Email: rismaaisahantariksa56@student.pai.unida.gontor.ac.id .
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup
sendiri. Manusia akan senantiasa bergantung dan membutuhkan bantuan dari
orang lain. Baik bantuan dari keluarga, teman maupun pasangan. Setiap manusia
juga mempunyai perasaan akan ingin dicintai dan dikasih oleh lawan jenisnya.
Dari perasaan yang timbul tersebut, manusia akan mnejalin hubungan dengan
orang dicintainya sampai ke tahap pernikahan.1
Islam adalah agama lengkap yang mengatur segala aspek dimensi
kehidupan, dan tidak ada satupun masalah yang tidak disentuh nilai islam, walau
masalah tersebut Nampak kecil dan sepele. Itulah islam, agama yang memberi
Rahmat bagi umatnya. Dalam masalah pernikahan, islam telah berbicara banyak.
Dari mulai bagaimana mencari kriteria calon pendamping hidup, hingga
bagaimana memperlakukannya kala resmi menjadi sang penyejuk hati.2
Kecemburuan yang dikenal dalma Bahasa Arab sebgaai ghirah yang
merupakan fitrah bagi manusia, wajar dan alamiah dari seseorang sebagai rasa
cinta, saying dan saling memiliki. Namun pada kenyataannya rasa cemburu tidak
jarang sekali mendapatkan konotasi yang selalu negative.3
Penelitian tentang jenis perselingkuhan yang menyebabkan kecemburuan
pada pria dan Perempuan menunjukkan hasil yang lebih konsisten yaitu laki-laki
lebih cemburu terhadap seksual perselingkuhan dihadapan pasangan dibandingkan
Wanita, padahal Wanita lebih banyak cemburu dalam menghadapi perselingkuhan
emosional dibandingkan pasangan pria.4
1
Lailatul Ilmi and Tatik Mukhoyyaroh, “Hubungan Antara Ketergantungan Emosional Dengan
Romantic Jealous Pada Pasangan Menikah,” Psikoislamedia Jurnal Psikologi 3, no. 2 (2018): 188–
99, http://digilib.uinsby.ac.id/24444/7/Lailatul Ilmi_J71214061.pdf.
2
Eni, “済無 No Title No Title No Title,” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.,
no. Mi (1967): 5–24.
3
Eni.
4
Putri Mawadhatul Fajri and Haiyun Nisa, “Kecemburuan Dan Perilaku Dating Violence Pada
Remaja Akhir,” Proyeksi 14, no. 2 (2019): 115, https://doi.org/10.30659/jp.14.2.115-125.
1
Dalam penelitian Badri (2015) Raulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “sesungguhnya Wanita ynag sedang dilanda rasa cemburu itu buta
sampai sampai tidak mampu membedakan antara dasar Lembah dari bagian
atasnya, dan sesungguhnya kejahatan itu hanyalah dinilai sebagai kejahatan bila
dilakukan dengan sadar.” (HR. Abu Ya’la, dan oleh Al Haitsami dinyatakan bahwa
sanadnya lemah).5
Cemburu sebenarnya dapat terjadi pada hubungan pertemanan ataupun
hubungan percintaan. Di dalam hubungan pertemanan kita biasanya lebih
membebaskan temannya untuk berhubingan dengan orang lain dibandingkan
dengan membebaskan pasangan. Sehingga bila pasangan terlihat hubungan
dengan orang lain, kita lebih mempersiapkan adanya ancaman dalam hubungan
dengan pacarana dibandingkan dengan teman. Dengan kata lain, kita akan lebih
cemburu dalam hubungan percintaan dibandingkan dalam hubungan pertemanan.
6
PEMBAHASAN
Romantic Jealous
Menurut Brehm (1992) kecemburuan romantic (romantic jealous) adalah
reaksi terhadap ancaman yang dipersepsikan terhadap keberadaan (eksistensi)
hubungan. Ancaman ini tidak selalu merupakan suatu kenyataan arau tak selalu
dibatasi oleh realitas. Sedangkan menurut Worchel (dalam Dayakisni & Hudaniah,
2015) kecemburuan romantic (romantic jealous) adalah suatu konsekuensi yang
emosional dan potensial sewaktu-waktu dalam terbentukan suatu hubungan.
Kehilangan pasangan menciptakan emosi, pikiran dan perilaku yang rumit yang
dapat menghancurkan hubungan romantic. Cemburu dapat menjadi suatu emosi
5
Karina Tria Meliani, MIF Baihaqi, and Anastasia Wulandari, “Kecemburuan Sebagai Moderator
Pada Kualitas Hubungan Romantis Dan Kesejahteraan Subjektif Dewasa Awal Berstatus Menikah,”
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi 8, no. 2 (2022): 325–38,
https://doi.org/10.15575/psy.v8i2.6677.
