cara pemberian materi kepada semua
pembekalan nilai-nilai luhur bangsa dan peserta dalam bentuk lesehan di atas lantai
mendorong pertumbuhan kepribadian yang beralaskan tikar sehingga adanya kedekatan
berjiwa pemimpin serta mencintai nilai-nilai antara pemakalah sebagai penyaji materi.
kearifan lokal. Secara berturutan kedua pemakalah ini
Pertama sekali, dipilih beberapa wakil menyajikan materinya dan kemudian dilakukan
dari beberapa komunitas yang selalu hadir di tanya jawab untuk pendalaman materi bagi
acara Geliat yang setiap 3 bulanan di Bale peserta. Sebelum acara dimulai, dibuka
Marojahan Medan. Pemilihan ini dilakukan dengan tari-tarian yang dipersembahkan dari
untuk membuat pemetaan terhadap komunitas sanggar Bale Marojahan Medan untuk menjadi
dan generasi muda yang aktif di komunitasnya penyemarak acara ini sehingga menjadi terlihat
dan intens dalam kegiatan yang meriah.
diselenggarakan di Bale Marojahan Medan. Ketiga, model kepemimpinan dari dua
Beberapa komunitas yang diundang adalah etnis tersebut dijadikan sebagai salah satu
Mahasiswa Fisipol Universitas Medan Area model yang bisa diaktualisasikan di komunitas
(UMA), Mahasiswa Psikologi Universitas Medan masing-masing. dengan demikian didapatlah
Area (UMA), KSI Deli Serdang, Kenduri Kopi, solusi untuk model kepemimpinan bagi
GEMABATO ITM dan UMA, Ruma Aksara generasi muda. Generasi muda bisa belajar dan
Medan. Sanggar Semilir Medan, Karawang Gayo menggali kearifan lokal dari kepemimpinan
Sumatera Utara, Restu Bumi-Universitas tradisional yang disajikan dalam acara seminar
Muhammadiyah Sumatera Utara, Old Motorcyce untuk diaktualisasikan dalam diri dan
Asociation (OMA), dan BoemiPoetera. masyarakat sekitarnya. Aktualisasi dari filosofi
Masing-masing komunitas itu kepemimpinan tradisional, dilakukan dimana
mengirimkan 4 orang untuk datang ke acara komunitas mereka berasal, sehingga generasi
seminar tersebut dan bahkan ada yang lebih

184
Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 8 (2) (2016): 182-189

muda bisa menjadi garda depan dan agen mereka adalah para penerus yang akan
perubahan masyarakat. melanjutkan jalannnya kehidupan generasi tua
Keempat, pada kegiatan selanjutnya dalam bernegara. Memutar terus roda
diselenggarakan di Bale Marojahan Medan, perjalanan bangsa ini dalam rangka me-reform
pada saat acara Geliat diselenggarakan pada Indonesia yang memerlukan kualitas prima dari
sekitar akhir November, bisa ditinjau lagi gebrakan ide dan semangat. Sedangkan syarat
bagaimana aktualisasi filosofi kepemimpinan seperti ini hanya muncul dari pemimpin yang
tradisional dapat dilakukan oleh peserta energik. Pemimpin yang energik tidak akan
seminar. Hal itu dilakukan pada acara evaluasi pernah muncul tanpa adanya ruang
pelaksanaan program untuk mendapatkan data kesempatan yang panjang dan luas yang
mengenai efektivitas dari pembinaan yang diberikan kepada tokoh muda.
