Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata Indonesia berkembang ke arah positif. Sektor pariwisata
menjadi penyumbang devisa terbesar keempat setelah sektor minyak dan gas,
batubara, serta kelapa sawit. Selain itu, peringkat dunia pariwisata Indonesia
meningkat beberapa tahun ke belakang. Catatan Indeks Daya Saing Pariwisata
Indonesia World Economic Forum 2015 menyatakan Indonesia menempati urutan
50 dari 141 negara di dunia, meningkat dari urutan 74 tahun 2011 dan 70 tahun
20131. Peningkatan tersebut sejalan dengan jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia. Kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2015
tercatat 10,405 juta, tumbuh sebesar 7,2% yang melebihi rata-rata pertumbuhan
pariwisata dunia sebesar 4,4%2. Selanjutnya, pemerintah menargetkan 20 juta
wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia tahun 2019.
Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata gencar melakukan promosi
pariwisata untuk mencapai target yang ditetapkan. Keindahan alam serta ragam
budaya, menjadikan Indonesia memiliki banyak potensi dan tujuan wisata untuk
dipromosikan. Namun, Indonesia harus bersaing dengan pariwisata di negara Asia
Tenggara lainnya seperti Thailand, Singapura, maupun Malaysia yang telah
menjadi tujuan wisata utama. Dikenalnya Thailand, Singapura, dan Malaysia
sebagai tujuan wisata utama tidak terlepas dari branding yang melekat pada
pariwisata negara tersebut. Thailand dikenal dengan branding Amazing Thailand,
Singapura dikenal dengan branding YourSingapore, dan Malaysia dikenal dengan
branding Truly Asia. Oleh karena itu, branding pariwisata (destination branding)
menjadi hal yang penting dalam mempromosikan pariwisata.
1
Aditya Ramadhan, “Pariwisata Indonesia Terus Tumbuh Tahun ke Tahun”, dalam
http://www.antaranews.com/berita/528492/pariwisata-indonesia-terus-tumbuh-tahun-ke-tahun
diakses 5 April 2017.
2
Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kementerian Kementerian Pariwisata, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2015, (Jakarta: Kementerian Pariwisata,
2016), hlm. 59.
1
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3
Carmen Blain, Stuart E, Levy, dan J. R. Brient Ritchie, „Destination Branding: Insights and
Practices from Destination Management Organization‟, dalam Journal of Travel Research
(2005), hlm. 332.
4
Op.Cit., hlm. 62.
5
http://www.internetworldstats.com/stats.htm diakses 29 Desember 2016.
2
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
6
Kanneth F Hyde dalam Oktafiani Herlina, “Komunikasi Pemasaran Pariwisata DIY Melalui
Pemanfaatan E-tourism oleh Swasta dan Pemerintah (Studi Komparatif www.visitingjogja.com
dan www.YogYes.com), Tesis FISIP JIK UGM, 2013, hlm. 1.
7
Plog Research dikutip dari Pan, Bing dan Daniel R Fesenmaier. „Online Information Search
Vacation Planning Process‟, dalam Annals of Tourism Research, Vol. 33, (2006), hlm: 810.
8
http://www.revistalatinacs.org/068/paper/993_Barcelona/27_Caviaen.html. diakses 5 April 2017
9
“Pemerintah Luncurkan Situs Web Indonesia Travel”, dalam
http://www.antaranews.com/berita/349522/pemerintah-luncurkan-situs-web-indonesia-travel
diakses 5 April 2017.
3
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
10
Kurnia Yustiana, “Strategi Kemenpar Genjot Wisman Tahun 2016”, dalam
https://travel.detik.com/travel-news/d-3244467/strategi-kemenpar-genjot-wisman-tahun-2016
diakses 5 April 2017.
