Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS DALAM MEDIA PROMOSI

PARIWISATA SOLO RAYA MENUJU PEMBANGUNAN SISTEM ONLINE


TOURISM PROMOTION

Agus Hari Wibowo, Diah Kristina


Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Abstrak

Penelitian tentang Efektivitas Penggunaan Bahasa Inggris Dalam Media Promosi


Pariwisata Solo Raya Menuju Pembangunan Sistem Online Tourism Promotion ini secara
khusus bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi ekspresi-ekspresi bahasa Inggris yang digunakan
dalam media promosi pariwisata Solo Raya, baik media elektronik (online) maupun cetak; (2)
Mengkaji pola penyampaian pesan promosi yang terdapat dalam media promosi pariwisata
Solo Raya; (3) Mengeksplorasi unsur-unsur persuasif yang terkandung dalam media promosi
pariwisata Solo Raya: (4) Menganalisis efektivitas penggunaan bahasa promosi yang terdapat
dalam media promosi pariwisata Solo Raya; (5) Menyusun model penggunaan bahasa Inggris
untuk promosi pariwisata guna mendukung terwujudnya sistem online tourism promotion bagi
pariwisata di kawasan Solo Raya yang efektif dan efisien; (6) Menyusun buku panduan
pelaksanaan / implementasi model penggunaan bahasa Inggris untuk promosi pariwisata
guna mendukung terwujudnya sistem online tourism promotion bagi pariwisata di kawasan
Solo Raya yang efektif dan efisien.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data
penelitian akan dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode, yakni observasi,
diskusi kelompok, wawancara, dan metode simak dokumen. Untuk memperoleh keabsahan
data akan digunakan triangulasi sumber. Data akan dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis wacana (Dijk, 1985) dan analisis interaktif (Miles & Huberman, 1984). Hasil penelitian
menunuukkan bahwa promosi pariwisata Solo Raya yang dilakukan secara online dalam
bahasa Inggris masih sangat terbatas, utamanya yang dilakukan oleh pemerintah
kabupaten/kota di kawasan Solo Raya. Ekspresi-ekspresi bahasa Inggris yang digunakan
untuk mempromosikan pariwisata Solo Raya masih memiliki banyak kesalahan, baik dalam
hal tata bahasa (grammar), pemilihan kata (diction) maupun ejaan (spelling). Kesalahan dalam
pemilihan kata, kesalahan pengetikan (typos), kesalahan tata bahasa membuat komunikasi
untuk tujuan mempromosikan daya tarik wisata kawasan Solo Raya adalah hal-hal yang
membuat promosi pariwisata Solo Raya tidak efektif karena para pembaca, utamanya penutur
asli atau orang asing yang tidak dapat berbahasa Indonesia, tidak bisa memahami maksud
ekspresi-ekspresi promosi tersebut. Jenis kalimat yang digunakan untuk mengekspresikan
masih cenderung monoton atau tidak bervariasi. Penggunaan kalimat cenderung berupa
kalimat sederhana (simple sentences) dan belum banyak menggunakan kalimat compound
(compound sentences) dan kalimat kompleks (complex sentences). Ekspresi-ekspresi bahasa
Inggris yang digunakan untuk mempromosikan pariwisata Solo Raya masih didominasi oleh
deskripsi dan informasi, namun belum menggunakan ekspresi persuasif.
Kata Kunci: media online, pariwisata, promosi, Solo Raya.

