Dosen :
Prof. Dr. Surachman Sumawihardja, SE, MS
Popy Rufaidah, SE, MBA, Ph.D
PEMBAHAS MAKALAH
Nama : CECEP HIDAYAT Nilai Pembahasan
NPM : 120130110008
No. HP : 081310596300
Email : ceceph1267@binus.ac.id
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Manajemen
Strategik Lanjutan.
Makalah ini berisikan hasil review terhadap artikel yang ditulis oleh Margaret A.
Peteraf dan Mark E. Bergen, tahun 2003 yang berjudul “Scanning Dynamic
Competitive Landscapes : A Market - Based and Resource - Based Framework.
Untuk melengkapi pembahasannya penulis mencoba menambahkan hasil kajian
dari beberapa jurnal yang dianggap relevan dengan permasalahan yang akan
dibahas.
Penulis menghaturkan terima kasih kepada Ibu Popy Rufaidah, SE., MBA., PhD,
yang telah banyak memberikan arahan pada penulis dalam menyusun makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari yang dikatakan
sempurna, seperti kata pepatah “Tidak Ada Gading Yang Tidak Retak”, untuk itu
segala kritik dan saran pembaca penulis sangat harapkan untuk perbaikan
makalah ini selanjutnya.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya maupun bagi pihak lain yang memerlukan pada umumnya.
Rosmayani
BAB I PENGANTAR
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Permasalahan ......................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................ 2
Rosmayani
ABSTRAK
1.2 Permasalahan
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas maka yang menjadi permasalahannya
adalah bagaimana membangun kerangka pemikiran berdasarkan pasar (MBT)
dan sumberdaya (RBT) dalam menghadapi persaingan dinamis.
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk membangun kerangka pemikiran
berdasarkan pasar (MBT) dan sumberdaya (RBT) dalam menghadapi persaingan
dinamis.
1.4. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini disusun berdasarkan urutan sebagai berikut:
a. Bab I. bab ini berisikan Pendahuluan; berisikan Latar Belakang,
Permasalahan, Tujuan dan Sistematika Penulisan.
b. Bab II. Berisikan ;
1. Ringkasan Jurnal Utama : Scanning Dynamic Competitive Landscapes A
Market - Based and Resource - Based Framework, Strategic
Management Journal,2003, Vol. 24, pg 1027-1041
2. Review atas jurnal lainnya yang sesuai dengan topik yang sedang
dibahas yang merujuk pada jurnal-jurnal terkait
c. Bab III. Berisikan Kesimpulan dan Rekomendasi
Konsep Dasar
Mengidentifikasi pesaing secara luas dalam lanskap kompetitif yang terus
berubah memiliki tantangannya sendiri. Kompetisi tidaklah terbatas pada
Perbandingan Pasar
Para manager mungkin akan menjadi tidak awas oleh persaingan baru jika
mereka hanya memonitor para pesaing yang mempunyai tipe produk yang sama.
‘The Fote of Encyclopedia Britannica” sepuluh tahun yang lalu, encyclopedia ini
menjadi pemain yang dominan dalam pasar encyclopedia dewasa ini. Penjual
terbesar dari encyclopedia adalah Microsoft. Pendekatan orientasi produk untuk
mengidentifikasi pesaing selesai ada awal 1990 mengidentifikasikan bahwa
pesaing dari Encyclopedia Britannia terbatas pada perusahaan seperti World
Book Colliers. Pandangan ini meninabobokan para manajer Encyelopedia
Britannica. Mereka percaya bahwa tidak ada satupun saingannya yang dapat
mengalahkan mereka. Apa yang mereka harus sadari adalah bahwa produk
mereka akan bersinggungan dengan kebutuhan untuk segera mengakses
informasi. Lebih jauh, mereka perlu melihat bahwa tipe informasi lainnya dapat
dikirimkan dengan cara yang lain.
Untuk menanggulangi masalah ini, diperkenalkan sebuah indikator pasar
sederhana untuk mengidentifikasi para pesaing yang akan mengambil alih pilihan
para pelanggan yang dinamai dengan konstruk koresponden kebutuhan pasar
dan mengidentifikasinya sebagai berikut :
Korespondensi kebutuhan pasar adalah sebuah indikator pembeda yang
menandakan bahwa apakah sebuah perusahaan bisa atau tidak untuk
melayani pelanggannya sebagai fokus perusahaan.
