MUHAMMAD GURIANG
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Analisis Potensi Lanskap
Desa Wiyono Pesawaran Lampung untuk Tujuan Pengembangan Desa Wisata
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2015
Muhammad Guriang
NIM A451110161
* Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.
RINGKASAN
Kata kunci: desa wisata, estetika lanskap, strategi pengembangan, sumber daya
alam.
SUMMARY
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
ANALISIS POTENSI LANSKAP DESA WIYONO
PESAWARAN LAMPUNG UNTUK TUJUAN
PENGEMBANGAN DESA WISATA
MUHAMMAD GURIANG
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Arsitektur Lanskap
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Aris Munandar, MS
Judul Tesis : Analisis Potensi Lanskap Desa Wiyono Pesawaran Lampung Untuk
Tujuan Pengembangan Desa Wisata
Nama : Muhammad Guriang
NIM : A451110161
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Andi Gunawan, M.Agr.Sc. Dr. Ir. Nurhayati HS Arifin, M.Sc.
Ketua Anggota
Diketahui oleh
Dr. Ir. Nizar Nasrullah, M.Agr. Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr.
Segala puji dan syukur bagi Allah Swt. atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusun penelitian dengan judul “Analisis Potensi
Lanskap Desa Wiyono Pesawaran Lampung untuk Tujuan Pengembangan Desa
Wisata”. Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada suri teladan kita, Nabi
Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya.
Dalam penyusunan tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Dr. Ir. Andi Gunawan, M.Agr.Sc. dan Dr. Ir. Nurhayati HS Arifin, M.Sc.
berturut-turut sebagai ketua dan anggota Komisi pembimbing atas nasihat dan
bimbingannya selama penulis menyusun tesis ini;
2. Dr. Ir. Aris Munandar, MS. dan Dr. Ir. Nizar Nasrullah, M.Agr. selaku
penguji atas komentar, saran, dan nasihatnya;
3. Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc. Sekretaris magister pascasarjana dalam
memberikan dukungan moril dan kemudahan administrasi;
4. Kepala SMK Negeri 1 Gedongtataan dan Kepala desa Wiyono atas izin dan
bantuan yang diberikan saat pelaksanaan survei;
5. Ibunda Rasuna, istriku Sutiyah, anakku Ega, Inas dan Ghozy, adik, dan
keluarga tercinta atas nasihat, doa, dan dukungannya;
6. Temanku Angi, Firdaus terbaik atas doa, dukungan, dan bantuannya.
Mudah-mudahan tesis ini dapat memberikan nilai manfaat dan menjadi amal
saleh yang diterima oleh Allah Swt.
Muhammad Guriang
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
1 PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Kerangka Berpikir 2
Ruang Lingkup Penelitian 2
2 TINJAUAN PUSTAKA 4
Potensi Wisata 4
Desa Wisata 5
Pengembangan Desa Wisata 7
Persepsi 12
Ruang 12
Estetika 14
Pendugaan Estetika Pemandangan 15
3 METODE 16
Lokasi dan Waktu 16
Metode Penelitian 16
Tahap persiapan 16
Pengumpulan data 17
Identifikasi potensi biofisik 18
Identifikasi potensi sosial dan ekonomi 18
Identifikasi potensi estetika visual 19
Penyusunan strategi pengembangan desa wisata 20
Analisis Data 20
Analisis potensi biofisik 20
Analisis potensi estetik 20
Analisis sosial ekonomi 21
Analisis strategi pengembangan desa wisata 21
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 24
Kondisi Umum 24
Hutan gunung betung wiyono 24
Geologi dan tanah 25
Iklim 25
Hidrologi 25
Keanekaragaman flora dan fauna 25
Keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat 26
Kondisi pendidikan masyarakat 26
Akses jalan 27
Potensi Wisata 27
Potensi biofisik 27
Potensi sosial, ekonomi dan budaya 30
Potensi estetik lanskap desa 36
Potensi persepsi sikap masyarakat desa wiyono 37
Strategi pengembangan desa wisata 39
5 SIMPULAN DAN SARAN 42
Simpulan 42
Saran 42
DAFTAR PUSTAKA 43
LAMPIRAN 45
RIWAYAT HIDUP 58
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kerangka Berpikir
Potensi Wisata
Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata yang dimiliki Indonesia, antara lain
berupa keanekaragaman hayati, keunikan dan keaslian budaya tradisional,
keindahan bentang alam, gejala alam, peninggalan sejarah/budaya yang secara
optimal untuk kesejahteraan masyarakat (Depbudpar 2009). Potensi wisata adalah
hal-hal yang dapat dijadikan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung yang
terdiri dari atraksi alam dan buatan manusia
a. Atraksi alam:
1. Iklim, misalnya: cuaca cerah, banyak cahaya matahari, kering, panas,
hujan, dan sebagainya.