12
Cakra Wisata Vol 19 Jilid 2 Tahun 2018

PENDAHULUAN dengan menggunakan ekspresi bahasa yang


tepat.
Perkembangan teknologi informasi Seiring dengan tuntutan
dan komunikasi dalam beberapa tahun pengembangan pariwisata untuk
terakhir begitu pesat. Salah satu wadah meningkatkan devisa, maka sudah saatnya
aplikasi teknologi informasi dan pemerintah mengembangkan promosi
komunikasi adalah media online berupa daerah tujuan wisata secara online dalam
internet (International Netwotk). Berbagai bahasa Inggris. Selama ini pembuatan situs
bidang termasuk pariwisata juga terdampak online promosi wisata berbahasa Inggris di
oleh perkembangan ini. Perkembangan ini Indonesia didominasi oleh pihak swasta.
telah menyebabkan hubungan antara Sudah barang tentu isi, gaya penyajian,
pariwisata dengan media online seperti ideologi, dan tujuannya sangat dipengaruhi
Internet semakin erat. Hal ini tidak oleh agenda pribadi atau institusional si
mengherankan karena perkembangan pembuat promosi online. Dibandingkan
informasi yang cukup pesat memiliki dengan Malaysia misalnya, pemerintah
paralelisme dengan perkembangan kerajaan sangat peduli dengan
pergerakan orang, kekuasaan, dan uang. pengembangan pariwisata termasuk
Hasbrouck (20010 menyebutkan bahwa penggunaan promosi online untuk
menurut sejarah, jejaring elektronik global mendongkrak jumlah wisatawan yang
sebenarnya diawali oleh industri perjalanan, berkunjung.
termasuk didalamnya industri pariwisata. Berbagai upaya promosi harus
Untuk mempromosikan berbagai dilakukan agar mendukung pencapaian
jenis produk pariwisata, banyak pengusaha target Pemerintah RI untuk meningkatkan
pariwisata menggunakan Internet. jumlah kunjungan wisatawan internasional
Keindahan daya tarik wisata, produk menjadi sebanyak 7 juta orang pada tahun
layanan hotel dan rumah makan, jasa 2014 (KEMENPAREKRAF, 2013). Untuk
pemanduan, dan jasa perjalanan itu diperlukan upaya untuk
dipromosikan melalui Internet agar dapat mempromosikan daya tarik wisata kepada
menjangkau khalayak sasaran yang lebih wisatawan asing dengan menggunakan
luas. Kawasan Solo Raya yang secara bahasa Inggris yang dapat dipahami
administratif meliputi Kota Surakarta, dengan baik oleh wisatawan dan memiliki
Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, kekuatan persuasif sehingga mampu
Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten membujuk wisatawan agar mereka tertarik
telah mempromosikan berbagai daya tarik untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata
wisata yang dimilikinya melalui berbagai di Indonesia, termasuk ke kawasan Solo
media, termasuk melalui media online Raya.
berupa website di Internet. Dengan Website yang merupakan salah satu
demikian keberadaan website memiliki media promosi pariwisata yang dapat
peran penting untuk menjual atraksi atau dimanfaatkan untuk mempromosikan
daya tarik wisata. Untuk mendukung pariwisata kawasan Solo Raya perlu
tercapainya tujuan promosi tersebut pesan- dibangun dengan menggunakan bahasa
pesan promosi seharusnya disampaikan Inggris secara tepat supaya dapat
menyampaikan pesan promosi secara
13
Agus Hari Wibowo, Diah Kristina : Efektivitas Penggunaan …

efektif. Bahasa memiliki peran penting menggunakan bahasa promosi yang bersifat
dalam mempromosikan daya tarik wisata persuasif untuk membujuk wisatawan
agar dapat menumbuhkan ketertarikan mengunjungi daerah tujuan wisata. Hampir
wisatawan untuk mengunjungi daya tarik seluruh ekspresi masih menggunakan
tersebut. Agar memiliki kekuatan menarik bahasa informatif dan deskriptif.
wisatawan untuk datang ke daerah tujuan Berdasarkan berbagai kekurangan
wisata, ekspresi bahasa yang digunakan tersebut di atas maka penelitian tentang
dalam promosi seharusnya tidak hanya Efektivitas Penggunaan Bahasa Inggris
berupa ekspresi deskriptif dan informatif Dalam Media Promosi Pariwisata Solo
tetapi juga harus didukung dengan ekspresi Raya Menuju Pembangunan Sistem Online
bahasa persuasif. Tourism Promotion ini amat penting untuk
Kondisi eksisiting menunjukkan segera dilakukan dalam rangka
bahwa penggunaan ekspresi bahasa mengefektifkan penggunaan bahasa
persuasif dalam teks-teks promosi promosi pariwisata guna meningkatkan
pariwisata, utamanya yang terdapat di nilai jual daya tarik wisata dan jumlah
dalam website promosi pariwisata Solo kunjungan ke berbagai daya tarik wisata ke
Raya, saat ini masih sangat kurang. Hampir kawasan Solo Raya.
seluruh teks yang terdapat di website
pariwisata Solo Raya didominasi oleh METODE PENELITIAN
ekspresi yang bersifat deskriptif dan
informatif. Hal ini berarti bahwa di dalam Penelitian ini bersifat deskriptif
hampir seluruh teks pariwisata Solo Raya dengan menggunakan pendekatan
yang terdapat di website belum kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
menggunakan ekspresi-ekpresi yang kawasan Solo Raya, yakni wilayah eks-
persuasif yang diarahkan untuk membujuk Karesidenan Surakarta yang meliputi Kota
wisatawan agar mengunjungi daya tarik Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
tersebut. Gambar 1 berikut ini Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar,
memperlihatkan beberapa contoh media Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen,
elektronik (website) dan cetak berupa dan Kabupaten Klaten. Sumber data yang
informasi tentang daya tarik wisata di dikaji dalam penelitian ini berupa informan,
kawasan Solo Raya. tempat dan peristiwa serta dokumen cetak
Selain terdapat permasalahan dalam dan elektronik (online/website) yang
pengguna ekspresi bahasa, juga terdapat berkaitan dengan promosi pariwisata Solo
permasalahan lain, yakni bahwa keberadaan Raya. Dalam hal ini informan terdiri atas
website promosi pariwisata Solo Raya yang unsur swasta, masyarakat serta pemerintah,
menggunakan bahasa Inggris untuk utamanya Dinas Kebudayaan dan
mempromosikan daya tarik wisata kepada Pariwisata Kota Surakarta, Kabupaten
wisatawan asing juga masih terbatas Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten
sehingga diperlukan rekomendasi model Karanganyar, Kabupaten Wonogiri,
dan strategi untuk mengoptimalkan Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten
pemanfaatan website berbahasa Inggris yang memiliki kapasitas secara teknis dan
untuk mempromosikan pariwisata kawasan organisatoris dalam merencanakan program
Solo Raya. Website yang ada saat ini belum pengembangan promosi pariwisata daerah,

