Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Promosi adalah salah satu bagian dari marketing mix yang besar peranannya.

Promosi merupakan suatu kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh

perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen untuk membeli produk yang

ditawarkan. Menurut (Rangkuti, 2009) Promosi adalah salah satu unsur dalam

bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan,

membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan. Bagian yang terpenting

dari instrumen pemasaran adalah pesan yang dikomunikasikan kepada calon

pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi. Program

promosi dalam pemasaran disebut komunikasi pemasaran. (Soemanagara, 2008)

menyebutkan, komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap

perubahan yang ditujukan kepada konsumen, antara lain perubahan knowledge

(pengetahuan), perubahan sikap, dan perubahan perilaku.

Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik

mereka tentang berbagai fitur. Keberhasilan dari suatu perusahaan sendiri tidak

lepas dari peran promosi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan tersebut.

Menurut (Jamieson & Fill, 2011) terdapat 5 (lima) elemen bauran promosi, yaitu

periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi

(personal selling), humas dan publisitas (publicity and public relations), dan

penjualan langsung (direct selling). Masing-masing elemen memiliki kekuatan dan

1
2

kelemahannya sendiri. Kelima bauran promosi tersebut kini mulai digunakan dalam

berbagai macam cara untuk membangun hubungan dengan konsumen.

Dalam perkembangannya periklanan (advertising) beberapa tahun ini

mengalami pekembangan yang sangat pesat, dengan adanya internet telah merubah

cara interaksi dalam komunikasi pemasaran dari face to face (konvensional)

menjadi screen to face (internet marketing). Hal ini disebabkan karena adanya

peningkatan pengguna internet dimasyarakat. Menurut laporan Tetra Pak Index

2017 yang belum lama diluncurkan, mencatatkan ada sekitar 132 juta pengguna

internet di Indonesia. Sementara hampir setengahnya adalah penggila media sosial,

atau berkisar di angka 40%. Angka ini meningkat lumayan dibanding tahun lalu, di

2016 kenaikan penguna internet di Indonesia berkisar 51% atau sekitar 45 juta

pengguna, diikuti dengan pertumbuhan sebesar 34% pengguna aktif media sosial.

Tercatat ada lebih dari 106 juta orang Indonesia menggunakan media sosial tiap

bulannya (Yudhianto, 2017).

Dengan tingginya penggunaan media sosial di Indonesia menjadi media baru

untuk memasarkan produk atau jasanya. Iklan yang dulunya hanya kita lihat di

media konvensional seperti televisi, radio, surat kabar atau majalah sekarang telah

menyebar ke dunia media sosial. Berbeda dengan iklan konvensional yang hanya

bersifat searah, media sosial memungkinkan pengguna untuk memberikan umpan

balik kepada pemasar seperti bertanya, memberikan komentar, dan saran. Dalam

penggunaannya media sosial dirasa menghemat biaya dan lebih efisien waktu

dalam pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran (marketing communication)

yang tepat dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh

kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien (Soemanagara, 2008). Media Sosial
3

menjadi suatu forum interaksi antara pengguna dan penjual didalam media sosial

terdapat banyak kegiatan sosialisasi dan interaksi, serta menarik orang lain untuk

melihat dan mengunjungi tautan yang berisi informasi mengenai produk dan lain-

lain.

Awal mula kemunculan media sosial ini bermulai dengan adanya situs

Friendster, media sosial ini merupakan situs pertemanan virtual kala itu yang dapat

menghubungkan komunikasi antar orang dengan jarak jauh. Namun, pergeseran

pemasaran via online baru dirasakan saat munculnya Facebook yang menggeser

kepopuleran Friendster. Menurut Wiguna dalam (Judhita, 2012) Negara Indonesia

tercatat dalam sepuluh besar negara pemakai situs Facebook terbanyak ketika situs

ini mulai dibuka untuk umum sejal tahun 2006. Namun dengan bertambahnya

teknologi internet media sosial Facebook pun mulai bergeser kepopularitasannya

dengan adanya media sosial Twitter yang memiliki fitur hampir sama dengan

Facebook. Tidak hanya dengan Twitter baru-baru ini yang sendang marak adalah

munculnya media sosial Instagram sebagai salah satu media sosial yang memiliki

kegunaaan visual seperti menggunggah foto dan video.

Selain itu, Instagram juga dapat diartikan sebagai aplikasi jejaring sosial

untuk berbagi foto, menerapkan filter digital, geotagging, geolocation, dan

membaginya ke berbagai layanan jejaringan sosial lainnya. Fitur lainnya dari

Instagram adalah adalah fitur “Follow” yang memungkinnya pengguna untuk

mengikuti pengguna lainnya sehingga unggahan dari pengguna lain tersebut akan

muncul di lama yang ia miliki. Selanjutnya dalam setiap unggahan foto atau video

di akun Instagram dapat disertai dengan penjelasan atau informasi tentang foto atau

video yang di unggah yang didalam Instagram disebut dengan “Caption”.


