Anda di halaman 1dari 1

Menurut UU No.

2 Tahun 2008 tentang partai politik, Partai Politik adalah organisasi yang bersifat


nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Partai politik merupakan salah satu pilar dari demokrasi yang memainkan pernanan penting dalam
proses penyelenggaraan Negara. Partai politik merupakan salah satu bentuk dari partisipasi politik
masyarakat secara langsung dengan melibatkan diri dalam perebutan kekuasaan politik. Tumbuhnya
partai politik secara bebas merupakan sebuah indikasi dari tumbuhnya demokrasi karena partai
politik adalah sebuah pilar demokrasi dan menjadi instrument penting dalam berdemokrasi.

Partai politik mempunyai beberapa fungsi utama yang harus dijalankan, antara lain:
1. Partai politik sebagai komunikasi politik
Komunikai politik adalah proses penyampaian informasi politikdari pemerintah kepada
masayarakatdan sebaliknya dari masyarakat kepada pemerintah. Parpol disini berfungsi
untuk menyerap, menghimpun (mengolah, dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat
dalam merumuskan an menetapakan suatu kebijakan
2. Partai politik sebagai sosialisasi politik
Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik mengenai suatu
fenomena politik yang sedang dialami suatu negara. Proses ini disampaikan melalui
pendidikan politik. Sosialisai yang dilakukan oleh parpol kepada masyarakat berupa
pengenalan program-program dari partai tersebut. Dengan demikian , diharapkan pada
masyarakat dapat memilih parpol tersebut pada pemilihan umum.
3. Partai politik sebagai rekruitmen politik
Rekrutmen politik adalah proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk
menduduki suatu  jabatan ataupun beberapa jabatan politik ataupun mewakili parpol itu
dalam suatu bidang.
4. Partai politik sebagai pengatur konflik
Pengatur konflik adalah mengendalikan suatu konflik (dalam hal ini adanya perbedaan
pendapat atau pertikaian fisik) mengenai suatu kebijakan yang dilakukan pemerintah.
Pengendalian konflik ini dilakuakan dengan cara dialog, menampung dan selanjutnya
membawa permasalahan tersebut kepada badan perwakilan rakyat(DPR/DPRD/Camat)untuk
mendapatkan keputusan politik mengenai permasalahan tadi.

Tujuan partai politik sebenarnya adalah untuk menampung atau menggali aspirasi dari rakyat agar
pemerintah tahu akan apa yang dibutuhkan oleh rakyat. Hal itulah yang menjadi pokok berdirinya
partai politik yang dapat membantu jalannya pemerintahan dan pemerintah dapat mensejahterakan
rakyat dengan mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang di inginkan masyarakat.

Akan tetapi Partai politik saat ini sangatlah jauh dari apa yang diharapkan oleh masyarakat
kebanyakan, hal-hal yang semestinya menjadi tugas dan fungsi partai politik saat ini sudah mulai
luntur atau melenceng bahkan mulai hilang serta tidak dilaksanakan lagi dan juga seperti kehilangan
jati dirinya sebagai tujuan adanya partai politik. Partai politik tidak lagi sepenuhnya berfungsi sebagai
organisasi yang menampung aspirasi dari rakyat. Partai politik saat ini hanya mengutamakan dan
menjalankan peranya sebagai partai politik yang memperjuangkan kepentingan-kepentingan
tertentu tanpa memikirkan fungsi utamanya. Itulah yang menjadi permasalahan partai politik di
Indonesia saat ini.

Anda mungkin juga menyukai