Anda di halaman 1dari 3

Beberapa Fenomena Menarik yang Bisa Kamu Jadikan Judul Skripsi

Psikologi

Lagi nyari judul skripsi ya? Bingung belum nemu inspirasi?

Skripsi yang seru biasanya didasarkan sama fenomena yang lagi seru. Ini beberapa fenomena yang
sering saya liat, dan mungkin bisa kamu jadiin skripsi.

Tenang, variabel basi kayak self esteem atau prokrastinasi nggak ada di sini. Dijamin lebih fresh.

Siap?

1. Intensitas Penggunaan Ponsel

2. Interaksi Parasosial

3. Hubungan antara Loyalitas Terhadap Calon Presiden dengan


Schadenfreude terhadap Kesalahan Calon Presiden Oposisi

Schadenfreude (bacanya: sha-den-froy-de, huruf e dilafalkan seperti pada kata jejak) adalah rasa
seneng saat orang lain susah. Ini dari bahasa Jerman, dan merupakan lawan dari sifat empati.

Dengan musim pemilu yang semakin deket, hestek-hestek berbasis politik selalu jadi trending topic
di twitter. Apalagi kalo salah satu capres melakukan kesalahan. Udah pasti pendukung lawan akan
melibas tanpa ampun.

Kamu bisa mengajukan hipotesa bahwa a) Schadenfreude berperan pada munculnya kampanye-
kampanye agresif berbasis kesalahan lawan, b) Semakin loyal seorang pendukung pada calon
presiden, semakin besar kemungkinan dia merasakan schadenfreude.
Schadenfreude sendiri biasanya dilatarbelakangi sama rasa iri, rasa bahwa orang lain layak
mengalami kesusahan, dan rasa lebih baik dari orang lain.

Nah, kalo dihubungkan sama pendukung capres, maka schadenfreude dilatarbelakangi sama: a)
capres yang kamu usung lebih baik, b) capres lain layak mengalami kesusahan, c) rasa iri ketika
capres lain mengalami hal baik.

Tugas kamu ya menemukan schadenfreude ada pada diri pendukung capres, dan apakah loyalitas
berperan pada munculnya schadenfreude ini.

Skala schadenfreude pernah dibuat di sini. Tapi biar makin cocok sama situasi pemilu, kamu perlu
bikin sendiri sih.

4. Perbedaan Perilaku Agresif di Sosial Media pada Pemilik Akun Twitter


Anonim dan non-Anonim

Kita udah tau kalo netizen di internet bisa jadi sangat agresif, menusuk dengan kata-kata yang
tajemnya ngalahin pisau dokter.

Ada beberapa teori yang menyebut anonimitas bisa meningkatkan kemungkinan berperilaku agresif.
Namun, dengan semakin banyaknya orang yang berani bertindak agresif bahkan walaupun
menyertakan foto dan nama asli, apakah teori ini masih berlaku?

Atau justru, akun anonim tetap lebih parah dibandingkan akun yang nggak anonim?

Apakah bener bahwa anonimitas ikut andil pada munculnya sikap agresif di sosmed?

Kamu bisa teliti itu. Ngumpulin datanya pake google doc, atau terjun langsung menemui mereka.
Minta tolong retweet sama admin infotwitwor dan tubirfess juga biar dapet responden banyak.

5. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Kritis dalam Menelaah Informasi


dengan Kecenderungan Schadenfreude pada Pendukung Calon Presiden

As pointed out, another person’s misfortune is a prerequisite for both emotions. Previous
research with adults has identified certain predictors that serve as additional preconditions for
schadenfreude. For instance, deservingness of the misfortune is known to reliably elicit
schadenfreude [3–6].

For example, van Dijk, Ouwerkerk, Goslinga, and Nieweg [7] found that the
background of a negative event is an important predictor of feelings of schadenfreude.
Another predictor is the presence of a comparative situation that is related to one’s own feelings of
inferiority towards the actor. In this way, schadenfreude is also linked to feelings of
envy.

This relation is particularly strong for interactions with close actors [8]. In addition, the
severity of the misfortune must not be too intense. Imagine if the boy in the park passed out,
because his fall was severe. Even if we feel schadenfreude for a second, this will turn into sorrow
and fear, which then results in prompt helping behavior.

Finally, negative feelings like envy, anger, rage, and hatred towards the actor will enhance feelings
of schadenfreude [9]. This is associated with the first argument, as we are more likely to assume that
a disliked person has greater deservingness of misfortune. We may think, for instance, that the other
person’s experience of the negative event is justice being done [3]

Tentang Schadenfreude dan penyebabnya bisa dibaca di sini.

6. Strategi Coping para Calon Legislatif menjelang Pemilu

Modal jadi caleg itu nggak murah. Ada yang jual tanah, jual mobil, macem-macem. Dengan modal
yang habis-habisan, rasanya sulit untuk nggak stres saat pemilu semakin dekat.

Kalo udah gitu, gimana ya strategi coping para caleg ini, biar tetep kuat dan optimis? Apa yang
mereka lakukan biar nggak stres?

Tapi strategi coping sendiri banyak macemnya sih. Cakupannya luas. Jadi mungkin lebih pas kalo
judul ini dijadiin skripsi kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai