Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPEMIMPINAN

Pengantar Ekonomi Mikro

KELOMPOK 6                      Fadila Saragih (7213260028)                                       Jantra (7213560003)


Andika Siringoringo (7213560015)           

Mata Kuliah                                      :  Pengantar Ekonomi Mikro


Kelas                                                   : Kewirausahaan – B
Doesen Pengampu : Muammar Rinaldi, S.Pd.,M.Si
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “
Membangun SDM Berbasis Syariah ” tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
selalu tercurah kehadiran junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat
dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses
pembuatan makalah ini, baik moril maupun materiil.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena tak ada gading
yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.
            Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR     ................................................................................      i
DAFTAR ISI     ...............................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN  ............................................................................ 1
A.    Latar Belakang .................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................ 1
C.     Tujuan............................................................................................ …..1
BAB II PEMBAHASAN   ............................................................................ 2   
A.    Pengertian Elastisitas........................................................................... 2
B.     Elastisitas Permintaan.......................................................................... 2
C.     Elastisitas Penawaran........................................................................... 7
D.    Elastisitas Jangka Pendek Dan Jangka Panjang................................... 8
E.     Aplikasi Konsep Elastisitas.................................................................. 9
BAB III PENUTUP....................................................................................... 11
A.    Kesimpulan......................................................................................... 11  
B.     Saran      ............................................................................................. 11
DAPTAR PUSTAKA.................................................................................... 12  
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
         Makin meluasnya penggunaan matematika dalam ilmu ekonomi telah memungkinkan para
ekonomi memuaskan rasa ingin tahu tentang hubungan sebab akibat, aksi-reaksi antara satu
variabel dengan variable lain. Berapa persen satu variable akan berubah, bila satu variabel lain
berubah sebesar satu persen? Analisis ini disebut analisis sensitivitas atau elastisitas.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian elastisitas?
2.      Apa yang di maksud dengan elastisitas jangka pendek dan jangka panjang?
3.      Bagaimana aplikasi konsep elastisitas?

C.    Tujuan Makalah
1.      Untuk memenuhi tugas kuliah
2.      Untuk mengetahui pengertian elastisitas
3.      Untuk mengetahui elastisitas jangka pendek dan jangka panjang
4.      Untuk mengetahui aplikasi konsep elastisitas

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah ukuran khas untuk mengukur perubahan jumlah yang diminta (ditawarkan)
karena perubahan variabel dalam fungsi permintaan(penawaran), seperti: harga, pendapatan dan
harga barang lainnya.
Prosentase perubahan kuantitas
Elastisitas        =            ---------------------------------------------------
Prosentase perubahan variabel lainnya

Adapun angka elastisitas ( koefisien elastisitas) adalah bilangan yang menunjukan berapa persen
satu variabel tak bebas akan berubah, sebagai reaksi karena satu variabel lain (variabel bebas)
berubah satu persen.

B.     Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai berapa
besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga.
Ada tiga faktor penting yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang, yaitu harga
barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan.
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price
elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut
elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas
pendapatan (income elasticity).
1.      Elastisitas Harga (price elasticity of demand)
Dalam analisis, elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan. Nilai perbandingan antara presentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi
perubahan harga di sebut kuepesien elastisitas permintaan.
Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah  bila
harganya berubah sebesar satu persen.
Rumus elastisitas harga :

persentase perubahan jumlah barang yang diminta


                 Ep     =    ---------------------------------------------------------------------

Persentase perubahan harga


            Atau
                                     % aQ
            Ep     =       --------------------
                                    % aP
                                    ( aQ/Q )          
                       =         -------------------        
                                   (  aP / P )
                                  P            aQ
                        =     ------   .   --------    
                                Q             aP             
Angka elastisitas harga bernilai negatif. Ep = 2 mempunyai arti bila harga barang naik 1% ,
permintaan terhadap barang itu turun 2%, ceteris paribus. Begitu juga sebaliknya. Semakin besar
nilai negatifnya, semakin elastis permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar
disbanding perubahan harga. Angka Ep dapat disebut dalam nilai absolute. Ep = 2, artinya sama
dengan Ep = -2.
a.       Angka Elastisitas  Harga (Ep)
1)      Inelastis  (Ep < 1)
Perubahan permintaan (dalam persentase) lebih kecil dari pada perubahan harga. Kalok harga
naik 10% menyebabkan permintaan barang turun sebesar, misalnya, 6%. Permintaan barang
kebutuhan pokok umumnya inelastis. Misalnya perubahan harga beras diindonesia, tidak
berpengaruh besar terhadap perubahan permintaan terhadap beras.

2)      Elastis  (Ep > 1)
Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis bila perubahan harga suatu barang
menyebabkan perubahan permintaan yang besar. Misalnya, bila harga turun 10% menyebabkan
permintaan barang naik 20%. Karena itu nilai Ep lebih besar dari satu. Barang mewah seperti
mobil umumnya permintaannya elastis.

3)      Elastis unitary (Ep =  1)


Jika harga naik 10%, permintaan barang turun 10% jugak.
4)      Inelastis sempurna (Ep = 0)
Berapa pun harga sutu barang, orang akan tetap membeli jumlah yang di butuhkan, contohnya
adalah permintaan garam.

5)      Elastis tak terhingga (Ep = ~)


Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak terbilang besarnya.
Secara grafis tingkat elastisitas harga terlihat dari slope (kemiringan) kurfa permintaan. Bila
kurva permintaan tegak lurus, permintaan inelastic sempurna (perfect elastic); prubahan harga,
tidak memengaruhi jumlah barang yang diminta. Bila kurva sejajar sumbu datar, permintaan
elastic tak terhingga (perfect elastic); perubahan harga sedikit saja, menyebabkan perubahan
jumlah barang yang diminta tak terhingga besarnya. Permintaan dikatakan elastic unitary, bila
slope kurvanya minus satu (kurvanya membentuk sudut 45 derajat).
b.      Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur
Elastisitas titik adalah elastisitas yang dihitung pada harga dan kuantitas yang diminta yang
tertentu (satu titik). Sedangkan elastisitas busur adalah koepisien elastisitas yang dihitung antara
dua titik.
Elastisitas titik ( point elasticity) mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu. Konsep
elastisitas ini digunakan bila perubahan harga yang terjadi sedemikian kecilnya sehingga
mndekati nol. Tetapi konsep ini kurang akurat bila perubahan harga yang terjadi relatif besar.
Dalam kasus tersebut, lebih tepat bila diukur dengan elastisitas busur (arch elasticity), yang
mengukur elastisitas permintaan antara dua titik. Rumus perhitungan elastisitas busur hanya
sedikit perbedaannya dengan rumus perhitungan elastisitas titik.
Rumus Elastisitas Busur :
              -aQ (P1 + P2/2                -aQ (P1 + P2)
Ep  =   ----------------------  =               ---------------------------
aP (Q1  +  Q2/2                 aP (Q1 + Q2)
                 di mana: aQ = Q1 + Q2
                                aP  =  P1 + P2
                 atau
                                      Q1 – Q2
                                -----------------------
                  (Q1 + Q2)/2
Ep =        ---------------------
        P1 – P2
                    ------------------------
                                    (P1 + P2)/2

                 Rumus Elastisitas Titik


                                    aQ/Q                      P.aQ
                        Ep  =      ---------      =        -------
                                    aP/ P                     Q.aP
c.    Faktor–faktor yang Menentukan Elastisitas Harga
1)      Tingkat substitusi
Makin sulit mencari subtitusi suatu barang permintaan makin inelastic. Beras bagi masyarakat
Indonesia sulit dicari substitusinya, karena itu permintaan beras inelastic.
2)      Jumlah pemakai
Makin banyak jumlah pemakai, prmintaan akan suatu barang makin inelastic.
3)      Propersi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen
Bila propersi tersebut besar, maka permintaan cendrung lebih elastic.
4)      Jangka waktu
Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas
harga.   

2.    Elastisitas silang (Cross Elasticity)


Elastisitas silang (Ec) mengukur presntasi perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat
perubahan haraga barang lain sebesar satu persen.
                  Persentase perubahan jumlah barang x yang diminta
Ec     =   --------------------------------------------------------------------- 
                                                Persentase perubahan harga barang Y

3.    Elastisitas pendapatan (Income Elasticity)


Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah
bila pendapatan berubah sebesar satu persen.
                  Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
Ei    =   ---------------------------------------------------------------------  
                              Persentase perubahan pendapatan

C.    Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (Es) dapat di depinisikan dengan analigi logika yang sama dengan
elastisitas permintaan. Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukan berapa persen
jumlah barang yang ditawarkan berubah, bila harga barang berubah satu persen. Elastisitas
penawaran juga dikaitkan dengan paktor-paktor yang dianggap memengaruhinya,seperti tingkat
bunga, tingkat upah, harga bahan baku dan harga bahan antara lainnya.
Adapun cara menghitung koepesien elastisitas penawaran sama dengan cara menghitung
elastisitas permintaan. Jadi ada dua cara dalam menghitung elastisitas penawaran yaitu: pertama,
menggunakan elastisitas busur. Kedua, menggunakan elastisitas titik.
                       
                        Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
Es     =       ---------------------------------------------------------------------------
                                               Persentase perubahan barang  
Paktor-paktor yang menentukan elastisitas penawaran
1.      Jenis produk
Kurpa penawaran produk pertanian umumnya inelastic, sebab prrodusen tidak mampu
memberikan respon yang cepat tarhadap perubahan harga. Jika harga beras naik 10%, petani
harus menanam dahulu dan baru 3-4 bulan kemudian dapat memanen hasil.
2.      Sipat perubahan biaya produksi
Selai tergantung pada jenis produknya, elastisitas penawaran dipengaruhi juga oleh sipat
perubahan biaya produksi. Penawaran akan bersipat inelastic bila kenaikan penawaran hanya
dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yag sangat tinggi.
3.      Jangka waktu
Jangka waktu juga dapat mempengaruhi besarnya elastisitas penawaran, yang akan diuraikan
dalab subbab mengenai elastisitas jangka pendek dan jangka panjang.

D.    Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang   


Jika kita bertanya berapa banyak permintaan atau penawaran berubah karena perubahan
harga,yang harus diperjelas adalah dimensi waktu perubahannya. Jika dimensi waktunya satu
tahun atau kurang, kita berbicara tentang elastisitas jangka pendek. Bila lebih dari satu tahun,
kita berbicara elstisitas jangka panjang.
1.      Elastisitas permintaan
a.       Elastisitas harga
Untuk barang-barang yang habis dipakai dalam waktu kurang dari setahun (barang tidak tahan
lama atau non durabable goods), elastisitas harga lebih besar dalam jangka panjang dibanding
dalam jangka pendek. Ada du penyebab yaitu
Pertama,konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan mereka. Bila harga kopi
naik, konsumn yang biasa minum kopi banyak (lebih dari tiga gelas per hari), sulit merubah
kebiasaan itu dalam jangka pendek. Akibatnya permintaan kopi dalam jangka pendek mengalami
penurunan yang relatip sedikit di banding dalam jangka panjang.
Kedua, kadang-kadang permintaan terhadap suatu barang berkaitan dengan barang lain, yang
perubahannya baru terlihat dalam jangka panjang. Misalnya, bila harga BBM naik, maka
konsumen sgera melakukan penyesuaian dengan mnguragi jam pemakaian kendaraan, sehingga
dalam jangka pendek elastisias harga lebih besar. Tetapi konsumn tidak dapat mengubah jumlah
stok kendaraannya, atau segera menggantikan kendaraannya dengaan model yang lebih episien
dalam penggunaan bahan bakar. Dalam dua atua tiga tahun kemudian, dengan mobil yang lbih
episen, penurunan penggunaan BBM akan lebih besar. Sehingga elastisits harga permintaan
jangka panjang lebih besar dari pada jangka pendek.
b.      Elastisitas pendapatan
Elastisitas pendapata dalam jangka panjang bagi barang nonduraoel lebih besar disbanding
jangak pendek. Jika pendapatan meningkat 20% masyarakat yang tadinya hanya mampu makan
gaplek, skarang sbenarnya mampu mmbeli beras. Namun karna sudah terbiasa makan gaplek,
mereka tidak segera mengganti konsumsinya ke beras.
      Sebaliknya baran durable, elastisitas pendapatan dalam jangka pendek lebih besar dari pada
janka panjang. Jika pendapatan naik 25%, perubahan permintaan terhadap mobil dalam jangka
pendek dapat mencapai misalnya 30%, tetai dalam jangka panjang lebih kecil, karena seseorang
tidak membeli mobil tiap tahun.
2.      Elastisitas penawaran
Hampir semua barang memiliki penawaran yang lebih elastic dalam jangka panjang, disbanding
dalam jangka pendek. Sebab dalam jangka panjang perusahaan dapat mengatasi kendala-kendala
yang muncul dalam jangka pendek. Misalnya, perusahaan mobil tidak mungkin membagun
pabrik baru dalam waktu kurang dari satu tahun, tetapi mungkin dalam waktu tiga atau empat
tahun. Dengan demi kian kura penawaran akan mobil dalam jangka panjang lebih elastic
dibanding dalam jangka pendek.

