Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“PENTINGNYA AKHLAK DALAM PENANGGULANGAN DAN


KESADARAN ANTI KORUPSI”

Dosen Pengajar:

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD RIHAN

3312101026

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul,
“PENTINGNYA AKHLAK DALAM PENANGGULANGAN DAN KESADARAN
ANTI KORUPSI” dapat saya selesaikan dengan tepat waktu guna memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut serta membantu dalam pengerjaan makalah. Saya berharap informasi dan materi
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun
adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini, saya mohon maaf.
Tiada yang sempurna di dunia ini, melainkan Allah SWT. Karena itu saya menerima
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah saya selanjutnya.

Batam , 14 November 2021

Muhammad Rihan

ii
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................1
Latar Belakang......................................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................................1
Tujuan Penulisan..................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
Pengertian Akhlak................................................................................................................2
Pengertian Anti Korupsi.......................................................................................................5
Pentingnya Akhlak................................................................................................................5
Pencegahan Korupsi.............................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................8
Kesimpulan...........................................................................................................................8
Saran....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi di Indonesia sepertinya telah mendarah daging dan menjadi
suatu persoalan yang amat kronis. Ibarat suatu penyakit, korupsi telah
menyebar ke pelosok negeri dengan jumlah dari tahun ke tahun yang
cenderung semakin meningkat dengan modus yang semakin beragam.
korupsi seakan membenarkan bahwa tindakan tersebut adalah hal
yang sudah biasa. Keadaan ini kemudian mencipatakan skeptisme dikalangan
masyarakat yang sudah kehilangan jiwa kritisnya. Skeptisme masyarakat
terhadap tindakan korupsi membuka jalan bagi penguasa regulasi untuk
leluasa melakukan tindakan-tindakan korupsi. Tindakan korupsi dan
skeptisme masyarakat dari semua kalangan terhadap tindakan korupsi
merupakan salah satu dari sekian banyak wujud dari degradasi moral.
Bobroknya akhlak manusia salah satunya ditandai dengan tindakan
korupsi yang terus membudaya,Korupsi identik dengan, tidak amanah atau
tidak bertanggung jawab, tidak bersyukur atas pemberian Allah dan selalu
merasa kekurangan, tidak berjiwa sosial karena korupsi merugikan pihak lain,
serta tidak jujur.itu lah mengapa akhlak sangat penting dalam menanggulangi
dan menumbuhkan keasadaran anti korupsi
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud akhlak ?
2. Apa yang dimaksud anti korupsi ?
3. Mengapa akhlak penting dalam penanggulangan korupsi dan
munumbuhkan kesadaran anti korupsi?
4. Bagaimana akhlak bisa menanggulangi korupsi?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian akhlak
2. Menjelaskan pengertian anti korupsi
3. Menjelaskan pentingnya akhlak dalam penanggulang korupsi dan
menumbuhkan kesadaran antikorupsi
4. Menjelaskan bagaimana akhlak bisa menanggulangi korupsi

5.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradatnya


“khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat.
Sedangkan menurut istilah, apa itu akhlak adalah pengetahuan yang
menjelaskan tentang baik dan buruk (benar dan salah), mengatur pergaulan
manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya, mengutip
publikasi dari Jurnal Pesona Dasar Universitas Syiah Kuala.

Kata akhlak telah disebutkan dalam (QS.Shad:46) berikut ini.

َ ِ‫إِ َّنا أَ ْخلَصْ َنا ُه ْم ِب َخال‬


ِ ‫ص ٍة ِذ ْك َرى الد‬
‫َّار‬

Artinya:

"Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan


kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia)
kepada negeri akhirat." (QS Shad : 46).

Akhlak pada dasarnya melekat dalam diri seseorang, bersatu dengan


perilaku atau perbuatan. Jika perilaku yang melekat itu buruk, maka disebut
akhlak yang buruk atau akhlak mazmumah. Sebaliknya, apabila perilaku
tersebut baik disebut akhlak mahmudah.
Para ahli bahasa mengartikan akhlak dengan istilah watak, tabi’at,
kebiasaan, perangai, dan aturan. Sedangkan menurut para ahli ilmu akhlak,
akhlak adalah sesuatu keadaan jiwa seseorang yang menimbulkan terjadinya
perbuatan-perbuatan seseorang. Dengan demikian, bilamana perbuatan, sikap,
dan pemikiran seseorang itu baik, niscaya jiwanya baik.
Berdasarkan definisi dari apa itu akhlak, dapat dilihat beberapa
pendapat dari pakar ilmu akhlak di bawah ini tentang pengertian sebenarnya
dari akhlak menurut agama Islam:
1. Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi Juz VIII mengatakan bahwa
akhlak adalah "perbuatan yang bersumber dari diri manusia yang

v
selalu dilakukan, maka itulah yang disebut akhlak, karena perbuatan
tersebut bersumber dari kejadiannya".
2. Imam al-Ghazali dalam Ihya' Ulum al-Din Juz III mendefinisikan
akhlak sebagai "sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang
melahirkan tindakan-tindakan mudah dan gampang tanpa memerlukan
pemikiran ataupun pertimbangan".
3. Ibn Miskawaih dalam Tahdzib al-Akhlak Fii al-Tarbiyah
mendefinisikan apa itu akhlak sebagai "keadaan jiwa yang mendorong
ke arah melakukan perbuatan-perbuatan dengan tanpa pemikiran dan
pertimbangan".
4. Prof. Dr. Ahmad Amin dalam Pengantar Studi Akhlak mengemukakan
bahwa "akhlak merupakan suatu kehendak yang dibiasakan. Artinya
kehendak itu bila membiasakan sesuatu, kebiasaan itu dinamakan
akhlak".
5. Muhammad Ibn ‘Ilan al-Sadiqi dalam Dalil Al-Falihin, Juz III
mengatakan bahwa "akhlak adalah suatu pembawaan yang tertanam
dalam diri, yang dapat mendorong (seseorang) berbuat baik dengan
gampang".
6. Abu Bakar Jabir al-Jaziri dalam Minhaj al-Muslim menyebutkan
bahwa "akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri
manusia yang dapat menimbulkan perbuatan baik dan buruk, terpuji
dan tercela"

Akhlaq merupakan internalisasi nilai dan ajaran keagamaan yang


kemudian mewujud pada tindakan yang mudah (tanpa pemikiran yang
mendalam), jauh dari paksaan pihak lain, dan perbuatan yang sifatnya semu.
Akhlaq bukanlah perbuatan yang spontan, akan tetapi merupaka buah dari
pembiasaan, latihan,refleksi dan penalaran yang kemudian menginternalisasi
dalam diri seseorang sehingga menimbulkan perbuatan yang mudah
Secara substansial, akhlaq sepadan dengan istilah “budi pekerti’, yakni
perilaku manusia yang didasari oleh kesadaran berbuat baik, didorong oleh
kesadaran hati dan pertimbangan akal. Perbuatan dan perilaku yang bisa
disebut akhlaqi adalah perbuatan yang sudah tertanam kuat dalam sanubari
seseorang, tidak adanya paksaan dan dorongan dari luar, bukan perbuatan
main- main dan semu belaka dan perbuatan tersebut dilakukan dengan mudah
tanpa pemikiran yang mendalam.
Dalam pembagiannya, akhlak dikategorikan menjadi dua macam yakni
akhlak berdasarkan sifat dan akhlak berdasarkan objek :