2. Bentuk lanskap dan pemandangannya, tanah yang datar, lembah
pegunungan, danau, sungai, pantai, air terjun, gunung merapi, dan
pemandangan yang menarik.
3. Fauna Hutan belukar, misalnya : hutan yang luas, banyak pohon–pohonan.
4. Flora dan fauna, seperti: tanaman yang langka, burung – burung, ikan,
binatang buas, cagar alam, daerah perburuan, dan sebagainya.
5. Pusat–pusat kesehatan, misalnya: sumber air mineral, mandi lumpur,
sumber air panas, di mana kesemuanya itu diharapkan dapat
menyembuhkan macam–macam penyakit.
b. Buatan manusia (man made supply). Kelompok ini dapat dibagi menjadi:
1. Monumen bersejarah dan sisa peradaban di masa lampau.
2. Museum, art gallery, perpustakaan, kesenian rakyat, handicraft.
3. Acara tradisional, pameran, festival, upacara/ritual, naik haji, upacara
perkawinan, khitanan, dan lain–lain.
4. Rumah–rumah beribadah, seperti: Masjid, Candi, Gereja maupun Pura dan
rumah adat.
c. Tata cara hidup masyarakat (the way of life).
Tata cara hidup tradisional dari suatu masyarakat merupakan salah satu
sumber yang amat penting untuk ditawarkan kepada wisatawan. Bagaimana
kebiasaan hidupnya, adat–istiadatnya, semuanya merupakan daya tarik bagi
wisatawan di daerah itu. Hal semacam ini sudah terbukti betapa pengaruhnya dan
dapat dijadikan events yang dapat dijual tour operator. Sesuatu dapat dikatakan
sebagai objek wisata, bila untuk melihat objek tersebut tidak ada persiapan,
dilakukan terlebih dahulu. Perkataan lain kita dapat melihatnya tanpa bantuan
orang lain terlebih dahulu. Semuanya dapat kita lihat secara langsung, walaupun
terkadang kita harus membayar sebagai tanda masuk, seperti: pemandangan
sungai, gunung, danau, lembah, candi, bangunan, monumen, tugu peringatan, dan
lain–lain. Atraksi wisata merupakan sinonim dengan pengertian “entertainments”,
yaitu sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat, dinikmati dan
yang termasuk dalam hal ini adalah tari–tarian, nyanyian, kesenian rakyat
5
tradisional, upacara adat, dan lain–lain. Tanpa ada persiapan yang matang, maka
ia tidak merupakan atraksi yangdapat menjadi daya tarik bagi wisatawan (Yoeti
1982).
Desa Wisata
Persepsi
Ruang
1. Ketegangan (Tension)
Ketegangan pada suatu ruang dapat tercipta dengan adanya bentuk yang
tidak stabil pada ruang, warna-warna yang bertabrakan, garis yang membuat
ketidak seimbangan secara visual, tidak ada kesempatan mata untuk beristirahat.