4

Kemudian dilengkapi dengan “Hahstag” yang khas dengan akun tersebut.

“Hahstag” merupakan sebuah fitur Instagram yang digunakan untuk memudahkan

pengguna Instagram mencari gambar yang diinginkan pada kolom search. Like

dalam Instagram yang berbentuk hati merupakan fitur yang digunakan oleh

pengguna Instagram jika mereka menyukai unggahan foto atau video tertentu

(Rouse, 2017).

Semua fasilitas yang ditawarkan oleh Instagram memiliki potensi untuk

mendukung dan memajukan berbagai sektor industri tidak terkecuali industri

pariwisata. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh (Rukmiyati & Suastini,

2016) media sosial banyak digunakan dalam mencari dan menggali berbagai

informasi tentang tempat-tempat pariwisata dan dengan adanya media sosial pun

pengguna media sosial cenderung membagikan informasi dan pengalaman mereka

setelah melakukan perjalan wisata mereka. Sehingga dengan adanya media sosial

Instagram membantu memberikan kemudahan dalam mengakses informasi dan

komunikasi. Selanjutnya (Fatanti & Suyadnya, 2015) menyatakan bahwa isi

Instagram berguna untuk mendukung promosi sebuah tempat yang menjadi tujuan

wisata di Indonesia khususnya di Bali dan Malang.

Menurut data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang

menunjukkan bahwa jumlah wisatawan Kota Semarang mengalami peningkatan.

Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.1


5

Tabel 1. 1
Jumlah Pengunjung Wisata Kota Semarang

Wisatawan Peningkatan
Tahun Total
Nusantara Mancanegara (%)
2011 2.073.043 27.880 2.100.923 -
2012 2.679.467 32.975 2.712.442 29%
2013 3.157.658 35.241 3.192.899 18%
2014 3.958.114 49.076 4.007.192 26%
2015 4.324.479 51.880 4.376.359 9%
2016 4.582.218 101.756 4.683.974 7%
2017 4.964.804 59.672 5.024.476 7%
Total 96%
Rata-rata 14%
Sumber : (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, 2017)

Dari data tersebut menunjukan adanya perkembangan yang positif pada

bidang pariwisata di Kota Semarang dari tahun ke tahun. Dilihat dari jumlah

wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang sejak tahun 2011 hingga 2017 setiap

tahunnya rata-rata mengalami penikangkatan sebesar 14% per tahun.

Saat ini Kota Semarang telah menjadi salah satu kota tujuan utama pariwisata.

Dengan berkembangnya sistem pemerintahan dan investasi dari berbagai pihak,

Kota Semarang telah berkembang menjadi tempat tujuan wisata. Terbukti dengan

bertambahnya objek wisata di Kota Semarang baik wisata alam, wisata

buatan,wisata kuliner,dan wisata budaya. Pengelolaan objek wisata yang semakin

baik dan tertata rapi, kebersihan dalam kota yang meningkat, akses jalan yang

memadai, berbagai event wisata kuliner, serta banyaknya pilihan hotel sebagai

akomodasi wisatawan selama berada di Kota Semarang. Sebagai kota yang

berpotensi sebagai kota tujuan wisata, Kota Semarang memiliki banyak tujuan

wisata antara lain wisata kuliner khas Kota Semarang, wisata warisan budaya,
6

wisata alam, wisata religi, wisata desa, wisata pendidikan, wisata air, dan wisata

belanja. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2

Tabel 1. 2
Objek Wisata Kota Semarang
WISATA OBJEK WISATA OBJEK
Wisata Warisan -Kota Lama Wisata Desa -Desa Kandri
Budaya -Pecinan - Desa Nangkasawit
-Stasiun - Desa Wonolopo
-Tawang - Kampung Anggrek
-Toko Oen - Kampung Jamalsari
-Lawang Sewu
Wisata Alam -Goa Kreo Wisata Kuliner -Lunpia
-Tinjomoyo Khas Semarang -Wingko Babat
-Taman Wisata Margasatwa -Bandeng Presto
Semarang -Ganjel Rel
-Pantai Marina -Kue Mochi
-Kampoeng Wisata Taman Lele -Tahu Pong
-Puri Maerokoco -Wedang Tahu
-Kawasan Simpang Lima
-Tugumuda
-Gardu Pandang Taman Tabanas
Gombel
Wisata Religi -Gereja Blenduk Wisata Air -Waduk Jatibarang
-Gereja Gedangan -Pantai Maron
-Vihara Mahavira Graha -Kanal Banjir Barat
-Masjid Agung Jawa Tengh
-Masjid Besar Kauman
-Masjid Menara (Masjid Layur)
-Pagoda Avalokitesvara
-Klenteng Gedung Batu (Sam Poo
Kong)
Wisata Belanja -Java super Mall Wisata -Taman Budaya Raden
-Mall Ciputra Semarang Pendidikan Saleh
-Bandeng Juwana -Museum Jamu Jago
-Transmart Semarang -Museum MURI
-Paragon Mall -Museum Jamu Nyonya
Meneer
-Museum Perkembangan
Islam Jawa Tengah
-Museum Mandala Bhakti
Sumber: (Pemerintahan Kota Semarang, 2017)
7

Dalam mendukung pembangunan sektor pariwisata di Kota Semarang

memerlukan sarana publikasi yang luas sehingga potensi tempat-tempat wisata

yang baru dapat dikenal luas oleh masyarakat domestik maupun mancanegara.