E.     Aplikasi Konsep Elatisitas


Sebagai bilangan yang menunjukan tingkat sessitipitas suatu barang dikaitkan dengan pariabel-
pariabel yang memengaruhinya, maka aplikasinya sangat luas, khususnya dalam kebijakan
penentuan harga. Dalam baagian ini hanya dibahas dua contoh saja.
1.      Hubungan elastisitas harga, penerimaan total,dan pendapatan marjinal
Jika harga jual barang naik, dua kemungkinan ekstrem reaksi para menejer. Kemungkinan
pertama mereka panik, mengira kenaikan harga menurunkan permintaan sehingga penerimaan
turun. Kemungkinan kedua mereka bergembira, mengira kenaikan harga akan menyebabkan
penerimaan meningkat.
Untuk barang yang permintaannya inelastic, kenaikan harga10% akan menyebabkan penurunan
permintaan lebih kecil dari pada 10%, sehingga penerimaan total atau total repenue
(TR)  meningkat. Atau dapat dikatakan untuk barang yang permintaannya inelastic, pendapatan
marjinal atau marjinal repenue (MR) negatip. Barang yang permintaannya elastic, kenaikan
harga 10% menurunkan permintaan lebih besar dari pada 10%, akibatnya penerimaan total
menurun. Dengan kata lain MR positip. Barang yang elastisitas permintaannya unitary, kenaikan
harga 10% menurunkan permintaan sebesar 10% juga akibatanya TR tidak berubah, atau MR
sama dengan nol. Dengan cara berpikir yang sama, kita dapat menyimpulkan apa yang terjadi
jika harga turun. TR dapat didepinisikan sebagai harta (P) dikalikan dengan jumlah barang (Q)
yang terjual. Sedangkan MR adalah tambahan penerimaan yang disebabkan oleh bertambahnya
satu unit barang yang terjual, atau MR =  DTR/DQ.
2.      Pergenseran beban pajak ( Tak Incidence )
Anjloknya nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing telah meningkatkan permintaan
negara lain terhadap hasil kerajinan tangan indonesia. Pemerintah ingin memanpaatkan keadaan
itu untuk meningkatkan penerimaan pajak, dengan mengenakan pajak sebesar T per unit untuk
setiap hasil kerajinan tangan yang dibeli. Agar tidak merugikan produsen yang pada umumnya
pengusaha lemah, maka pajak dipungut kepada konsumen.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Elastisitas adalah ukuran khas untuk mengukur perubahan jumlah yang diminta (ditawarkan)
karena perubahan variabel dalam fungsi permintaan(penawaran), seperti: harga, pendapatan dan
harga barang lainnya.
1.      Faktor–faktor yang Menentukan Elastisitas Harga  
a.       Tingkat substitusi  
Makin sulit mencari subtitusi suatu barang permintaan makin inelastic. Beras bagi masyarakat
Indonesia sulit dicari substitusinya, karena itu permintaan beras inelastic.
b.      Jumlah pemakai
Makin banyak jumlah pemakai, prmintaan akan suatu barang makin inelastic.
c.       Propersi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen
Bila propersi tersebut besar, maka permintaan cendrung lebih elastic.
d.      Jangka waktu
Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga.
B.     SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, bentuk penyusunan
maupun materinya mememiliki kekurangan dan masih memerlukan tambahan dari pembaca,
baik itu dari segi referensi ataupun tulisannya. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah selanjutnya.
Khususnya kepada Ibuk dosen kami mohon selalu bimbingan dan arahannya, apabila dalam
pemaparaan makalah ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan bagi kami pemakalah khususnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfa’at kepada kita sekalian, amin ya
rabbal ‘alamin.
DAPTAR PUSTAKA
Arsyad lincolin, wiratmo Masykur, 2000, Ekonomi Mikro, Yogyakarta : BPPE
Rahardja, Prthama, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta : Pakultas Ekonomi
Unipersitas Indonesia
Soeharno, DR, 2007, Ekonomi Manajerial, Yogyakarta : C.P Andi Oppset
Sukirno, Sadono, 2009, Mikro Ekonomi, Jakarta : PT Raja Grapindo Persada

Anda mungkin juga menyukai