vi
 Akhlak Mahmudah (akhlak terpuji) atau Akhlak Karimah
(akhlak mulia). 
Yang dimaksud dengan akhlak terpuji adalah segala macam
sikap dan tingkah laku yang baik (terpuji). Akhlak ini
dilahirkan oleh sifat-sifat mahmudah yang terpendam dalam
jiwa manusia. Berakhlak terpuji artinya menghilangkan semua
adat kebiasaan yang tercela yang sudah digariskan dalam
agama Islam serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela
tersebut, kemudian membiasakan adat kebiasaan baik,
melakukannya dan mencintainya.
1. Jujur (Ash-Shidqu)
2. Berperilaku baik (Husnul Khuluqi)
3. Malu (Al-Haya')
4. Rendah hati (At-Tawadlu')
5. Murah hati (Al-Hilmu)
6. Sabar (Ash-Shobr)
 Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Tirmizi,
disebutkan bahwa seorang muslim yang memiliki sifat terpuji
akan dekat dengan Rasulullah SAW. Sebagaimana dalam
hadist berikut ini, Rasulullah SAW bersabda:

"Orang yang paling saya cintai dan paling dekat dengan


tempat saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang
memiliki akhlak mulia. Sementara orang yang paling saya
benci dan tempatnya paling jauh dari saya kelak di hari
kiamat adalah mereka yang keras dan rakus, suka menghina
dan sombong." (HR. Tirmizi).
Tak hanya itu, seorang muslim yang memiliki akhlak terpuji
juga dapat menggapai derajat seperti orang yang berpuasa
atau salat. Sebagaimana dalam hadist berikut ini, Rasulullah
SAW bersabda.

"Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam


timbangan lebih berat dari akhlak yang mulia. Sesungguhnya
orang yang berakhlaq mulia bisa menggapai derajat orang
yang rajin puasa dan rajin shalat." (HR. Tirmidzi).

vii
 Akhlak Mazhmumah (akhlak tercela) atau Akhlak Sayyi’ah
(akhlak yang jelek).
Menurut Imam al-Ghazali, akhlak yang tercela ini dikenal
dengan sifat-sifat muhlikat, yakni segala tingkah laku manusia
yang dapat membawanya kepada kebinasaan dan kehancuran
diri yang tentu saja bertentangan dengan fitrahnya untuk selalu
mengarah kepada kebaikan.
1. Mencuri/mengambil bukan haknya
2. Iri hati
3. Membicarakan kejelekan orang lain (bergosip)
4. Membunuh
5. Segala bentuk tindakan yang tercela dan merugikan
orang lain (makhluk lain)

B. Pengertian Anti Korupsi

 Antikorupsi merupakan tindakan untuk mengendalikan dan


mengurangi korupsi berupa keseluruhan upaya untuk mendorong generasi
mendatang untuk mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap
bentuk korupsi. Dalam buku panduan pengenalan korupsi yang diterbitkan
Komisi Pemberantasan Korupsi , disebutkan ada dua langkah yang dapat
ditempuh untuk mengurangi , dan menghilangkan tindakan korupsi yaitu
melakukan perbaikan sistem dan memperbaiki kualitas manusia.
Nilai-nilai dari anti korupsi:
 Kejujuran
 kemandirian
 kedisiplinan
 tanggung jawab
 kerja keras
 sederhana
 keberanian
 keadilan

C. Pentingnya Akhlak
Akhlak sendiri merupakan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-
hari yang telah melekat pada diri seseorang. Penerapan akhlak yang mulia
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari mengingat kemuliaan orang
ditentukan oleh kemuliaan akhlaknya. Jabatan, status sosial, kekayaan,

viii
popularitas tidak menjamin pemilikinya lantas terhormat. Terlebih bila ia
misalnya gemar korupsi, berbuat sewenang-wenang atau tindakan merugikan
lainnya. Selain itu, sikap egoisme atau kepentingan untuk memuaskan diri
sendiri atau golongan yang ujung-ujungnya membuat lupa akan hak-hak orang
lain dan korupsi.

Penyebab korupsi adalah akibat dari kemerosotan moral atau akhlak.