Ada beberapa hal yang patut dicatat mengenai kegunaan dari indikator. Pertama,
ini adalah bentuk indikator sederhana yang memuat nol/satu atau ya/tidak.
Artinya adalah apakah sebuah perusahaan melayani kebutuhan yang sama
sebagai fokus utama perusahaan atau tidak. Dalam kaitan ini tingkat pemenuhan
kebutuhan oleh sebuah perusahaan bukanlah menjadi faktor yang akan
diperhitungkan. Hal ini mempunyai pengertian bahwa apakah aspek tertentu dari
kebutuhan terpenuhi atau ditingkat mana aspek tersebut bisa terpenuhi. Kedua,
dalam mempraktekan indikator ini seseorang harus menetapkan pertama
keperluan yang harus dilayani oleh fokus perusahaan. Apa yang menjadi
kurang jelas disini adalah banyak cara untuk menetapkan kebutuhan yang
Perbandingan Sumberdaya
Seperti telah disinggung bahwa produk yang sama mungkin memainkan fungsi
dan peran yang sama dalam memuaskan kebutuhan dasar pelanggan, hal ini
juga berlaku pada sumberdaya dan kemampuan yang beda.
Contoh, kamera mungkin diproduksi dengan teknologi yang mencakup film yang
bergantung pada kemampuan dalam hal kimiawi dan mekanik. Jalan lainnya
mereka bisa diproduksi menggunakan kemampuan elektronik untuk merekam
gambar secara digital pada disket. Dalam kasus ini, keinginan para pelanggan
untuk merekam sebuah acara berbentuk gambar bisa dilayani dengan teknologi
yang benar-benar berbeda.
Sudut pandang berdasarkan kebutuhan berkompetisi mendukung pemahaman
bahwa para pesaing mungkin berbeda ditinjau dari sudut sumberdaya,
seseorang mungkin berharap produk pengganti dibuat dari kumpulan sumber
daya yang berbeda.ini menjadi kurang jelas ketika substansial bahkan ketika
kategori produk didefinisikan secara sempit. Peran dan kesamaan sumberdaya
dalam output yang kompetitif sangat mendapat perhatian karena ada
peningkatan ketertarikan yang mendadak terhadap teori sumberdaya. Akan
tetapi, penekanannya adalah pada kesamaan dalam tipe sumberdaya. Peran
yang diperankan oleh sumberdaya yang berbeda dalam pengertian jenis tetapi
sama dalam pengertian kegunaan atau fungsi mendapatkan sedikit perhatian.
Penekanan pada kelangsungan sumberdaya telah mengiring sebagian orang
untuk menyimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan sumberdaya yang
berharga akan mempunyai keuntungan yang lebih jikalau pesaing mereka tidak
mempunyai akses terhadap sumberdaya yang sama (Peteraf, 1993; Winter,
1995). Akan tetapi, faktor pembatas adalah bukan kelangsungan dalam
pengertian jenis sumberdaya, tetapi kelangkaan dalam pengertian fungsi dan
kegunaan dari sumberdaya. Kumpulan sumberdaya yang berbeda dalam jenis
mungkin akan memenuhi produk pengganti secara efektif dalam pengertian
memproduksi produk akhir yang sama atau produk yang sejenis. Jikalau ada
akhir yang sama diantaranya sumberdaya, kelangkaan dari satu jenis sumber
daya adalah tidak bermasalah selama jenis yang lainnya terdapat banyak.
Untuk menghindari kebingunan ini, diperkenalkan konstruk sumberdaya yang
mengarahkan perhatian pada peran dan fungsi yang sama sumberdaya dan
kemampuan bisa memainkannya. Untuk memperluas cakupan dari konstruk ini,
dipadukan elemen lainnya yang relevan terhadap pilihan pelanggan.
Definisi konstruk persamaan sebagai berikut :
Market Needs IV I
Correspondence ? III II
Low High
Capability Equivalence
Private labels
Natural cereals Quick hot cereal
IV I
Cereal bars
III II
Cereal siap saji menawarkan proses sarapan cepat, nikmat dan bergizi yang
hanya memerlukan sedikit waktu untuk mempersiapkan dan membersihkannya.