Kegiatan memperkenalkan atau menginformasikan pariwisata di kota Semarang

juga dapat dilakukan dengan media sosial. Hal ini mendorong munculnya promosi

pariwisata Semarang melalui berbagai macam media sosial di antaranya adalah

Instagram. Dengan adanya fenomena tersebut, membuka peluang besar bagi siapa

saja dalam menggunakan Instagram untuk sarana berkomunikasi dan juga bisa

digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan potensi pariwisata. Banyaknya

bermunculan promosi-promosi pariwisata yang dilakukan pemerintahan Kota

Semarang maupun oleh satu atau dua orang bahkan oleh komunitas. Komunitas

yang dimaksud di sini adalah komunitas yang berkomunikasi melalui media sosial

yang biasa disebut sebagai komunitas virtual.

Akun Instagram @semarangpemkot adalah akun resmi pemerintahan Kota

Semarang yang digunakan sebagai media promosi dan berbagi informasi tentang

destinasi pariwisata di Kota Semarang. Informasi yang diberikan akun ini adalah

seputar tempat-tempat wisata di Kota Semarang, event-event yang belangsung di

Kota Semarang, tempat nongkrong di Kota Semarang, pusat oleh-oleh yang

terkenal di kota Semarang, tempat kuliner, destinasi tempat rekreasi yang sedang

hist di Kota Semarang, tempat-tempat wahana foto-foto, wisata kesenian, dan

budaya di Kota Semarang. Akun Instagram @semarangpemkot kini telah memiliki

followers sebanyak 12.500 dan 968 unggahan (per tanggal 11 April 2018). Tidak

hanya akun resmi @semarangpemkot, ada berbagai akun Instagram yang

mempromosikan pariwisata semarang seperti @wisatasemarang yang memiliki


8

followers 255.000 dan 1542 unggahan (pertanggal 11 April 2018), akun

@visitsemarang dengan 14.100 followers dan 1063 unggahan (Pertanggal 11 April

2018), akun @exploresemarang dengan 259.000 followers dan 1799 unggahan

(pertanggal 11 April 2018). Para followers akun-akun ini sangat aktif

memberikan komentar, terlihat dari banyaknya jumlah komentar yang berisi ajakan

(@mention ke teman mereka, testimonial, permintaan rekomendasi, hingga

permintaan review tempat wisata tertentu.

Dengan adanya fenomena ini menunjukkan bahwa antusiasme pengguna

Instagram tentang informasi wisata Kota Semarang sangat tinggi. Maka sangat

penting bagi pemerintah dan komunitas yang ada untuk terus membagi informasi

tentang pariwisata di Kota Semarang agar dapat meningkatkan jumlah pengunjung

yang datang ke Kota Semarang. Hal tersebutlah yang mendorong dan menarik

untuk diteliti oleh peneliti. Maka, dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana mengembangkan pontesi pariwisata melalui media sosial

khususnya media sosial Instagram dalam mempromosikan pontesi pariwisata Kota

Semarang.

Berdasarkan ulasan-ulasan diatas maka disusun penelitian dengan judul

“Mengembangkan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram di

Kota Semarang”.
9

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana mengembangkan pontesi pariwisata dengan menggunakan media

sosial Instagram sebagai media untuk mempromosikan pontesi pariwisata di Kota

Semarang?

Sedangkan pertanyaan penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi promosi pariwisata melalui media sosial Instagram di Kota

Semarang ?

2. Bagaimana keunggulan dan kelemahan promosi pariwisata melalui media

sosial Instagram di Kota Semarang ?

3. Bagaimana prospek promosi pariwisata melalui media sosial Instagram di Kota

Semarang ?
10

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

1. Memahami strategi promosi pariwisata melalui media sosial Instagram

di Kota Semarang

2. Menganalisis keunggulan dan kelemahan promosi pariwisata melalui

media sosial Instagram di Kota Semarang

3. Menganalisis perkembangan promosi pariwisata melalui media sosial

Instagram di Kota Semarang

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan wawasan peneliti

terkait dengan bahan yang dikaji.

2. Bagi Universitas Semarang

Dapat menambah literatur dan pengembangan ilmu terkait pemasaran

pariwisata melalui media sosial Instagram di Kota Semarang.

3. Bagi Pihak Terkait

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

pemerintahan Kota Semarang dan pihak-pihak yang berhubungan

dengan kegiatan promosi dalam mengembangkan promosi pariwisata di

Kota Semarang.
11

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Memberikan kerangka penelitian sebagai rujukan terhadap penenlitian

selanjutnya tentang media promosi pariwisata melalui media sosial

Instagram.

Anda mungkin juga menyukai