11
Kurnia Yustiana, “Gaet Google, Situs Resmi Pariwisata Indonesia Banjir Kunjungan 600%”,
dalam https://travel.detik.com/travel-news/d-3105898/gaet-google-situs-resmi-pariwisata-
indonesia-banjir-kunjungan-600?v9911031381 diakses 19 Juli 2017.
12
https://www.similarweb.com/website/indonesia.travel diakses 5 April 2017.
4
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang penelitian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut: Bagaimana destination image Indonesia yang dibangun Kementerian
Pariwisata pada website www.indonesia.travel?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan
mendeskripsikan destination image Indonesia yang dibangun dan
dikomunikasikan Kementerian Pariwisata melalui rubrik berita website
www.indonesia.travel dalam mempromosikan pariwisata Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Pada manfaat akademis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
penelitian mengenai destination branding melalui website dalam ranah ilmu
komunikasi. Pada manfaat praktis, diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
5
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
E. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan objek yang dituju dan menjadi sasaran
peneliti. Lokus dalam penelitian ini adalah pesan. Lebih lanjut, fokus pada
penelitian ini adalah destination image yang dibangun melalui website. Penelitian
ini melihat destination image Indonesia yang dibangun Kementerian Pariwisata
dalam rubrik berita website www.indonesia.travel. Penelitian ini mendeskripsikan
pesan-pesan yang mengkomunikasikan destination image Indonesia dalam
mempromosikan pariwisata Indonesia kepada pengunjung website, khususnya
adalah wisatawan mancanegara.
F. Kerangka Pemikiran
1. Destination branding
Brand adalah kesan yang dirasakan, dibuat dan dibentuk dalam benak
konsumen. Brand merupakan seluruh nilai-nilai tangible atau intangible yang
menjadi keunikan dari suatu produk dan jasa13. Brand dapat dipahami sebagai
segala atribut yang datang ke dalam pikiran konsumen saat memikirkan
produk tertentu. Brand adalah sebuah „penanda‟ yang mengidentifikasi suatu
produk, jasa maupun tempat dengan simbol unik yang membedakannya
dengan produk serupa dipasaran. Sedangkan branding dipahami sebagai
serangkaian proses dan aktivitas untuk menciptakan brand14.
Branding untuk pariwisata dikenal dengan istilah destination
branding. Destination branding didefinisikan sebagai pemilihan bauran
brand elements yang konsisten untuk membedakan tujuan melalui
pembangunan citra positif15. Blain, Levy dan Ritchie mendefinisikan
destination branding sebagai serangkaian aktivitas pemasaran yang
13
Teemu Moilanen dan Seppo Rainistoi. How to Brand Nations, Cities and Destinations: A
Planning Book for Place Branding. (Hampshire: Palgrave Macmillan, 2009). Hlm. 6.
14
Ike Janita Dewi. Implementasi dan Implikasi Kelembagaan Pemasaran Pariwisata yang
Bertanggung jawab. (Jakarta: Kementerian Pariwisata, 2011). Hlm. 35.
15
Liping A. Cai, „Cooperative Branding for Rural Destinations‟. dalam Annals of Tourism
Research, Vol. 29, No. 3, (2002), hlm: 722.
6
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
mendukung16: (1) penciptaan nama, logo, tulisan, atau gambar grafis lainnya
yang secara langsung bisa mengidentifikasi dan membedakan suatu tujuan,
(2) secara konsisten mengkomunikasikan harapan atas pengalaman perjalanan
yang berkesan dari tujuan tersebut, (3) menyatukan dan memperkuat
hubungan emosional antara pengunjung dengan tujuan, untuk menciptakan
citra yang mempengaruhi keputusan konsumen mengunjungi tujuan, dan (4)
mengurangi biaya pencarian calon wisatawan dan resiko. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka dapat dipahami bahwa destination branding
berfungsi sebagai pembentukan destination image yang secara positif
mempengaruhi pemilihan tujuan wisatawan.
