Abstrak
12
Cakra Wisata Vol 19 Jilid 2 Tahun 2018
efektif. Bahasa memiliki peran penting menggunakan bahasa promosi yang bersifat
dalam mempromosikan daya tarik wisata persuasif untuk membujuk wisatawan
agar dapat menumbuhkan ketertarikan mengunjungi daerah tujuan wisata. Hampir
wisatawan untuk mengunjungi daya tarik seluruh ekspresi masih menggunakan
tersebut. Agar memiliki kekuatan menarik bahasa informatif dan deskriptif.
wisatawan untuk datang ke daerah tujuan Berdasarkan berbagai kekurangan
wisata, ekspresi bahasa yang digunakan tersebut di atas maka penelitian tentang
dalam promosi seharusnya tidak hanya Efektivitas Penggunaan Bahasa Inggris
berupa ekspresi deskriptif dan informatif Dalam Media Promosi Pariwisata Solo
tetapi juga harus didukung dengan ekspresi Raya Menuju Pembangunan Sistem Online
bahasa persuasif. Tourism Promotion ini amat penting untuk
Kondisi eksisiting menunjukkan segera dilakukan dalam rangka
bahwa penggunaan ekspresi bahasa mengefektifkan penggunaan bahasa
persuasif dalam teks-teks promosi promosi pariwisata guna meningkatkan
pariwisata, utamanya yang terdapat di nilai jual daya tarik wisata dan jumlah
dalam website promosi pariwisata Solo kunjungan ke berbagai daya tarik wisata ke
Raya, saat ini masih sangat kurang. Hampir kawasan Solo Raya.
seluruh teks yang terdapat di website
pariwisata Solo Raya didominasi oleh METODE PENELITIAN
ekspresi yang bersifat deskriptif dan
informatif. Hal ini berarti bahwa di dalam Penelitian ini bersifat deskriptif
hampir seluruh teks pariwisata Solo Raya dengan menggunakan pendekatan
yang terdapat di website belum kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
menggunakan ekspresi-ekpresi yang kawasan Solo Raya, yakni wilayah eks-
persuasif yang diarahkan untuk membujuk Karesidenan Surakarta yang meliputi Kota
wisatawan agar mengunjungi daya tarik Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
tersebut. Gambar 1 berikut ini Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar,
memperlihatkan beberapa contoh media Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen,
elektronik (website) dan cetak berupa dan Kabupaten Klaten. Sumber data yang
informasi tentang daya tarik wisata di dikaji dalam penelitian ini berupa informan,
kawasan Solo Raya. tempat dan peristiwa serta dokumen cetak
Selain terdapat permasalahan dalam dan elektronik (online/website) yang
pengguna ekspresi bahasa, juga terdapat berkaitan dengan promosi pariwisata Solo
permasalahan lain, yakni bahwa keberadaan Raya. Dalam hal ini informan terdiri atas
website promosi pariwisata Solo Raya yang unsur swasta, masyarakat serta pemerintah,
menggunakan bahasa Inggris untuk utamanya Dinas Kebudayaan dan
mempromosikan daya tarik wisata kepada Pariwisata Kota Surakarta, Kabupaten
wisatawan asing juga masih terbatas Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten
sehingga diperlukan rekomendasi model Karanganyar, Kabupaten Wonogiri,
dan strategi untuk mengoptimalkan Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten
pemanfaatan website berbahasa Inggris yang memiliki kapasitas secara teknis dan
untuk mempromosikan pariwisata kawasan organisatoris dalam merencanakan program
Solo Raya. Website yang ada saat ini belum pengembangan promosi pariwisata daerah,
14
Cakra Wisata Vol 19 Jilid 2 Tahun 2018
serta seluruh elemen masyarakat, utamanya penggunaan bahasa Inggris dalam media
yang terkait dengan pengembangan promosi pariwisata Solo Raya, dengan
pariwisata daerah untuk meningkatkan melibatkan (mewawancarai) seluruh unsur
jumlah kunjungan wisata ke wilayah Solo pemangku kepentingan (stakeholder)
Raya. terkait, termasuk pemerintah,
Pengumpulan data dilakukan swasta/pengusaha (pelaku usaha
dengan metode observasi (pengamatan) pariwisata), masyarakat, dan wisatawan.
terhadap media promosi pariwisata Solo Metode simak dilakukan dengan menyimak
Raya (cetak dan elektronik), diskusi dan mengkaji seluruh dokumen yang
kelompok terarah (Focus Group berkaitan dengan efektivitas penggunaan
Discussion), wawancara (interview), dan bahasa Inggris dalam media promosi
metode simak atau existing document study. pariwisata Solo Raya sebagai bahan untuk
Kegiatan observasi difokuskan pada melengkapi data penelitian tentang
pengamatan dan pembuatan catatan efektivitas penggunaan bahasa Inggris
mengenai ekspresi-ekspresi dalam bahasa dalam media promosi pariwisata Solo Raya
Inggris yang digunakan untuk menuju pembangunan sistem online
mempromosikan daya tarik wisata Solo tourism promotion tersebut.
