Anda di halaman 1dari 13

Laporan

Proses Pengelasan

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Rafli


NIM : 200403007
Kelas : TIK – A

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nyasehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan mengenai proses pengelasan.Penulis juga tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah banyak membantu sehingga laporan ini
dapat terselesaikan sebagaimana mestinya..
Dengan tersusunnya laporan ini,penulis berharap agar kiranya ini dapat digunakan
sebagai salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu penulis
mengharapkan bahwa laporan ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas saja melainkan digunakan
sebagaimana mestinya.
Akhirnya penulis sadar bahwa laporan ini belumlah sempurna,oleh karena itu demi
kesempurnaan laporan yang akan dibuat berikutnya,penulis sangat mengharapkan saranserta
dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan semua
itu kesempurnaan laporan ini dapat tercapai.

Tanjungmorawa,26 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan...............................................................................................1
1.3 Manfaat....................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Las Listrik............................................................................................3

2.2 Prinsip Kerja Las Listrik.......................................................................................3

2.3 Ketentuan Keselamatan Kerja..............................................................................4

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan........................................................................................................6

3.2 Hasil Pembahasan...................................................................................................7

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan..............................................................................................................9

4.2 Saran........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknik pengelasan secara sederhana telah ditemukan dalam rentang waktu antara 4000
sampai 3000 SM. Setelah energi listik diergunakan dengan mudah, teknologi pengelasan maju
dengan pesatnya sehingga manjadi suatu teknik yang mutahir.

Pada tahap-tahap permulaan dari pengembangan teknologi las, biasanya pengelasan hanya
digunakan pada sambungan-sambungan dari reparasi yang tidak begitu penting.Namun,setelah
melalui pengalaman dan praktek yang intensif serta waktu yang cukup lama maka sekarang
penggunaan proses-proses pengelasan dan penggunaan konstruksi-konstruksi las merupakan hal
yang umum diberbagai negara di dunia termasuk Indonesia.Terwujudnya standar-standar teknik
pengelasan akan membatu memperluas ruang lingkup penggunaan las pada kegiatan yang
bersifat industri.Karena kemajuan yang telah dicapai hingga saat ini,teknologi pengelasan
memegang peranan penting dalam kehidupan modern saat ini

Pengelasan merupakan sarana untuk mencapai konstruksi barang dengan mutu yang lebih
baik. Oleh karena itu desain ketika melakukan pengelasan harus memperhatikan kesesuaian
antara sifat-sifat las yaitu kekuatan dari sambungan dan memperhatikan sambungan  yang akan
dilas, sehingga hasil pengelasan sesuai dengan yang diharapkan.Mutu dari pengelasan di
samping tergantung dari pengerjaan lasnya sendiri dan juga sangat tergantung dari persiapan
sebelum pelaksanaan pengelasan. Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen), las
adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer
atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan
setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas.

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Untuk mengetahuai penggunaan mesin las listrik
2. Untuk mengetahui teknik pengelasan
3. Untuk mengetahuai safety menggunakan las

1
1.3 Manfaat
1. Memberikan informasi tentang alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan
pengelasan
2. Memberikan informasi dalam proses pengelasan
3. Sebagai salah satu referensi mengenai prosedur atau cara pengelasan
4. Terciptanya mahasiswa yang mempunyai keterampilan dalam kerja las.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Las Listrik

Las listrik atau biasa disebut dengan istilah las busur listrik merupakan suatu proses
penyambungan logam dengan menggunakan tanaga listrik sebagai sumber panas. Jenis
sambungan las dengan las busur listrik ini adalah merupakan sambungan tetap/permanen.

Prinsip kerjanya yakni sumber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api arus
listrik, antara elektroda las dan benda kerja.Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan
mencair,demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya
dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang
akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, setelah
dingin maka dapat menjadi satu bagian yang sukar dipisahkan.

Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan
yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas
yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik
dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.
Tentu dalam melakukan pengelasan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.Hal-hal yang
perlu diperhatikan waktu mengelas, antara lain:

a) Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja (600-700) dan arah pengelasan
mengikuti arah kemiringan elektroda.
b) Posisi badan.

c) Posisi kemiringan elektroda terhadap holder/penjepit elektroda.

d) Gerakan tangan waktu mengelas benda kerja

2.2 Prinsip Kerja Las Listrik


Pada pengelasan dengan metode las listrik,pengelasan dimulai saat sebuah busur listrik
dipukul dengan membuat kontak antara ujung elektroda dan sistem kerja. Panas intens busur

3
mencairkan ujung elektroda dan permukaan kerja dekat dengan busur. Gelembung-gelembung
kecil logam cair dengan cepat terbentuk di ujung elektroda, kemudian ditransfer melalui sungai
busur ke dalam kolam las cair.Dengan cara ini, logam pengisi disimpan sebagai elektroda yang
dikonsumsi. Busur digerakan sesuai dengan panjang sistem kerja dan kecepatan perjalanan, titik
lebur dan sekering sebagian logam dasar dan terus menambahkan logam pengisi. Saat busur
menjadi sumber panas dengan suhu di atas 9000 ° F (4982° C), pencairan logam dasar terjadi
hampir seketika. Jika pengelasan dilakukan baik dalam posisi datar atau horizontal, transfer
logam disebabkan oleh gaya gravitasi, ekspansi gas, listrik dan kekuatan elektromagnetik, dan
tegangan permukaan.