Destination branding merupakan konsep branding dengan tujuan
meningkatkan kualitas brand suatu tujuan wisata. Melalui brand, citra di
dalam benak wisatawan yang disertai harapan-harapan terhadap brand dapat
dibangkitkan. Ritchie dan Richie mengungkapkan bahwa:
16
Op.Cit. Hlm. 39-40.
17
Carmen Blain, Stuart E, Levy, da J. R. Brient Ritchie, „Destination Branding: Insights and
Practices from Destination Management Organization‟. dalam Journal of Travel Research
(2005), hlm. 329.
18
Margon dan Pritchard dalam Burhan Bungin. Komunikasi Pariwisata: Pemasaran dan Brand
Tujuan. (Jakarta: Prenada Media Group, 2015), hlm. 79.
7
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Brand identity fokus pada persoalan internal seperti citra diri dan visi
yang dapat memotivasi stakeholder. Brand identity diciptakan oleh
komunikator yang bertujuan untuk menentukan makna, tujuan, dan citra diri
dari brand. Dalam destination brand, komunikator (pemasar tujuan)
menonjolkan brand identity dari suatu tujuan melalui semua aspek dan
aktivitas yang membedakan tujuan terkait dari tujuan pesaing20. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa brand identity merepresentasikan brand
image yang diinginkan oleh pemasar tujuan.
Brand identity dan brand image dihubungkan oleh brand positioning.
Positioning merupakan sarana potensial meningkatkan kesesuaian antara
brand identity dan brand image. Brand position adalah bagian dari brand
identity dan value proposition yang dapat secara aktif dikomunikasikan
19
Steven Pike. Destination Marketing An Integrated Marketing Communication Approach.
(Oxford: Elsevier, 2008), hlm. 185.
20
Hailin Qu, Lisa Hyunjung Kim, Holly Hyunjung Im. 2011. A Model of Destination Branding:
Integrating The Concepts of The Branding and Destination Image. Tourism Management
Journal, hlm 465-476
8
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
21
Op.Cit., hlm. 217.
22
Kevin Lane Keller. Strategic Brand Management 4th Edition. (London: Pearson Education,
2013), hlm. 72
23
Op.Cit., hlm. 215
24
Tammy Reiko Koerte. The Projected and Perceived Image of the United Republic of Tanzania.
CFS Honors Program Undergraduate Theses Purdue University, 2009, hlm.1.
9
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
25
Hailin Qu, Lisa Hyunjung Kim, Holly Hyunjung Im. A Model of Destination Branding:
Integrating The Concepts of The Branding and Destination Image. dalam Tourism Management
Journal, (2011), hlm 474.
26
Kavaratzis & Ashworth dalam Ni Made Asti Aksari. Exploring the Efficacy of a Destination
Branding Strategy in the Web 2.0 Environment: A Case Study of Bali. Thesis College of
Business Victoria University, 2014, hlm. 23.
27
Asuncio`n Beerli dan Josefa D. Martin. 2004. Factors Influencing Destination Image. Annals of
Tourism Research, Vol. 31, No. 3, pp. 657–681, hlm 474.
10
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
11
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
28
Gartner dalam Athena H.N. Mak. Online Destination Image: Comparing National Tourism
Organisation's and Tourists' Perspectives. dalam Tourism Management 60 (2017), hlm. 282.
29
Ni Made Asti Aksari. Exploring the Efficacy of a Destination Branding Strategy in the Web 2.0
Environment: A Case Study of Bali. Thesis College of Business Victoria University, 2014, hlm.
73-79.
30
Terence Shimp. Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid
I ( edisi 5).. (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 4.
12
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
31
Ibid., hlm. 4.
32
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Marketing Management. (New Jersey: Pearson, 2012),
hlm. 476.
33
Ibid., hlm. 478.
13
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
14
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
34
Sarah Moriarty, Nancy Mitchell, dan William Wells. Advertising and IMC: Principles &
Practice Ninth Edition. (New Jersey: Pearson, 2012), hlm. 391.
