Anda di halaman 1dari 6

7 Landasan Hukum Demokrasi Pancasila

Yang Ada Di Indonesia


written by Dian Paramita December 21, 2017

Indonesia adalah negara dengan sistem pemerintahan demokrasi. Dengan begitu, Indonesia

menitik beratkan pemerintahan yang berasal dari rakyat dan juga ditujukan untuk kepentingan

rakyat. Dari awal terbentuknya Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia,

demokrasi sudah diterapkan sebagai sistem pemerintahan Indonesia. Akan tetapi, pada waktu itu

demokrasi yang dipakai berbeda dari demokrasi pada saat ini. Demokrasi yang diterapkan pada

masa awal kemerdekaan Indonesia adalah demokrasi terpimpin, dimana rakyat bisa ikut serta

berpartisipasi dalam usaha pemerintahan negara. Namun dalam hal ini pemimpin atau Presiden

tetap memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Bentuk kebebasan rakyat dalam

demokrasi pun masih dibatasi.

Berbeda dengan saat ini, kebebasan rakyat lebih dehargai. Rakyat bebas mengutarakan

pendapatnya. Rakyat bahkan bisa memberikan kritik pada pemerintahan. Selain itu, banyak pula

sarana dan prasarana yang bisa dimanfaatkan oleh rakyat untuk mengutarakan aspirasinya. Akan

tetapi, yang perlu digaris bawahi disini adalah bahwa segala macam demokrasi yang diterapkan di

Indonesia adalah demokrasi yang berdasarkan Pancasila, atau demokrasi pancasila. Dalam artikel

ini, kita akan mendiskusikan lebih jauh lagi mengenai demokrasi Pancasila, landasan hukum
demokrasi Pancasila, dan ciri – ciri demokrasi Pancasila.

Landasan dari Hukum Demokrasi Pancasila

Ada beberapa definisi mengenai demokrasi Pancasila. Dilihat dari arti katanya, demokrasi

pancasila adalah demokrasi yang berdasar pada asas kekeluargaan dan bertujuan untuk

membentuk masyarakat yang sejahtera. Demokrasi ini juga mempunyai kesadaran akan nilai –

nilai religius, berbudi pekerti luhur, dan merupakan proses yang berkesinambungan. Selain itu ada

juga yang mengartikan demokrasi Pancasila sebagai sistem pengorganisasian negara yang

dilakukan oleh rakyat dan dengan persetujuan rakyat. Secara singkat, demokrasi Pancasila adalah

demokrasi yang berdasar pada nilai – nilai Pancasila. Demokrasi Pancasila tidak hanya diterapkan
dalam politik saja. Karena seperti yang kita tahu, nilai –nilai Pancasila mencakup semua aspek

kehidupan. Oleh karena itu, demokrasi pancasila juga bisa diterapkan di bidang ekonomi, sosial,

dan budaya.

Dalam menerapkan demokrasi Pancasila, tentu saja ada landasan hukum yang dipakai. Landasan

hukum bergfungsi sebagai landasan yang memperkokoh status demokrasi Pancasila dalam sistem

politik Indonesia. Dan secara hukum, penerapan demokrasi Pancasila merupakan implementasi

dari UUD 1945. Secara lebih rinci, berikut landasan dari hukum demokrasi Pancasila:

1. Proklamasi 17 Agustus 1945


Proklamasi kemerdekaan Indonesia bisa menjadi landasan dari hukum demokrasi Pancasila karena

proklamasi berarti penting bagi rakyat Indonesia. Bagi rakyat Indonesia, Proklamasi dianggap

sebagai norma tertulis pertama yang ada setelah Indonesia berdiri sebagai suatu negara.

Proklamasi ini juga menjadi wujud bahwa perjuangan rakyat telah membawa bangsa Indonesia ke

babak baru kehidupan, dimana Indonesia sebagai negara baru akan memiliki tatanan hukum yang

baru. Oleh karena itu, proklamasi yang merepresentasikan kemerdekaan yang direbut oleh rakyat

dan untuk rakyat. Hal itu lah yang menginspirasi akan penerapan demokrasi sebagai sistem

pemerintahan, tentu saja yang bersifat Pancasila. Dan sehari setelah pembacaan proklamasi, pada

18 Agustus 1945, ditetapkanlah UUD 1945 sebagai landasan konstitusional negara beserta
presiden dan wakilnya. Seperti yang kita tahu, UUD 1945 dan Proklamasi mempunyai hubungan

yang erat. Hubungan itu adalah dimana proklamasi menjadi landasan dalam menerapkan konsep

demokrasi, sedangkan UUD 1945 merupakan penjabaran yang lebih rinci dari semangat 

demokrasi yang ada pada proklamasi.