13
Permukaan yang tidak halus terpoles kasar atau bergerigi, elemen-elemen
yang tidak dikenal, cahaya yang menyilaukan atau gelap, temperatur yang tidak
nyaman, dan bunyi yang melengking, berdentang atau mengejutkan membuat
perasaan jiwa yang tidak tenang.
2. Relaksasi (Relaxation)
Relaksasi dapat diciptakan oleh ruang yang memiliki karakteristik
kesederhanaan, garis yang mengalir. Objek dan material yang sudah dikenal
dengan struktur yang jelas dan stabil, horizontal, tekstur yang menyenangkan,
bentuk yang menyenangkan dan nyaman.
Pencahayaan yang lembut dengan bunyi yang menenangkan baik kondisi
siang maupun malam dengan ukuran ruang yang bervariasi dari intim hingga tak
terbatas memberikan suasana jiwa yang lepas tanpa ketegangan.
3. Ketakutan (Fright)
Ruang yang memberikan respon ketakuan memiliki kesan menyekap,
jebakan yang terlihat jelas, tidak ada orientasi, area dan ruang tersembunyi. Ruang
yang mengambarkan bentuk tingkatan curam miring, retak, bentuk yang tidak
stabil, lantai yang licin, memberi kesan berbahaya.
Elemen yang tajam atau menonjol dengan ruangan tidak dikenal,
mengejutkan dan aneh, terdapat symbol mengerikan, menyakitkan dan penyiksaan
semakin menambah perasaan kehawatiran.
4. Kegembiraan (Gaiety)
Ruang yang memberikan respon kegembiraan memiliki karakteristik
ruangan yang bebas, pola dan bentuk yang mengalir, mengakomodasi pergerakan
menikung, akrobatik atau berputar.
Pembentukan ruang dengan sedikit pembatasan, terdapat bentuk, warna dan
simbol yang menarik. Ruang secara temporal mempunyai suasana santai, warna
hangat dan terang dengan pencahayaan kerlap-kerlip atau cemerlang. Sumber
suara bersemangat atau berirama teratur memberikan jiwa bergelora.
5. Perenungan (Contemplation)
Ruang yang memberikan respon perenungan memiliki karakteristik lembut
dan sederhana. Tidak ada elemen yang menyindir, tidak ada gangguan dari
kekontrasan tajam, menggunakan simbol yang berhubungan dengan perenungan.
Menghadirkan kesan ruang yang terisolasi, pribadi, pemisahan, keamanan dan
kedamaian. Ruang mempunyai pencahayaan yang lembut, tersebar dan warna
yang tenang memberikan nilai privasi.
6. Aksi dinamis (Dinamic action)
Ruang yang memberikan respon aksi dinamis memiliki karakteristik
bentuk yang mencolok, struktur yang berirama. Bentuk dari material yang padat
seperti batu, beton, kayu maupun baja, tekstur kasar natural dengan ruangan
diagonal mengarahkan konsentrasi perhatian ruang pada focal point. Warna yang
kuat, dan bunyi yang cepat menyesuaikan dengan ritme berubah secara teratur
memberi kesan tidak monoton.
14
Estetika
3 METODE
Lokasi dan Waktu
Metode Penelitian
Tahap persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal penelitian yang meliputi studi literatur,
survey pendahuluan, penyusunan proposal, penyusunan lembar kuesioner yang
diperlukan dan Checklist potensi wisata desa, mobilisasi tenaga survey dan
wawancara, menghubungi stakeholder yang terlibat, termasuk instansi pemerintah
daerah, swasta, dan masyarakat adat.
17
Survey pendahuluan ke lokasi penelitian dilakukan untuk membantu dalam
merencanakan metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Hal ini
dituangkan dalam proposal penelitian. Lembar kuesioner dan Checklist potensi
wisata disusun mengacu pada hasil survey pendahuluan. Pada saat survey
pendahuluan sudah dilakukan pendekatan ke pemerintah daerah, dan stakeholders
lainnya yang akan terlibat pada pelaksanaan penelitian, khususnya berkaitan
dengan penggalian informasi potensi wisata desa Wiyono.
