Anda di halaman 1dari 8

JUDUL FILM SHUTTER ISLAND

BASED ON The Novel by DENNIS LEHANE


Durasi

: 148 menit

Tahun

: 19 Februari 20120

Sutradara

: Martin Scorsese

Produser

: Mike Medavoy, Arnold W. Messer, Bradley J. Fischer

Editor

: Thelma Schoonmaker, A.C.E

Jenis film

: Thriller misteri

DESKRIPSI TOKOH
1. Leonardo Dicaprio sebagai Teddy Daniels/ Andrew Laeddis
Teddy Daniel adalah seorang senior US Marshall yang merupakan salah satu
pasien di Rumah Sakit Jiwa Ashecliffe, dimana dia meyakini dirinya sedang
melakukan penyelidikkan di Rumah Sakit tersebut bersama partnernya yang ternyata
psikiaternya. Teddy Daniels adalah seseorang penderita skizofrenia, dimana
diceritakan dalam film ini

jika dia selalu merasa curiga dengan orang-orang

disekitarnya. Selama ini dia selalu menyangkal bahwa dirinya sakit oleh karena itulah
dia mulai menciptakan khayalannya sendiri. Tentu saja hal ini sangat mengganggu
semua orang disekitarnya dan sampai membuat mereka merasa terancam. Selain itu
dia juga mengalami gangguan persepsi berupa halusinasi. Semua yang dialaminya ini
terjadi akibat trauma yang telah terjadi pada dirinya dimana ke-3 anaknya dibunuh
oleh istrinya sendiri lalu dia membunuh istrinya juga.
2. Mark Ruffalo sebagai Chuck Aule
Chuck adalah anggota US Marshal dan juga partner junior Teddy yang baru.
Chuck adalah seorang yang sifat tenang dan berkepala dingin. Chuck sebenarnya
adalah Dr. Sheehan yang merupakan psikiater utama Teddy.
3. Ben Kingsley sebagai Dr.John Cawley
Dr. Cawley merupakan kepala psikiatri di RS Ashecliffe yang membuat Teddy
kesulitan karena Dr. Cawley kurang koperatif.
4. Mark von Sydow sebahai Dr. Jeremiah Naehring

Dr. Naehring adalah psikiater senior dari dr. Cawley. Teddy tidak menyukai
Dr. Naehring karena dia beranggapan Dr. Naehring dapat membaca dirinya.
5. Michelle Williams sebagai Dolores Chanal
Dolores merupakan istri dari Teddy yang menderita manik-depresif. Dolores
membunuh ketiga anaknya pada saat serangan depresif.
6. Emily Mortimer sebagai Rachel Salondo dan Patricia Clarkson sebagai Dr.Rachel
Salondo
Rachel dan Dr. Rachel merupakan tokoh khayalan yang dibuat oleh Teddy.
GEJALA PASIEN, DIAGNOSIS GANGGUAN DAN FORMULASI DIAGNOSTIK
1. Skizofrenia
Diderita oleh Teddy Daniel/Andrew Laeddis. Diagnosis ditegakkan karena
adanya halusinasi auditorik second dan third order dimana Teddy mendengar suara
yang tidak didengar orang lain dan mendengar beberapa orang membicarakan dirinya.
Terdapat halusinasi visual dimana Teddy melihat orang yang tidak dapat dilihat orang
lain, waham kebesaran dimana dia mengganggap dirinya masih sebagai anggota US
Marshall. Gangguan skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan
gangguan dasar pada kepribadian, terjadi distorsi khas proses pikir, kadang-kadang
mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari luar
dirinya, paham yang kadang-kadang aneh, gangguan persepsi, efek abnormal yang
tidak terpadu dengan situasi nyata/sebenarnya dan autism (PPDGJ III).
Penegakan diagnosis menurut Diagnostic and Statistic Manual of Mental
Disorder IV (DSM-IV) sebagai berikut:

Gejala Karakteristik: dua (atau lebih) berikut, masing-masing ditemukan untuk bagian
waktu yang bermakna selama periode 1 bulan (atau kurang jika diobati dengan
berhasil):

Waham

Halusinasi

Bicara terdisorganisasi (misalnya sering menyimpang atau inkoherensi)

Perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang jelas

Gejala negatif yaitu pendataran afektif, alogia, atau tidak ada kemauan (avolition)
o Catatan: Hanya satu gejala kriteria A yang diperlukan jika waham adalah
kacau atau halusinasi terdiri dari suara yang terus-menerus mengomentari
perilaku atau pikiran pasien atau dua lebih suara yang saling bercakap-cakap
satu sama lainnya.