6
Thesis View and Aries Yulianto, “Proses Cemburu Dalam Hubungan Percintaan [Jealousy
Proccess in Intimate Relationship],” no. June (2015).
7
Muhammad Yunus Shamad, “Hukum Pernikahan Dalam Islam,” Istiqra’ 5, no. 1 (2017): 74–77.
2
yang unik dan lebih intens daripada hulangnya hubungan romantis yang telah
lama terjalin.
Ketergantungan Emosional
Menurut Hoogstad, (2008) menjelaskan bahwa individu yang memiliki
ketergantungan emosional pada orang lain ditujukan agar individu memiliki rasa
keamanan emosional dan stabilitas. Dimungkinkan individu juga bergantung pada
harta, penampilan dan prestasi. Apapun yang mnejadi ketergantungan individu,
individu percaya bahwa adanya kerenggangan karena pengalaman pribadi hanya
bisa diselesaikan oleh seseorang atau sesuatu dari luar diri individu. Rentzen
(1990) menjelaskan bahwa ketergantungan emosional terjadi kebutuhan keamanan
pribadi.
Menurut Castello (2000) ketergantungan emosional adalah bentuk
kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi namun selalu diupayakan untuk
terpenuhi sehingga menyebabkan perilaku maladaptive terhadap orang lain.
Sejalan dengan Sanuti (dalam Socha, 1995) mendefinisikan bahwa
ketergantungan emosional merupkan hubungan yang lebih didasarkan pada rasa
sakit, marah dan takut secara kasar, posesif juga tidak bisa diterima oleh budaya
dalam Masyarakat. 8
Rasa cemburu dari waktu ke waktu dapat meningkatkan individu akan
pentingnya pasangan dan hubungan yang dijalani (Wade &Weinstein, 2011).
Sedangkan, apabila kecemburuan muncul secara berlebihan akan memberikan
efek negative seperti kekerasanm perpisahan atau perceraian, bahkan kematian
(Elphinston, 2013). Individu yang mengalalmi kecemburuan berlebihan berisiko
melakukan kekerasan secara fisik maupun psikis, menguntit, dan posesif terhadap
pasangannya. 9
Pengaruh yang diberikan oleh kecemburuan terhadap dating violence
dapat terjadi karena salah satu hal yang terjadi dalam diri individu yaitu adalah
rasa takut akan kehilangan pasangan, atau perasaan ingin memiliki pasangan
secara utuh (posesif). Jika individu merasakan perasaan takut yang berlebihan
seperti merasakan kecemasan, kecurigaan, dan perasaan terancam maka hal
tersebut dapat mengakibatkan terganggunya hubungan dengan pasangan. Speerti
penelitian yang dilakukan oleh Oktarina (1994) tingkah laku cemburu yang terjadi
karena perasaan takut yang berlebihan untuk situasi yang terjadi dapat merusak
hubungan yang menyenangkan dengan pasangan. 10
2. Cemburu Terhadap Pasangan Halal dalam Sudut Pandang Islam
a) Pengertian Nikah
8
Cookson Maria Dimova and Peter M.R. Stirk, “済無 No Title No Title No Title,” 2019, 9–25.
9
Suatu Kajian et al., “Cemburu Dalam Al-Qur ’ an” 11 (2023): 36–54.
10
Ardi Akbar Tanjung and Ariyadi Ariyadi, “Hubungan Dalam Pernikahan Jarak Jauh Menurut
Hukum Islam,” Mitsaqan Ghalizan 1, no. 1 (2021): 56–71,
https://doi.org/10.33084/jmg.v1i1.2851.
3
Istilah nikah berasal dari Bahasa Arab, yaitu (احAA)النك, ada pula yang
mengatakan perkawinan menurut istilah fiqh dipakai perkataan nikah dan
perkataan zawaj. Sedangkan menurut istilah Indonesia adalah perkawinan.
Dewasa ini kerap kali dibedakan antara pernikahan dan perkawinan, akan tetapi
pada prinsipnya perkawinan dan pernikahan hanya berbeda dalam menarik akar
katanya saja.