Analisis Data
Sampel yang diambil terdiri dari pengurus lembaga desa, ketua adat dan
tokoh, perkumpulan pemuda desa, dan pemuka-pemuka agama untuk mengetahui
persepsi dari masyarakat terhadap desa wisata.
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;
2. Menghitung skor
a. Masing-masing poin faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian
terhadap sebuah poin faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi
penilaian terhadap poin faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat
menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1
sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10
berarti skor yang paling tinggi.
b. Masing-masing poin faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan.
22
Kondisi Umum
Desa Wiyono terdiri dari tujuh dusun, yaitu: Dam C, Gunung Rejo, KM-21,
Suka Tinggi, Way Hui, Way Linti, dan Wiyono seperti pada Gambar 6.Luas
wilayah Desa Wiyono meliputi 1912 ha. Topografi Desa Wiyono mempunyai
ketinggian tanah rata rata 700 m dpl. Banyaknya curah hujan 2442 mm/th. Tata
guna lahan (land use) di Desa Wiyono lebih banyak dimanfaatkan untuk pertanian
69.8%, pemukiman masyarakat dan perkantoran 28.61% dan jalan 0.68%.
Penduduk Desa Wiyono berjumlah 6235 jiwa dengan 80.50% sebagai petani
(Anonim 2010).
Iklim
Berdasarkan data iklim dari stasiun pengamat iklim terdekat terutama curah
hujan dan hari hujan selama 10 tahun secara berturut-turut, menunjukkan bahwa
bulan-bulan basah (curah hujan > 100 mm/bulan) hanya terjadi pada Desember
sampai Maret, bulan-bulan lembab (curah hujan 60-100 mm/bulan) terjadi selama
5 bulan dan sisanya merupakan bulan kering (curah hujan < 60 mm/bulan) terjadi
pada Mei-Juli. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen wilayah ini termasuk dalam
tipe iklim Af, sedangkan berdasarkan klasifikasi iklim Scmidth-Ferguson wilayah
ini termasuk dalam tipe iklim B. Sedangkan jumlah hari hujan berkisar antara 4.7
hari/bulan (September) sampai 17.8 hari/bulan (Januari), sedangkan suhu udara
berkisar antara 26-30oC dan kelembaban udara berkisar antara 80-85%.
Hidrologi
Kawasan hutan Wiyono (register 19 Gunung Betung) merupakan salah
satu sumber kebutuhan air bagi Kota Bandar Lampung. Beberapa sungai yang
hulunya berada di kawasan hutan register 19 Gunung Betung, airnya mengalir ke
Kota Bandar Lampung dan kota Pesawaran. Air sungai tersebut dimanfaatkan
menjadi sumber air (air baku) oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way
Rilau sebagai pemasok utama air bersih. Dam C yang dimanfaatkan sebagai
sumber air baku untuk kota Bandar lampung dan Masyarakat desa Wiyono
sendiri.
Akses jalan
Desa Wiyono sanggat dekat dengan kota Bandar Lampung untuk
mencapai ke desa Wiyono dibutuhkan waktu 15 menit dimana jarak antar kota
dengan desa berkisar 13 km, sedangkan jarak dari pusat kota Kabupaten
Pesawaran 3 km. Desa Wiyono di lewati jalur jalan Trans Sumatra bagian barat
yang merupakan jalan nasional. Kondisi jalan perkampungan 85% sudah
pengerasan aspal hotmix dan sisanya berupa jalan batu dan tanah sudah
pengerasan.