Disfungsi sosial/pekerjaan: untuk bagian waktu yang bermakna sejak onset gangguan,
satu atau lebih fungsi utama seperti pekerjaan, hubungan interpersonal, atau
perawatan diri, adalah jelas di bawah tingkat yang dicapai sebelum onset (atau jika
onset pada masa anak-anak atau remaja, kegagalan untuk mencapai tingkat
pencapaian interpersonal, akademik, atau pekerjaan yang diharapkan).

Durasi: tanda gangguan terus-menerus menetap selama sekurangnya 6 bulan. Pada 6


bulan tersebut, harus termasuk 1 bulan fase aktif (yang memperlihatkan gejala kriteria
A) dan mungkin termasuk gejala prodormal atau residual.

Penyingkiran gangguan skizoafektif atau gangguan mood: gangguan skizoafektif atau


gangguan mood dengan ciri psikotik telah disingkirkan karena: (1) tidak ada episode
depresif berat, manik atau campuran yang telah terjadi bersama-sama gejala fase aktif
atau (2) jika episode mood telah terjadi selama gejala fase aktif, durasi totalnya relatif
singkat dibandingkan durasi periode aktif dan residual.

Penyingkiran zat/kondisi medis umum

Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasif


Sedangkan menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
(PPDGJ) di Indonesia yang ke-III sebagai berikut:

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala
atau lebih bila gejala-gejala itu kurang jelas):

thought eco = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama tapi kualitasnya
berbeda.
thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam
pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
(withdrawal); dan
thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau
umum mengetahuinya;
delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan
tertentu dari luar, atau
delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan
tertentu dari luar
delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap
suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya secara jelas merujuk ke pergerakan
tubuh/anggota gerak atau pikiran, tindakan atau penginderaan khusus);
delusion perception = pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat
khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat;

Halusinasi auditorik:
-

Suara halusinasi yang berkomentar secara terus-menerus terhadap perilkau pasien,


atau

Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara


yang berbicara) atau

Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh pasien

Waham-waham menetap lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar
dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu,
atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:

o Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide yang berlebihan yang menetap
atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
terus menerus.
o Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang berakibat
inkoherensi atau pembicaraannya tidak relevan atau neologisme.
o Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu
(porturing), fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme dan stupor;
o Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang dan respon
emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya mengakibatkan
penarikan diri dari pergaulan sosialdan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus
jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika;

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu
bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodormal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan
dari beberapa aspek perilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup
tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri
secara sosial.

2. Gangguan Bipolar I episode kini depresi berat dengan gejala psikotik


Diderita oleh Dolores Chanel. Diagnosis ditegakkan karena adanya percobaan
bunuh diri juga perasaan sedih Dolores dan waham bizzare dimana dia merasa ada
serangga dalam otak yang menarik saraf-sarafnya.
PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka

Diberikan obat antidepresan untuk PTSD, yaitu amitriptyline. Obat-obatan


yang digunakan untuk mengobati Skizofrenia disebut antipsikotik. Pada film ini yang
digunakan adalah antipsikotik tipikal yaitu klorpromazine, yaitu hanya yang
mengatasi gejala positif berupa waham, halusinasi.
2. Psikoterapi
a. Terapi perilaku
Teknik perilaku menggunakan latihan ketrampilan sosial untuk meningkatkan
kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan
komunikasi interpersonal. Perilaku adaptif adalah didorong dengan pujian atau
hadiah yang dapat ditebus untuk hal-hal yang diharapkan.
b. Terapi berorintasi-keluarga
Terapi ini sangat berguna karena pasien skizofrenia seringkali dipulangkan
dalam keadaan remisi parsial, keluarga dimana pasien skizofrenia kembali
seringkali mendapatkan manfaat dari terapi keluarga yang singkat namun intensif
(setiap hari).
c. Terapi kelompok
Terapi kelompok efektif dalam menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa
persatuan, dan meningkatkan tes realitas bagi pasien skizofrenia.
d. Psikoterapi individual
Suatu konsep penting di dalam psikoterapi bagi pasien skizofrenia adalah
perkembangan suatu hubungan terapetik yang dialami pasien sebagai aman.
Pengalaman tersebut dipengaruhi oleh dapat dipercayanya ahli terapi, jarak
emosional antara ahli terapi dan pasien, dan keikhlasan ahli terapi seperti yang
diinterpretasikan oleh pasien.