Arti nikah menurut syari’at nikah juga berarti akad. Sedangkan pengertian
hubungan badan itu hanya metafora saja. Arti dari pernikahan disini adalah
bersatunya dua insan dengan jenis berbeda yaitu laki-laki dan Perempuan yang
menjalin suatu ikatan dengan perjanjian atau akad. 11
b)Gambaran Umum Tentang Cemburu
Adapun kecemburuan seorang laki-laki pada keluarganya dan
kehormatannya, maka hal tersebut ‘dituntut dan wajib’ baginya karena termasuk
kewajiban seorang laki-laki untuk cemburu pada kehormatannya dan
kemuliannya. Dan dengan adanya kecemburuan ini, akan menolak adanya
kemungkaran di keluarganya. Adapun contoh kecemburuan dia pada isteri dan
anak-anaknya, yaitu dengan cara tidak rela kalua mereka telanjang dan membuka
tabir di depan laki-laki yang bukan mahramnya, bercanda Bersama mereka,
hingga seolah-olah laki-laki itu saudaranya atau anak-anaknya.
Sesungguhnya Rasulullah Saw telah mensifati seorang laki-laki yang tidak
cemburu pada keluarganya dengan sifat-sifat yang jelek, yaitu ‘dayyuts’. Maka
dayyuts yang disepakati oleh para ulama adalah suami yang membiarkan istrinya
berbuat serong (selingkuh). Imam Ad-Dzahabi dalam kitabnya al-Kaba’ir
memasukkan perilaku ini sebagai salah satu dosa besar. Beliau juga mengatakan,
“jika dia mengetahui istrinya telah berselingkuh (berzina) & dia membiarkannya,
maka Allah telah haramkan Jannah atasnya, karena Allah telah menulis di pintu
Jannah (surga) ‘kamu haram dimasuki seorang dayyuts. Yaitu orang-orang yang
mengetahui istrinya selingkuh tapi dia membiarkan & tidak cemburu.”
Sebagian ulama ada yang mengartikan lebih luas lagi. Bahwa Dayyuts
adalah seorang yang tidak terusik (cemburu) atas perbuatan haram yang terjadi
dalam rumah tangganya. Dia Ridha atas kemaksiatan dan perbuatan keji yang
dilakukan oleh anggota keluarganya.12
c) Jenis-jenis Cemburu
Rasa cemburu akan muncul karena adanya rasa cinta. Semakin kuat rasa
cinta seorang istri kepada suaminya maka akan semakin kuat pula rasa cemburu
dalam hatinya. Berdasarkan ketentuan syari’at, cemburu dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:
11
Tanjung and Ariyadi.
12
Widya Asriana, “Kecemburuan Pada Laki-Laki Dan Perempuan Dalam Menghadapi
Perselingkuhan Pasangan Melalui Media Internet,” Jurnal Psikologi PITUTUR 1, no. 1 (2012).
4
1) Cemburu yang Terpuji
Cemburu terhadap hal-hal yang diharamkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala
yaitu:
a. Cemburu terhadap kehormatan. Orang mukmin harus cemburu terhadap
anggota keluarganya jika ada salah satu seorang diantara mereka yang
mengotori kemuliaan atau kehormatan diri. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
5
Dalam sebuah Riwayat menyebutkan:
لورايت راجال مع امرا يت لضربته بااسلف غري مصفح:قال سعد ابن عبادة
فقال النيب صلى اهلل عليه اتعجبون من غرية سعد ال نا اغري منه واهلل اغري مين
)(رواه خباري ومسلم
Artinya: sekiranya aku melihat seorang laki-laki bersama dengan isteriku,
niscaya akan kutebas ia dengan pedang, ucapan itu akhirnya sampai
kepada Rasulullah. Lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apakah kalian merasa heran terhadap kecemburuan Saad? Demi Allah,
aku lebih cemburu daripadanya, dan Allah lebih cemburu daripadaku.
Namun jika seorang Wanita ingin menyembunyikan gejolak yang
membara karena rasa cemburu di dalam hatinya karena ingin mensucikan
jiwanya maka itu sah-sah saja bahkan Allah Subhanahu wata’ala
menjanjikan pahala dalam Firman-Nya yaitu:
وال تتمنوا ما فضل اهلل به بعضكم على بعض للرجال نصيب مما اكتسبوا
وللنساء نصيب مما اكتسنب وسئلو اهلل من فضله ان اهلل كان بكل شيء عليما
)32:(النساء
Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang Allah
karuniakan kepada Sebagian kamu lebih banyak daripada Sebagian yang
lain. (karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan,
dan bagi Wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Dan
mohonlah kepada Allah Sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa:32)13
PENUTUP
Kesimpulan
6
Hafsah r.a. yang kemudian diketahui oleh Aisyah r.a., yang menimbulkan rasa
cemburu dalam hubungan pernikahan. Allah swt. Memberikan arahan kepada istri-
istri Rasulullah saw. Untuk bertaubat dan menunjukkan bahwa jika ada perceraian,
Allh swt. Akan menggantikan dengan pasangan yang lebih baik.
7
DAFTAR PUSTAKA