Anda di halaman 1dari 6

PERANCANGAN MEDIA PUBLIKASI TENTANG KEBUDAYAAN GOYANG

KARAWANG

PROPOSAL KARYA TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disusun Oleh :

Puteri Aprilia Ariestantin

1601150377

Desain Komunikasi Visual

Desain Grafis

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS INDUSTRI KREATIF

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2018
Perancangan Identitas visual wisata sejarah di kabupaten
Karawang.

Abstak

Sebuah identitas dari suatu daerah memang harus diperlukan. Mengingat


perkembangan di kabupaten karawang sangat pesat di bidang perindustrian. Hal ini
menyebabkan khususnya diluar masyarakat karawang menyebutnya kota industri, banyak
yang melupkan kota karawang merupakan kota dengan sejarahnya. Banyak situs sejarah di
kabupaten karawang yang merupakan bagian dari kemerdekaan Indonesia, hingga
perkembangan islam dikarawang. Penulis mendapatkan data bahwa kurang maksimalnya
visualisasi dan informasi dalam menjelaskan pariwisata sejarah di karawang membuat
masyarakat kurang adanya minat untuk mengunjungi. Untuk memaksimalkan pariwisata di
kabupaten karawang dan juga sebagai media edukasi. Dewasa ini, Website adalah salah satu
media digital yang efisien sebagai media informasi. Oleh karena itu, penulis merancang
media website sebagai media promosi dan informasi yang secara lengkap dan detail
menjelaskan wisata sejarah yang ada di karawang, dengan tujuan membuat branding
pariwisata sejarah di karawang dan mampu menjadi salah satu pergerakan ekonomi di
kabupaten karawang. Penulis menggunakan metode.

Kata kunci : Goyang Karawang, Kebudayaan, Media Publikasi


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karawang adalah salah satu kabupaten yang ada di provinsi jawa barat. Kota
karawang berbatasan dengan kabupaten bekasi di bagian barat. Adanya puisi
“Karawang-Bekasi” karya Chairil Anwar membuktikan bahwa kota karawang
merupakan salah satu daerah yang penting dalam sejarah bangsa ini. Identitas
karawang sebagai kota pangkal perjuangan diragukan dewasa ini, karena
perkembangan zaman yang mengakibatkan banyak sektor industri di daerah
kabupaten karawang, sehingga kota karawang mendapat julukan kota industri. Fakta
bahwa karawang menggunakan slogan “Kota pengkal perjuangan” yaitu banyaknya
situs sejarah di kota karawang, mulai dari peninggalan sejarah kemerdekaan Indonesia
berbentuk fisik sampai situs budaya dan religi.
Banyaknya peninggalan sejarah dan budaya (heritage) , kota Karawang
berpotensi menjadikan peninggalan sejarah dan budaya ini sebagai salah satu ikon
pariwisata, namun potensi tersebut perlu adanya perhatian khusus. Dari sektor
pariwisata kota karawang belum banyak memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap sektor perekonomian daerah.
Masyarakat hanya mengetahui adanya peninggalan-peninggalan, belum ada
rasa awareness terhadap cerita dibalik adanya situs peninggalan yang ada di
karawang. Visualisasi yang belum terbentuk dari pariwisata sejarah ini yang
mempengaruhi masyarakat karawang dan masyarakat di luar kota karawang kurang
tertarik untuk berkunjung. Adapun media yang menampung informasi yang jelas
tentang wisata sejarah kota karawang masih sangat sedikit, tidak adanya aktivasi
dalam mengelola dan mempromosikan menjadi alasan mengapa situs-situs sejarah
kurang diminati sebagai destinasi wisata.
Khusus nya untuk para generasi millennial, sangatlah penting mengetahui
sejarah. Wisata sejarah ini bisa menjadi media perantara bagi generasi muda untuk
meningkatkan rasa nasionalisme, serta meningkatkan sektor perekonomian dibidang
pariwisata.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis terdorong untuk merancang
sebuah website yang menampung informasi tentang wisata sejarah kota karawang.

2.1 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja situs sejarah yang ada di kabupaten karawang?
2. Bagaimana cara merancang website sebagai media informasi wisata sejarah di
kabupaten karawang ?

3.1 Tujuan

1. Untuk memberitahu kepada masyarakat luas situs sejarah yang ada di kabupaten
karawang
2. Untuk memberikan informasi secara detail dengan visualisasi yang mendukung
dan juga mepromosikan pariwisata daerah kabupaten karawang

4.1 Batasan Masalah


Untuk membatasi penelitian dalam memperoleh data tugas akhir ini tetap pada
intinya, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut :
1. Apa (What) ?
Situs sejarah di kabupaten karawang berpontensi untuk wisata edukasi dan
berpontensi menjadi poros perekonomian daerah kabupaten karawang.

2. Mengapa (Why) ?
Karena kurangnya informasi yang jelas dan tidak adanya aktivasi wisata
sejarah,sehingga dibutuhkan media untuk menampung informasi dan juga
mempromosikan secara luas
3. Siapa (Who) ?
Berdasarkan generasi muda/generasi millennial usia 15-18 tahun, yang
merdomisili di karawang maupun masyarakat luas.
4. Dimana (Where) ?
Penelitian berfokus dilakukan di kabupaten karawang,dan juga daerah Jakarta
untuk perbandingan.
5. Kapan (When) ?
Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2019 hingga berakhirnya tugas akhir

6. Bagaimana (How) ?
Merancang Media Publikasi tentang informasi sejarah kebudayaan Goyang
Karawang untuk menghapus stigma negatif tentang makna sesungguhnya Goyang
Karawang.

5.1 Metode Pengumpulan Data


Ada beberapa cara yang digunakan guna mendapatkan sebuah data yang benar
dan berdasarkan fakta. Penulis menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan
sebuah data. Metode kualitatif ini adalah metode yang hasilnya berupa kata-kata
tertulis ataupun lisan dari orang-orang dan juga prilaku yang diamati secara langsung
di lapangan. Adapun metode-metode itu adalah :

1. Observasi
Penulis secara langsung mengamati objek wisata sejarah yang ada di
kabupaten karawang. mengamati fenomena sosial sebagai partisipan untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penelitian. Metode ini di
perlukan untuk mengamati situasi dan kondisi wisatawan yang berkunjung
ke tempat-tempat bersejarah di kabupaten karawang. Obyek observasi
meliputi space,actor,activity,object,Goal,dan feeling.
2. Wawancara
Penulis melakukan pengumpulan data melalui wawancara. Wawancara
adalah suatu kegiatan mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan jawaban
yang benar kepada narasumber yang sangat mendalami bidang tertentu.
Wawancara bisa terjadi apabila ada orang yang bertanya (pewawacara)
dan narasumber. Wawancara bisa dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Penulis akan melakukan kegiatan wawancara kepada wisatawan yang
berkunjung, pemerintahan pariwisata dan budaya, dan sejarawan serta
budayawan tentang situs sejarah yang ada di karawang.
3. Studi pustaka
Studi pustaka yang dimaksud untuk menjadikan sumber data, bukti,
informasi kealamiahan yang sukar di peroleh, sukar ditemukan dan
membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan
terhadap sesuatu yang diselidiki (Syarifudin Hidayat : 2002 : 86). Studi
pustaka berupa buku-buku tentang sejarah karawang dan juga buku
tentang perancangan sebuah desain website.

Anda mungkin juga menyukai