35
Chris Fill. Marketing Communications: Interactivity, Communities and Content Fifth Edition.
(London: Pearson Education, 2009), hlm. 745.
15
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
e. Efficiency
Teknologi digital membantu organisasi menargetkan pesan mereka
secara lebih akurat kepada khalayak, memberikan khalayak informasi
yang tepat untuk mengurangi komunikasi yang sia-sia. Selain itu
penggunaan internet juga efisien secara biaya.
36
Scott McCabe. Marketing Communications in Tourism and Hospitality: Concepts, Strategies
and Cases. (Oxford: Elsevier, 2009), hlm. 1.
37
Ibid., hlm. 3.
16
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
38
Philip Kotler, John T. Bowen, dan James Makens. Marketing for Hospitality and Tourism.
(London: Pearson, 2014), hlm. 39.
17
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
39
Ibid, hlm. 390-391.
18
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
b. Struktur pesan
Komunikator harus memutuskan bagaimana mengatasi tiga persoalan
dalam struktur pesan yaitu pertama apakah menarik kesimpulan
terlebih dahulu atau membiarkan khalayak membuat kesimpulan
sendiri. Kedua, apakah memberikan satu atau dua sisi argumen.
Ketiga, apakah memberikan argumen yang kuat di awal atau di akhir.
c. Format pesan
Komunikator juga memerlukan format yang kuat untuk pesan yang
ingin disampaikannya. Format tersebut tergantung pada media yang
digunakan. Pada iklan cetak komunikator harus menentukan headline,
copy, ilustrasi, dan warna yang bagaimana. Jika melalui radio
komunikator harus memilih kata-kata, musik, dan suara yang seperti
apa. Sedangkan jika pesan dibawakan melalui televisi atau seseorang,
semua elemen tersebut ditambah dengan bahasa tubuh, juga harus
dipikirkan.
40
José Fernández-Cavia dan Daniela Castro. Communication and Branding on National Tourism
Websites dalam http://www.scielo.cl/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0719-
367X2015000200012 diakses 6 Mei 2017.
19
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
41
Yuhefizar, dalam Ellsye Maria, Strategi Komunikasi Pemasaran Bisnis Online Berbasis E-
Commerce (Studi Kasus Strategi Komunikasi Pemasaran Website www.bukalapak.com), Skripsi
FISIP JIK UGM tidak diterbitkan, 2016, hlm. 23.
42
Shane Diffily. Website Development (extract from The Website Manager’s Handbook). dalam
http://www.diffily.com/book/website_development.pdf, hlm: 22-26.
20
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
43
Jennifer T. Campbell. Web Design: Introductory 6th. (Cengage Learning, 2017), hlm. 183-192.
21
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
44
Ibid, hlm. 192.
22
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
perhatian konsumen dalam interaksi yang lebih dekat pada pembelian secara
langsung atau tujuan pemasaran lainnya45.
Organisasi akan menggunakan corporate or brand website ketika
ingin memberikan beragam pesan dalam upaya menjawab pertanyaan
konsumen, membangun hubungan dengan konsumen, dan memberikan pesan
positif mengenai organisasi. Sedangkan marketing website digunakan dalam
rangka menciptakan nilai dan kegembiraan untuk membuat konsumen yang
mengunjungi website tetap bertahan di website serta kembali mengunjungi
website dan menjadikannya semakin dekat dengan pembelian secara
langsung. Sehingga penggunaan jenis website, baik corporate or brand
website maupun marketing website, bergantung pada tujuan dan kontennya.
Website yang efektif ditentukan oleh tujuan atau apa yang diharapkan oleh
organisasi agar dapat dicapai melalui website.
Pada sektor pariwisata, penggunaan website oleh DMO menjadi
penting. Website pariwisata merupakan alat penting dalam menyebarluaskan
gambaran, mempromosikan brand, dan memasarkan tujuan wisata. DMO
menyadari kebutuhan akan menciptakan, menjaga, dan memperbaharui
website pariwisata resmi mereka dalam upaya menarik pengunjung website.