Untuk mewujudkan hal ini, pada level yang bisa dibandingkan dengan
pemrakarsa sereal cepat saji memerlukan kemampuan khusus dalam riset dan
pengembangan serta memprosesan barang karena memproduksi sereal kualitas
tinggi tidaklah serampangan. Hal ini harus ditunjang dengan kemampuan
pemasaran yang baik karena pengiklanan dan branding akan mempengaruh
persepsi kebutuhan, nutrisi dan kualitasnya dari semenjak bisnis ini dimulai.
Lebih jauh lagi, hal ini juga harus ditunjang oleh kemampuan
mendistribusikannya sehingga produknya tersedia secara luas bagi para
pelanggan.
Pada permulaan industri ini, tiga pesaing langsung adalah perusahaan yang
menempati kuadran I yaitu perusahaan Kellogg, Post dan Perky’s Shredded
Wheat (yang berubah nama menjadi Nabisco’s Flagship). Tantangan pertama
Implikasi Teori
Meskipun framework kami berorientasi secara manajerial, signifikansi dari teori
yang mendasarinya terhampar dengan baik di luar realitas praktisinya. Yang
penting untuk dicatat adalah kontribusi dari hal ini kepada kemajuan dan
klarifikasi dari teori sumberdaya dalam beberapa area seperti :
• Menjelaskan mengapa sumberdaya pengganti adalah faktor untuk mendapat
kompetitif (Barney, 1991). Dalam melaksanakan hal tersebut, framework
kami mengarahkan ulang pada fokus yang berhubungan dengan kesamaan
sumberdaya diantara para pesaing dari mulai jenis sampai fungsi, faktor yang
mencakup penentuan kelangkaan efektif.
• Framework menambahkan ketepatan dalam arti ‘nilai” sumberdaya yang
berhubungan dengan keunggulan kompetitif dengan melacak penggunaan
dan nilai sumberdaya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.
• Akhirnya, framework memperdalam pemahaman kita mengenai mekanisme
yang mana pengganti sumberdaya berpengaruh terhadap keberlangsungan
keunggulan kompetitif.
Kesimpulan
Perusahaan-perusahaan bersaing bukan berdasarkan atas sumberdaya yang
sama, tetapi berdasarkan apakah sumber daya mereka bisa diaplikasikan untuk
melayani kebutuhan pelanggan yang sama.
Persaingan tidaklah diarahkan oleh kesamaan dalam sumberdaya, tetapi oleh
kesamaan dalam fungsi. Dengan menggunakan pendekatan pasar dari Levitt
(1960) terdapat definisi bisnis dan menghubungkan dengan analogi sumber
Uniqueness Perceived
Low Cost Position
By Customers
(Lower Cost)
(Differentiation)
A
(Board Target)
Industry-wide
COST LEADERSHIP
(COMPETITIVE SCOPE)
DIFFERENTIATION OR
STRATEGIC TARGET
LOWER COST
S
B C
(Narrow Target)
Particular
Segment
FOCUS
a) Cost Focus; b) Differentiation Focus;
c) Cost and Differentiation Focus
Rekomendasi Porter, perusahaan adalah mengikuti satu dari lima strategi yang
dikemukakan dalam gambar di atas. kemudian menurut Porter, perusahaan
mengejar model strategi yang direkomendasikan untuk mencapai keuntungan
lebih besar dari pesaingnya. Alternatif strategi Porter secara khusus tidak
melakukan rekomendasi diberi julukan ‘struck in middle” yang diilustrasikan
lingkaran S dalam gambar di atas, (Porter, 1998) dalam Ormanidhi (2008 : 58)
Sebuah framework analisis pesaing berdasarkan dua dimensi (market-based and
resource-based) diusulkan sebagai berikut (Chen ; 1996 : 108)
Market II I
Commonality III IV
High
Low High
Resource
Similarity
Resource Endowment A
Resource Endowment A
3.1 Kesimpulan
Perbedaan diantara pesaing mengimplikasikan bahwa setiap perusahaan akan
menghadapi sebuah persaingan yang unik, di luar ranah pasar yang tumpang
tindih. Ini menunjukan kegunaan pendekatan perusahaan untuk mengidentifikasi
pesaing dan melakukan analisis dan identifikasi pesaing khususnya dalam
kondisi lingkungan yang dinamis. Perusahaan bersaing bukan hanya
berdasarkan sumberdaya yang sama, tetapi apakah sumberdaya yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama. Artinya
persaingan tidak didorong oleh kesamaan dalam tipe sumberdaya tetapi oleh
kesamaan yang terdapat dalam fungsi sumberdaya. Dengan demikian
diupayakan harus diperoleh gambaran yang lebih luar dari ancaman kompetitif.