1. Dekrit Presiden 5 Juli 1959


Dalam sejarah (UUD), UUD 1945 pernah digantikan oleh UUDS 1950. Hal itu karena Indonesia

mengalami perubahan bentuk negara. UUDS 1950 dterapkan dari tahun 1950 hingga 1959. UUDS

adalah undang – undang sementara yang diterapkan untuk mengisi kekosongan selama masa

penyusunan Undang – undang baru untuk bentuk negara yang baru. Tetapi, tersendatnya proses

penyusunan UUD baru dianggap mengancam situasi ketatanegaraan Indonesia. Maka dari itu,
presiden mengeluarkan dekrit dimana isinya menetapkan bahwa UUDS tidak lagi berlaku dan

Indonesia kembali pada UUD 1945 sebagai konstitusi utama negara Indonesia yang membawa

dasar – dasar dalam penerapan demokrasi Pancasila. Disinilah peran penting dekrit presiden

sebagai landasan hukum demokrasi Pancasila.

1. Supersemar (Surat Perintah 11 Maret 1966)


Selain Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Dekrit Presiden 1959, Supersemar juga dianggap sebagai

babak baru yang semakin memperkokoh kekuatan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan

negara. Supersemar mengembalikan tatanan pemerintah Indonesia kepada Pancasila dan UUD

1945 sebagai landasan dari hukum demokrasi Pancasila.

1. Pembukaan UUD 1945


Dalam pembukaan UUD 1945 khususnya alinea ke empat, terdapat kalimat: “maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang – undang dasar Negara Indonesia

yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan

berdasar kepada: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan

Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dari pembukaan UUD 1945 tersebut telah jelas disebutkan bahwa landasan dari hukum demokrasi

Pancasila menitik beratkan pada jalannya demokrasi  yang berlandas pada nilai kerakyatan yang

dikandung oleh Pancasila.

1. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945


Selain itu, landasan dari hukum demokrasi Pancasila juga tercantum pada UUD 1945 pasal 1 ayat

2 yang berisi “kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang – undang dasar”.

Sekali lagi konstitusi negara ini menjunjung tinggi nilai kerakyatan dalam sistem politik. Hal ini

karena Indonesia sangat mengutamakan kepentingan rakyat dibanding kepentingan pemimpin.

Pemimpin hanyalah orang bertugas menjalankan keputusan – keputusan yang dibuat atau dipilih

oleh rakyat. Dengan kata lain, pemimpin juga merupakan abdi masyarakat.
1. Pasal 28 UUD 1945
Pasal 28 dalam UUD 1945 menjelaskan bahwa rakyat atau warga negara mempunyai kebebasan

untuk berkumpul, bertukar pikiran mengeluarkan pendapat baik dengan tulisan, lisan, atupun

bentuk lain. Hal itu dimaksudkan memberi akses pada rakyat untuk ikut berpartisipasi dalam

pemerintahan dan pembangunan negara. Kebebasan mengeluarkan pendapat tersebut juga

dimaksudkan agar Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi dengan menerima dan mengoreksi kritik

dari masyarakat. Adapun bunyi dari pasal tersebut adalah “Kemerdekaan berserikat dan

berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dalam

undang – undang”.

1. Pasal 28E UUD 1945 ayat 3


Rincian dari pasal 28 UUD 1945 sebagai landasan hukum demokrasi Pancasila memberikan

landasan tertulis yang lain dalam pasal 28E UUD 1945 ayat 3 yang berbunyi “Setiap orang berhak

atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat”. Tidak seperti pada masa

kolonialisme bangsa asing saat rakyat harus melakukan pertemuan dengan sembunyi – sembunyi,

bahkan tidak berani menyuarakan aspirasinya, masa setelah kemerdekaan telah memberikan

kemerdekaan bagi rakyat untuk mengutarakan pendapat atau bermusyawarah dalam kelompok.

Ciri – Ciri Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem yang mebedakan demokrasi di Indonesia dengan

demokrasi yang diterapkan negara lain. Oleh karena itu, adapula ciri – ciri dari demokrasi

pancasila yang membedakan dengan demokrasi lainnya. Adapun ciri – ciri demokrasi pancasila

menurut Idris Israil adalah:

 Kedaulatan negara berada di tangan rakyat


 Asas kekeluargaan daan gotong royong selalu dijadikan landasan dalam mengambil sikap dan
berperilaku
 Pengambilan keputusan melalui musyawarah
 Ada banyak partai politik
 Tidak ada partai pemerintahan dan partai oposisi
 Begara mengakui keselarasan antara hak dan kewajiban
 Menjunjung tinggi hak asasi manusia
 Wakil rakyat dalam parlemen bertujuan untuk menampung dan menyampaikan aspirasi rakyat
yang diwakilinya
 Pemilu dilaksanakan secara langsung umum bebas dan rahasia
 Mendahulukan kepentingan rakyat secara umukm dibandingkan kepentingan pemimpin atau
golongan

Pelaksanaaan Demokrasi Pancasila Di Indonesia

Dengan mengacu pada landasan dari hukum demokrasi Pancasila, Indonesia menerapkan

demokrasi Pancasila sejak awal kemerdekaan hingga saat ini, masa setelah 72 tahun Indonesia

merdeka. Akan tetapi, dalam perjalanannya, demokrasi di Indonesia juga mengalami perubahan

dan perkembangan. Berikut demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia:

 Demokrasi revolusi

Masa demokrasi revolusi berlangsung pada tahun 1945 – 1950. Pada masa tersebut, Indonesia

masih mendapat ancaman kuat dari negara lain terutama Belanda yang masih ingin kembali ke

Indonesia dan belum sepenuhnya mengakui kedaulatan Indonesia. Akan tetapi pada waktu itu

pemerintahan masih terpusat pada pemimpin. Oleh karena itu, pada masa tersebut dibentuklah

lembaga legislatif, partai politik, dan sistem pemerintahan parlementer, agar rakyat juga dapat ikut

berpartisipasi dalam pemerintahan.

 Demokrasi orde lama

Masa ini juga dikenal dengan masa demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin. Pada masa

demokrasi orde lama yang terjadi pada sekitar tahun 1950 – 1959, pelaksanaan demokrasi belum

sepenuhnya sesuai dengan landasan hukum dari demokrasi Pancasila. Hal itu terlihat dari

beberapa indikasi, antara lain: terfokusnya pemerintahan pada presiden, beralihnyakonstitusi

negara dari UUD 1945 ke UUDS 1950 dan kembali lagi ke UUD 1945, dan juga ada partai politik

yang dominan. Selain itu, ada juga beberapa penyimpangan demokrasi liberal yang terjadi terkait

jalannya demokrasi pada masa ini. Namun untuk demokrasi terpimpin, rakyat bisa mengambil

beberapa  poin dalam kelebihan dan kekurangan demokrasi terpimpin di Indonesia

 Demokrasi orde baru


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, surat perintah sebelas maret adalah salah satu

landasan hukum dari demokrasi Pancasila. Dan pada saat itulah masa orde baru dimulai. Orde

baru adalah masa dimana Pancasila sangat dijunjung tinggi di setiap lini kehidupan. Bahkan di

masa tersebut pemerintah meluncurkan suatu program atau konstitusi baru untuk pengamalan

pancasila yang disebut dengan P4 atau Pedoman Praktik Pengamalan Pancasila. Selain

mengamalkan Pancasila, rakyat juga wajib mempelajari dan mendalami P4. Pada masa inilah

pembangunan terus ditingkatkan dalam beberpa program tahunan yang diberi nama Pelita atau

Pembangunan Lima Tahun. Namun sayangnya, orde yang memberi harapan baru tentang

semangat demokrasi pancasila ini justru memberikan akhir yang kurang baik dengan adanya

beberapa kasus pelanggaran HAM, menurunnya demokrasi dalam pemilu, dan juga kasus KKN

yang makin merajalela.

 Demokrasi orde reformasi

Order reformasi dimulai pada tahun 1998. Sejak saat itu, Indonesia berusaha membenahi

permasalahan yang terjadi baik dalam bidang ekonomi, hukum, maupun politik. Di masa ini pula

rakyat lebih memiliki kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya. Demokrasi dalam pemilu pun

sudah meningkat dengan diubahnya sistem pemilu menjadi pemilu yang ber asas langsung umum

bebas rahasia jujur dan adil.

Demikian penjelasan tentang landasan dari hukum demokrasi Pancasila beserta ciri – ciri

demokrasi pancasila yang membedakan dengan demokrasi lain, juga dengan perkembangan

demokrasi di Indonesia. Semoga kita bisa mengambil sikap positif terhadap pelaksanaan

demokrasi

Anda mungkin juga menyukai