dilakukan. Bale Marojahan Medan selalu Generasi muda adalah tonggak sebuah
membuat acara rutin setiap 3 bulan sekali yang negara, yang nantinya akan menjadi generasi
bertajuk Geliat, sekaligus nantinya bisa penerus bangsa bagi kemajuan dan
dijadikan sebagai evaluasi dari acara bincang- pembangunan Indonesia. Generasi muda juga
bincang kepemimpinan tradisi kepada generasi memiliki potensi dan penerus cita-cita bangsa
muda. Indonesia serta mempunyai peranan strategis,
yang perlu pembinaan dan pengarahan dalam
PEMBAHASAN kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jika kita mengingat dan merenungkan Pengawasan dan pengarahan serta pembinaan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sosok tersebut untuk menjamin pertumbuhan dan
pemuda sejatinya selalu menempati peran yang perkembangan fisik, mental, dan sosial secara
begitu strategis dari setiap peristiwa penting utuh serasi, selaras dan seimbang dalam
yang terjadi. Bahkan dapat dikatakan bahwa kehidupan Indonesia.
pemuda menjadi tulang punggung dari Pengawasan, pengarahan dan pembinan
keutuhan perjuangan melawan penjajahan tersebut, akan menjadi sebuah penanaman yang
Belanda dan Jepang pada saat itu. Peran itu, positif bagi generasi muda, apalagi mengenai
kiranya juga tetap disandang oleh pemuda kepemimpinan yang selama ini bisa dibilang
Indonesia hingga kini; selain sebagai pengontrol sedang krisis. Wacana kepemimpinan kaum
independen yang mandiri terhadap segala muda sebenarnya lebih tepat diarahkan pada
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dan arena kepemimpinan nasional, daripada
penguasa, pemuda Indonesia juga secara aktif masalah kepemimpinan secara keseluruhan.
melakukan kritik, hingga mengganti Hal tersebut dikarenakan masih banyak
pemerintahan apabila pemerintahan tersebut terdapat organisasi kepemudaan yang dipimpin
tidak lagi berpihak ke masyarakat. dan memang berorientasi pada pemberdayaan
Hal ini dapat dilihat pada kasus jatuhnya kaum muda di kepengurusannya saja.
pemerintahan Soekarno oleh gerakan pemuda, Kepemimpinan daerah yang sedemikian labil,
yang tergabung dalam kesatuan-kesatuan aksi sehingga untuk memilih pemimpin daerah
mahasiswa dan pemuda tahun 1966. Hal yang untuk sebuah pilkada, masyarakat belum
sama juga dilakukan oleh pemuda dalam mendapatkan figur pemimpin yang amanah.
menumbangkan pemerintahan Soeharto 32 Parpol sedemikian mencekoki dan
tahun kemudian. Peran yang disandang pemuda mendominasi calon pemimpinan yang
Indonesia sebagai agen perubahan (Agent of memerlukan kendaraan politik. Hal ini menjadi
Change) dan agen kontrol social (Agent of Social perlu dikritisi kembali perihal desakan akan
Control) hingga saat ini masih sangat efektif kebutuhan bangsa terhadap pemimpin nasional
dalam memposisikan peran pemuda Indonesia nantinya.
Dalam kehidupan bernegara harapan
kepada para pemuda sangatlah besar. Karena