Morrison menambahkan bahwa website adalah bagian penting strategi
pemasaran untuk mengomunikasikan positioning dan branding dari tujuan
wisata, membangun hubungan dengan wisatawan dan travel trade, serta
memungkinkan terjadinya pemesanan46. Selanjutnya Cavia dan Castro
merumuskan aspek-aspek penting dalam website pariwisata resmi yakni47:
a. Technical aspect
Aspek ini meliputi information architecture (susunan dan struktur
untuk mengakses informasi dalam website), web positioning (desain
45
Philip Kotler, John T. Bowen, dan James Makens. Marketing for Hospitality and Tourism.
(London: Pearson, 2014), hlm. 516-517.
46
José Fernández-Cavia dan Daniela Castro. Communication and Branding on National Tourism
Websites dalam http://www.scielo.cl/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0719-
367X2015000200012 diakses 6 Mei 2017.
47
José Fernández-Cavia dan Daniela Castro. Communication and Branding on National Tourism
Websites dalam http://www.scielo.cl/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0719-
367X2015000200012 diakses 6 Mei 2017.
23
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
24
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
G. Kerangka Konsep
Terdapat konsep utama yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini
akan mengidentifikasi dan mendeskripsikan destination image Indonesia yang
dibangun dan dikomunikasikan oleh Kementerian Pariwisata pada artikel rubrik
berita website www.indonesia.travel dalam mempromosikan pariwisata Indonesia.
Berikut adalah bagan konsep penelitian:
48
José Fernández-Cavia, Cristòfol Rovira, Pablo Díaz-Luque, Víctor Cavalle. 2014. “Web Quality
Index (WQI) for official tourist destination websites. Proposal for an assessment system”.
Tourism Management Perspectives 9, hlm. 5-13.
49
Steven Pike. Destination Marketing An Integrated Marketing Communication Approach.
(Oxford: Elsevier, 2008), hlm. 185.
25
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
50
Kavaratzis & Ashworth dalam Ni Made Asti Aksari. Exploring the Efficacy of a Destination
Branding Strategy in the Web 2.0 Environment: A Case Study of Bali. Thesis College of
Business Victoria University, 2014, hlm. 23.
51
Op.Cit., hlm. 215.
52
Asuncion Beerli dan Josefa D. Martin. 2004. Factors Influencing Destination Image. Annals of
Tourism Research, Vol. 31, No. 3, pp. 657–681.
53
Ni Made Asti Aksari. Exploring the Efficacy of a Destination Branding Strategy in the Web 2.0
Environment: A Case Study of Bali. Thesis College of Business Victoria University, 2014, hlm.
74.
26
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
tarik dalam pesan yakni daya tarik rasional (berkaitan dengan manfaat yang
diinginkan khalayak), emosional (berkaitan dengan pembangkitan emosi), dan
moral (berkaitan dengan apa yang benar dan pantas)54.
H. Definisi Konsep
Kerangka konsep yang telah dituliskan merupakan sudut pandang yang
akan digunakan dalam penelitian ini. Bagian pertama membahas mengenai
destination image Indonesia yang dibangun Kementerian Pariwisata pada rubrik
berita website www.indonesia.travel. Peneliti akan mengidentifikasi dan
menginterpretasikan citra kognitif dan afektif melalui atribut-atribut tujuan yang
dibangun dalam website. Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya:
a. Natural resource memanifestasikan destination image mengenai sumber
daya alam tujuan yang dibangun dalam bentuk iklim (suhu dan
kelembaban), pantai (pasir, air laut, ombak), dan alam pedesaan (flora,
fauna, danau, gunung).
b. General infrastucture memanifestasikan destination image mengenai
infrastruktur umum tujuan yang dibangun dalam bentuk jalan, bandara,
pelabuhan, transportasi, rumah sakit, dan fasilitas komunikasi.
c. Tourist infrastructure memanifestasikan destination image mengenai
infrastruktur yang ditujukan bagi wisatawan dibangun dalam bentuk
hotel, restoran, pusat hiburan dan rekreasi.
d. Tourist leisure and recreation memanifestasikan destination image
mengenai aktivitas wisata yang dibangun dalam bentuk aktivitas hiburan
dan olahraga (memancing, berburu, surfing, diving, trekking, hiburan
malam).
e. Culture, history, and art memanifestasikan destination image mengenai
budaya, sejarah, dan seni dari suatu tujuan yang dibangun dalam bentuk
monumen, bangunan bersejarah, muesum, festival, konser, kerajinan,
kuliner, agama, dan adat istiadat.
54
Philip Kotler, John T. Bowen, dan James Makens. Marketing for Hospitality and Tourism.
(London: Pearson, 2014)., hlm. 390-391.
27
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
28
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
I. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan melibatkan
berbagai metode yang ada55. Denzim dan Lincoln menjelaskan “the word
qualitative implies an emphasis on process and meaning that are non
rigorously examined or measured”56, sehingga melalui penjelasan tersebut
maka dapat dipahami bahwa kata kualitatif ditekankan pada makna dan
proses. Lebih lanjut, penelitian ini akan bersifat deskriptif. Deskriptif
digunakan untuk menggambarkan fakta, gejala, atau fenomena. Analisis
deskriptif memberikan kesempatan kepada peneliti untuk memaparkan
berbagai hal yang terjadi secara jelas melalui uraian kalimat57.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi
(content analysis). Analisis isi adalah metode yang khas untuk penelitian
komunikasi yang dipandang mampu menjamin adanya cara yang efisien,
memberikan alat, dan menyediakan langkah-langkah yang bermanfaat bagi
peneliti isi media (message)58. Analisis isi merupakan prosedur sistematis
yang dirancang untuk menguji konten informasi terekam59. Penggunaan
metode analisis isi dalam penelitian komunikasi dilakukan terhadap berbagai
masalah terkait dengan isi media massa seperti surat kabar. Namun
perkembangan teknologi membuka peluang untuk menerapkan metode
analisis isi sajian media baru60.
55
Denzin dan Lincoln dalam Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 5.
56
Andi Prastowo. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Perspective Rancangan Penelitian.
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 22.
57
Husaini Usman. Metode Penelitian Sosial. (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 4.
58
Nunung Prajarto. Analisis isi Metode Penelitian Komunikasi. (Yogyakarta: FISIPOL UGM,
2010), hlm. 1.
59
Wlizer dan Wienir dalam Roger D. Wimmick dan Joseph R. Dominick. Mass Media Research:
An Introduction 10th Edition. (United States: Wadworth Cengage Learning, 2014). Hlm. 159.
60
Op.Cit. Hlm. 10.
29
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Analisis isi adalah teknik dengan memiliki sisi ganda yang dapat
digunakan pada teknik kuantitatif maupun kualitatif, tergantung pada sisi
mana peneliti memanfaatkannya. Pada teknik kualitatif, karakteristik dari
penelitian kualitatif sendiri meliputi61:
a. Bersifat deskriptif
Penelitian kualitatif memberikan gambaran secara mendalam
mengenai situasi dan proses yang diteliti dan tidak digunakan
untuk menguji hipotesis.
b. Human instrument
Pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan oleh
peneliti sendiri dengan istilah peneliti sebagai alat penelitian
(human instrument). Sehingga kedudukan peneliti menjadi penting
dalam desain penelitian kualitatif. Peneliti dituntut memahami
berbagai hal terkait subyek penelitian diantaranya seperti perilaku,
mimik, nilai-nilai, maupun simbol.
c. Analisis data dilakukan secara induktif
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada eksplorasi serta
penemuan dan tidak bermaksud menguji teori dengan
menguraikan fakta-fakta yang ada, kemudian dirumuskan menjadi
sebuah kesimpulan umum.
