0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan6 halaman
Seminar ini membahas potensi pengembangan kawasan wisata di Kampung Sasirangan, Kota Banjarmasin. Kampung ini memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata karena terdapat banyak pengrajin kain sasirangan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi wisata di kampung tersebut sebagai daya tarik pariwisata Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah studi literatur, wawancara, dan analisis potensi wilayah
Seminar ini membahas potensi pengembangan kawasan wisata di Kampung Sasirangan, Kota Banjarmasin. Kampung ini memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata karena terdapat banyak pengrajin kain sasirangan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi wisata di kampung tersebut sebagai daya tarik pariwisata Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah studi literatur, wawancara, dan analisis potensi wilayah
Seminar ini membahas potensi pengembangan kawasan wisata di Kampung Sasirangan, Kota Banjarmasin. Kampung ini memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata karena terdapat banyak pengrajin kain sasirangan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi wisata di kampung tersebut sebagai daya tarik pariwisata Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah studi literatur, wawancara, dan analisis potensi wilayah
Sektor wisata merupakan hal penting dalam suatu negara dibelahan dunia manapun, termasuk Indonesia. Indonesia memiliki berbagai macam budaya dan wisata hal tersebut dapat dibuat menjadi potensi untuk memajukan nama Indonesia. Hal ini memberi dampak yang baik bagi negara karena dengan hal tersebut negara lebih banyak di kenal orang dan juga dapat menambah pendapatan negara ataupun daerah yang menjadi tempat wisata. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/ atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata (Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009)1. Wisata disetiap daerah di Indonesia sangat banyak, apabila dikelola dengan benar dan baik dapat mengangkat nama daerah tersebut. Pengembangan potensi suatu daerah dapat disesuaikan dengan pemerintah daerah dengan memperhatikan potensi dan kekhasan masing-masing daerah. Ini menjadi suatu kesempatan bagi setiap daerah untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan hak dan wewenang daerah. Kota Banjarmasin adalah kota yang dijuluki kota seribu sungai karena memiliki banyak potensi untuk wisata alam dan budaya dari kearifan lokal atau wilayahnya2. Kota Banjarmasin adalah kota yang tumbuh dan berkembang dari era kerajaan hingga era otonomi saat ini (Hadinata, 2017). Perkembangan Kota Banjarmasin melibatkan pertumbuhan permukiman dan pusat-pusat perdagangan sebagai generator perluasan kota dan generator pengikat kegiatan kota. Fase-fase terbentuknya Kota Bajarmasin tidak lepas atas adanya kampung-kampung sebagai pembentuk kotanya3. Kampung adalah permukiman awal di Indonesia (Hamidah dkk, 2017 silakan cek di jurnal Forum Geografi). Sedikitnya terdapat lima kampung berdasarkan 1 Hafidha, R. N., & Farida, L. E. (2019, January). POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA SUNGAI SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA KOTA BANJARMASIN. In Proceeding of National Conference on Asbis (Vol. 3, pp. 447-458). Politeknik Negeri Banjarmasin. 2 Michiani, M. V., & Asano, J. (2019). Physical upgrading plan for slum riverside settlement in traditional area: A case study in Kuin Utara, Banjarmasin, Indonesia. Frontiers of Architectural Research, 8(3), 378-395. 3 Hadinata, I. Y., & Mentayani, I. (2018). Karakter Arsitektur Tepi Sungai di Kampung Sasirangan Kota Banjarmasin. INFO TEKNIK, Vo19 (1), 87-100. Etnis yang dikelompokan oleh Pemerintah Kolonial Belanda yaitu: Kampung Melayu, Kampung Cina, Kampung Jawa, Kampung Bugis, dan Kampung Arab (Hadinata, 2010). Kampung-kampung tersebut umumnya memiliki keterikatan dengan sungai sebagai jalur perdagangan dan lokasi berdagang pada masa tersebut (Mentayani, 2015). Beberapa kampung merupakan representasi Kampung Banjar sebagai jalur transportasi dan perdagangan yang eksis sampai sekarang seperti Kawasan Sungai Kuin, Kawasan Sungai Alalak, Kawasan Kelayan, Kawasan Sungai Jingah, dan Kawasan Sungai Seberang Masjid (Hadinata, 2017). Kawasan Sungai Jingah yang sekarang dikenal dengan sebutan Kampung Sasirangan sebagai salah satu kawasan yang memiliki potensi besar dalam sektor wisata. Kawasan Sungai Jingah sebagai Kampung Sasirangan merupakan kampung destinasi wisata dengan keunggulan kawasan permukiman bagi para pengrajin kain sasirangan. Kampung Sasirangan mempunyai kekhasan yaitu di tiap rumah di kampung tersebut berfungsi sebagai bengkel kerja (workshop) bagi pengrajin dan diberikan akses ke para wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut dapat melihat secara langsung proses teknik pembuatan kain sasirangan secara langsung sampai ke pemasaran batik sasirangan dapat dijumpai di kampung tersebut.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengindentifikasi dan mengkaji potensi destinasi wisata Kampung Sasirangan di kawasan permukiman Sungai Jingah. Hasil penelitian diharapkan sebagai peluang dan strategi pengembangan daya tarik pariwisata untuk direkomendasikan ke Pemerintah Kota Banjarmasin.
