Anda di halaman 1dari 9

PKN

Kasus – Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran


Kewajiban Warga Negara

Nama Kelompok : (Padamu Negeri)

JEVALENTINE PANDEIROTH JOVANO APITULEY

JUNI PANE KEZIA MASINAMBOW

VINCENT PELEALU WILLIAM PANDA


KASUS – KASUS YANG TERJADI

A. LINGKUNGAN KELUARGA

Contoh kasus,

1. Menelantarkan anak dibawah umur

Penyebab,
Terjadinya kasus seperti ini diakibatkan oleh kurangnya empati dan
kesadaran orang tua akan pentingnya melengkapi kebutuhan anak, baik
kebutuhan secara jasmani maupun rohani.

Dampak,
Dampak psikologis lain yang mungkin muncul terhadap anak
korban penelantaran adalah mereka menjadi sangat sensitif, serta
mengembangkan perilaku yang agresif dan destruktif (perilaku yang
dapat merusak dan menghancurkan diri sendiri) akibat merasa
dirinya mengalami penolakan. Anak pun akan bertumbuh menjadi
individu yang penyendiri, tertutup, egosentris serta tidak mampu
mengembangkan rasa empati.

Penangan kasus,
Untuk orang tua :
Perlu ada penanganan dan penyelidikan lebih jauh dalam rangka
mencari solusi demi memastikan dan sekaligus menjadikan
pembelajaran agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.
Untuk anak :
Memberikan terapi psikologis pada anak untuk membuang perilaku
yang agresif dan destruktif pada anak sekaligus memastikan anak
tidak mengalami trauma berkepanjangan.

2. Perlakuan tidak adil karena kondisi tertentu

Penyebab,

Perlakuan tidak adil terhadap salah satu anggota keluarga biasanya


disebabkan oleh kekurangan kondisi fisik, adanya perbedaan kemampuan,
dan tidak adanya hubungan darah (kandung) atau kekeluargaan.

Dampak,

Korban akan merasa tersisihkan akibat penolakan yang diterimanya, hal ini
akan memberikan dampak buruk bagi kondisi psikologis korban seperti
hilangnya kepercayaan diri, tidak mudah berbaur dalam lingkungan sosial di
masyarakat, serta menjadi pribadi yang kurang memiliki rasa empati
terhadap orang lain.

B. LINGKUNGAN SEKOLAH

Contoh kasus,
1. Mempekerjakan anak di bawah umur di lingkungan sekolah.
(terkait dengan sila kedua, “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)

Penyebab,
Terjadinya kasus seperti ini biasanya disebabkan karena ulah dari pihak-
pihak tertentu yang ingin lepas dari tugas dan tanggung jawab yang
seharusnya dilakukan. Dalam hal ini tindakan seperti ini biasanya sengaja
dilakukan untuk memudahkan lari dari tanggung jawab yang ada.

Dampak,
Dampak yang akan terjadi yaitu, anak-anak akan kehilangan masa depan
yang gemilang dengan harapan merajut pendidikan dan pengetahuan di
bangku sekolah dasar.

Penangan kasus.
Kasus seperti ini bisa ditangani dengan memberikan penyuluhan kepada
orang tua atau pihak-pihak yang terkait akan pentingnya memberikan
pendidikan yang layak bagi anak.

3. Menghukum murid karena tidak mengerjakan tugas sekolah dengan cara


yang kasar.
(terkait dengan sila kedua, “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)

Penyebab,
Kasus seperti ini biasanya terjadi akibat kurangnya rasa empati pada orang
lain, sehingga tidak bisa memhami atau menempatkan diri pada posisi dan
perasaan orang lain. Hal seperti inilah yang kemudian mendorong pihak
tertentu untuk mengambil tindakan tanpa dipertimbangkan sehingga
terjadilah kekerasan.

Dampak,
Bisa menimbulkan luka fisik yang dapat menyebabkan murid tersebut
menjadi trauma, dan semangat belajarnya menurun. Jika seperti ini, maka
otomatis proses belajarnya pun menjadi terganggu. Bahkan mungkin yang
lebih membahayakan adalah korban menjadi phobia pada sekolah.
Dampak lain yang juga bisa terjadi yaitu, murid menjadi lebih berani untuk
melawan pada guru.

C. LINGKUNGAN MASYARAKAT

Contoh kasus,
1. Adanya larangan uhtuk mendirikan tempat ibadah di wilayah kaum
mayoritas agama tertentu.
(terkait dengan sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”)

Penyebab,

Kasus seperti ini terjadi bisa saja disebabkan oleh kurangnya pemahaman
dalam menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari, sehingga
menyebabkan kelompok mayoritas kurang sanggup menghargai adanya
perbedaan agama.