14
Cakra Wisata Vol 19 Jilid 2 Tahun 2018

serta seluruh elemen masyarakat, utamanya penggunaan bahasa Inggris dalam media
yang terkait dengan pengembangan promosi pariwisata Solo Raya, dengan
pariwisata daerah untuk meningkatkan melibatkan (mewawancarai) seluruh unsur
jumlah kunjungan wisata ke wilayah Solo pemangku kepentingan (stakeholder)
Raya. terkait, termasuk pemerintah,
Pengumpulan data dilakukan swasta/pengusaha (pelaku usaha
dengan metode observasi (pengamatan) pariwisata), masyarakat, dan wisatawan.
terhadap media promosi pariwisata Solo Metode simak dilakukan dengan menyimak
Raya (cetak dan elektronik), diskusi dan mengkaji seluruh dokumen yang
kelompok terarah (Focus Group berkaitan dengan efektivitas penggunaan
Discussion), wawancara (interview), dan bahasa Inggris dalam media promosi
metode simak atau existing document study. pariwisata Solo Raya sebagai bahan untuk
Kegiatan observasi difokuskan pada melengkapi data penelitian tentang
pengamatan dan pembuatan catatan efektivitas penggunaan bahasa Inggris
mengenai ekspresi-ekspresi dalam bahasa dalam media promosi pariwisata Solo Raya
Inggris yang digunakan untuk menuju pembangunan sistem online
mempromosikan daya tarik wisata Solo tourism promotion tersebut.
Raya termasuk promosi daya tarik wisata Teknik cuplikan (sampling
Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, technique) yang digunakan dalam
Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten penelitian ini adalah purposive sampling
Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, secara snowball. Dalam hal ini sampel
Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten. penelitian diambil berdasarkan tujuan atau
Observasi lapangan akan dilakukan melalui purpose tertentu, yakni yang berkaitan
pencatatan dan perekaman untuk mendapat dengan media promosi pariwisata Solo
informasi/data yang lengkap berkaitan Raya. Penentuan key informant bersifat
dengan permasalahan yang diteliti, yakni menggelinding seperti bola salju atau
efektivitas penggunaan bahasa Inggris snowball yakni dengan mencari informasi
dalam media promosi pariwisata Solo Raya. tentang orang-orang kunci berikutnya yang
Diskusi kelompok terarah dimaksudkan mengusai permasalahan tentang efektivitas
untuk menggali data dengan penggunaan bahasa dalam media promosi
mempertemukan stakeholders terkait pariwisata Solo Raya melalui orang kunci
(pemerintah, swasta/pengusaha, yang pertama kali ditemui dan dilakukan
masyarakat, wisatawan) dalam suatu forum terus menerus hingga kecukupan data
diskusi dan sekaligus untuk melakukan terpenuhi.
pengecekan kebenaran atas data yang telah Teknik analisis data yang digunakan
dikumpulkan melalui teknik lainnya pada penelitian ini adalah analisis wacana
(wawancara, observasi, simak/content (Van Dijk, 1985) yang mengemukakan tiga
analysis) agar dapat diperoleh keabsahan dimensi yaitu, teks, kognisi sosial, dan
atau validitas data tentang efektivitas konteks sosial. Ketiganya merupakan suatu
penggunaan bahasa Inggris dalam media kesatuan analisis yang terpadu dan saling
promosi pariwisata Solo Raya. Wawancara terkait. Pertama, di dalam dimensi teks
dimaksudkan untuk memperoleh data yang peneliti perlu mencermati bagaimana
lebih lengkap mengenai efektivitas struktur teks dan strategi wacana digunakan
15
Agus Hari Wibowo, Diah Kristina : Efektivitas Penggunaan …

untuk menyajikan sebuah tema dan topik tempat, atau daya tarik wisata. Sebagai
tertentu. Kedua, kognisi sosial mempelajari contoh, di bidang pariwisata tari barong
proses produksi teks yang melibatkan atau tari kecak merepresentasikan Bali.
kognisi individu berdasarkan profesinya Patung asmad merepresentasikan Papua,
(dosen, wartawan, bankir, politisi, pebisnis, dan sebagainya.
ulama, sastrawan). Ketiga, konteks sosial Perspektif strangerhood mengacu pada
mengkritisi bangunan (konstruksi) wacana teori yang disampaikan oleh Cohen (1972)
yang berkembang di masyarakat mengenai yang menyebutkan bahwa “novelty and
suatu masalah/topik tertentu. strangeness constituted essential elements
selain itu juga digunakan analisis in the touristic experience, and that they
interaktif (interactive model of analysis) were hence primary motives for tourism.”
menurut Miles & Huberman (1984) yang Namun demikian, tidak semua wisatawan
menggarisbawahi tiga komponen, yakni mencari hal yang benar-benar baru dan
reduksi data, sajian data, dan penarikan aneh. Dari sekian banyak wisatawan yang
kesimpulan. melakukan perjalanan, terdapat wisatawan
yang selalu berupaya mencari suasana yang
KAJIAN PUSTAKA familier seperti yang selalu mereka rasakan
di rumah, khususnya pada saat mereka
1. Bahasa dan Pariwisata memerlukan tempat menginap, tempat
Menurut Dann (1996) keterkaitan makan, dan sejenisnya. Oleh karena itu,
antara bahasa dan pariwisata setidaknya dalam konteks strangerhood ini terdapat
dapat dilihat dari empat pendekatan teoritis, sebuah kontinum yang berawal dari titik
yakni pendekatan atau perspektif yang paling kiri dimana terdapat hal-hal yang
berkaitan dengan authenticity, sangat familier bagi wisatawan hingga titik
strangerhood, play, dan conflict (Lihat yang paling kanan dimana terdapat hal-hal
Gambar 3). Perspektif authenticity pada yang sangat asing atau baru bagi wisatawan.
dasarnya diawali oleh teori MacCannell Hal-hal yang familier bagi wisatawan
(1989) tentang keotentikan suatu daya tarik biasanya dicari oleh wisatawan yang
wisata yang dikaitkan dengan unsur tergolong sebagai organized mass tourists.
semiotik. Menurutnya daya tarik wisata Sedangkan hal-hal yang asing atau baru
adalah sebuah tanda (sign) yang bagi wisatawan biasanya dicari oleh
merepresentasikan (marking) sesuatu kelompok wisatawan yang disebut drifter
(sight) kepada seseorang (tourist). Marker dan wanderer yang ingin berpetualang
berfungsi untuk menyediakan informasi mencari hal-hal yang baru dan belum
berupa nama atau gambar tentang sebuah pernah mereka ketahui sebelumnya.
sight. Marker dapat bersifat off-sight seperti Mereka juga disebut novelty seekers.
travel books atau cerita-cerita yang Perspektif berikutnya adalah play,
disampaikan oleh orang-orang yang pernah dimana wisatawan yang berkunjung ke
mengunjungi daya tarik wisata, dan dapat suatu lokasi atau daya tarik wisata
juga bersifat on-sight seperti pemberitahuan dipersilahkan atau diberi kesempatan untuk
(notices) yang terdapat di lokasi wisata. bermain sesuai dengan jenis permainan
Marker dapat pula dianggap sebagai suatu lokal yang ditawarkan sehingga mereka
simbol yang mewakili sebuah objek, dapat merasakan budaya dan karakter
16
Cakra Wisata Vol 19 Jilid 2 Tahun 2018