61
Idrus, dalam Rizky Ajeng Pratiwi. Membangun Citra Politisi Melalui Situs Pribadi (Analisis Isi
Citra Fadli Zon dan Fahri Hamzah dalam Situs Pribadinya), Skripsi FISIP JIK UGM tidak
diterbitkan, 2016. Hlm 28.
62
Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial
Lainnya. (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 156.
30
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
63
Klaus Krippendorff. Content Analysis: An Introductions to Its Methodology (Second
Edition). (California: Sage Publication. 2004), hlm. 87.
64
“Intercoder Reliability” dalam http://iralab.unt.edu/intercoder-reliability. Diakses 19 Juli 2017.
65
Burla et.al dalam Elo et.al. 2014. Qualitative Content Analysis: A Focus on Trustworthiness.
SAGE Open January-March 2014: 1 –10, pp. 5.
66
Vaismoradi et.al dalam Elo et.al. 2014. Qualitative Content Analysis: A Focus on
Trustworthiness. SAGE Open January-March 2014: 1 –10, pp. 5.
67
Burla, Knierim, Barth, Duetz, dan Abel. 2008. From Text to Codings Intercoder Reliability
Assessment in Qualitative Content Analysis dalam http://www.juergen-barth.de/en/wp-
content/uploads/2009/06/BurlaetalPrinted2008Intercoder.pdf. Diakses 19 Juli 2017.
31
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2. Sampel Penelitian
Melalui website pariwisata resmi www.indonesia.travel, peneliti akan
menganalisis informasi yang terdapat pada website untuk melihat bagaimana
destination image Indonesia dibangun dan disampaikan oleh Kementerian
Pariwisata. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh elemen-elemen
dalam website yang dikelompokkan menurut jenisnya (teks dan foto/gambar).
Tidak semua informasi dalam website akan diteliti. Informasi yang dipilih
untuk diteliti berasal dari rubrik berita. Rubrik berita dipilih karena memuat
lebih banyak keterangan mengenai pariwisata Indonesia dan informasi dalam
rubrik ini bersifat highly time-sensitive yaitu informasi yang diperbaharui
sesering mungkin. Informasi dalam rubrik berita yang diteliti adalah
informasi yang hanya bersumber dari website www.indonesia.travel.
Dalam rubrik berita, peneliti mengambil sampel informasi yang
ditampilkan pada tahun 2016. Informasi pada tahun 2016 dipilih karena
sepanjang tahun 2016, branding Wonderful Indonesia diakui dan telah
menerima 46 penghargaan dari 22 negara68. Oleh karena itu, dapat dilihat
bagaimana destination image yang dibangun Kementerian Pariwisata melalui
branding Wonderful Indonesia. Selain itu, website www.indonesia.travel
melakukan pembaharuan ditahun 2016. Sehingga tampilan dan konten
website mulai disajikan dengan tampilan baru sejak tahun 2016.
3. Unit Analisis
Unit Kajian Kategori Elemen Keterangan
Destination image yang dibangun
natural
dalam bentuk iklim, pantai, alam
resource
Atribut pedesaan.
destination kognitif Destination image yang dibangun
image general dalam bentuk jalan raya, bandara,
infrastructure transportasi umum, rumah sakit,
fasilitas komunikasi.
68
Ramadhan Triwijanarko “Menilik Kekuatan Branding Wonderful Indonesia”, dalam
http://marketeers.com/menilik-kekuatan-branding-wonderful-indonesia/ diakses 5 April 2017.
32
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
33
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
34
DESTINATION IMAGE DALAM WEBSITE (Analisis Isi Kualitatif Destination Image Indonesia pada
Website
www.indonesia.travel)
NIRWANDANI ADITYA MARTHA IRNANDA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
35