Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kanaya Jihan Lathifah

Kelas :1C
NIM :11231120000075

Partai Politik, Sistem Kepartaian, Peran Partai Politik, dan Keistimewaan Partai
Politik

Sistem kepartaian dan partai politik adalah dua konsep yang berbeda. Sistem
kepartaian menunjukkan format keberadaan antar partai politik dalam sebuah sistem politik
yang spesifik. Spesifik disini diartikan karena sistem politik di setiap negara berbeda-beda
dilihat dari aspek sejarahnya. Sistem politik yang dikenal hingga kini adalah Demokrasi
Liberal, Kediktatoran Militer, Komunis, dan Otoritarian Kontemporer.
Sedangkan sistem kepartaian adalah pola kompetisi yang terus-menerus dan bersifat
stabil, yang selalu tampak di setiap proses pemilu tiap negara. Sistem kepartaian bergantung
pada jenis sistem politik yang ada di dalam suatu negara. Selain itu, sistem politik juga
bergantung pada kemajemukan suku, agama, ekonomi, serta aliran politik yang sudah ada.
Semakin besar derajat perbedaan kepentingan di negara tersebut, semakin besar pula jumlah
partai politik. Selain itu, sistem-sistem politik yang telah disebutkan turut mempengaruhi
sistem kepartaian yang ada. Sistem kepartaian belum menjadi seni politik yang mapan
sehingga tata cara melakukan klasifikasi sistem kepartaian belum disepakati oleh para
peneliti ilmu politik. Namun, yang paling mudah dan paling banyak dilakukan peneliti adalah
menurut jumlah partai yang berkompetisi dalam sistem politik(Adityawarman, 2017).
Fungsi partai politik adalah sebagai sarana komunikasi politik, sarana sosialisasi
politik, sarana rekrutmen politik serta sarana pengatur konflik. Dari fungsi tersebut dapat
digambarkan bahwa objek utama dari fungsi partai politik adalah masyarakat sebagai
konstituen dalam perpolitikan.
Pada dasarnya peran partai politik adalah sebagai penghubung yang sangat strategis
antara proses-proses pemerintahan dengan warga negara. Partai Politik harus dapat
mengadakan pendidikan politik agar masyarakat tidak saja sadar hukum, tetapi juga dewasa
dalam berpolitik. Di masa transisi, partai politik diharapkan dapat mengisi ruang publik di
dalam masyarakat dengan memberikan pendidikan politik terutama dengan program-program
yang rasional dan dapat diimplementasikan (Arianto, 2004).
Kita dapat melihat perbedaan antara peran partai politik di Indonesia dan Australia
dalam beberapa aspek. Australia mengadakan pemilihan umum tiap tiga tahun, sementara
Indonesia tiap lima tahun. Proses pemilihan di Australia melibatkan Gubernur Jenderal dan
Parlemen, yang terdiri dari Senate (House of Review). Struktur lembaga pemerintahan juga
berbedayaitu badan eksekutif Australia dipegang oleh Parlemen, badan eksekutif di
Australia, Perdana Menteri dan Menteri merupakan anggota dari House of Representatives,
berasal dari partai politik mayoritas di House of Representative kemudian untuk badan
yudikatif, sama halnya dengan kejaksaan yang diduduki oleh Mahkamah Agung dan
pengadilan federal-federal lainnya. Sama halnya dengan yang terjadi di Indonesia, antara
partai-partai politik yang memiliki suatu tujuan pastinya dalam menjalankan tugas harus
menjalankan komunikasi yang baik dengan lembaga-lembaganya sehingga tujuan dari
kelompok-kelompok kepentingan tersebut dapat tercapai.
Keistimewaan partai politik di indonesia dalam demokrasi dilihat saat pemilu yaitu
partai politik merupakan satu-satunya institusi yang bisa mengajukan pasangan calon peserta
pemilihan kepala daerah pada periode 2005-2008 sebelum terjadinya perubahan atas UU No.
32 Tahun 2004 merupakan arena kuasa istimewa partai politik. Dengan kata lain, partai
politik memiliki keistimewaan dalam hal pengajuan pasangan calon peserta pilkada
dibandingkan dengan institusi lain, seperti kelompok-kelompok kepentingan karena dalam
pelaksanaannya terdapat masalah dan untuk mengurangi monopoli partai politik tersebut
kemudian menghasilkan perubahan atas UU No 32 Tahun 2004 menjadi UU No. 12 Tahun
2008, di mana memberikan partisipasi bagi kandidat yang maju melalui jalur independen atau
jalur perseorangan untuk bersaing dalam pemilihan langsung di level gubernur, kabupaten
atau kota. (Hanafi, 2014 ).

Daftar Pustaka

Adityawarman. (2017). Sistem Kepartaian Dan Pembangunan Politik Indonesia. Jurnal


Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 3(2), 24–36.
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat/article/view/684

Arianto, H. (2004). Peranan Partai Politik. Lex Jurnalica, 1(2), 77–89..

Fitri, N. (2020). Sistem Presidensial di Indonesia dan Upaya Memperkuat Peran Partai
Politik di Parlemen Melalui Pelaksanaan Pemilu Serentak 2019. Researchgate.Net,
March.
Hanafi, R. I. (2014). Pemilihan Langsung Kepala Daerah di Indonesia : Beberapa
Catatan Kritis untuk Partai Politik. Jurnal Penelitian politik, Vol. 11, No. 2

Anda mungkin juga menyukai