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengidentifikasi dan mengkaji potensi destinasi wisata Kampung Sasirangan di kawasan permukiman Sungai Jingah sebagai salah satu pusat wisata di Kota Banjarmasin? 1.4. Tujuan, Sasaran, dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dan mengkaji potensi destinasi wisata Kampung Sasirangan di kawasan permukiman Sungai Jingah sebagai salah satu pusat wisata di Kota Banjarmasin.
1.4.2. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian antara lain:
1. Mempelajari kawasan wisata, kampung wisata, dan fasilitas pendukung wisata 2. Mempelajari objek dan daya tarik wisata 3. Mempelajari aktivitas masyarakat di Kampung Sasirangan untuk menyusun potensi program kegiatan wisata. 4. Melakukan analisis preseden pada objek sejenis 5. Melakukan analisa kajian potensi dan peluang pengembangan kawasan wisata Kampung Sasiragan.
1.4.2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diperoleh antara lain:
1. Dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai potensi
pengembangan kawasan wisata di Kampung Sasiringan. 2. Dapat mengetahui aktivitas masyarakat di Kampung Sasirangan untuk menyusun potensi program kegiatan wisata 3. Dapat mengetahui pola ruang bangunan kawasan Kampung Sasirangan sebelum mengalami perubahan/penambahan dan sesudah mengalami perubahan/penambahan 4. Dapat menganalisa kajian potensi dan peluang pengembangan kawasan wisata Kampung Sasiragan 1.5. Ruang Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan dalam penelitian ini meliputi: 1. Menjelaskan pengertian kawasan wisata, kampung wisata, dan fasilitas pendukung wisata 2. Menjelaskan fungsi kawasan wisata, objek wisata, serta syarat kawasan wisata 3. Menjelaskan tentang wisata kerajinan di permukiman Kampung Sasirangan 4. Menjelaskan aktivitas masyarakat di Kampung Sasirangan untuk menyusun potensi program kegiatan wisata. 5. Menjelaskan hasil analisa dari studi banding pada objek sejenis 6. Melakukan analisis preseden pada objek sejenis 7. Menjelaskan potensi eksisting site dan potensi wilayah kampung Sasirangan 8. Mengetahui hal yang menjadi daya tarik wisatawan yang datang ke kampung Sasirangan. 9. Menjelaskan analisa kajian potensi dan peluang pengembangan kawasan wisata Kampung Sasiragan.
1.6. Metodologi Penelitian
Metode digunakan pada kegiatan penelitian ini adalah metode kualitatif. Alat analisa penelitian yang disiapkan antara lain: studi kepustakaan dari publikasi penelitian tentang kawasan wisata, melakukan analisa studi preseden dari kajian pustaka, melakukan observasi dan survei serta wawancara pada penduduk Kampung Sasirangan, dan melakukan analisa potensi dan peluang pengembangan kawasan wisata Kampung Sasirangan.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan yang menjadi langkah-langkah dalam proses penyusunan laporan seminar meliputi: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan uraian dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran studi, ruang lingkup studi, sistematika penulisan dan kerangka berpikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan kajian terhadap beberapa teori dan referensi yang menjadi landasan dalam mendukung studi penelitian ini.
BAB III STUDI LITERATUR
Berisi hasil studi banding disertai kesimpulan analisis studi banding, variabel dan kriteria desain, program perancangan dan skematik desain. dengan objek terkait. BAB IV STUDI PRESEDEN Berisikan analisis preseden, variabel dan kriteria desain, program perancangan dan skematik desain. BAB V GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN Bab ini berisikan mengenai gambaran umum yang menjelaskan kondisi wilayah studi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan temuan studi berupa kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran dari hasil kesimpulan tersebut
1.8. Kerangka Berpikir
Bab ini berisikan temuan studi berupa kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran dari hasil kesimpulan tersebut