KESIMPULAN, MANFAAT DAN SARAN

Shutter Island merupakan film yang menceritakan Teddy Daniels/Andrew Laeddis


yang menderita Skizofrenia pasca istri dan ketiga anaknya terbunuh serta Dolores Chanel
yang menderita Gangguan Bipolar I episode kini depresif berat dengan gejala psikotik yang
dapat dilihat dari perubahan mood yang fluktuatif dan tanpa sebab. Penderita gangguan jiwa
seperti ini harus dapat perhatian yang lebih karena bisa membahayakan dirinya sendiri dan
orang lain. Dengan menonton film ini kita dapat belajar bagaimana gambaran seorang
penderita Skizofrenia dan Gangguan Bipolar I.

SINOPSIS
Film ini diambil dari sebuah novel karya Dennis Lehane dengan judul yang sama.
Film ini diperankan oleh Leonardo Dicaprio sebagai Teddy Daniels dan Mark Ruffalo
sebagai Chuck Aule, meraka adalah dua orang U.S Marshal yang dikirim ke sebuah pulau
bernama Shutter Island di Massachusetts untuk menyelidiki sebuah kasus hilangnya seorang
wanita bernama Rachel Solando.
Shutter Island adalah nama sebuah pulau dimana sebuah Rumah Sakit bernama
Ashecliffe yang diperuntukkan bagi para penjahat yang menderita gangguan kejiwaan berada.
Sesampainya di sana Teddy mendapatkan informasi dari Dr. John Cawley, sebagai psikiater
kepala, bahwa Rachel Solando dimasukkan ke dalam Rumah Sakit itu karena telah
menenggelamkan ketiga anaknya dan Rachel tiba-tiba menghilang dari ruangan yang
terkunci. Dalam penyelidikannya, Teddy berhasil mendapatkan informasi bahwa sebenarnya
Rumah Sakit Ashecliff mengadakan eksperimen-eksperimen yang mengerikan terhadap
manusia. Teddy berhasil masuk ke Bangsal C tempat dimana George Noyce dan Laeddis
berada. Teddy juga berhasil menemukan sebuah gua dimana Rachel yang asli bersembunyi.
Selain itu Teddy juga menemukan sebuah mercusuar dan dia pergi ke sana untuk
menyelidiki ada kegiatan apa di dalam mercusuar tersebut. Di sana dia menemukan Dr. John
Cawley sedang duduk di sebuah ruangan. Saat itu terjadi perdebatan antara Teddy dan Dr.
Cawley, kemudian Dr. Cawley mengatakan bahwa sebenarnya Teddy adalah Andrew

Laeddis, bukan Teddy Daniels. Teddy disadarkan bahwa selama ini dirinya memang
mengalami gangguan jiwa dan sudah berada di Rumah Sakit Ashecliff selama 2 tahun.
Selama 2 tahun tersebut dia selalu menciptakan dunianya sendiri, mulai dari partnernya yang
bernama Chuck, lalu sering didatangi oleh bayangan istrinya yang sudah meninggal, dan
ternyata dia jugalah yang menciptakan sosok Rachel Solando yang sebenarnya adalah istrinya
sendiri yang meninggal karena dia bunuh serta dia selalu mengalami mimpi-mimpi yang
sama setiap malamnya bahwa dia didatangi oleh seorang anak wanita yang ternyata adalah
anaknya sendiri yang dibunuh oleh istrinya. Pada akhirnya, Teddy mengakui kalau dirinya
memang mengalami gangguan jiwa, tetapi di akhir cerita Teddy kembali kepada khayalankhayalannya yang menganggap bahwa dokter yang merawatnya adalah partner kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai