Anda di halaman 1dari 16

NAMA:

Hammas Husain
M urhan Thoha M
XI TITL 1
Pengertian dan Hakikat HAM

• Hak secara definitif merupakan unsur normatif yang berfungsi


sebagai pedoman berperilaku, melindungi kebebasan, kekebalan
serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga
harkat dan martabatnya
Unsur-Unsur dalam HAK:
1. Pemilik hak,
2. Ruang lingkup penerapan hak,
3. Pihak yang bersedia dalam penerapan hak;
4. Dengan demikian, HAK merupakan unsur normatif yang melekat
pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada
ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi
Pengertian HAM
HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrat dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan yang harus
dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat dan
negara
1. HAM adalah hak yang melekat pada tiap manusia, yang tampanya
manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia (Jan Materson);
2. HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai
hak kodrati (John Locke)
• Sifat mendasar (fundamental);
• Tidak dapat dicabut oleh siapapun;
• Melekat dalam diri manusia
Simpulan tentang HAM
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah
bagian dari manusia secara otomatis;
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis
kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial
dan bangsa;
3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak
untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap
mempunyai HAK meski negara membuat hukum yang tidak
melindungi/melanggar HAM
Perkembangan Pemikiran HAM
1. Hukum ALam (natural law);
2. Magna Charta (1215); penghilangan hak absolutisme raja; yang
menginspirasi lahirnya Bill of Right di Inggris (1689) bahwa
manusia sama di muka hukum (equality before the law);
3. Lahirlah kemudian teori kontrak sosial (JJ. Rosseau), Trias
Politika (Montesquieu), teori hukum kodrati (John Locke)
4. The American Declaration of Independence, bahwa manusia
merdeka sejak dalam perut ibu, tidak logis bila lahir kemudian
dibelunggu;

(John Locke)
5. The French Declaration (1789); dimuat dalam The Rule of
Law antara lain: tidak boleh ada penangkapan dan
penahanan yang semena-mena, tanpa alasan, dsb;
berlakulah prinsip presumption of innocent; bahwa orang
yang ditangkap dan ditahan berhak dinyatakan tidak
bersalah sampai ada keputusan pengadilan yang
berkekuatan hukum yang menyatakan ia bersalah.
• Dipertegas dengan freedom of expression; freedom of
religion, the right of property.
6. The Four Freedoms dari Presiden Roosevelt (6 Januari 1941):
Hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat;
Hak kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan
ajaran agama yang dipeluknya;
Hak kebebasan dari kemiskinan dalam pengertian setiap bangsa
berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi
penduduknya; dan
Hak kebebasan dari ketakutan, dalam bentuk apapun.
7. Deklarasi Philadelphia (1944) dalam Konferensi Buruh Internasional:
usaha untuk menciptakan perdamaian dunia berdasarkan keadilan
sosial dan perlindungan seluruh manusia tanpa memandang ras,
agama, dsb serta hak untuk mengejar perkembangan material dan
spiritual dengan bebas dan bermartabat;
8. LahirlahThe Universal Declaration of Human Right PBB (1948)
4 Generasi Pemikiran HAM
1. Pengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukum
dan politik (akibat dampat PD, totalitarianisme,
kolonialisme, dsb);
2. HAM tidak hanya problem hak yuridis, melainkan hak
sosial, ekonomi, politik dan budaya;
3. Keadilan dan pemenuhan HAM haruslah dimulai sejak
dimulainya pembangunan, bukan setelah
pembangunan selesai;
4. Dipelopori oleh negara di kawasan Asia (1983), yang
mengkritik peranan negara yang dominan dalam tiap
proses pembangunan dan menimbulkan dampak
negatif terabaikannya kesejahteraan sosial.
Perkembangan HAM di Indonesia
1. Sebelum Kemerdekaan (1908-1945);
• Lahirnya Boedi Oetomo; adanya kesadaran berserikat dan
mengeluarkan pendapat
2. Pasca Kemerdekaan (1945-sekarang);
• Periode 1945-1950: hak untuk merdeka, hak berserikat, hak
menyampaikan pendapat;
• Periode 1950-1959: periode demokrasi parlementer (liberal); 1)
lahirnya banyak partai dengan ragam ideologi, 2) kebebasan
pers, 3) adanya pemilu,4) adanya parlemen, dan 5) kekuasaan
yang memberi ruang kebebasan;
• Periode 1859-1966; demokrasi terpimpin dimana banyak terjadi
sikap restriktif (pembatasan yang ketat oleh kekuasaan) thd hak
sipil dan hak politik;
• Periode 1966-1998:
• Periode 1998-sekarang:
BENTUK-BENTUK HAM

1. Hak Sipil;
2. Hak Politik;
3. Hak Ekonomi; dan
4. Hak Sosial Budaya
5. Dalam Deklarasi Universal tentang HAM
(DUHAM), hak asasi terdiri dari; 1) hak
personal (hak jaminan kebutuhan pribadi), 2)
hak legal (hak jaminan perlindungan hukum),
3) hak sipil dan politik, 4) hak subsistensi (hak
jaminan adanya sumberdaya untuk menunjang
kehidupan, dan 5) hak ekonomi, sosial dan
budaya
Hak Personal, hak legal, hak sipil dan politik (pasal 3-21) dan DUHAM:
1. Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi;
2. Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan;
3. Hak bebas dari penyiksaan atau perlakuan maupun hukuman yang
kejam, tak berperikemanusiaan/merendahkan derajat manusia;
4. Hak memperoleh pengakuan hukum;
5. Hak memperoleh pengampunan hukum secara efektif;
6. Hak bebas dari penangkapan yang sewenang-wenang;
7. Hak untuk peradilan yang independen dan tidak memihak;
8. Hak praduga tak bersalah;
9. Hak bebas dari serangan terhadap kehormatan dan nama baik;
10. Hak memperoleh suaka;
11. Hak atas satu kebangsaan;
12. Hak untuk menikah dan membentuk keluarga;
13. Hak untuk mempunyai hak milik;
14. Hak bebas berpikir, berkesadaran dan menyatakan pendapat;
15. Hak berhimpun dan berserikat;
16. Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan dan akses yang sama
terhadap pelayanan masyarakat
HAK ekonomi, sosial dan budaya berdasarkan
DUHAM:
1. Hak atas jaminan sosial;
2. Hak untuk bekerja;
3. Hak atas upah yang sama untuk pekerjaan yang
sama;
4. Hak untuk bergabung ke dalam serikat-serikat buruh;
5. Hak atas istirahat dan waktu senggang;
6. Hak atas standar hidup yang pantas di bidang
kesehatan dan kesejahteraan;
7. Hak atas pendidikan;
8. Hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan yang
berkebudayaan dari masyarakat
HAM dalam UUD 1945:
1. Hak kebebasan untuk mengeluarkan
pendapat;
2. Hak kedudukan yang sama di dalam hukum;
3. Hak kebebasan berkumpul;
4. Hak kebebasan beragama;
5. Hak penghidupan yang layak;
6. Hak kebebasan berserikat; dan
7. Hak memperoleh pengajaran dan pendidikan
NILAI-NILAI HAM:
PARTIKULAR DAN UNIVERSAL

1. Teori realitas (realistic theory); fakta


adanya egoisme manusia;
2. Teori relativitas Kultural: bahwa nilai
moral dan budaya bersifat partikular;
3. Teori radikal universalisme (radical
universalisme): bahwa HAM itu universal
dan tidak bisa dimodifikasi untuk
menyesuaikan adanya perbedaan
budaya dan sejarah suatu negara

Anda mungkin juga menyukai