masyarakat setempat dengan mengalami produk. Pada hakikatnya promosi adalah


secara langsung. Hal ini dimaksudkan suatu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu
untuk memperkaya pengalaman wisatawan aktivitas pemasaran yang berusaha
dengan mengunjungi lokasi wisata yang menyebarkan informasi, mempengaruhi
menawarkan permainan (play) unik kepada atau membujuk, dan/atau mengingatkan
wisatawan. pasar sasaran (target market) atas
Perspektif yang terakhir adalah perusahaan dan produknya agar bersedia
conflict. Perspektif ini berawal dari menerima, membeli, dan loyal pada produk
pendekatan yang dilontarkan oleh para yang ditawarkan perusahaan yang
humanis dan ilmuwan. Pendekatan atau bersangkutan (Tjiptono, 1997 dalam
perspektif ini berbeda dari ketiga perspektif Lathifah, 2007). Dengan demikian promosi
lainnya. Conflict mengacu pada dua hal adalah sebuah bentuk persuasi langsung
yang saling berseberangan. Di dalam melalui penggunaan berbagai insentif yang
kontek pariwisata dua hal yang dapat diukur untuk merangsang pembelian
berseberangan tersebut adalah hal-hal yang produk dengan daya tarik, jangkauan, serta
memiliki karakter yang berbeda secara frekuensi promosi (Navarone, 2003 dalam
signifikan, seperti antara masyarakat timur Lathifah, 2007).
(the Orientals) dan masyarakat barat (the Promosi merupakan salah satu
Westerners). Said (1991) dalam Dann unsur marketing mix atau bauran pemasaran
(1996: 24) menyebutkan “This discourse is sebagaimana dikemukakan oleh McCarthy
essentially about power (political, (1960) dan Seaton & Bennett (1996).
intellectual, cultural, and moral) and the Keseluruhan unsur bauran pemasaran pada
unequal distribution of knowledge into awalnya disebut the Four P’s karena terdiri
texts. Since Orientals are judged to be atas 4 (empat) unsur, yakni product, price,
incapable of speaking for themselves, they place, dan promotion. Namun seiring
are represented as familiar through external berkembangnya waktu, the Four P’s
narratives which display little concern for tersebut sudah berkembang menjadi the
the truth. ... A textual dualism thus emerges Eight P’s, yang meliputi unsur-unsur
in which the Oriental is portrayed as product, price, place, promotion,
‘irrational, depraved, childlike and packaging, people, programing, dan
different’ while the Western author is seen partnership. Promosi memiliki peran
as ‘rational, virtuous, mature and normal. signifikan dalam pengembangan
The world is similarly divided between the pariwisata, baik internasional, nasional
familiar (us) and the strange (them), maupun lokal. Pelaksanaan promosi dapat
between our territory and theirs, between menggunakan berbagai media, baik media
the powerful and articulate and the defeated cetak maupun elektronik, termasuk promosi
and distant.” secara online dengan menggunakan
Internet.
2. Promosi dan Pemasaran Menurut Shimp (2003) dalam
Di dalam pemasaran terdapat Novalina (2008) promosi terdiri atas semua
kegiatan promosi. Promosi sangat kegiatan yang mencoba merangsang
membantu masyarakat atau calon terjadinya aksi pembelian suatu produk
konsumen untuk lebih mengenal suatu secara cepat atau dalam waktu singkat.
17
Agus Hari Wibowo, Diah Kristina : Efektivitas Penggunaan …