Dampak,

Dampak yang mungkin terjadi dengan adanya situasti seperti ini dapat
terlihat dari rusaknya toleransi, persatuan dan kesatuan dalam lingkungan
masyarakat.

Penanganan kasus,
Kasus seperti ini dapat ditangani dengan membuka kesadaran masyarakat
akan pentingnya meningkatkan toleransi antar umat beragama untuk
menjaga keutuhan dan menghargai kemajemukan masyarakatnya.

2. Adanya tindak propaganda oleh partai politik tertentu.


(terkait dengan sila ketiga, “Persatuan Indonesia”, dan sila keempat,
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan”)

Penyebab,
Tindak propaganda yang biasa dilakukan oleh partai politik, terlebih ketika
menjelang pemilihan umum biasanya didasari oleh adanya usaha untuk
memenuhi kepentingan dari masing-masing partai politik. Namun daripada
itu, hal tersebut juga adpat disebabkan oleh adanya propaganda langsung
oleh salah satu pihak anggota yang tergabung dalam partai politik untuk
menjatuhkan pihak lain yang dianggap sebagai lawan.

Dampak,
Dampak yang bisa saja terjadi dengan adanya kasus seperti ini bisa terlihat
dari adanya demonstrasi maupun tindak anarkis yang berujung pada
kekesaran, yang dimana tindakan ini dilakukan oleh salah satu kelompok
pendukung partai yang satu terhadap kelompok pendukung partai lain yang
dianggap sebagai lawan. Selain itu, dampak lain juga bisa dilhat dari adanya
manipulasi untuk memecah persatuan dan kesatuan antar masyarakat dengan
mengatasnamakan agama.

Penanganan kasus,
Untuk tindakan yang sudah melibatkan kekerasan bisa ditangani dengan
menyerahkan pada pihak yang berwajib untuk penangan selanjutnya.
Namun, untuk penanganan lain bisa dengan memberikan edukasi untuk
membuka kesadaran dan meningkatkan kerjasama masyrakat untuk menjaga
persatuan antarsesama agar tidak mudah terpengaruh oleh segala tindak
propaganda yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk memecahbelah
hubungan baik antar masyarakat.

D. LINGKUNGAN BANGSA DAN NEGARA

Contoh kasus,
1. Aksi terorisme yang terkenal yang terjadi pada tahun 2002 di Bali.
(terkait dengan sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”)

Penyebab,

Kasus seperti ini terjadi akibat kurangnya pemahaman mengenai makna dari
butir pancasila, sehingga terjadilah fanatisme yang anarki dari gerakan
radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama.

Dampak,

Dampak yang bisa dilihat yaitu terjadinya perusakan tempat ibadah yang
dapat merugikan dan menggaggu keamanan orang lain. selain itu tindakan
dari kasus sperti ini dapat mencoreng nama agama, serta dapat melunturkan
toleransi terhadap umat beragama lain.
Penanganan kasus,

Kasus sperti ini bisa diserahkan pada pihak berwajib untuk penanganan
selanjutnya beserta sanksi yang pantas diterima akibat ulah pihak yang
melakukan. Adapun penanganan sederhana yang bisa dilakukan masyarakat
adalah dengan tidak ikut terlibat dalam tindakan anarki dan aksi terorisme,
selain itu juga saling memiliki kesadaran dan usaha dalam ikut serta menjaga
persatuan dan kesatuan dalam wilayah berbangsa dan bernegara, serta
memahami butir pancasila sebagai dasar NKRI dengan baik, cerdas, bijak,
dan bertanggung jawab.

2. Perang antar suku seperti yang sering terjadi Papua.


(terkait dengan sila ketiga, “Persatuan Indonesia”)

Penyebab,

Kasus seperti ini biasanya dipicu oleh aksi provokator etnis atau suku
tertentu sehingga menimbulkan adanya sikap berpegang teguh yang
menganggap suku suku sendiri lebih baik dibandingkan suku lain.

Dampak,

Dampak yang bisa terlihat dari kasus seperti ini yaitu aka nada suku tertentu
yang meremehkan atau memandang rendah suku lain, sehingga
menyebabkan perang antar suku (konflik panas) tak terhidarkan. Maka,
terjadinya kasus sperti ini dapat memecah belah persatuan, kesatuan, serta
keutuhan NKRI
Penangan kasus,

Kasus seperti ini dapat ditangani dengan memberikan sanksi yang tegas pada
pihak yang menjadi provokator agar tak mengulangi perbuatannya. Selain
itu, perlu ada tindakan khusus dari pihak berwajib untuk membantu
memperbaiki hubungan antar suku agar kembali saling melengkapi, dan juga
memberi edukasi pada suku-suku terkait untuk dapat memilah mana hal-hal
baik yang seharusnya diterima.

- Sekian, terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai