Indonesia adalah negara dengan sistem pemerintahan demokrasi. Dengan begitu, Indonesia
menitik beratkan pemerintahan yang berasal dari rakyat dan juga ditujukan untuk kepentingan
rakyat. Dari awal terbentuknya Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia,
demokrasi sudah diterapkan sebagai sistem pemerintahan Indonesia. Akan tetapi, pada waktu itu
demokrasi yang dipakai berbeda dari demokrasi pada saat ini. Demokrasi yang diterapkan pada
masa awal kemerdekaan Indonesia adalah demokrasi terpimpin, dimana rakyat bisa ikut serta
berpartisipasi dalam usaha pemerintahan negara. Namun dalam hal ini pemimpin atau Presiden
tetap memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Bentuk kebebasan rakyat dalam
Berbeda dengan saat ini, kebebasan rakyat lebih dehargai. Rakyat bebas mengutarakan
pendapatnya. Rakyat bahkan bisa memberikan kritik pada pemerintahan. Selain itu, banyak pula
sarana dan prasarana yang bisa dimanfaatkan oleh rakyat untuk mengutarakan aspirasinya. Akan
tetapi, yang perlu digaris bawahi disini adalah bahwa segala macam demokrasi yang diterapkan di
Indonesia adalah demokrasi yang berdasarkan Pancasila, atau demokrasi pancasila. Dalam artikel
ini, kita akan mendiskusikan lebih jauh lagi mengenai demokrasi Pancasila, landasan hukum
demokrasi Pancasila, dan ciri – ciri demokrasi Pancasila.
Ada beberapa definisi mengenai demokrasi Pancasila. Dilihat dari arti katanya, demokrasi
pancasila adalah demokrasi yang berdasar pada asas kekeluargaan dan bertujuan untuk
membentuk masyarakat yang sejahtera. Demokrasi ini juga mempunyai kesadaran akan nilai –
nilai religius, berbudi pekerti luhur, dan merupakan proses yang berkesinambungan. Selain itu ada
juga yang mengartikan demokrasi Pancasila sebagai sistem pengorganisasian negara yang
dilakukan oleh rakyat dan dengan persetujuan rakyat. Secara singkat, demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang berdasar pada nilai – nilai Pancasila. Demokrasi Pancasila tidak hanya diterapkan
dalam politik saja. Karena seperti yang kita tahu, nilai –nilai Pancasila mencakup semua aspek
kehidupan. Oleh karena itu, demokrasi pancasila juga bisa diterapkan di bidang ekonomi, sosial,
dan budaya.
Dalam menerapkan demokrasi Pancasila, tentu saja ada landasan hukum yang dipakai. Landasan
hukum bergfungsi sebagai landasan yang memperkokoh status demokrasi Pancasila dalam sistem
politik Indonesia. Dan secara hukum, penerapan demokrasi Pancasila merupakan implementasi
dari UUD 1945. Secara lebih rinci, berikut landasan dari hukum demokrasi Pancasila:
proklamasi berarti penting bagi rakyat Indonesia. Bagi rakyat Indonesia, Proklamasi dianggap
sebagai norma tertulis pertama yang ada setelah Indonesia berdiri sebagai suatu negara.
Proklamasi ini juga menjadi wujud bahwa perjuangan rakyat telah membawa bangsa Indonesia ke
babak baru kehidupan, dimana Indonesia sebagai negara baru akan memiliki tatanan hukum yang
baru. Oleh karena itu, proklamasi yang merepresentasikan kemerdekaan yang direbut oleh rakyat
dan untuk rakyat. Hal itu lah yang menginspirasi akan penerapan demokrasi sebagai sistem
pemerintahan, tentu saja yang bersifat Pancasila. Dan sehari setelah pembacaan proklamasi, pada
18 Agustus 1945, ditetapkanlah UUD 1945 sebagai landasan konstitusional negara beserta
presiden dan wakilnya. Seperti yang kita tahu, UUD 1945 dan Proklamasi mempunyai hubungan
yang erat. Hubungan itu adalah dimana proklamasi menjadi landasan dalam menerapkan konsep
demokrasi, sedangkan UUD 1945 merupakan penjabaran yang lebih rinci dari semangat
mengalami perubahan bentuk negara. UUDS 1950 dterapkan dari tahun 1950 hingga 1959. UUDS
adalah undang – undang sementara yang diterapkan untuk mengisi kekosongan selama masa
penyusunan Undang – undang baru untuk bentuk negara yang baru. Tetapi, tersendatnya proses
penyusunan UUD baru dianggap mengancam situasi ketatanegaraan Indonesia. Maka dari itu,
presiden mengeluarkan dekrit dimana isinya menetapkan bahwa UUDS tidak lagi berlaku dan
Indonesia kembali pada UUD 1945 sebagai konstitusi utama negara Indonesia yang membawa
dasar – dasar dalam penerapan demokrasi Pancasila. Disinilah peran penting dekrit presiden
babak baru yang semakin memperkokoh kekuatan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan
negara. Supersemar mengembalikan tatanan pemerintah Indonesia kepada Pancasila dan UUD
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang – undang dasar Negara Indonesia
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan
berdasar kepada: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari pembukaan UUD 1945 tersebut telah jelas disebutkan bahwa landasan dari hukum demokrasi
Pancasila menitik beratkan pada jalannya demokrasi yang berlandas pada nilai kerakyatan yang
2 yang berisi “kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang – undang dasar”.
Sekali lagi konstitusi negara ini menjunjung tinggi nilai kerakyatan dalam sistem politik. Hal ini
Pemimpin hanyalah orang bertugas menjalankan keputusan – keputusan yang dibuat atau dipilih
oleh rakyat. Dengan kata lain, pemimpin juga merupakan abdi masyarakat.
1. Pasal 28 UUD 1945
Pasal 28 dalam UUD 1945 menjelaskan bahwa rakyat atau warga negara mempunyai kebebasan
untuk berkumpul, bertukar pikiran mengeluarkan pendapat baik dengan tulisan, lisan, atupun
bentuk lain. Hal itu dimaksudkan memberi akses pada rakyat untuk ikut berpartisipasi dalam
dimaksudkan agar Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi dengan menerima dan mengoreksi kritik
dari masyarakat. Adapun bunyi dari pasal tersebut adalah “Kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dalam
undang – undang”.
landasan tertulis yang lain dalam pasal 28E UUD 1945 ayat 3 yang berbunyi “Setiap orang berhak
atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat”. Tidak seperti pada masa
kolonialisme bangsa asing saat rakyat harus melakukan pertemuan dengan sembunyi – sembunyi,
bahkan tidak berani menyuarakan aspirasinya, masa setelah kemerdekaan telah memberikan
kemerdekaan bagi rakyat untuk mengutarakan pendapat atau bermusyawarah dalam kelompok.
Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem yang mebedakan demokrasi di Indonesia dengan
demokrasi yang diterapkan negara lain. Oleh karena itu, adapula ciri – ciri dari demokrasi
pancasila yang membedakan dengan demokrasi lainnya. Adapun ciri – ciri demokrasi pancasila
Dengan mengacu pada landasan dari hukum demokrasi Pancasila, Indonesia menerapkan
demokrasi Pancasila sejak awal kemerdekaan hingga saat ini, masa setelah 72 tahun Indonesia
merdeka. Akan tetapi, dalam perjalanannya, demokrasi di Indonesia juga mengalami perubahan
Demokrasi revolusi
Masa demokrasi revolusi berlangsung pada tahun 1945 – 1950. Pada masa tersebut, Indonesia
masih mendapat ancaman kuat dari negara lain terutama Belanda yang masih ingin kembali ke
Indonesia dan belum sepenuhnya mengakui kedaulatan Indonesia. Akan tetapi pada waktu itu
pemerintahan masih terpusat pada pemimpin. Oleh karena itu, pada masa tersebut dibentuklah
lembaga legislatif, partai politik, dan sistem pemerintahan parlementer, agar rakyat juga dapat ikut
Masa ini juga dikenal dengan masa demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin. Pada masa
demokrasi orde lama yang terjadi pada sekitar tahun 1950 – 1959, pelaksanaan demokrasi belum
sepenuhnya sesuai dengan landasan hukum dari demokrasi Pancasila. Hal itu terlihat dari
negara dari UUD 1945 ke UUDS 1950 dan kembali lagi ke UUD 1945, dan juga ada partai politik
yang dominan. Selain itu, ada juga beberapa penyimpangan demokrasi liberal yang terjadi terkait
jalannya demokrasi pada masa ini. Namun untuk demokrasi terpimpin, rakyat bisa mengambil
landasan hukum dari demokrasi Pancasila. Dan pada saat itulah masa orde baru dimulai. Orde
baru adalah masa dimana Pancasila sangat dijunjung tinggi di setiap lini kehidupan. Bahkan di
masa tersebut pemerintah meluncurkan suatu program atau konstitusi baru untuk pengamalan
pancasila yang disebut dengan P4 atau Pedoman Praktik Pengamalan Pancasila. Selain
mengamalkan Pancasila, rakyat juga wajib mempelajari dan mendalami P4. Pada masa inilah
pembangunan terus ditingkatkan dalam beberpa program tahunan yang diberi nama Pelita atau
Pembangunan Lima Tahun. Namun sayangnya, orde yang memberi harapan baru tentang
semangat demokrasi pancasila ini justru memberikan akhir yang kurang baik dengan adanya
beberapa kasus pelanggaran HAM, menurunnya demokrasi dalam pemilu, dan juga kasus KKN
Order reformasi dimulai pada tahun 1998. Sejak saat itu, Indonesia berusaha membenahi
permasalahan yang terjadi baik dalam bidang ekonomi, hukum, maupun politik. Di masa ini pula
rakyat lebih memiliki kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya. Demokrasi dalam pemilu pun
sudah meningkat dengan diubahnya sistem pemilu menjadi pemilu yang ber asas langsung umum
Demikian penjelasan tentang landasan dari hukum demokrasi Pancasila beserta ciri – ciri
demokrasi pancasila yang membedakan dengan demokrasi lain, juga dengan perkembangan
demokrasi