Sedangkan menurut Keegan (2007) dalam berupa pengadaan media cetak seperti iklan
Novalina (2008) “Promotion is a broad di koran, majalah, pocket book, booklet,
term that includes advertising, personal leaflet, brosur, poster, flyer, pengadaan
selling, public relations, publicity and sales media elektronik seperti iklan di televisi,
promotion activities, such as giveaways, radio, CD-ROM/VCD/DVD dan website di
trade shows, point of purchase, and store Internet, serta penyelenggaraan pameran,
displays.” misi budaya (cultural mission), travel
exchange, travel mart, dan roadshow.
3. Bahasa Promosi Pariwisata Promosi pariwisata secara online
Bahasa promosi tidak lepas dari memiliki beberapa kelebihan karena
pemanfaatan diksi, konstruksi frasa, klausa, karakternya yang bersifat ‘multimodal’.
kalimat, pemanfaatan tahapan retoris Artinya, promosi online memanfaatkan
(rhetorical staging), ekspresi yang terpola, seluruh sumber makna baik berupa bahasa,
dan penanda wacana (Swales, 1990, 2000; gambar, ilustrasi musik, warna, pilihan font,
Bhatia, 1993, 2004; Kristina. 2011, 2014) tata letak, logo, dsb (Kress and Leeuwen,
selain sumber-sumber makna lainnya 2001; O’Hallorn, 2004; Kress, 2010).
seperti gambar, ilustrasi, logo, peta, dsb. Dengan meningkatnya jumlah pengguna
Semua komponen yang telah disebutkan di internet di Indonesia, pilihan berpromosi
muka haruslah dimanfaatkan sebagai daya secara online menjadi andalan para pebisnis
penggerak (pragmatic force) agar pembaca karena hemat biaya dibandingkan dengan
atau calon wisatawan tertarik, terbujuk, dan berpromosi melalui media elektronik
termotivasi untuk mengunjungi daerah semacam televisi dan bisa diakses oleh
tujuan wisata yang ditawarkan. orang di seluruh dunia. Namun demikian
Seaton & Bennett (1996: 179) promosi online memiliki kelemahan karena
menyebutkan bahwa promosi dalam space yang terbatas. Hal ini bisa disiasati
pariwisata memiliki tujuan khusus berikut melalui pemilihan kata persuasif,
ini. “Effective promotion starts, like any penyusunan kalimat yang efektif, dan
other marketing activity, from an analysis pilihan ilustrasi atau gambar yang relevan
and clear formulation of strategic dan menarik sebagai attention-getter.
objectives. These involve: (1) identification
of the target audiences to be reached; (2) HASIL DAN PEMBAHASAN
identification of the communication goals
to be achieved with each; (3) formulation of Ekspresi bahasa di berbagai media
messages designed to achieve the goals; (4) cetak maupun elektronik yang memuat
choice of media for delivering the messages promosi pariwisata kawasan Solo Raya
effectively to the designated audiences; (5) didominasi oleh kalimat deskripsi dan
allocation of a budget to achieve the informasi. Meskipun ekspresi tersebut
production and delivery of the messages; ditujukan untuk menarik orang, dalam hal
and (6) evaluation mechanism in terms of ini wisatawan, untuk berkunjung ke daya
sales. tarik wisata yang dipromosikan, namun
Promosi pariwisata yang dilakukan sangat jarang ditemukan adanya ekspresi
oleh instansi pemerintah seperti Dinas yang bersifat mengajak dan membujuk atau
Kebudayaan dan Pariwisata biasanya persuasif. Kalimat-kalimat yang digunakan

18
Cakra Wisata Vol 19 Jilid 2 Tahun 2018

cenderung merupakan statement atau oleh beberapa kekurangan yang terdapat di


penyataan dan bersifat deskriptif dan dalam teks tersebut, seperti kesalahan tata
informatif. bahasa (grammar). Di dalam leaflet
Penyampaian pesan promosi pada promosi pariwisata Solo Raya masih masih
teks-teks promosi pariwisata Solo raya terdapat banyak kesalahan tata bahasa. Hal
masih didominasi oleh kalimat-kalimat ini menyebabkan ketidakefektifan dalam
deskriptif yang terdiri atas subjek dan komunikasi, khususnya di dalam
predikat. Hampir seluruh contoh ekspresi membangun pemahaman wisatawan
menggunakan pola subjek + predikat, terhadap apa yang dipromosikan. Selain itu
seperti: (a) Surakarta Kasunanan Palace juga banyak terdapat kesalahan pemilihan
was ………, (b) Laweyan is .….., (c) kata (diction). Hal ini juga menyebabkan
Triwindhu market is ….., (d) Kauman is ketidakefektifan dalam komunikasi,
…….., (e) This building (Loji Gandrung) is khususnya di dalam membangun
……, (f) Mangkunegaran Palace is pemahaman wisatawan terhadap apa yang
………., (g) This longest river (Bengawan dipromosikan. Di samping kesalahan tata
Solo) in Java flows …………, (h) The bahasa dan kesalahan pemilihan kata, di
Surakarta Mosque is ……….., (i) The dalam leaflet promosi pariwisata Solo Raya
Candi Sukuh is ………., (j) Sangiran is .…, juga terdapat banyak kesalahan pengetikan
(k) The hill resort of Tawangmangu stands (typos) yang mengganggu pemahaman
on ………… wisatawan terhadap daya tarik yang
Penyampaian ekspresi promosi dipromosikan. Di dalam leaflet promosi
seperti tersebut di atas memberi kesan pariwisata Solo Raya juga terdapat banyak
monoton dan kurang menarik pembaca kesalahaan ekspresi, terutama yang
(calon wisatawan) sehingga ekspresi seperti menyangkut ekspresi dalam bentuk istilah
itu kurang efektif untuk membujuk pembeli budaya (cultural terms). Hal tersebut di atas
(wisatawan) untuk berkunjung ke destinasi membuat teks-teks promosi tersebut tidak
dan daya tarik wisata. dapat dipahami dengan baik oleh pembaca,
Pola penyampaian pesan yang utamanya wisatawan asing yang tidak bisa
digunakan dalam leaflet maupun website berbahasa Indonesia. Mereka hanya
pariwisata Solo Raya didominasi oleh mengandalkan pemahaman pada ekspresi-
penggunaan ekspresi deskriptif dan ekspresi bahasa Inggris yang ditulis pada
informatif dimana penyampaian pesan media tersebut. ketidakpahaman pembaca
cenderung menggunakan kalimat-kalimat (wisatawan) jelas membuat komunikasi
pernyataan (statement) dan amat jarang tidak lancar dan demikian telah
menggunakan kalimat ajakan yang bersifat menyebabkan bahasa promosi dalam
membujuk (persuading). Selain itu di penggunaan bahasa promosi dalam media
dalam berbagai teks promosi juga sangat promosi pariwisata Solo Raya tidak efektif.
jarang terdapat ekspresi berupa kalimat
pertanyaan.
Penggunaan bahasa promosi dalam
media promosi pariwisata Solo Raya, baik
yang berupa media cetak maupun online
tergolong belum efektif. Hal ini disebabkan
19
Agus Hari Wibowo, Diah Kristina : Efektivitas Penggunaan …