185
Agung Suharyanto, Armansyah Matondang, Taufik Wal Hidayat, Aktualisasi dan Filosofi Konsep

Gambar 1. Peserta Seminar Aktualisasi dan Filosofi Kepemimpinan Tradisi ini


mengambil tema kepemimpinan tradisi Minang dan Mandailing (Foto: Agung Suharyanto)

Gambar 2. Presentasi Armansyah Matondang, S.Sos.,M.Si pada Seminar Aktualisasi dan Filosofi
Kepemimpinan Tradisi ini mengambil tema kepemimpinan tradisi Minang dan Mandailing.
(Foto: Agung Suharyanto)

Gambar 3. Presentasi Yurial Arif Lubis, S.Sos.,M.IP pada para Seminar Aktualisasi dan Filosofi
Kepemimpinan Tradisi ini mengambil tema kepemimpinan tradisi Minang dan Mandailing.
(Foto: Agung Suharyanto)

186
Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 8 (2) (2016): 182-189

Di samping itu juga, ramainya wacana bersama yang mesti dicari solusinya. Salah satu
kepemimpinan kaum muda merupakan angin solusinya adalah dengan mengadakan acara
segar bagi regenerasi figur pemimpin bangsa. seminar budaya mengenai aktualisasi filosofis
Namun jika tak dibingkai dengan persiapan kepemimpinan tradisional Minang dan
matang kreatifitas kepemimpinan yang utuh, Mandailing. Kendala dari Bale Marojahan
paham dengan akar sejarah bangsa kaum muda Medan untuk menyelenggarakan kegiatan ini
hanya menjadi benalu peradaban serta tak adalah dana. Kendala dana, menjadi masalah
sekedar sesuai dengan hasrat kuasa. Perpaduan yang urgen di Bale Marojahan Medan, karena
tersebut, akan menjadi jiwa kepemimpinan kegiatan seminar kepemimpinan hanya bisa
yang lebih matang. sekali dijalankan, yang pada waktu itu
Masyarakat harus mulai mengkaji mengambil tema gaya kepemimpinan Jawa dan
berbagai persoalan yang sesungguhnya saling Melayu.
terkait satu sama lain. Persoalan yang mungkin Pilihan untuk mengusung tema
menjadi unsur utama adalah minimnya kajian – tradisional dari beberapa etnis ini adalah
kajian yang dilakukan pemimpin atas persoalan adanya keberagaman dari etnis yang ada di
bangsa serta kurangnya komitmen pemimpin Medan, sehingga paling tidak kepemimpinan
saat ini untuk membangun bangsa Indonesia dari berberapa etnis inii bisa diperkenalkan
menjadi bangsa yang besar. Siapapun yang kepada masyarakat. Apabila dilihat dari etnis
menjadi pemimpin di masa depan, haruslah yang ada di Medan, paling tidak ada sekitar 8
memiliki sebuah komitmen yang jelas dalam etnis tempatan (Minangkabau, Karo,
kepemimpinannya. Simalungun, Mandailing Angkola, Pesisir Barat,
Saya mengutip semboyan dari Ki Hajar Melayu, Nias dan Pakpak) belum lagi dari etnis
Dewantara yaitu: ing ngarso sun tolodo, ing pendatang seperti Minang, Jawa, India, Aceh
madyo mangun karso, dan tut wuri handayani, dan Tionghoa. Padahal, apabila
yang secara substansial cukup mewakili filosofi diselenggarakan, akan sedemikian tepat, karena
kepemimpinan yang tepat. Selain itu, sebagaian besar yang aktif berkontribusi adalah
pemerintah saat ini dapat menjadikan ini generasi muda dari berbagai kalangan untuk
sebagai refleksi diri menuju sebuah perubahan bisa mendalami filosofi kepemimpinan dari
yang lebih baik. Maka dari itu, sebagai bangsa masing-masing etnis.
yang berdemokrasi sudah seharusnya Kita sudah sedemikian meninggalkan dan
pemimpin muda diberi kesempatan untuk terlupa dengan kepemimpinan tradisonal yang
memimpin bangsa ini. ada pada kearifan lokal yang hidup di
Ada beberapa model kepemimpinan yang masyaralat. Tentunya ini menjadi sebuah
bisa diacu untuk menjadi pemimpin, dengan permasalahan yang bisa dikurangi kadarnya,
gaya kepemimpinan tradisional dari beberapa sehingga generasi muda bia mengenal kembali
etnis yang ada di Sumatera Utara khususnya kearifan lokal dan nilai-nilai kepemimpinan di
dan Indonesia pada umumnya. Gaya dalamnya bagi kemajuan bangsa. Hal inilah
kepemimpinan tradisional ini perlu yang diselenggarakan di Bale Marojahan,
diaktualisasikan filosofisnya, karena sudah sebagai sebuah tempat untuk mengapresiasi
mulai tergerus jaman bagi pemuda dalam salah dan mendiskusikan mengenai seni dan budaya,
satu ruang khusus, Bertolak dari realitas selain itu juga seminar budaya.
demikian, maka aktualisasi dan filosofi konsep Kepemimpinan tradisional Minang dan
kepemimpinan tradisional ini dilakukan dengan Mandailing menjadi salah satu wacana yang
mengadakan seminar kepada generasi muda didialogkan kepada generasi muda di Bale
guna mendorong mereka untuk mengkaji lebih Marojahan, selain dengan mendanai acaranya,
lanjut dan mendalam di Bale Marojahan Medan. juga mengundang generasi muda yang
Masalah kepemimpinan tradisional yang
mulai tergerus oleh jaman adalah masalah