Raya termasuk promosi daya tarik wisata Teknik cuplikan (sampling
Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, technique) yang digunakan dalam
Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten penelitian ini adalah purposive sampling
Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, secara snowball. Dalam hal ini sampel
Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten. penelitian diambil berdasarkan tujuan atau
Observasi lapangan akan dilakukan melalui purpose tertentu, yakni yang berkaitan
pencatatan dan perekaman untuk mendapat dengan media promosi pariwisata Solo
informasi/data yang lengkap berkaitan Raya. Penentuan key informant bersifat
dengan permasalahan yang diteliti, yakni menggelinding seperti bola salju atau
efektivitas penggunaan bahasa Inggris snowball yakni dengan mencari informasi
dalam media promosi pariwisata Solo Raya. tentang orang-orang kunci berikutnya yang
Diskusi kelompok terarah dimaksudkan mengusai permasalahan tentang efektivitas
untuk menggali data dengan penggunaan bahasa dalam media promosi
mempertemukan stakeholders terkait pariwisata Solo Raya melalui orang kunci
(pemerintah, swasta/pengusaha, yang pertama kali ditemui dan dilakukan
masyarakat, wisatawan) dalam suatu forum terus menerus hingga kecukupan data
diskusi dan sekaligus untuk melakukan terpenuhi.
pengecekan kebenaran atas data yang telah Teknik analisis data yang digunakan
dikumpulkan melalui teknik lainnya pada penelitian ini adalah analisis wacana
(wawancara, observasi, simak/content (Van Dijk, 1985) yang mengemukakan tiga
analysis) agar dapat diperoleh keabsahan dimensi yaitu, teks, kognisi sosial, dan
atau validitas data tentang efektivitas konteks sosial. Ketiganya merupakan suatu
penggunaan bahasa Inggris dalam media kesatuan analisis yang terpadu dan saling
promosi pariwisata Solo Raya. Wawancara terkait. Pertama, di dalam dimensi teks
dimaksudkan untuk memperoleh data yang peneliti perlu mencermati bagaimana
lebih lengkap mengenai efektivitas struktur teks dan strategi wacana digunakan
15
Agus Hari Wibowo, Diah Kristina : Efektivitas Penggunaan …
untuk menyajikan sebuah tema dan topik tempat, atau daya tarik wisata. Sebagai
tertentu. Kedua, kognisi sosial mempelajari contoh, di bidang pariwisata tari barong
proses produksi teks yang melibatkan atau tari kecak merepresentasikan Bali.
kognisi individu berdasarkan profesinya Patung asmad merepresentasikan Papua,
(dosen, wartawan, bankir, politisi, pebisnis, dan sebagainya.
ulama, sastrawan). Ketiga, konteks sosial Perspektif strangerhood mengacu pada
mengkritisi bangunan (konstruksi) wacana teori yang disampaikan oleh Cohen (1972)
yang berkembang di masyarakat mengenai yang menyebutkan bahwa “novelty and
suatu masalah/topik tertentu. strangeness constituted essential elements
selain itu juga digunakan analisis in the touristic experience, and that they
interaktif (interactive model of analysis) were hence primary motives for tourism.”
menurut Miles & Huberman (1984) yang Namun demikian, tidak semua wisatawan
menggarisbawahi tiga komponen, yakni mencari hal yang benar-benar baru dan
reduksi data, sajian data, dan penarikan aneh. Dari sekian banyak wisatawan yang
kesimpulan. melakukan perjalanan, terdapat wisatawan
yang selalu berupaya mencari suasana yang
KAJIAN PUSTAKA familier seperti yang selalu mereka rasakan
di rumah, khususnya pada saat mereka
1. Bahasa dan Pariwisata memerlukan tempat menginap, tempat
Menurut Dann (1996) keterkaitan makan, dan sejenisnya. Oleh karena itu,
antara bahasa dan pariwisata setidaknya dalam konteks strangerhood ini terdapat
dapat dilihat dari empat pendekatan teoritis, sebuah kontinum yang berawal dari titik
yakni pendekatan atau perspektif yang paling kiri dimana terdapat hal-hal yang
berkaitan dengan authenticity, sangat familier bagi wisatawan hingga titik
strangerhood, play, dan conflict (Lihat yang paling kanan dimana terdapat hal-hal
Gambar 3). Perspektif authenticity pada yang sangat asing atau baru bagi wisatawan.
dasarnya diawali oleh teori MacCannell Hal-hal yang familier bagi wisatawan
(1989) tentang keotentikan suatu daya tarik biasanya dicari oleh wisatawan yang
wisata yang dikaitkan dengan unsur tergolong sebagai organized mass tourists.