Berdasarkan analisis potensi dan Sragen, dan Klaten. Ekspresi-ekspresi


permasalahan yang berkaitan dengan bahasa Inggris yang digunakan untuk
promosi pariwisata kawasan Solo Raya, mempromosikan pariwisata Solo Raya
dalam penelitian ini ditemukan dua model masih memiliki banyak kesalahan, baik
yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam hal tata bahasa (grammar),
Inggris untuk promosi pariwisata menuju pemilihan kata (diction) maupun ejaan
terwujudnya sistem online tourism (spelling). Kesalahan dalam pemilihan kata,
promotion. Model pertama berkaitan kesalahan pengetikan (typos), kesalahan
dengan formulasi ekspresi bahasa Inggris tata bahasa membuat komunikasi untuk
yang berupa kombinasi antara deskripsi dan tujuan mempromosikan daya tarik wisata
informasi dengan ekspresi yang bersifat kawasan Solo Raya adalah hal-hal yang
mengajak atau persuasif. Model kedua membuat promosi pariwisata Solo Raya
merupakan model untuk memberdayakan tidak efektif karena para pembaca,
sumber daya manusia (SDM) dalam utamanya penutur asli atau orang asing
membuat ekspresi-ekspresi tersebut yang tidak dapat berbahasa Indonesia, tidak
(deskripsi, informasi, dan persuasi) untuk bisa memahami maksud ekspresi-ekspresi
mempromosikan pariwisata Solo Raya. promosi tersebut. Jenis kalimat yang
Model ini disebut model KEIMHA (Lihat digunakan untuk mengekspresikan masih
Gambar 1). cenderung monoton atau tidak bervariasi.

Gambar 1: Model
KEIMHA.

Penggunaan kalimat cenderung berupa


kalimat sederhana (simple sentences) dan
PENUTUP belum banyak menggunakan kalimat
compound (compound sentences) dan
Dalam penelitian ini dapat
kalimat kompleks (complex sentences).
disimpulkan promosi pariwisata Solo Raya
Ekspresi-ekspresi bahasa Inggris yang
yang dilakukan secara online dalam bahasa
digunakan untuk mempromosikan
Inggris masih sangat terbatas, utamanya
pariwisata Solo Raya masih didominasi
yang dilakukan oleh pemerintah
oleh deskripsi dan informasi, namun belum
kabupaten/kota di kawasan Solo Raya
menggunakan ekspresi persuasif.
termasuk Pemerintah Kota Surakarta,
Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri,
20
Cakra Wisata Vol 19 Jilid 2 Tahun 2018