Potensi Wisata
Potensi biofisik
Kondisi biofisik Desa Wiyono memiliki daya tarik tersendiri. Berdasarkan
hasil pengamatan di lapang, sumberdaya alam desa Wiyono memiliki potensi
untuk wisata desa (Tabel 9). Sumberdaya alam tersebut adalah hutan,
pegunungan, situ dan sungai, kawasan pertanian, peternakan dan perikanan, serta
permukiman.
28
Potensi sumberdaya alam berupa sawah, air terjun, situ Dam C, hutan dan
gunung terlihat sangat nyata dan memperlihatkan karakter lanskap desa Wiyono.
Sumberdaya alam lainnya mempunyai potensi yang beragam (Tabel 9). Keempat
sumberdaya alam andalan tersebut di atas secara visual dapat dilihat pada Gambar
7. Elemen-elemen lanskap yang mencerminkan karakter ekowisata di desa ini
antara lain adanya kawasan situ dam C, air terjun dan hutan lindung.
Pola penggunaan lahan di desa Wiyono (Gambar 6) didominasi oleh
perkebunan dan hutan lindung/taman hutan raya (27%). Komoditi utama
perkebunan yang diusahakan masyarakat adalah karet, pala, cokelat dan salak.
Komoditi perkebunan lain yang juga berperan adalah kopi, namun tidak memiliki
area khusus dan saat ini masih bergabung dengan hutan dan komoditas lain.
Kawasan persawahan merupakan bagian terkecil (2%) dari penggunaan lahan
29
pertanian secara umum (69.8 %). Luas areal sawah tidak lebih banyak dari luas
kawasan terbangun (28.6 %).
dan Munandar 2014; Hendriawati dan Gunawan 2011) dalam hal ini adalah desa
Wiyono.
Setiap peruntukan lahan (land use) desa Wiyono diwakili oleh 4 (empat)
vantage point. Kumulatif keempat vantage point dalam satu peruntukan lahan
mencerminkan kualitas estetik kawasan peruntukan lahan (land use) tersebut.
Kualitas keindahan masing-masing vantage point lanskap dapat dilihat pada
Gambar 18.
60
50
40
30
20
10
0
sangat setuju ragu-ragu tidak sangat
setuju setuju tidak
setuju
Hasil pembobotan dari faktor internal dan eksternal dapat di lihat pada
Lampiran 4, berdasarkan analisis tersebut disusun strategi sebagaimana tercantum
dalam Tabel 12 di bawah ini
Simpulan
Desa Wiyono memiliki potensi biofisik dan estetik sumberdaya alam, serta
potensi sosial budaya masyarakatnya untuk dikembangkan menjadi desa wisata.
Potensi biofisik yang dimiliki berupa hutan lindung, air terjun, sungai yang berair
jernih, kawasan pertanian dan perkebunan, serta situ Dam C. Komoditi pertanian
dan perkebunan yang diusahakan adalah padi, pala, cokelat, salah, dan kopi.
Potensi estetik desa meliputi kawasan dengan kualitas estetik sangat tinggi (32%),
tinggi (35%), dan sedang (33%). Kualitas estetika sedang meliputi kawasan
permukiman, kebun salak, dan kebun campuran. Kualitas estetika tinggi meliputi
kawasan kebun cokelat, situ Dam C, dan kebun karet. Kawasan yang dinilai
estetiknya sangat tinggi adalah sawah dan hutan. Secara sosial, 99% masyarakat
desa Wiyono mendukung pengembangan desa menjadi desa wisata.
Strategi pengembangan dan pengelolaan terutama diarahkan memperkuat
institusi untuk membina masyarakat dan sistem, melibatkan para pelaku
pariwisata yang perduli lingkungan, serta penetapkan aturan wisata dalam
peraturan daerah.
Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam membangun desa
Wiyono menuju desa wisata. Penelitian ini belum dapat dilaksanakan secara
langsung, namun perlu kajian lanjutan berupa desain dan atau detail engineering
desain agar dapat dimanfaatkan secara langsung oleh pemerintah desa Wiyono.