187
Agung Suharyanto, Armansyah Matondang, Taufik Wal Hidayat, Aktualisasi dan Filosofi Konsep

tergabung dalam beberapa komunitas. menjadi salah satu agenda dalam Medan
Dari publikasi yang ada, acara ini mendapatkan International Coffee Festival 2016 dan disajikan
respon dari salah satu sponsor sehingga pada session pertama.
Solusi pertama yang ditawarkan kepada tradisi ini akhirnya beradaptasi terhadap
Bale Marojahan Medan adalah dengan semuanya dan modern juga akhirnya mewarnai
mendanai acara seminar kepemimpinan ketradisian mereka.
tradisional untuk bisa menggali, dan
mengaktualisasikan nilai-nilai filosofinya KESIMPULAN
kepada generasi muda. Dengan mengadakan Harapan dari kegiatan pengabdian ini
seminar secara berkala yang tidak hanya sekali adalah bagaimana peserta seminar dapat
dalam tahun ini saja, jika memang bisa disetujui menggali, dan mengaplikasikan nilai-nilai
oleh pihak Universitas Medan Area, maka akan filosofi kepemimpinan tradisional dalam
bisa diselenggarakan secara rutin di Bale komunitasnya masing-masing. Selain itu juga
Marojahan Medan dengan tema-tema dari dapat meningkatkan rasa cinta terhadap tradisi
kepemimpina tradisional dari beberapa etnis di dan nasionalisme bangsa bagi generasi muda
Medan. Apalagi jika dilihat dari kondisi Bale dan paham dengan akar sejarah bangsa,
Marojahan Medan yang menjadi tempat sehingga tak sekedar sesuai dengan hasrat
berkumpulnya beberapa komunitas yang terdiri kuasa.
dari generasi muda untuk bisa meningkatkan Kegiatan ini diselenggarakan pada
rasa cinta terhadap tradisi dan nasionalisme tanggal 16 Oktober 2016 di Bale Marojahan
bangsa. Medan, terdiri dua sesi kegiatan. Seminar
Target yang dibidik adalah generasi kepemimpinan menjadi sesi pertama yang
muda untuk tidak mengabaikan kearifan tradisi dimulai dari pukul 16.00 – 18.00 WIB. Sesi
dan nilai-nilai budaya masyarakat lokal tentang kedua adalah talk show yang dimulai pada jam
kepemimpinan. Adanya semangat dari generasi 19.30 – 20.30 WIB dengan tema Dance and Life.
muda untuk menggali konsep kepemimpinan Kedua kegiatan ini oleh Bale Marojahan Medan
tradisional sebagai salah satu alternative dan yang bekerja sama dengan Universitas Medan
pilihan diantara berbagai bentuk pola Area dan Pas Mantap.
kepemimpinan yang ada. Kita mempunyai
tradisi kepemimpinan yang sedemikian banyak, DAFTAR PUSTAKA
sehingga terkait dengan filosofi dari masing- Al-Maududi, A’bul A’la, “Political Theory of
Islam.”Islam: Its Meaning and Message”,
masing daerah, tentunya hal tersebut perlu
Edited By Kurshid Ahmad. London: Islamic
untuk didalami. Dalam kegiatan ini, digali
Council of Europe, 1976, Hlm: 271. Lihat pula
beberapa konsep kepemimpinan tradisi Minang
Saiful Mujani, “Muslim Demokrat: Islam,
dan Mandailing untuk dijadikan referensi bagi Budaya Demokrasi dan Partisipasi Politik Di
generasi muda. Indonesia Pasca-Orde Baru”, Jakarta,
Kepemimpinan dalam tradisi Mandailing Gramedia Pustaka Utama, 2007, Hlm: 61.
disajikan oleh Armansyah Matondang, S.Sos., Bauman, Zygmunt, “Legislators and Interpreters: On
M.Si., dan minang oleh Yurial Arif Lubis, S.Ip., Modernity, Post-Modenity and Intellectuals”,
M.Ip, yang keduanya merupakan dosen muda Oxford, Polity Press. 1989.
Coser, L., “Men Of Ideas”, New York, Quil. 1965. Lihat
dari Fisipol UMA. Mereka banyak menunjukkan
pula, Michael Walzer, “The Company of
bahwa kepemimpinan tradisional ini jangan ada
Critics”, London, Peter Halban. 1989. Lihat
dilupakan, walaupun sedemikian diterpa oleh
pula,
globalisasi yang tidak bisa dihindari. Beberapa Gella, A., “An Introduction to the Sociology of the
tokoh pemimpin dari Minang dan Mandailing Intelligentsia”, dalam “The Intelligentsia and
diilustrasikan, untuk menunjukkan bagaimana Intellectuals: Theory, Method, and Case Study”,
gaya kepemimpinan tradisional. Terjangan akan Johnshon, Paul, “Intellectuals”, London, Weindenfeld
aliran-aliran modern, membuat kepemimpinan & ANU Press. 1998.

188
Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 8 (2) (2016): 182-189

Jurdi, Fajlurrahman, “Aib Politik Muhammadiyah”, Latif, Yudi, “Inteligensia Muslim dan Kuasa: Genealogi
Yogyakarta, Juxtapose, 2007, Hlm: 87-90. inteligensia Muslim Indonesia Abad Ke-20”,
yang dicetak miring dari penulis. Bandung, Mizan Pustaka. 2005. Hlm: 20.
Jurdi, Syarifuddin; (Sejarah Wahdah Islamiyah: Seymuor Martin,”Democracy In Plural Societies”, New
Sebuah Geliat Ormas Islam di Era Transisi, Haven, Yale University. 1960.
Yogyakarta, Kreasi Wacana, 2007, Hlm: 46- McDonald, D .; “A Theory of Mass Culture”, dalam B.
48) Rosenberg dan D. White [Editor] Mass
Konraad, Genealogi & Szelenyi I., “The Intellectual on Culture, Glencoe, free press, 1957, Hlm: 69.
the Road to Class Power”, terjm. A. Arato dan Seperti yang dikutip dalam Dominic Strinati;
R.E. Allen, Sussex, Harvester Press. 1979. lihat ”Popular Culture: Pengantar Menuju Teori
pula, A. Gella, “An Introduction to the Sociology Budaya Populer”, Bandung, Mizan Media
of the Intelligentsia”, dalam “The Intelligentsia Utama [MMU], 2004, Hlm: 15.
and Intellectuals: Theory, Method, and Case Sztompka, Piotr; ”Sosiologi Perubahan Sosial”,
Study”, ed.A. Gella, London, Sage Publications Jakarta, Prenada Media, 2004).
Ltd. 1976, Hlm: 9-32.

189

Anda mungkin juga menyukai