Berdasarkan hasil analisis terhadap Kathpalia, Sudjata, S. (1992). A genre


media promosi pariwisata Solo Raya analysis of promotional texts. PhD
beserta potensi dan permasalahannya thesis submitted to the National
terdapat dua model yang disusun. Model University of Singapore.
pertama adalah Draf model yang diberi Kristina, Diah. (2011). A genre analysis of
nama KEIMHA tersebut menggarisbawahi sales promotion letters and
dua hal penting, yakni model ekspresi company profiles in an Indonesian
bahasa promsosi dan model pemberdayaan batik industry.Unpublished
SDM penyusun materi promosi pariwisata Dissertation.Universiti Utara
Solo Raya. Malaysia.
Kristina, Diah. (2011). Image building in
DAFTAR PUSTAKA English. Buku teks mengajar.
Surakarta: Diploma 3 Bahasa
Bhatia, V., K. (2004). World of written Inggris. Fakultas Sastra dan Seni
discourse: a genre based view: Rupa. Universitas Sebelas Maret.
Advances in applied linguistics. Kristina, Diah. (2014). Building trust and
London: Sage Publication. credibility: The rhetoric of positive
Bhatia.V.K. (1999). Integrating products, self image in the advertorials of
processes, purposes and participants Garuda Indonesia. Proceeding
in professional writing, in C.N. dalam Kongres Internasional
Candlin and K.Hayland (eds), Masyarakat Linguistik Indonesia.
Writing: Texts, Processes and Bandar Lampung, 19-22 Pebruari
Practices. London: Longman, 21- 2014.
39. Kress, G. and Leeuwen, T.v. (2001).
Bhatia, V. K. (1993). Simplification Multimodal discourse: The modes
versification: the case of legal texts. and media of contemporary
Applied Linguistics, 4/1, 42-54. communication. New York: Oxford
Dann, Graham, 1996, The Language of University Press Inc.
Tourism: A sociolinguistic Kress, G. (2010). Multimodality: A social
perspective, Wallingford: CAB semiotic approach to contemporary
International. communication. New York:
Dijk, Teun, A. van. (1997).Discourse as Routledge.
social interaction. Discourse Kvale, S. 1996. Interviews: an introduction
studies: A multidisciplinary to qualitative research interviewing.
introduction Volume 2 (Ed). Dalam Rara Sugiarti. (1998). The
London: Sage Publication Ltd. potential for developing
Eriyanto, 2001, Analisis wacana: pengantar ecologically sustainable rural
analisis teks media, Yakarta: PT. tourism in Surakarta, Central Java,
Pelangi Aksara. Indonesia. A master thesis. James
Hasbrouck, Edward, 2001, The Practical Cook University Australia.
Nomad: Guide to the online travel Lathifah, Nurul Dian, 2007, Analisis faktor-
marketplace, Emeryville, USA: faktor yang mempengaruhi strategi
Avalon Travel Publishing. adaptasi promosi ekspor bagi
21
Agus Hari Wibowo, Diah Kristina : Efektivitas Penggunaan …

peningkatan kinerja pemasaran London: International Thomson


ekspor: studi kasus industri ekspor Business Press.
furniture di Jawa Tengah, Swales, J. M. (2000).‘Language for specific
Semarang: Universitas Diponegoro purposes’.Annual Review of Applied
(Thesis), Linguistics, 20, 59-76.
http://eprints.undip.ac.id/16992/1/D Swales, J. M. (1990).Genre analysis:
IAN_NURUL_LATHIFAH.pdf English in academic and research
Limaye, M.R. (1984). The syntax of settings. Cambridge: Cambridge
persuasion: Two business letters of University Press.
request. Journal of Business Wahab, Salah, 2003, Manajemen
Communication, 20/2, 17-30. kepariwisataan. Diindonesiakan
Miles, M. B. & Huberman. A. M., 1984, oleh Frans Gromang dari buku
Qualitative Data Analysis: A Tourism Management, Jakarta:
Sourcebook of New Methods. Pradnya Paramita.
London: Sage Publications.
Novalina, Lifska, 2008, Peranan promosi
wisata di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Bandung dalam
meningkatkan motivasi wisatawan
terhadap Kota Bandung dan
sekitarnya, Bandung: Universitas
Widyatama.
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bit
stream/handle/123456789/2245/co
ntent.pdf?sequence=1
O’Hallorn, kay. L. (2004). Multimodal
discourse analysis: systemic
functional perspectives. London:
Continuum.
Peta Kawasan Solo Raya,
http://www.skyscrapercity.com/sho
wthread.php?t=1500441
Rianto, Riki, dkk, tt, Pengembangan sistem
informasi promosi pariwisata pada
Kota Payakumbuh dengan
menggunakan bahasa
pemrograman PHP berbasis
MYSQL, http://www.upi-
yptk.ac.id/ejournal/File_Jurnal/091
01152610536_Riki%20Rianto_Sist
em%20Informasi.pdf
Seaton & Bennett, 1996, Marketing tourism
products: concepts, issues, cases,
22

Anda mungkin juga menyukai