Pandangan berbasis sumberdaya dari satu perusahaan menjelaskan
kemampuan untuk memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan,
apabila sumberdaya yang dimiliki dapat dikelola dengan baik, sehingga hasilnya
tidak dapat ditiru (unik) dan sumberdaya tersebut tidak dapat dengan mudah
dibeli, ditransfer atau disalin secara bersamaan yang akhirnya akan menciptakan
penghalang kompetitif.
Analisis pesaing dikonseptualisasikan dari dua faktor yaitu kesamaan pasar
(market commonality) adalah pertama, tingkat kehadiran yang menunjukan
memanifestasikan pesaing). Kedua, kesamaan sumberdaya adalah sejauhmana
pesaing tertentu memiliki strategi sebanding dilihat dari jenis dan jumlah dengan
perusahaan fokus (fokal firm)
3.2 Rekomendasi
Kerangka berpikir ini lebih baik dipergunakan dalam hubungan dengan analisa
lainnya, untuk menyediakan gambaran tentang lingkungan organisasi dan kondisi
bersaing yang lebih luas. Perusahaan-perusahaan berkompetisi tidak hanya
pada basis sumberdaya yang sama, tetapi juga pada sumber daya yang
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Pemikiran-pemikiran
ini mendorong untuk mengamati lingkungan yang bersaing, dimana
menghubungkan pendekatan berbasis pasar dan sumberdaya.
Anderson Jim, 2011, " Strategic Resources and Firm Performance", Management
Decision Vol.49 No. ll, pp. 87-9.
Barney, Jay, 1991. Firm Resource and Sustained Competitive Advantage, Jurnal
of Management, vol. 17 No. 7 p. 99-120
DeSarbo Wayne S, 2007," A Heterogeneous Resources Based View for
Exploring Relationships Between Firm Performance and Capabilities",
Journal of Modeling in Management Vol.2. No.2, pp.103-130.
Helfat Constance E. and Peteraf, Margaret A. 2003, The Dynamic Resource-
Based View Capability Lifecycle, Strategic Management Journal, 24 : 997-
1010
Lanza Andrea, Antonella Pellegrino and Giseppina Simone, 2008,"
Heterogeneous Effects of Heterogeneity", 2008, International Journal of
Organizational Analysis Vol. 16. No 1/2. Pp.18-41.
Mandai Abhijid and Howard Thomas, 2009" Dynamic Linkages Between Mental
Models, Resources Constraints and Differential Performance", Journal of
Strategy and management Vol. 2.N0.3.pp.217-239.
Makhija Mona ,2003, "Comparing The Resources-Based and Market -Based
Views of the Firm; Empirieal Evidence from Czech Privatization",
Strategic Management Journal, 24 ; 433-451.
Ming-Jer Chen, 1996, Competitor Analysis and Interfirm Rivalry : Toward A.
Theoretical Integration, Academic of Management. The Academy of
Management Review, 21, 102 - 134
Ormanidhi Orges and Omer strings, 2008," Porter's Model of Generic Competitve
Straegies", Bussiness Economics, 43,3,pp.55-64.
Peteraf Margareth A, 1993," The cornerstones of Competitive Advantage : A
resources-Based View, " Strategic Management Journal, Vol.l4,pp. 179-
191.
Peteraf Margareth A and Mark E. Bergen, 2003," Scanning Dynamic -
Competitive Landscapes : a market-Based and Resources-Based
Framework," Strategic Management Journal, 24,10, pp.1027-1041.
Peteraf, Margaret A. and Barney, Jay B. 2003. Unraveling The Resource – Based
Tangle, Managerial and Decision Economics, Jun, 2003 : 24 : 4
Pringle Charles D and Mark J. Kroll, 1997," Why Trafalgar Was Won Before it
was fought: Lessons from Resources- Based Theory," Academy of
Management Executive, Vol.ll.N0,4,pp.73-89.
Rugman, Alan M. and Verbeke, Alain, 2002, Edith Penrose’s Contribution to The
Resource - Based View of Strategic Management, Strategic Management
Journal, 23 ; 769 – 780.