43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
46
Lanskap 1 Lanskap 2
Lanskap 3 Lanskap 4
Lanskap 5 Lanskap 6
Lanskap 7 Lanskap 8
Lanskap 9 Lanskap 10
48
Lanskap 11 Lanskap 12
Lanskap 13 Lanskap 14
Lanskap 15 Lanskap 16
Lanskap 17 Lanskap 18
Lanskap 19 Lanskap 20
49
Lanskap 21 Lanskap 22
Lanskap 23 Lanskap 24
Lanskap 25 Lanskap 26
Lanskap 27 Lanskap 28
50
Lanskap 29 Lanskap 30
Lanskap 31 Lanskap 32
51
Kepada
Yth Bapak/ Ibu...............
Di
Gedongtataan
Dengan hormat,
Hormat kami
Muhammad Guriang
A. Identitas Responden
Petunjuk : Isilah titik-titik yang tersedia dan beri tanda (X) pada salah satu kolom yang
tersedia
1. Nama : ....................................................................
2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
3. Umur :.....................................................................
4. Pekerjaan :.....................................................................
NO PERTANYAAN 1 2 3 4
1 Potensi wisata alam dan wisata pertanian sebagai andalan
utama wisata desa.
2 Dukungan penuh dari masyarakat untuk menjadi desa
wisata
3 Sudah ada organisasi sadar wisata sebagai inisial mitra
pengelola desa wisata.
4 Ada lembaga yang memiliki akses ke pemerintahan
maupun pengusaha travel.
5 Aksesibilitas yang mudah menuju obyek-obyek wisata di
desa Wiyono
6 Sumber daya manusia yang belum berpengalaman dalam
mengelola desa wisata.
7 Keterbatasan dana dan infrastuktur yang dimiliki desa
Wiyono
8 Promosi tentang desa wisata secara profesional belum
dilaksanakan
9 Belum banyak produksi yang bercirikan desa wisata
10 Keramahtamahan (hospitality) dan komunikasi dengan
bahasa lisan dan bahasa tubuh yang masih kurang,
termasuk menggunakan bahasa Inggris.
11 Pengembangan wisata memungkinkan berkembangnya
sektor-sektor lain
12 Pemanfaatan hutan penyanga untuk kesejahteraan rakyat
13 Kegiatan desa wisata belum ada di provinsi Lampung
14 Dorongan pemerintah melalui peraturan daerah untuk
pariwisata berbasis masyarakat
15 Kepedulian pihak swasta terhadap kegiatan pariwisata
16 Dampak negatif pada norma, etika, dan budaya
masyarakat setempat
17 Generasi muda sebagian besar tidak menyukai hidup di
desa berdekatan dengan ibukota provinsi
18 Dampak negatif wisatawan pada sumberdaya alam
19 Masyarakat tidak terlibat dalam industri pariwisata desa
20 Eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan oleh para
investor
FAKTOR EKSTERNAL
No PERYATAAN RESPONDEN Rating Weight Ratting
1 2 3 4 5 6 7 Score
Opportunity
1 Pengembangan wisata memungkinkan 2 2 2 3 2 2 2 2.143 0.117 0.251
berkembangnya sektor-sektor lain
2 Pemanfaatan hutan penyanga untuk 3 3 3 3 2 2 2 2.571 0.103 0.265
kesejahteraan rakyat
3 Kegiatan desa wisata belum ada di provinsi 3 3 4 3 3 3 4 3.286 0.088 0.289
Lampung
4 Dorongan pemerintah melalui peraturan 2 4 3 3 2 3 2 2.714 0.094 0.255
daerah untuk pariwisata berbasis masyarakat
5 Kepedulian pihak swasta terhadap kegiatan 2 3 2 2 2 2 2 2.143 0.104 0.223
pariwisata
Jumlah 0.506 1.283
Threat
1 Dampak negatif pada norma, etika, dan 3 4 3 4 4 3 3 3.429 0.100 0.343
budaya masyarakat setempat
2 Generasi muda sebagian besar tidak 4 4 3 3 4 4 3 3.571 0.096 0.343
menyukai hidup di desa berdekatan dengan
ibukota provinsi
3 Dampak negaif wisatawan pada sumberdaya 3 2 3 2 2 2 2 2.286 0.121 0.277
alam
4 Masyarakat tidak terlibat dalam industri 3 4 3 4 3 4 4 3.571 0.091 0.325
pariwisata desa
5 Eksploitasi sumberdaya alam secara 3 3 4 3 4 3 3 3.286 0.086 0.283
berlebihan oleh para investor
Jumlah 0.494 1.570
Total 1.000
Kuadran Y = (Opportunity-Threat) -0.287
54
Kepada
Yth Bapak/ Ibu...............