Akhlak yang telah rusak parah itulah yang menyebabkan seseorang berdaya
kuat melakukan korupsi yang tidak wajar. Orang yang akhlaknya baik tidak
akan mampu atau berkuasa melakukan korupsi. Pikiran dan tindakannya
selalu dijaga oleh benteng akhlak. Mungkin sesekali terbesit dalam pikiran
seseorang melakukan korupsi, namun kekuatan akhlak senantiasa menyapu
bersih pikiran-pikiran jahat tersebut, sehingga ia tidak jadi berbuat korup.
Sebaliknya, akhlak yang rendah telah menyebabkan timbulnya penyakit jiwa
bernama korupsi. Jiwa korup inilah yang mampu melakukan tindakan korupsi
yang tidak wajar tersebut. Maka dapatlah diketahui bahwa penyebab awal
krisis yang kita alami sekarang adalah kemerosotan akhlak. Akhlak yang
rendah tentu ada penyebabnya. Secara teoritis lemahnya keimanan adalah
penyebab utama merosotnya akhlak.
Setiap orang telah mengetahui bahwa korupsi merupakan perbuatan
yang sangat tercela . Seorang koruptor sangat dekat dengan image seorang
pejabat pemerintahan yang tidak melaksanakan kedudukan atau jabatan
mereka dengan baik. Terdapat beberapa indikasi yang dianggap sebagai
penyebab terjadinya korupsi, di antaranya adalah income yang tidak
mencukupi sehingga dengan rendahnya gaji pejabat pemerintah memaksa
mereka untuk menggunakan jalan korupsi, adanya penyalahgunaan
kesempatan untuk memperkaya diri sendiri dan menyalahgunakan kekuasaan
untuk memperkuat dan memperkaya diri.
penyebab pendorong munculnya Tindakan korupsi:
• Perilaku hidup mewah dan hedonism
• Sifat manuasia yang tidak pernah puas
• Minimnya kualitas dan pengetahuan agama
• Kualitas moral dan kualitas karakter manusia yang buruk
sehingga mudah tergoda oleh kemewahan korupsi
• Lemahnya penegakkan hukum, baik sistem yang ada dan
personil pelaku penegakkan hukum baik polisi, jaksa dan
hakim
• Korupsi terjadi karena adanya perubahan sistem nilai dan
kualitas etika dari para pelaku, sehingga moralitas dan
kejujuran mengalami kekaburan makna.

ix
• Korupsi mencapai klimaks pada saat pemilu digelar. Para
politisi disibukkan mencari simpatisan untuk mencari
pengaruh dan mencari suara, belum lagi biaya pemilu yang
sangat mahal dan hal tersebut mendorong pelaku untuk
mencari celah untuk melaksanakan aksi suap dan korupsi.

D. Pencegahan Korupsi

Pencegahan korupsi tidak cukup dengan membangun sistemnya, dan


menangkap pelakunya saja. Akan tetapi diperlukan akhlak yang baik
Dengan meningkatkan beberapa nilai akhlak ini dapat memperbaiki kualitas
manusia :
 Nilai keimanan kepada Allah dan konsistensi dalam kebenaran.Nilai
keimanan ini merupakan nilai utama dan yang paling ditekankan .
Nilai inilah yang menjadi dasar seorang muslim untuk tetap tunduk
dan patuh kepada Rabb-nya. Dari nilai keimanan ini, akan muncul
nilai-nilai kebenaran lainnya.
 Nilai kejujuran dalam memegang Amanah . Kejujuran adalah pembeda
utama antara pelaku korupsi dengan yang tidak. Nilai kejujuranlah
yang menjadikan individu masih layak untuk diberikan amanah
tertentu atau tidak.
 Nilai keadilan
Orang-orang beriman diperintahkan agar menjadi orang yang benar-
benar menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakat. Nilai
keadilan ini harus harus diterapkan menyeluruh baik oleh masyarakat
biasa, pegawai pemerintahan, apparat hukum, atau kepala negara.
Bahkan jika ternyata keadaannya berkaitan dengan konflik
kepentingan, seperti analogi dalam ayat tersebut akan menjadi saksi
untuk orang tua sekalipun, tetap yang diutamakan adalah nilai keadilan
 Nilai keteguhan dalam memegang janji. Memegang janji, baik antara
hamba dengan Allah maupun antara manusia . janji dijunjung tinggi
untuk dilaksanakan. Mereka yang mampu menunaikannya secara
sempurna, digambarkan Alquran sebagai salah satu ciri orang-orang
yang beruntung di dunia dan di akhirat.

x
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari materi yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa :


1. akhlak adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk
(benar dan salah), mengatur pergaulan manusia, dan menentukan
tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya, mengutip publikasi dari
Jurnal Pesona Dasar Universitas Syiah Kuala.
2. Akhlak terbagi dua yaitu akhlak terpuji dan tercela
3. antikorupsi merupakan tindakan untuk mengendalikan dan
mengurangi korupsi berupa keseluruhan upaya untuk mendorong
generasi mendatang untuk mengembangkan sikap menolak secara
tegas terhadap setiap bentuk korupsi
4. Penyebab korupsi adalah akibat dari kemerosotan moral atau akhlak.
Akhlak yang telah rusak parah
B. Saran

Berdasarkan pembahasan dari makalah ini, saya berharap para


pembaca khususnya yang beragama islam bisa memahami tentang pentingnya
akhlak. Selain itu, diharapkan juga para pembaca bisa mencari sumber materi
lainnya agar semakin paham tentang penting nya akhlak dalam
penanggulangan dan kesadaran anti korupsi, karena saya menyadari masih
banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

xi
Budiman, A. (2017). PENDIDIKAN ANTI KORUPSI SEBAGAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. JURNAL PIGUR Volum 01, Nomor 01, Januari 2017, 1-
13.

Eko Handoyo, S. M. (n.d.). PENANAMAN NILAI-NILAI KEJUJURAN MELALUI PENDIDIKAN ANTI


KORUPSI DI SMA 6 KOTA SEMARANG.

Fa'izah, A. Z. (2020, september 12). Pengertian Akhlak Dalam Islam, Manfaat, Serta Macam-
macamnya. Retrieved from merdeka.com:
https://www.merdeka.com/trending/pengertian-akhlak-dalam-islam-manfaat-
serta-macam-macamnya.html

Frimayanti, A. I. (2017). PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Al-
Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8, No I 2017, 83-98.

Hartanto. (n.d.). KORUPSI PERBUATAN TAK BERMORAl MENJATUHKAN WIBAWA BANGSA


DAN MERAMPAS KESEJAHTERAAN RAKYAT. 287-296.

Hasan, K. (2019). PERAN PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP. At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Prodi
Pendidikan Agama Islam Vol. 11 No. 1, Juni 2019, 82 - 83.

indonesia, m. (2020, februari 27). diperlukan akhlak dan perilaku baik dalam mencegah
korupsi . Retrieved from mediaindonesia.com:
https://mediaindonesia.com/ekonomi/292811/diperlukan-akhlak-dan-perilaku-
baik-dalam-mencegah-korupsi

Lararenjana, E. (2021, januari 1). Ketahui Apa Itu Akhlak Serta Macamnya dalam Islam,.
Retrieved from merdeka: https://www.merdeka.com/jatim/ketahui-apa-itu-akhlak-
serta-macamnya-dalam-islam-umat-muslim-wajib-tahu-kln.html

Nadri Taja, H. A. (2016). MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI ANTI KORUPSi DALAM


PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS. Jurnal
Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016, 39-51.

Rohmah, N. (n.d.). RELASI ANTARA TINDAKAN KORUPSI DENGAN ETIKA DAN AKHLAQ. Anti-
corruption ethics and religiosity By Niha.

Ubaidillah, A. (2017, februari 21). Korupsi dan Kemerosotan Akhlak. Retrieved from
lampost.co: https://m.lampost.co/berita-korupsi-dan-kemerosotan-akhlak.html

xii

Anda mungkin juga menyukai