semiotik. Menurutnya daya tarik wisata Sedangkan hal-hal yang asing atau baru
adalah sebuah tanda (sign) yang bagi wisatawan biasanya dicari oleh
merepresentasikan (marking) sesuatu kelompok wisatawan yang disebut drifter
(sight) kepada seseorang (tourist). Marker dan wanderer yang ingin berpetualang
berfungsi untuk menyediakan informasi mencari hal-hal yang baru dan belum
berupa nama atau gambar tentang sebuah pernah mereka ketahui sebelumnya.
sight. Marker dapat bersifat off-sight seperti Mereka juga disebut novelty seekers.
travel books atau cerita-cerita yang Perspektif berikutnya adalah play,
disampaikan oleh orang-orang yang pernah dimana wisatawan yang berkunjung ke
mengunjungi daya tarik wisata, dan dapat suatu lokasi atau daya tarik wisata
juga bersifat on-sight seperti pemberitahuan dipersilahkan atau diberi kesempatan untuk
(notices) yang terdapat di lokasi wisata. bermain sesuai dengan jenis permainan
Marker dapat pula dianggap sebagai suatu lokal yang ditawarkan sehingga mereka
simbol yang mewakili sebuah objek, dapat merasakan budaya dan karakter
16
Cakra Wisata Vol 19 Jilid 2 Tahun 2018
Sedangkan menurut Keegan (2007) dalam berupa pengadaan media cetak seperti iklan
Novalina (2008) “Promotion is a broad di koran, majalah, pocket book, booklet,
term that includes advertising, personal leaflet, brosur, poster, flyer, pengadaan
selling, public relations, publicity and sales media elektronik seperti iklan di televisi,
promotion activities, such as giveaways, radio, CD-ROM/VCD/DVD dan website di
trade shows, point of purchase, and store Internet, serta penyelenggaraan pameran,
displays.” misi budaya (cultural mission), travel
exchange, travel mart, dan roadshow.
3. Bahasa Promosi Pariwisata Promosi pariwisata secara online
Bahasa promosi tidak lepas dari memiliki beberapa kelebihan karena
pemanfaatan diksi, konstruksi frasa, klausa, karakternya yang bersifat ‘multimodal’.
kalimat, pemanfaatan tahapan retoris Artinya, promosi online memanfaatkan
(rhetorical staging), ekspresi yang terpola, seluruh sumber makna baik berupa bahasa,
dan penanda wacana (Swales, 1990, 2000; gambar, ilustrasi musik, warna, pilihan font,
Bhatia, 1993, 2004; Kristina. 2011, 2014) tata letak, logo, dsb (Kress and Leeuwen,
selain sumber-sumber makna lainnya 2001; O’Hallorn, 2004; Kress, 2010).
seperti gambar, ilustrasi, logo, peta, dsb. Dengan meningkatnya jumlah pengguna
Semua komponen yang telah disebutkan di internet di Indonesia, pilihan berpromosi
muka haruslah dimanfaatkan sebagai daya secara online menjadi andalan para pebisnis
penggerak (pragmatic force) agar pembaca karena hemat biaya dibandingkan dengan
atau calon wisatawan tertarik, terbujuk, dan berpromosi melalui media elektronik
termotivasi untuk mengunjungi daerah semacam televisi dan bisa diakses oleh
tujuan wisata yang ditawarkan. orang di seluruh dunia. Namun demikian
Seaton & Bennett (1996: 179) promosi online memiliki kelemahan karena
menyebutkan bahwa promosi dalam space yang terbatas. Hal ini bisa disiasati
pariwisata memiliki tujuan khusus berikut melalui pemilihan kata persuasif,
ini. “Effective promotion starts, like any penyusunan kalimat yang efektif, dan
other marketing activity, from an analysis pilihan ilustrasi atau gambar yang relevan
and clear formulation of strategic dan menarik sebagai attention-getter.
objectives. These involve: (1) identification
of the target audiences to be reached; (2) HASIL DAN PEMBAHASAN
identification of the communication goals
to be achieved with each; (3) formulation of Ekspresi bahasa di berbagai media
messages designed to achieve the goals; (4) cetak maupun elektronik yang memuat
choice of media for delivering the messages promosi pariwisata kawasan Solo Raya
effectively to the designated audiences; (5) didominasi oleh kalimat deskripsi dan
allocation of a budget to achieve the informasi. Meskipun ekspresi tersebut
production and delivery of the messages; ditujukan untuk menarik orang, dalam hal
and (6) evaluation mechanism in terms of ini wisatawan, untuk berkunjung ke daya
sales. tarik wisata yang dipromosikan, namun
Promosi pariwisata yang dilakukan sangat jarang ditemukan adanya ekspresi
oleh instansi pemerintah seperti Dinas yang bersifat mengajak dan membujuk atau
Kebudayaan dan Pariwisata biasanya persuasif. Kalimat-kalimat yang digunakan
18
Cakra Wisata Vol 19 Jilid 2 Tahun 2018
Gambar 1: Model
KEIMHA.