Di
Gedongtataan
Dengan hormat,
Hormat kami
Muhammad Guriang
B. Identitas Responden
Petunjuk : Isilah titik-titik yang tersedia dan beri tanda (√) pada salah satu kolom yang
tersedia
1. Nama : ........................................................................................
2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
3. Umur :..........................................................................................
4. Pekerjaan :..........................................................................................
5. Jabatan di desa :..........................................................................................
6. Asal Dusun :..........................................................................................
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
FASILITAS
1 Apakah Akomodasi (bangunan atau rumah) anda bersedia
untuk digunakan menginap para pengunjung wisata
2 Apakah Anda bersedia menjamin kebersihan lingkungan
dan rumah dari sampah
3 Apakah Anda siap menyediakan makanan tradisionaluntuk
para wisatawan terjamuin kebersihan dan kesehatanya
INFRASTRUKTUR
4 Apakah anda bersedia menjaga dan membangun
Aksesibilitas (kondisi jalan) menuju ke desa Wiyono dengan
baik
5 Apakah anda setuju Desa Wiyono dijadikan Lokasi Desa
Wisata
6 Apakah anda dapat menjaga keamanan dan kenyamanan bagi
wisatawan
TRANSPORTASI
7 Apakah anda setuju untuk membangun angkutan tradisionil
dan moderen di desa wiyono untuk memudahkan wisatawan
ke desa wiyono
KERAMAH TAMAHAN
8 Apakah anda bersedia melayani para wisatawan dengan
ramah dan kekeluargaan
Gedongtataan, ...........................2014
Responden
...........................................................
56
Analisis Hasil Penilaian Sikap Masyarakat Wiyono untuk pengembagan Desa Wisata
NO SS S R TS STS JML SS S R TS STS M SS % S% R% TS% STS%
1 47 51 2 0 0 100 235 204 6 0 0 4,39 47 51 2 0 0
2 32 68 0 0 0 100 160 272 0 0 0 4,32 32 68 0 0 0
3 57 43 0 0 0 100 285 172 0 0 0 4,57 57 43 0 0 0
4 31 69 0 0 0 100 155 276 0 0 0 4,31 31 69 0 0 0
5 47 53 0 0 0 100 235 212 0 0 0 4,47 47 53 0 0 0
6 57 43 0 0 0 100 285 172 0 0 0 4,57 57 43 0 0 0
7 35 61 4 0 0 100 175 244 12 0 0 4,19 35 61 4 0 0
8 57 43 0 0 0 100 285 172 0 0 0 4,57 57 43 0 0 0
9 47 53 0 0 0 100 235 212 0 0 0 4,47 47 53 0 0 0
10 43 57 0 0 0 100 215 228 0 0 0 4,43 43 57 0 0 0
11 31 69 0 0 0 100 155 276 0 0 0 4,31 31 69 0 0 0
12 37 60 3 0 0 100 185 240 9 0 0 4,25 37 60 3 0 0
4,4 43,4 55,8 0,8 0 0
57
Pembibitan Pembibitan
RIWAYAT HIDUP