2.3 Ketentuan Keselamatan Kerja

Pada proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu di perhatikan seorang welder
(orang yang melakukan las) dan semua pihak yang terkait didalamnya terutama dalam
keselamatan kesehatan kerjanya, hal-hal tersebut diantaranya: ¾ Memakai apron yang berbahan
dasar kulit hewan/kain yang tebal yang berlapis atau baju dan celana panjang yang berbahan
dasar kain levis untuk melindungi tubuhnya dari percikan bunga api dan efek radiasi sinar ultra
violet dan ultra merah yang dapat membahayakan keselamatan kesehatan kerjanya.

Selain itu terdapat beberapa ketentuan lain yang perlu diperhatikan diantaranya :

1. Menggunakan sarung tangan,alat ini berfungsi hampir sama dengan apron yaitu
melindungi dari percikan bunga api dan efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah
yang ditimbulkan oleh las listrik dan untuk memudahkan pemegangan elektroda.

4
2. Helm las listrik, helm ini dilengkapi dengan dua kaca hitam dan putih atau satu kaca
hitam yang berfungsi untuk melindungi kulit muka dan mata dari efek radiasi sinar ultra
violet

3. Memakai sepatu las, untuk melindungi kaki dari percikan bunga api, hal ini tidak terlalu
penting apabila welder telah menggunakan celana panjang yang berbahan dasar kain tebal
seperti kain levis serta memakai sepatu safety yang standar untuk pengelasan, tetapi tidak
ada salahnya jika digunakan.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan


a. Las Listrik

Berfungsi untuk memasok atau mengatur arus yang bekerja

b. Pemegang Kawat Las

pemegang kawat las atau holder elektroda adalah peralatan las busur yang dipegang oleh
welder ketika mengelas. Holder ini digunakan untuk menahan elektroda logam atau karbon
c. Meja Las

d. Klem Massa
Berfungsi untuk menghubungkan kabel massa dan benda kerja

6
e. Gerinda

Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga
terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan
f. Elektroda

3.2 Hasil Pembahasan

7
Pada pengelasan dengan metode listrik,pengelasan dimulai saat sebuah busur listrik
dipukul dengan membuat kontak antara ujung elektroda dan system kerja

Pada pembentukan busur listrik,las akan dipakai bagian kutub negatif dan mengalir dengan
kecepatan tinggi menuju kutub positif .Kemudian dari kutub positif ,mengalir partikel positif ke
kutub negatif.Melalui cara ini ruang udara diantara anoda dan katoda (benda kerja dan kawat las)
mengantar arus listrik yang memungkinkan munculnya busur lsitrik.

Pada proses penyalaan busur listrik dapat dilakukan dengan menghubungkan ujung kawat
las dengan logam induk dan segera memisahkan kembali pada jarak yang cukup pendek.Namun
perlu diketahui terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan

• Jika busur nyala terjadi, tahan sehingga jarak ujung kawat las ke logam induk besarnya
sama dengan diameter dari penampang kawat las dan geser posisinya ke sisi logam
induk.
• Perbesar jarak tersebut (perpanjang nyala busur) menjadi dua kalinya untuk memanaskan
logam induk.
• Jika logam induk telah sebagian mencair, jarak kawat las dibuat sama dengan garis tengah
penampang tadi.

8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Las listrik merupakan salah satu cara penyambungan logam dengan menggunakan elektroda
sebagai logam pengisi. Prinsip kerjanya yakni mencairkan logam pengisi menggunakan sumber
panas dari busur api listrik,yang kemudian diarahkan pada sambungan logam yang akan dilas.
Selain itu dalam mengelas melakukan pemeriksaan mesin las yang dilakukan secara bertahap
tidak akan membahayakan penggunanya.Dan dalam melakukan pengelasan,perlu diketahui
beberapa prosedur seperti standar kerja dan standar keselamatan guna menghindari hal yang
tidak diinginkan,selain itu pemahaman terhadap resiko pekerjaan las listrik dan kesadaran dalam
mematuhi prosedur kerjanya akan sangat membantu kelancaran dan keberhasilan pekerjaan.

4.2 Saran

1. Prosedur pengelasan harus lebih diperhatikan agar hasil pengelasan baik dan tidak
mengalami retak terutama pengaturan kecepatan pengelasan sebaiknya lebih rendah.
2. Pengawasan pada saat proses pengelasan perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya
kesalahan prosedur pada proses pengelasan tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

 ____. 2014. “Perlatan Las Listrik beserta Fungsinya”.


http://maskurmuslim.blogspot.com/2014/01/peralatan-las-listrik-beserta-
bungsinya.html. (diakses pada 26 Februari 2021).
 ____.___. “Pembentukan Busur Listrik”.
http://kawatlasedzona.com/pembentukan-busur-las-listrik/.(diakses pada 27 Februari
2021)
 ____. 2019. “Fungsi Alat Keselamatan Kerja Las dan Pelindung diri K3”.
http://tatainti.org/education/fungsi-alat-keselamatan-kerja-las-dan-pelindung-diri-k3/.
(diakses pada 27 Februari 2021).

10

Anda mungkin juga menyukai